Jpnn.com – Multipolar Technology Dorong Transformasi Digital dengan Cognitive Collaboration

jpnn.comJAKARTA – Era transformasi digital saat ini, kombinasi teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan Cloud Communications (komunikasi suara dan data berbasis Internet) mendorong collaboration ke level berikutnya, yaitu Cognitive Collaboration.

Konsep tersebut mengubah cara masyarakat berkomunikasi dan berkolaborasi, bertukar informasi atau data secara mudah, nyaman dan aman, sekaligus meningkatkan pengalaman pengguna.

“Perbedaan lokasi, jarak dan waktu jangan sampai menghambat aktivitas kita. Koordinasi dan komunikasi kini tidak lagi dibatasi dengan kubikel kerja dan ruang rapat, namun bisa dilakukan di mana saja sehingga kinerja dan produktivitas tetap terjaga,” kata Group Head Infrastructure Hardware PT Multipolar Technology Tbk, Yohan Gunawan, di sela seminar bertajuk “Cognitive Collaboration – The Next Level of Digital Transformation”, di Jakarta, Selasa (6/8).

Cisco yang turut serta mewarnai seminar menyatakan, Cognitive collaboration merupakan konsep yang diusung Cisco untuk memudahkan komunikasi yang tidak melulu dilakukan di ruang rapat maupun kubikel kerja, dengan memanfaatkan solusi Cisco Webex.

Kesibukan dan situasi yang kurang kondusif seperti jadwal rapat yang padat dan kemacetan di jalan, seringkali menghambat kelancaran komunikasi dan produktivitas.

Kini hal ini tidak perlu dikuatirkan lagi karena ada solusi Cisco Webex yang memungkinkan kolaborasi tanpa batas, melalui tatap muka secara virtual.

Cisco Webex merupakan platform kolaborasi online yang memudahkan penggunanya dalam berkolaborasi lewat gambar, video, dan suara dari manapun dengan mudah, nyaman dan aman.

Para pengguna dapat melakukan pertemuan secara virtual melalui video conference di manapun dan kapanpun melalui perangkatnya masing-masing dalam waktu bersamaan – tanpa membutuhkan ruang rapat khusus, namun tetap terjamin keamanannya.

Jpnn.com - Multipolar Technology Dorong Transformasi Digital dengan Cognitive Collaboration

Media Indonesia – Kolaborasi Digital Era Baru Lewat Cognitive Collaboration

DI era transformasi digital saat ini, kombinasi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dengan Cloud Communications (komunikasi suara dan data berbasis Internet) mendorong kolaborasi ke level berikutnya, yaitu Cognitive Collaboration.

Konsep ini mengubah cara berkomunikasi dan berkolaborasi, bertukar informasi atau data secara mudah, nyaman dan aman, sekaligus meningkatkan pengalaman pengguna.

Hal inilah yang dibahas PT Multipolar Technology Tbk dan Cisco dalam seminar bertajuk “Cognitive Collaboration–The Next Level of Digital Transformation” di Grand Hyatt Jakarta, Selasa (6/8).

“Perbedaan lokasi, jarak dan waktu jangan sampai menghambat aktivitas kita. Koordinasi dan komunikasi kini tidak lagi dibatasi dengan kubikel kerja dan ruang rapat, namun bisa dilakukan di mana saja sehingga kinerja dan produktivitas tetap terjaga,” ujar Yohan Gunawan, Group Head Infrastructure Hardware PT Multipolar Technology Tbk dalam keterangan tertulisnya.

Cognitive collaboration merupakan konsep yang diusung Cisco guna memudahkan komunikasi yang tidak melulu dilakukan di ruang rapat maupun kubikel kerja, dengan memanfaatkan solusi Cisco Webex.

Baca juga : VMware Workspace One jadi Solusi Ruang Kerja Digital

Kesibukan dan situasi yang kurang kondusif seperti jadwal rapat yang padat dan kemacetan di jalan seringkali menghambat kelancaran komunikasi dan produktivitas. Kini hal ini tidak perlu dikhawatirkan lagi karena ada solusi Cisco Webex yang memungkinkan kolaborasi tanpa batas, melalui tatap muka secara virtual.

Cisco Webex merupakan platform kolaborasi online yang memudahkan penggunanya dalam berkolaborasi lewat gambar, video, dan suara dari manapun dengan mudah, nyaman dan aman.

Para pengguna dapat melakukan pertemuan secara virtual melalui video conference di manapun dan kapanpun melalui perangkatnya masing-masing dalam waktu bersamaan tanpa membutuhkan ruang rapat khusus, namun tetap terjamin keamanannya.

Cisco Webex dapat diintegrasikan dengan sistem video conferencing apa saja sehingga memudahkan komunikasi dari perangkat apa saja, dimana saja dan kapan saja, dengan dukungan kualitas video yang tajam hingga Full HD.

Pada kesempatan yang sama juga dipaparkan mengenai solusi Cisco Meraki untuk memudahkan pengelolaan perangkat jaringan secara terpusat melalui satu dashboard berbasis cloud yang dapat diakses kapanpun dan di manapun secara aman.

Maraknya aplikasi berbasis cloud dan IoT berdampak luas pada pengelolaan jaringan di semua sektor industri. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang masih menggunakan teknologi arsitektur WAN tradisional, dimana pengelolaan perangkat jaringannya masih dilakukan secara manual.

Pengaturan konfigurasi perangkat jaringan yang dilakukan secara manual satu per satu ini tentunya sangat memakan waktu, tenaga dan rentan kesalahan.

“Dengan memanfaatkan Cisco Meraki, pengelolaan jaringan dapat dilakukan secara otomatisasi dan terpusat, yang mampu mengurangi kompleksitas operasional sehingga perusahaan bisa lebih berfokus dalam mengembangkan layanannya,” kata Yohan. (RO/OL-7)

Media Indonesia - Kolaborasi Digital Era Baru Lewat Cognitive Collaboration

Jagat Review – Direct Release: Multipolar Technology Dorong Transformasi Digital dengan Cognitive Collaboration

Di era transformasi digital saat ini, kombinasi teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan Cloud Communications (komunikasi suara dan data berbasis Internet) mendorong collaboration ke level berikutnya, yaitu Cognitive Collaboration.

Konsep ini mengubah cara kita berkomunikasi dan berkolaborasi, bertukar informasi atau data secara mudah, nyaman dan aman, sekaligus meningkatkan pengalaman pengguna. Hal inilah yang dibahas PT Multipolar Technology Tbk dan Cisco dalam seminar bertajuk “Cognitive Collaboration – The Next Level of Digital Transformation” di Grand Hyatt Jakarta, 6 Agustus 2019.

“Perbedaan lokasi, jarak dan waktu jangan sampai menghambat aktivitas kita. Koordinasi dan komunikasi kini tidak lagi dibatasi dengan kubikel kerja dan ruang rapat, namun bisa dilakukan di mana saja sehingga kinerja dan produktivitas tetap terjaga,” ujar Yohan Gunawan, Group Head Infrastructure Hardware PT Multipolar Technology Tbk, kepada media di sela-sela seminar.

Cognitive collaboration merupakan konsep yang diusung Cisco guna memudahkan komunikasi yang tidak melulu dilakukan di ruang rapat maupun kubikel kerja, dengan memanfaatkan solusi Cisco Webex. Kesibukan dan situasi yang kurang kondusif seperti jadwal rapat yang padat dan kemacetan di jalan seringkali menghambat kelancaran komunikasi dan produktivitas. Kini hal ini tidak perlu dikuatirkan lagi karena ada solusi Cisco Webex yang memungkinkan kolaborasi tanpa batas, melalui tatap muka secara virtual. Cisco Webex merupakan platform kolaborasi online yang memudahkan penggunanya dalam berkolaborasi lewat gambar, video, dan suara dari manapun dengan mudah, nyaman dan aman.

Para pengguna dapat melakukan pertemuan secara virtual melalui video conference di manapun dan kapanpun melalui perangkatnya masing-masing dalam waktu bersamaan – tanpa membutuhkan ruang rapat khusus, namun tetap terjamin keamanannya.Cisco Webex dapat diintegrasikan dengan sistem video conferencing apa saja sehingga memudahkan komunikasi dari perangkat apa saja, dimana saja dan kapan saja, dengan dukungan kualitas video yang tajam hingga Full HD.

Dalam kesempatan ini juga dipaparkan mengenai solusi Cisco Meraki untuk memudahkan pengelolaan perangkat jaringan secara terpusat melalui satu dashboard berbasis cloud yang dapat diakses kapanpun dan di manapun secara aman.

Maraknya aplikasi berbasis cloud dan IoT berdampak luas pada pengelolaan jaringan di semua sektor industri. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang masih menggunakan teknologi arsitektur WAN tradisional, dimana pengelolaan perangkat jaringannya masih dilakukan secara manual. Pengaturan konfigurasi perangkat jaringan yang dilakukan secara manual satu per satu ini tentunya sangat memakan waktu, tenaga dan rentan kesalahan. Dengan memanfaatkan Cisco Meraki, pengelolaan jaringan dapat dilakukan secara otomatisasi dan terpusat, yang mampu mengurangi kompleksitas operasional sehingga perusahaan bisa lebih berfokus dalam mengembangkan layanannya.

Info lebih lanjut kunjungi www.cisco-multipolar.com.

Jagat Review - Direct Release: Multipolar Technology Dorong Transformasi Digital dengan Cognitive Collaboration

Sindonews – Multipolar Technology Dorong Transformasi Digital Lewat Cognitive Collaboration

JAKARTA – Di era transformasi digital saat ini, kombinasi teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan Cloud Communications (komunikasi suara dan data berbasis Internet) mendorong collaboration ke level berikutnya, yaitu Cognitive Collaboration.

Konsep ini mengubah cara kita berkomunikasi dan berkolaborasi, bertukar informasi atau data secara mudah, nyaman dan aman, sekaligus meningkatkan pengalaman pengguna.

Hal inilah yang dibahas PT Multipolar Technology Tbk dan Cisco dalam seminar bertajuk “Cognitive Collaboration – The Next Level of Digital Transformation” di Grand Hyatt Jakarta, 6 Agustus 2019.

“Perbedaan lokasi, jarak dan waktu jangan sampai menghambat aktivitas kita. Koordinasi dan komunikasi kini tidak lagi dibatasi dengan kubikel kerja dan ruang rapat, namun bisa dilakukan di mana saja sehingga kinerja dan produktivitas tetap terjaga,” ujar Yohan Gunawan, Group Head Infrastructure Hardware PT Multipolar Technology Tbk, kepada media di sela-sela seminar Selasa (6/8/2019).
.
Cognitive collaboration merupakan konsep yang diusung Cisco guna memudahkan komunikasi yang tidak melulu dilakukan di ruang rapat maupun kubikel kerja, dengan memanfaatkan solusi Cisco Webex. Kesibukan dan situasi yang kurang kondusif seperti jadwal rapat yang padat dan kemacetan di jalan seringkali menghambat kelancaran komunikasi dan produktivitas.

Kini hal ini tidak perlu dikuatirkan lagi karena ada solusi Cisco Webex yang memungkinkan kolaborasi tanpa batas, melalui tatap muka secara virtual.

Cisco Webex merupakan platform kolaborasi online yang memudahkan penggunanya dalam berkolaborasi lewat gambar, video, dan suara dari manapun dengan mudah, nyaman dan aman.

Para pengguna dapat melakukan pertemuan secara virtual melalui video conference di manapun dan kapanpun melalui perangkatnya masing-masing dalam waktu bersamaan – tanpa membutuhkan ruang rapat khusus, namun tetap terjamin keamanannya.

Cisco Webex dapat diintegrasikan dengan sistem video conferencing apa saja sehingga memudahkan komunikasi dari perangkat apa saja, dimana saja dan kapan saja, dengan dukungan kualitas video yang tajam hingga Full HD. Info lebih lanjut bisa mengunjungi situs resmi cisco-multipolar.

Dalam kesempatan ini juga dipaparkan mengenai solusi Cisco Meraki untuk memudahkan pengelolaan perangkat jaringan secara terpusat melalui satu dashboard berbasis cloud yang dapat diakses kapanpun dan di manapun secara aman.

Maraknya aplikasi berbasis cloud dan IoT berdampak luas pada pengelolaan jaringan di semua sektor industri. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang masih menggunakan teknologi arsitektur WAN tradisional, dimana pengelolaan perangkat jaringannya masih dilakukan secara manual.

Pengaturan konfigurasi perangkat jaringan yang dilakukan secara manual satu per satu ini tentunya sangat memakan waktu, tenaga dan rentan kesalahan. Dengan memanfaatkan Cisco Meraki, pengelolaan jaringan dapat dilakukan secara otomatisasi dan terpusat, yang mampu mengurangi kompleksitas operasional sehingga perusahaan bisa lebih berfokus dalam mengembangkan layanannya.

(wbs)

Sindonews - Multipolar Technology Dorong Transformasi Digital Lewat Cognitive Collaboration

Detik – Multipolar Hadirkan Solusi VMware Workspace ONE

Alwin Junus, Product Specialist Tech Data Indonesia, Panji Bisma Agrika, Country Sales – Digital Workspace VMware Indonesia, dan Jip Ivan Sutanto, Direktur Solution & Infrastructure Business Multipolar Technology, tengah berbincang mengenai keunggulan solusi VMware Workspace ONE di sela-sela seminar bertajuk “Empower Employees with an Intelligent-Driven Digital Workspace” ini digelar di Fairmont Hotel, Jakarta, Kamis  (25/7).

Detik - Multipolar Hadirkan Solusi VMware Workspace ONE

Bisnis.com – Platform Ruang Kerja Digital Tingkatkan Produktifitas

Bisnis.com, JAKARTA – Di era digital saat ini, kemudahan, kenyamanan dan keamanan akses terhadap data dan aplikasi perusahaan sangatlah dibutuhkan guna mendukung produktivitas, terlebih bagi pekerja mobile.

Di sisi lain, menyiasati tantangan dan ancaman dari sistem kerja modern yang mengakomodir bekerja secara mobile dari mana saja, kapan saja, melalui perangkat apa saja tidaklah mudah.

Menjawab permasalahan tersebut, Multipolar Technology bekerja sama dengan Tech Data Indonesia dan VMware Indonesia menggelar seminar bertajuk “Empower Employees with an Intelligent-Driven Digital Workspace” di Jakarta (25/7).

Dalam seminar tersebut diungkapkan  agar produktivitas terus terjaga, akses terhadap data dan aplikasi harus bisa dilakukan kapan saja, di mana saja dan melalui perangkat apa saja.

“Tampilan aplikasi yang sama, baik itu saat diakses melalui desktop maupun perangkat mobile tentu sangat memudahkan penggunanya dan memberikan kenyamanan dalam beraktivitas. Tapi keamanannya juga harus dipikirkan, apalagi saat mengakses data perusahaan untuk keputusan bisnis yang bersifat sensitif. Dan hal ini bisa diakomodir dengan VMware Workspace ONE,” ujar Jip Ivan Sutanto, Direktur Solution & Infrastructure Business Multipolar Technology.

VMware Workspace ONE adalah platform ruang kerja digital yang terintegrasi, yang membantu dalam men-deploy aplikasi kapanpun di manapun dengan mudah sesuai pengaturan keamanan yang berlaku untuk aplikasi tersebut, tanpa memandang perangkat (desktop, laptop, tablet, handphone), sistem operasi (Android, iOS, Windows) maupun versi aplikasi yang digunakan. Solusi ini berfungsi sebagai ‘perantara’ yang menjembatani aplikasi dengan perangkat atau sistem yang digunakan.

Konsepnya seperti membuka web browser untuk mengakses aplikasi kantor. Pengguna dapat login seperti layaknya bekerja dari kantor dan bisa mengakses semua aplikasi yang biasa digunakannya dari mana saja dan kapan saja dengan aman, sesuai pengaturan otorisasinya.

Bahkan jika pengguna memiliki banyak aplikasi internal, tidak perlu login satu per satu ke masing-masing aplikasi dan mengingat login ID serta password-nya. Cukup masuk ke VMware Workspace ONE yang dilengkapi dengan SSO (Single Sign On), maka penggunanya bisa langsung masuk ke semua aplikasi tersebut sesuai otorisasinya.

Dari sisi perusahaan, VMware Workspace ONE memastikan pengaturan dan proteksi data perusahaan hanya bisa diakses oleh pengguna yang bersangkutan, jadi bisa dipastikan bahwa data atau aplikasi yang diakses memang benar sesuai profil pengguna yang berwenang sehingga terjamin keamanannya.

Hal ini sangat memudahkan perusahaan dalam melakukan proteksi menyeluruh terhadap informasi sensitif yang menyangkut bisnis perusahaan, data dan transaksi dengan klien dan mitra serta data karyawan, yang bisa dimonitor dalam satu konsol terpadu.

Tim TI juga dapat membatasi akses ke data perusahaan berdasarkan kepentingan dari departemen atau satuan kerja yang ada, termasuk pembatasan akses untuk bisa mengirimkan data tertentu atau tidak.

Solusi ini juga memungkinkan penyebaran aplikasi hingga ke area yang terpencil bisa dilakukan dengan cepat dari pusat.

Bisnis.com - Platform Ruang Kerja Digital Tingkatkan Produktifitas

Infobanknews.com – Era Digital, Transformasi Menjadi Sangat Penting

Jakarta– Pada era digital saat ini, transformasi digital bagi perusahaan khusunya industri jasa keuangan menjadi sangat urgent untuk dapat dilakukan. Hal tersebut seiring dengan perkembangan teknologi di dunia financial.

Hal tersebut disampaikan oleh Consulting and Enterprise Business Director PT Multipolar Technology Tbk. (Multipolar Technology) Halim D Mangunjudo pada saat acara seminar Infobank bekerja sama dengan Multipolar Technology dan IBM menyelenggarakan talkshow dengan tema “Fintech & FSI: Embracing The Era of Coopetition” di Hotel Fairmont Jakarta.

“Digital tranformasi menjadi sangat urgent, permasalahannya seberapa cepat kita akan terpojok dan harus cepet cepet kesana,” kata Halim di Jakarta Selasa 25 Juni 2019.

Menurutnya, saat ini pasar industri jasa keuangan telah besar dan merambah dunia internasional. Oleh karena itu industri jasa keuangan harus mempersiapkan teknologi yang mempuni.

“Kita juga bicara Internasional jadi bukan lokal. Regulasi sangat melindungi perbankan tapi industri lain seperti ritel sudah mulai terbuka dan fintech juga,” tambah Halim.

Halim berharap industri jasa keuangan nasional khususnya perbankan dan fintech dapat terus berkolaborasi untuk dapat bersaing di pasar global dan internasional. (*)

Infobanknews.com - Era Digital, Transformasi Menjadi Sangat Penting

Multipolar Technology Raih Penghargaan Indonesia Growth Velocity Award 2018 dari F5 – 2 Juli 2019

Satu lagi pencapaian berhasil ditorehkan Multipolar Technology (MLPT). Pada tanggal 2 Juli 2019 lalu, MLPT yang diwakilkan oleh bapak Yohan Gunawan, mendapatkan kehormatan untuk menerima award dari F5 untuk kategori Indonesia Growth Velocity Partner Award 2018.

Penghargaan ini diperoleh karena MLPT dinilai berhasil memberikan performance growth yang terbaik selama FY2018 di antara partner-partner F5 lainnya.

Selamat MLPT! Semoga dengan pencapaian ini kita bisa terus termotivasi untuk terus memberikan dan meningkatkan pelayanan yang terbaik bagi customer. Semangaat!

Multipolar Technology Raih Penghargaan Indonesia Growth Velocity Award 2018 dari F5 - 2 Juli 2019

Infobank – Coopetition BPD Pada Era Digital

Standar IT tradisional sudah tidak lagi tepat bagi BPD. Kolaborasi dan kompetisi menjadi kata kunci BPD untuk bisa bersaing pada era digital. Solusi apa saja yang dibutuhkan?

INDUSTRI keuangan dan perbankan tengah berada pada era Revolusi Industri 4.0. Transformasi digital terjadi di sektor keuangan—agar bisa mencapai skala produktivitas yang supertinggi dengan biaya yang lebih rendah—dan cyber security, di mana seluruh aktivitas kehidupan ada di dunia digital sehingga memerlukan proteksi yang baik. Teknologi, pasar, konsumen, dan ekosistem bisnis yang berubah pada era digital telah mengubah layanan perbankan. Bank tidak lagi bersaing dengan sesama bank, tapi juga dengan financial technology (fintech). Banking system yang officeless akan mengalami transformasi ke dalam bentuk digital.

Pada era 1980 sampai dengan 1990, yang masuk kategori tradisional bank, transformasi digital lebih banyak memberikan channel interaksi yang tepercaya pada pelanggan. Misalnya, dengan memperbanyak saluran electronic delivery channel seperti automatic teller machine (ATM). Kini, pada era Revolusi Industri 4.0, transformasi digital perbankan lebih bertujuan memberikan pengalaman yang mulus dan konsisten pada pelanggan, di samping tetap memprediksi apa yang diinginkan nasabah.

Hal tersebut hampir dialami seluruh bank, tak terkecuali bank pembangunan daerah (BPD) yang menjadi agent development bagi pemerintah daerah (pemda). Kondisi ini juga dirasakan BPD Bali, yang merespons kebutuhan akan pemanfaatan layanan teknologi informasi (TI) pada era perbankan digital dengan mulai melakukan inovasi, khususnya pengembangan platform layanan digital, seperti digitalisasi proses, data analytic, kolaborasi dengan fintech, dan digital marketing.

“Karyawan BPD Bali didorong menjadi brand ambassador melalui social media sehingga memungkinkan produk bank bisa diketahui nasabah secara cepat, masif, dan dengan daya jangkau yang lebih luas,” kata Ida Bagus G. Setiayasa, Direktur Operasional BPD Bali, dalam acara “BPD Forum 2019” yang diselenggarakan Multipolar Technology, medio Maret lalu.

Sementara, Wahyudi Chandra, Presiden Direktur Multipolar Technology, mengatakan, meski BPD berkompetisi denganfintech, terbuka peluang untuk berkolaborasi. Banyak kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan dari fintech yang bisa diadopsi BPD sehingga layanannya bisa lebih kompetitif. “Namun, kompetitif saja belum cukup. BPD juga diharapkan bisa berkolaborasi denganfintech untuk memberikan kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan layanan sesuai harapan pelanggan sehingga bisa meningkatkan loyalitas pelanggan dan dimanfaatkan untuk menciptakan sumber pendapatan baru. Kolaborasi dan kompetisi inilah yang dikenal dengan coopetition,” ujarnya.

Mengutip basil survei PricewaterhouseCoopers (PwC) 2018 di Indonesia, 66% dari strategi digital perbankan Indonesia sudah digabungkan dengan strategi korporat, dan strategi digital sudah menjadi bagian dari IT strategy mereka. Strategi digital termasuk mobile apps strategy (bukan mobile banking), yaitu bagaimana mendekatkan semua layanan perbankan melalui mobile. Kerja sama denganfintech termasuk salah satu strategi yang disurvei PwC, tapi yang penting adalah bagaimana eksekusinya agar bisa dilakukan lebih cepat.

Infobank - Coopetition BPD Pada Era Digital

Cyberthreat.id – Ini Indikator Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh Positif

Jakarta, Cyberthreat.id – Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia terus tumbuh seiring tingginya penggunaan transaksi perbankan daring. Tercatat, transaksi perbankan daring telah mencapai 93 persen ketimbang transaksi konvensional yang hanya tujuh persen.

Demikian disampaikan oleh Software Architechture IBM, Ari Pratiwi, dalam sambutannya di acara Fintech & FSI: Embracing The Era of Coopetition di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (25 Juni 2019).

Ari mengatakan, perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami transisi menuju arah ekonomi digital. Poin penting dalam industri digital adalah teknologi yang dipakai serta memperkuat sistem keamanan siber (cybersecurity). “Data dan informasi dari transaksi menjadi hal yang sangat penting dalam digital banking dan financial technology,” ujar Ari.

Menurut dia, transformasi menuju ekonomi digital memerlukan dukungan semua elemen agar tidak tertinggal dengan negara lain. Salah satu teknologi yang ditawarkan IBM untuk membantu percepatan tranformasi dari konvensional ke digital adalah menggunakan teknologi cloud commputing;  sistem penyimpanan virtual di server yang bisa diakses melalui komputer, tablet, atau smartphone.

Terpisah, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Hari Santosa Sungkari, mengatakan, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia saat ini tertinggi di Asia Tenggara. “Pada 2015-2017 pertumbuhan dari ekonomi digital di Indonesia hampir 90 persen,” katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (23 Juni 2019) seperti dikutip dari Antaranews.com.

Ia mengatakan pelaku kreatif serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia paling banyak melakukan kegiatan melalui ekonomi digital.

Pada 2017, kata dia, transaksi e-commerce di Indonesia mencapai US$ 8 miliar; dari jumlah itu sekitar US$ 5 miliar transaksinya dilakukan melalui Bukalapak, Tokopedia, dan platform daring lainnya.

Ia mengaku saat pergi ke beberapa daerah seperti Magelang, Salatiga, Bengkulu, dan sebagainya, menjumpai banyak ibu-ibu rumah tangga yang membuat kerajinan tangan maupun makanan dan produknya dijual dengan transaksi ekonomi digital.

“Penting bagi kita adalah transaksi digital ini menguntungkan bangsa Indonesia. Jadi, kita nantinya seperti arahan Bapak Presiden, ekspor barang-barang Indonesia,” kata Hari.

Terkait dengan hal itu, kata dia, literasi digital penting dilakukan, salah satunya melalui kegiatan Bekraf Developer Day Purwokerto 2019 dengan mengundang semua pelaku ekonomi kreatif. Menurut dia, hal itu dilakukan karena saat sekarang banyak pelaku digital yang berada di daerah.

Hari mengatakan bangsa Indonesia mempunyai kearifan lokal yang memiliki banyak kelebihan. “Kita punya budaya, kita punya kearifan lokal, itu kita bungkus ulang dengan kekinian menjadi ekonomi kreatif,” ujarnya.

Ia mengatakan ada 16 subsektor ekonomi kreatif yakni aplikasi dan pengembangan permainan, arsitektur, desain produk, fesyen, desain interior, desain komunikasi visual, film/animasi/video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni rupa, serta televisi dan radio.

Cyberthreat.id - Ini Indikator Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh Positif