Oleh Emanuel Kure
JAKARTA — PT Visionet Data Internasional (VisioNet), anak usaha PT Multipolar Technology Tbk yang merupakan penyedia layanan total IT managed services, meluncurkan layanan VidiaCloud guna menjawab kebutuhan layanan komputasi awan (cloud computing), baik public, private, dan hybrid doud. Layanan ini menyasar segmen start-up yang tengah menjalani inkubasi untuk mengembangkan usahanya.
Paulinus S Koesoemo, president director VisioNet, mengatakan, dunia sekarang akan lebih fokus ke digital transformation. Apalagi, dunia kreatif sudah pasti banyak sekali membutuhkan dan melahirkan solusi-solusi baru. “Solusi-solusi baru adalah inkubator konsep dasarnya. Kami akan membina pengusaha-pengusaha baru, software-software baru untuk masuk ke dunia bisnis. Kami menyiapkan infrastrukturnya untuk inkubator biar bisa mensupport industri,” ujar Paulinus, saat peluncuran layanan VidiaCloud di Jakarta, Rabu (31/1). Menurut dia, VidiaCloud mempo-sisikan diri sebagai Trusted, Reliable, Excellence Cloud Service. Semua hal tersebut dapat tercapai karena VisioNet memiliki pengalaman lebih dari 11 tahun dalam memberikan layanan IT Managed Services kepada
korporasi besar. Selain itu, VidiaCloud merupakan layanan cloud computing yang semua layanannya berada di Indonesia dan sudah didukung dengan 24×7 Cus-tomer Care, 24×7 Security Operation Center, ISO 9001 Quality Management System, dan ISO 20001 IT Service Management (yang akan rampung pada pertengahan tahun 2018). “VidiaCloud menghadirkan be-ragam solusi yang dapat secara dinamis disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, seperti Infrastructure as a Service (IaaS), Backup as a Service (BaaS), Plafform as a Service (PaaS), dan Disaster Recovery as a Service (DraaS),” ujarnya. Paulinus menjelaskan, VidiaCloud merupakan layanan cloud computing pertama di Indonesia yang dibangun dengan menggunakan platform Microsoft Azure Stack dan berjalan di atas infrastruktur HPE Integrated Systems. Produk ini ditujukan guna membantu bisnis untuk bertransformasi dan berinovasi serta menjadi semakin dinamis dan lincah. Bahkan, guna menjamin kualitas layanan, VisioNet menempatkan VidiaCloud di GTN Data Center Rated 3 ANSI/TIA-924′-A yang memiliki
standar kualitas layanan Jepang 3S (safe, stable dan sustainable) dan SLA 99,982% dengan mengacu pada standar internasional Green Building, ISO 9001 Quality Management System, ISO 27001 Information Security Management System, Threat, Vulnerability & Risk Assessment (I’VRA) serta Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS), dan telah lolos audit data center dari Bank Indonesia (mengacu pada PBI No.9/15/PBI/2007) dan Otoritas Jasa Keuangan (POJK No.38/ POJK.03/2016). Melalui VidiaCloud, VisioNet menyediakan model bisnisITShared Services yang memungkinkan perusahaan memenuhi kebutuhan infrastruktur T1 berbasis biaya operasional (operating expense/opex) dalam waktu kurang dari tujuh hari. Atau, bahkan, dalam hitungan jam, mulai dari yang paling mendasar, seperti kebutuhan compute resource (core, memory, storage) secara virtual, hingga yang paling advance, yaitu pemenuhan kebutuhan TI ber-basis aplikasi. “Kami memahami bahwa masih banyak pelaku usaha yang belum yakin untuk memanfaatkan cloud computing.Untuk itu, karni mempercayakan
solusi Microsoft Azure Stack dengan infrastrukt-ur HPE Integrated Systems untuk VidiaCloud, sehingga bisa meniadakan semua risiko tersebut,” jelas Paulinus. Michael Thiotrisno, Hybrid IT Director HPE, menambahkan, HPE ProLiant untuk Microsoft Azure Stack memungkinkan perusahaan menjalankan layanan komputasi berbasis Azure di data center lokal. Penggunalayanan ini pun akan mendapatkan manfaat penuh dari hybrid cloud computing dengan pengalaman yang sama, seperti mengoperasikan cloud di lingkungan Azure. “Perusahaan dari berbagai sektor bisa menikmati layanan VidiaCloud untuk mengembangkan bisnis inkuba-si, merespons kebutuhanbisnis secara cepat, dan memastikan kelangsungan operasional bisnisnya (business continuity) tanpa perlu dipusingkan lagi dengan penyediaan sumber daya untuk mengelolanya,” tutur Michael.
Lebih jauh Direktur VisioNet Miko Yanuar mengungkapkan, tidak semua peru-sahaan mau berinvestasi besar untuk bisnis inkubasi. Dengan pendekatan cloud, Pay as you use, pelanggan bisa berlangganan sesuai kebutuhan dan membayar hanya yang digunakan. Ka-rena itu, investasi di awal bisa rendah sekali dan kebutuhan compute resource bisa ditinglcatkan dengan cepat untuk menjawab kebutuhan pasar. “Pelanggan bisa langsung menggunakan layanan cloud tanpa perlu dipusingkan pengelolaan perangkat keras, perangkat jaringan, perangkat keamanan, interkoneksi, dan bahkan, sampai dengan pengelolaan layanan cloud itu sendiri, sehingga pelanggan bisa makin fokus pada pengembangan bisnis utamanya dan pertumbuhan bisnis ke depan,” ungkap Miko Untuk mempercepat penetrasi pasar,VisioNet pun menggandeng PT Multipolar Technology Tbk (ML.FT), PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), PT Link Net Tbk (LINK), dan PT Helios Informatika Nusantara (Helios) selaku mitra strategis guna menawarkan solusi ini ke pasar. “Saat ini merupakan momentum yang tepat bagi VisioNet dengan meluncurkan layanan VidiaCloud sebagai alternatif bagi pelaku usaha yang menginginkan fleksibilitas dan skalabilitas tinggi dalam bisnisnya,” tutup Wahyudi Chandra, presiden direktur PT Multipolar Technology Tbk.