PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) optimistis melihat prospek bisnis tahun ini, menyusul perusahaan sukses mencatatkan pertumbuhan kinerja pada tahun lalu. Apalagi, capaian kinerja di beberapa bulan pertama tahun ini menunjukkan pertumbuhan.
Presiden Direktur PT Multipolar Technology Wahyudi Chandra mengatakan Multipolar bakal berusaha mencatatkan pertumbuhan kinerja kurang lebih 8%-10% dari capaian kinerja tahun lalu.
“Sampai kuartal I (2021) kita masih bisa bilang kita masih bisa memiliki pertumbuhan dibanding kuartal I tahun lalu, sampai kuartal II kita juga cukup confident, tapi untuk kuartal III, kuartal IV, kita harus bekerja lebih keras lagi di kuartal ini dan kuartal depan supaya kita bisa secara full year itu tetap bisa mendapatkan pendapatan yang mengalami pertumbuhan,” kata Wahyudi dalam paparan publik yang disiarkan secara virtual.
Sebagai gambaran, MLPT membukukan penjualan bersih dan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 2,68 triliun, tumbuh 9,37 persen dibanding realisasi tahun 2019 yang sebesar Rp2,45 triliun.
Dari pendapatan itu, MLPT mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp172,53 miliar, tumbuh 25,68 persen dari realisasi tahun 2019 yang sebesar Rp137,27 miliar.
Jika target pertumbuhan 8 persen tercapai, maka realisasi kinerja top line konsolidasi MLPT bakal mencapai Rp2,90 triliun di sepanjang tahun 2021, sementara kalau realisasi pertumbuhannya mencapai 10 persen, maka realisasi top line-nya mencapai Rp2,95 triliun.
Strategi Bisnis
Membaiknya kondisi perekonomian dunia termasuk di Indonesia ditandai dengan tumbuhnya permintaan akan layanan TI untuk lebih mendorong peningkatan ekonomi digital dan membangun ekosistem digital yang berkelanjutan. Hal ini membawa peluang besar bagi penyediaan TI di area non-hardware seperti Cloud – baik layanan cloud publik maupun hybrid cloud, Mobile, Big Data dan Analytics, serta Next Gen Security.
Asa MLPT untuk mencatatkan pertumbuhan bukannya tanpa strategi. MLPT telah menyiapkan strategi pasar mulai dari memperkuat posisi kompetitif di basis pelanggan yang ada pada saat ini hingga memperluas pasar dengan mengincar pelanggan-pelanggan baru di sektor publik dan komersial.
Beberapa subsektor industri yang dilirik misalnya seperti industri pendidikan, kesehatan, farmasi, dan lain-lain. Hal ini berdasar pada pertimbangan perusahaan atas potensi yang ada di sektor-sektor industri tersebut.
“Kita lihat di tahun 2020 kita melihat ada beberapa serial bisnis yang walaupun pandemi tapi mengalami pertumbuhan cukup baik, salah satunya pharmaceutical di farmasi,” tutur Direktur MLPT, Herryyanto di acara yang sama.
Selain strategi pasar, MLPT juga telah menyiapkan sejumlah strategi dan inisiatif pada sisi teknologi dan kompetensi. Langkah-langkah yang rencananya bakal di antaranya bakal dilakukan di antaranya seperti memperluas penetrasi teknologi baru melalui cross sell/up sell, menyelaraskan fungsi bisnis dan ketersediaan SDM dengan fokus teknologi, mengembangkan kompetensi dan sertifikasi hard skill dan soft skill, dan lain-lain.
Beberapa inisiatif dilakukan Perseroan guna mengelola risiko terkait layanan dan operasional, seperti peningkatan infrastruktur TI di lingkungan internal Perseroan dengan membangun kembali jaringan dan memperkuat sistem security dengan anti malware, antispam, peningkatan firewall, enkripsi, dan otentikasi multifaktor serta menerapkan solusi kolaborasi yang mendukung sistem kerja jarak jauh.
Peluang untuk memperluas pasar yang baru terus dijajaki Perseroan dengan tetap memperkuat posisi kompetitif di basis pelanggan saat ini, dan memfokuskan pada solusi yang berpotensi menciptakan recurring revenue.
Perseroan juga menyiapkan solusi-solusi bisnis berbasis digital yang sejalan dengan tren dan kebutuhan pasar, termasuk solusi untuk sektor perbankan guna memenuhi kebutuhan regulasi dari Bank Indonesia seperti solusi BI Fast Payment.
Selain itu, Perseroan juga melakukan pembaruan terhadap aplikasi core banking konvensional yang dimilikinya yaitu BankVision, dengan menyiapkan solusi core banking digital yang mendukung solusi SaaS berbasis cloud agar bisa mengakomodir kebutuhan perbankan di era digital saat ini.
Multipolar Technology terus berupaya mendukung perusahaan di berbagai sektor industri agar bisa terus inovatif dan berkembang melalui pemanfaatan teknologi terkini seperti cloud dan AI yang siap pakai, dengan fitur yang lebih terdepan, transparan, dan holistik.
“Kami terus meningkatkan inovasi dan menyediakan solusi omni-channel dengan fokus teknologi di area Cloud seperti IaaS (Infrastructure as a Service), PaaS (Platform as a Service) dan SaaS (Solution as a Service), Big Data dan Analytics seperti Customer 360 degree dan AI (Artificial Intelligence) untuk mendeteksi fraud, API (Application Programming Interface) seperti Open API, serta solusi Security termasuk perimeter dan cloud based security, meningkatkan layanan system integrator, managed services, serta memperbesar adopsi private, public dan hybrid cloud sambil meningkatkan kelincahan dan kemampuan teknologi,” pungkas Wahyudi.