Lippo Group dan Pertamina Retail Jalin Kerja Sama Pengembangan Bisnis

JAKARTA, investortrust.id – Lippo Group dan PT Pertamina Retail secara resmi telah menandatangani kesepakatan strategis untuk melakukan kerja sama pengembangan bisnis.

Acara penandatanganan dilakukan baru-baru ini di Jakarta, dan dihadiri oleh Presiden Direktur PT Pertamina Retail, Zibali Hisbul Masih, Direktur Keuangan dan Umum PT Pertamina Retail, Mohammad Fitrawan Nur, Direktur Komersial & Operasi PT Pertamina Retail, Fedy Alberto, Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), Wahyudi Chandra, Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) & PT Lippo Malls Indonesia (LMI), Marlo Budiman, CEO PT Data Lake Indonesia (DLI), Nike P. Kosasih, dan CEO PT ZUP Loyalti Indonesia (ZU), Angkasa P. Putra.

Dalam kesepakatan ini, MLPT ditunjuk untuk mewakili beberapa entitas dan partner dari Lippo Group yang sepakat mendukung pengembangan bisnis ini dengan menandatangani kesepakatan strategis. Entitas tersebut antara lain DLI sebagai distributor resmi Starlink untuk segmen B2C dan B2B, PT Lippo Malls Indonesia (LMI) sebagai pemilik dan operator mal, LPKR sebagai entitas di sektor Retail dan Properti, serta turut juga menggandeng salah satu partner, yaitu PT ZUP Loyalti Indonesia (ZU) sebagai penyedia layanan kesetiaan pelanggan.

Zibali Hisbul Masih, Direktur Utama PT Pertamina Retail, menyampaikan, kerja sama ini menandai langkah strategis dalam mendukung transformasi di sektor operasional dan ekosistem bisnis Pertamina Retail. Dengan teknologi yang diimplementasikan oleh PT Multipolar Technology Tbk, seperti Starlink, SD-WAN, Access Point, dan Managed Services. Pertamina Retail bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, keandalan operasional, dan memberikan peningkatan pengalaman pelanggan.

“Selain itu, kami juga berharap produk dan layanan Pertamina Retail juga bisa menjadi bagian penting dalam pengembangan ekosistem bisnis Lippo Group,” ujar Zibali dalam siaran pers, Jumat (17/1/2025).

Wahyudi Chandra, Presiden Direktur MLPT, mengatakan, perseroan sangat antusias menyambut kolaborasi strategis ini. Sinergi antara Lippo Group dan Pertamina Retail merupakan langkah progresif dalam menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi publik. Dengan menghadirkan inovasi layanan melalui pemanfaatan teknologi, pihaknya yakin dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, sebagai wujud nyata komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami yakin kerja sama pengembangan bisnis ini akan memberikan manfaat maksimal bagi Lippo Group maupun PT Pertamina Retail. Kerja sama yang terjalin dalam berbagai aspek ini tentunya akan meningkatkan nilai tambah bagi masing-masing pihak,” jelas Marlo Budiman, Presiden Direktur LPKR.

Lippo Group dan PT Pertamina Retail optimis bahwa kerjasama pengembangan bisnis ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, serta membuka peluang pertumbuhan usaha di masa mendatang.

Lippo Group Gaet Pertamina Retail untuk Pengembangan Bisnis

Jakarta: Lippo Group dan PT Pertamina Retail telah menandatangani kesepakatan strategis untuk melakukan kerja sama pengembangan bisnis. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) ditunjuk untuk mewakili beberapa entitas dan partner dari Lippo Group.

Dalam kesepakatan yang dilakukan Rabu, 8 Januari 2025, MLPT ditunjuk untuk mewakili beberapa entitas dan partner dari Lippo Group yang sepakat mendukung pengembangan bisnis ini dengan menandatangani kesepakatan strategis.

Entitas tersebut antara lain DLI sebagai distributor resmi Starlink untuk segmen B2C dan B2B, PT Lippo Malls Indonesia (LMI) sebagai pemilik dan operator mall, LPKR sebagai entitas di sektor Retail dan Properti, serta turut juga menggandeng salah satu partner, yaitu PT ZUP Loyalti Indonesia (ZU) sebagai penyedia layanan kesetiaan pelanggan.

Selain itu, terdapat potensi kerja sama lain yang akan disepakati di masa mendatang oleh kedua belah pihak.

Presiden Direktur PT Pertamina Retail Zibali Hisbul Masih mengatakan kerja sama ini menandai langkah strategis dalam mendukung transformasi di sektor operasional dan ekosistem bisnis Pertamina Retail.

Dengan teknologi yang di implementasikan oleh PT Multi Polar Technology Tbk, seperti Starlink, SD-WAN, Access Point, dan Managed Services. Pertamina Retail bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, keandalan operasional, dan memberikan peningkatan pengalaman pelanggan.

“Selain itu, kami juga berharap produk dan layanan Pertamina Retail juga bisa menjadi bagian penting dalam pengembangan ekosistem bisnis Lippo Group,” ujar Zibali dalam keterangan tertulis, Jumat, 17 Januari 2025.

Presiden Direktur MLPT Wahyudi Chandra sangat antusias menyambut kolaborasi strategis ini. Sinergi antara Lippo Group dan Pertamina Retail merupakan langkah progresif dalam menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi publik.

“Dengan menghadirkan inovasi layanan melalui pemanfaatan teknologi, kami yakin dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, sebagai wujud nyata komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap dia.

“Kami yakin kerja sama pengembangan bisnis ini akan memberikan manfaat maksimal bagi Lippo Group maupun PT Pertamina Retail. Kerja sama yang terjalin dalam berbagai aspek ini tentunya akan meningkatkan nilai tambah bagi masing-masing pihak,” jelas Presiden Direktur LPKR Marlo Budiman.

Lippo Group dan PT Pertamina Retail optimis bahwa kerjasama pengembangan bisnis ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat serta membuka peluang pertumbuhan usaha di masa mendatang.

Penandatangan dihadiri oleh Presiden Direktur PT Pertamina Retail, Zibali Hisbul Masih, Direktur Keuangan dan Umum PT Pertamina Retail, Mohammad Fitrawan Nur, Direktur Komersial & Operasi PT Pertamina Retail, Fedy Alberto, Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), Wahyudi Chandra, Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) & PT Lippo Malls Indonesia (LMI), Marlo Budiman, CEO PT Data Lake Indonesia (DLI), Nike P. Kosasih, dan CEO PT ZUP Loyalti Indonesia (ZU), Angkasa P. Putra.

Lippo Group dan PT Pertamina Retail Kerja Sama Pengembangan Bisnis

JAKARTA – Lippo Group dan PT Pertamina Retail menandatangani kesepakatan strategis untuk kerja sama pengembangan bisnis di Jakarta, Rabu (8/1/2025). Kedua pihak optimistis kerja sama pengembangan bisnis memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat serta membuka peluang pertumbuhan usaha di masa mendatang. Direktur Utama PT Pertamina Retail Zibali Hisbul Masih mengatakan, kerja sama ini menandai langkah strategis dalam mendukung transformasi di sektor operasional dan ekosistem bisnis Pertamina Retail. Dengan teknologi yang di implementasikan oleh PT Multi Polar Technology Tbk, seperti Starlink, SD-WAN, Access Point, dan Managed Services. Pertamina Retail bertujuan meningkatkan efisiensi, keandalan operasional, dan memberikan peningkatan pengalaman pelanggan. ”Selain itu, kami juga berharap produk dan layanan Pertamina Retail juga bisa menjadi bagian penting dalam pengembangan ekosistem bisnis Lippo Group,” katanya dalam siaran pers, Jumat (17/1/2025).

Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) Wahyudi Chandra sangat antusias menyambut kolaborasi strategis ini. Sinergi antara Lippo Group dan Pertamina Retail merupakan langkah progresif dalam menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi publik. Dengan menghadirkan inovasi layanan melalui pemanfaatan teknologi, dia yakin dapat meningkatkan pengalaman pelanggan. ”Hal ini sebagai wujud nyata komitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) Marlo Budiman yakin kerja sama pengembangan bisnis ini akan memberikan manfaat maksimal bagi Lippo Group maupun PT Pertamina Retail. ”Kerja sama yang terjalin dalam berbagai aspek ini tentunya akan meningkatkan nilai tambah bagi masing-masing pihak,” jelasnya.

MLPT ditunjuk mewakili beberapa entitas dan partner dari Lippo Group yang sepakat mendukung pengembangan bisnis ini dengan menandatangani kesepakatan strategis. Entitas tersebut antara lain DLI sebagai distributor resmi Starlink untuk segmen B2C dan B2B, PT Lippo Malls Indonesia (LMI) sebagai pemilik dan operator mall, LPKR sebagai entitas di sektor Retail dan Properti, serta turut juga menggandeng salah satu partner, yaitu PT ZUP Loyalti Indonesia (ZU) sebagai penyedia layanan kesetiaan pelanggan.

Hadir dalam acara itu, sejumlah pejabat kedua perusahaan. Mereka yakni Presiden Direktur PT Pertamina Retail Zibali Hisbul Masih, Direktur Keuangan dan Umum PT Pertamina Retail Mohammad Fitrawan Nur, dan Direktur Komersial & Operasi PT Pertamina Retail Fedy Alberto. Kemudian, Presiden Direktur MLPT Wahyudi Chandra, Presiden Direktur LPKR Marlo Budiman, dan PT Lippo Malls Indonesia (LMI) Marlo Budiman. Selanjutnya CEO PT Data Lake Indonesia (DLI) Nike P Kosasih, dan CEO PT ZUP Loyalti Indonesia (ZU) Angkasa P Putra.

Lippo Group dan Pertamina Retail Sepakat Menjalin Kerja Sama Pengembangan Bisnis

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lippo Group dan PT Pertamina Retail secara resmi telah menandatangani kesepakatan strategis untuk melakukan kerja sama pengembangan bisnis.

Acara penandatanganan dilakukan Rabu, 8 Januari 2025, di Jakarta.

Hadir dalam acara itu Presiden Direktur PT Pertamina Retai, Zibali Hisbul Masih, Direktur Keuangan dan Umum PT Pertamina Retail Mohammad Fitrawan Nur, Direktur Komersial & Operasi PT Pertamina Retail Fedy Alberto, Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) Wahyudi Chandra, Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) & PT Lippo Malls Indonesia (LMI) Marlo Budiman, CEO PT Data Lake Indonesia (DLI) Nike P. Kosasih, dan CEO PT ZUP Loyalti Indonesia (ZU) Angkasa P. Putra.

Dalam kesepakatan ini, MLPT ditunjuk untuk mewakili beberapa entitas dan partner dari Lippo Group yang sepakat mendukung pengembangan bisnis ini dengan menandatangani kesepakatan strategis.

Entitas tersebut antara lain DLI sebagai distributor resmi Starlink untuk segmen B2C dan B2B, PT Lippo Malls Indonesia (LMI) sebagai pemilik dan operator mall, LPKR sebagai entitas di sektor Retail dan Properti, serta turut juga menggandeng salah satu partner, yaitu PT ZUP Loyalti Indonesia (ZU) sebagai penyedia layanan kesetiaan pelanggan.

Zibali Hisbul Masih, Direktur Utama PT Pertamina Retail, menyampaikan kerja sama ini menandai langkah strategis dalam mendukung transformasi di sektor operasional dan ekosistem bisnis Pertamina Retail.

Dengan teknologi yang di implementasikan oleh PT Multi Polar Technology Tbk, seperti Starlink, SD-WAN, Access Point, dan Managed Services.

“Pertamina Retail bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, keandalan operasional, dan memberikan peningkatan pengalaman pelanggan. Selain itu, kami juga berharap produk dan layanan Pertamina Retail juga bisa menjadi bagian penting dalam pengembangan ekosistem bisnis Lippo Group,” ujar Zibali.

Wahyudi Chandra, Presiden Direktur MLPT, mengatakan pihaknya sangat antusias menyambut kolaborasi strategis ini.

Sinergi antara Lippo Group dan Pertamina Retail merupakan langkah progresif dalam menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi publik.

Dengan menghadirkan inovasi layanan melalui pemanfaatan teknologi, kami yakin dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, sebagai wujud nyata komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami yakin kerja sama pengembangan bisnis ini akan memberikan manfaat maksimal bagi Lippo Group maupun PT Pertamina Retail. Kerja sama yang terjalin dalam berbagai aspek ini tentunya akan meningkatkan nilai tambah bagi masing-masing pihak,” jelas Presiden Direktur LPKR Marlo Budiman.

Lippo Group dan PT Pertamina Retail optimis bahwa kerjasama pengembangan bisnis ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat serta membuka peluang pertumbuhan usaha di masa mendatang.

 

Transformasi Bisnis, Pertamina Retail Gandeng Lippo Group

JAKARTA, KOMPAS.com – Lippo Group dan PT Pertamina Retail resmi menandatangani kesepakatan strategis untuk pengembangan bisnis. Kesepakatan ini melibatkan beberapa entitas dari Lippo Group yang akan mendukung pengembangan tersebut. MLPT ditunjuk untuk mewakili entitas Lippo Group. Beberapa entitas yang terlibat antara lain DLI sebagai distributor resmi Starlink untuk segmen B2C dan B2B, PT Lippo Malls Indonesia (LMI) sebagai pemilik dan operator mall, serta LPKR di sektor retail dan properti.
Selain itu, PT ZUP Loyalti Indonesia (ZU) ikut berperan sebagai penyedia layanan kesetiaan pelanggan. Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, seperti pengelolaan teknologi informasi dan konektivitas SPBU yang dimiliki atau dikelola oleh Lippo Group. Selain itu, pengelolaan SPBU dalam lingkup Lippo Properties juga terlibat dalam kerja sama ini. Adapun, fokus utama dari kerja sama ini adalah meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pelanggan melalui customer loyalty.

Direktur Utama PT Pertamina Retail, Zibali Hisbul Masih, menjelaskan, kerja sama ini menandai langkah strategis dalam mendukung transformasi di sektor operasional dan ekosistem bisnis Pertamina Retail. “Dengan teknologi yang di implementasikan oleh PT Multi Polar Technology Tbk, seperti Starlink, SD-WAN, Access Point, dan Managed Services. Pertamina Retail bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, keandalan operasional, dan memberikan peningkatan pengalaman pelanggan. Selain itu, kami juga berharap produk dan layanan Pertamina Retail juga bisa menjadi bagian penting dalam pengembangan ekosistem bisnis Lippo Group,” ujar Zibali.

Presiden Direktur MLPT, Wahyudi Ch, mengatakan, sinergi ini merupakan langkah progresif untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi publik. “Kami yakin dengan pemanfaatan teknologi, kami dapat meningkatkan pengalaman pelanggan. Ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.

Presiden Direktur LPKR, Marlo Budiman, juga menyakini kerja sama ini akan memberikan manfaat maksimal bagi Lippo Group dan PT Pertamina Retail. “Kerja sama ini tentunya akan meningkatkan nilai tambah bagi masing-masing pihak,” katanya. Lippo Group dan PT Pertamina Retail optimis kerja sama ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan membuka peluang pertumbuhan usaha di masa depan.

Transformasi Bisnis, Pertamina Retail Gandeng Lippo Group

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina Retail (Pertare) menggandeng Lippo Group untuk melakukan kerja sama pengembangan transformasi bisnis. Dalam kerja sama tersebut, PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) sebagai perwakilan beberapa entitas dan partner dari Lippo Group yang sepakat mendukung pengembangan bisnis ini dengan menandatangani kesepakatan strategis. Entitas tersebut antara lain PT Data Lake Indonesia sebagai distributor resmi Starlink untuk segmen B2C dan B2B, PT Lippo Malls Indonesia sebagai pemilik dan operator mall, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) sebagai entitas di sektor Retail dan Properti, serta PT ZUP Loyalti Indonesia sebagai penyedia layanan pelanggan. Direktur Utama PT Pertamina Retail, Zibali Hisbul Masih menjelaskan kerja sama ini menandai langkah strategis dalam mendukung transformasi di sektor operasional dan ekosistem bisnis Pertamina Retail.

Menurutnya, dengan teknologi yang di implementasikan oleh PT Multi Polar Technology Tbk, seperti Starlink, SD-WAN, Access Point, dan Managed Services. Pertamina Retail bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, keandalan operasional, dan memberikan peningkatan pengalaman pelanggan. “Selain itu, kami juga berharap produk dan layanan Pertamina Retail juga bisa menjadi bagian penting dalam pengembangan ekosistem bisnis Lippo Group,” kata Zibali dalam keterangannya, Jumat (17/1/2025).

Sementara itu, Presiden Direktur MLPT, Wahyudi Chandra, mengatakan sinergi ini merupakan langkah progresif dalam menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi publik. “Dengan menghadirkan inovasi layanan melalui pemanfaatan teknologi, kami yakin dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, sebagai wujud nyata komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya. Selain itu, Presiden Direktur LPKR Marlo Budiman optimistis kerja sama pengembangan bisnis ini akan memberikan manfaat maksimal bagi Lippo Group dan PT Pertamina Retail. “Kami yakin kerja sama yang terjalin dalam berbagai aspek ini akan meningkatkan nilai tambah bagi masing-masing pihak,” jelasnya.

Pertamina Retail Gandeng Lippo buat Pengembangan Bisnis

Jakarta – Lippo Group dan PT Pertamina Retail menandatangani kesepakatan kerja sama pengembangan bisnis. Dalam kesepakatan ini, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) ditunjuk mewakili beberapa entitas dan partner dari Lippo Group.
Entitas tersebut antara lain PT Data Lake Indonesia (DLI) sebagai distributor resmi Starlink untuk segmen B2C dan B2B, PT Lippo Malls Indonesia (LMI) sebagai pemilik dan operator mall, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) sebagai entitas di sektor Retail dan Properti, serta turut juga menggandeng salah satu partner, yaitu PT ZUP Loyalti Indonesia (ZU) sebagai penyedia layanan kesetiaan pelanggan.

“Kerja sama ini menandai langkah strategis dalam mendukung transformasi di sektor operasional dan ekosistem bisnis Pertamina Retail. Dengan teknologi yang di implementasikan oleh PT Multi Polar Technology Tbk, seperti Starlink, SD-WAN, Access Point, dan Managed Services. Pertamina Retail bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, keandalan operasional, dan memberikan peningkatan pengalaman pelanggan. Selain itu, kami juga berharap produk dan layanan Pertamina Retail juga bisa menjadi bagian penting dalam pengembangan ekosistem bisnis Lippo Group,” ujar Direktur Utama PT Pertamina Retail Zibali Hisbul Masih.

“Kami tentu berharap, kolaborasi dengan PT Multi Polar Technology Tbk kelak dapat semakin meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan,” sambung dia.

Sementara itu, Presiden Direktur MLPT Wahyudi Chandra menyebut pihaknya sangat antusias menyambut kolaborasi itu. Ia menilai sinergi antara Lippo group dan Pertamina Retail merupakan langkah progresif dalam menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi publik.”Dengan menghadirkan inovasi layanan melalui pemanfaatan teknologi, kami yakin dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, sebagai wujud nyata komitmen kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” sebut Wahyudi.

Sementara itu, Presiden Direktur LPKR Marlo Budiman menyebut kerja sama pengembangan bisnis ini akan memberikan manfaat maksimal bagi Lippo Group maupun PT Pertamina Retail.

“Kerja sama yang terjalin dalam berbagai aspek ini tentunya akan meningkatkan nilai tambah bagi masing-masing pihak,” tutupnya.

BCA Beberkan Keuntungan Adopsi Teknologi AI, dari Operasional hingga Layanan Nasabah

Jakarta – Penggunaan  artificial intelligence (AI) membuat pekerjaan menjadi lebih mudah. Proses yang sebelumnya harus dilakukan secara manual, kini bisa dilakukan secara otomatis melalui AI.

EVP of Enterprise IT Architecture, Data Management and Service Quality Group Bank BCA, Lily Wongso membeberkan sejumlah keuntungan yang sudah dialami BCA sejak menggunakan AI.

Pertama, keuntungan terkait efisiensi dan keefektifan dalam sisi operasional seperti maintenance. Lily mengatakan, sejak menerapkan AI, pihaknya bisa memetakan secara otomatis jumlah mesin ATM BCA yang memerlukan maintenance berdasarkan waktu dan lokasinya. Ini mempermudah pihaknya untuk melakukan koordinasi dengan tim maintenance di lapangan.

“Jadi, tidak satu demi satu ya, sehingga biayanya menjadi double. Kita bisa rencanakan,” ungkapnya dalam acara Infobank Outlook 2025 bertema “Artificial Intelligence for Banking Future: Banks Transition to New Operating Models” yang diadakan Infobank Institute bekerja sama dengan Mutipolar Technology dan IBM, di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024.

Lalu, dengan menggunakan AI, pihaknya dapat memantau secara otomatis kapasitas supply and demand penarikan uang tunai dari setiap mesin ATM BCA maupun kantor cabang BCA yang ada. Kondisi ini kemudian membuat pihaknya bisa men-supply dana atau perlengkapan lainnya ke setiap mesin ATM dan kantor cabang secara proporsional karena telah diketahuinya demand uang tunai dan kebutuhan tertentu di setiap wilayah melalui machine learning AI.
Kedua, keuntungan pada layanan konsumen. Penggunaan AI, dikatakannya, telah membantu pihaknya memonitor layanan yang diberikan kepada nasabah melalui sistem warning seperti voice analytics. Ini membantu pihaknya untuk mengetahui apakah konsumen sudah dilayani sesuai standar BCA.
“AI itu juga improve customer experience. Nasabah pasti ingin cepat. Face biometric membuat itu semua lebih cepat dan tentu saja kita jaga pengamanannya,” tuturnya.
“Face biometric juga percepat proses onboarding karyawan dan log in juga itu semuanya bisa pakai face biometric,” tambahnya.
Ketiga, untuk fraud detection. Lily katakan AI memang banyak dimanfaatkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab untuk aktivitas phising dan serangan siber lainnya, tetapi AI juga lah yang banyak dipakai oleh BCA untuk menangkal serangan-serangan siber.
Teknologi AI digunakan BCA untuk melacak account takeover dan biometric dari fraudster. Ia jelaskan bahwa pihaknya megumpulkan data blacklist yang ada, dan seketika pembukaan rekening dilakukan oleh pihak yang sudah di-blacklist, maka secara otomatis pihaknya bisa melakukan pengecekan.
“Keempat, AI bisa mendukung inovasi lebih baik. Kami ada kelas buat user, dan kita melatih unit bisnis kami bagaimana mereka bisa buat modelnya sendiri. Dari sanalah muncul inovasi produk yang sekiranya sesuai bagi nasabah serta personalisasinya,” jelasnya.
Terakhir, ia terangkan, penggunaan AI membantu peningkatan produktivitas di BCA melalui sistem CoPilot. Misalnya, saat proses pembukaan rekening, semuanya bisa dibantu dengan computer vision atau OCR, analisa face biometric, dan Halo BCA.
Kehadiran Halo BCA, ditegaskannya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan melalui kehadiran manusia atau human touch di Halo BCA untuk melakukan validasi. “Seluruh proses tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar empat menit. Bisa dicoba bapak-ibu,” tutupnya. (*) Steven Widjaja

Ramai Bank Melakukan Digitalisasi, OJK Tegaskan Pentingnya Perlindungan Data

Jakarta – Industri perbankan di Indonesia semakin gencar melakukan digitalisasi dalam operasionalnya. Sebagai contoh, banyak bank yang memanfaatkan teknologi siber, seperti memakai artificial intelligence (AI) untuk mengolah dan menganalisis data, atau menjaga keamanan.

Di tengah maraknya digitalisasi di sektor perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mengingatkan pelaku agar tidak melupakan aspek pelindungan data, khususnya kepada nasabah mereka.

Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, Eddy Manindo Harahap mengatakan, pihaknya sudah meluncurkan POJK No. 22 Tahun 2023 tentang Pelindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan. POJK ini disebut mengacu dari Undang-undang (UU) No. 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (PDP).

“POJK ini mencakup kewajiban bank untuk menjaga kerahasian dan keamanan data konsumen, aspek penukaran dan transfer data, serta pemrosesan data,” ujar Eddy dalam acara Infobank Outlook 2025 bertajuk Artificial Intelligence for Banking Future: Banks Transition to New Operating Model, yang diadakan Infobank Institute bekerja sama dengan Multipolar Technology dan IBM, di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024.

POJK ini mengimbau perbankan untuk memastikan keamanan sistem informasi dan ketahanan siber. Tujuannya, agar informasi dan data yang dikelola tetap terjaga kerahasiannya, integritas, serta ketersediaannya efektif dan efisien.

Tingkatkan resiliensi digital

Tidak berhenti di pelindungan data, Eddy mengajak perbankan untuk meningkatkan resiliensi digital. Cakupan dari aspek ini lebih luas, karena berkaitan langsung dengan ekosistem industri, alih-alih hanya satu perusahaan saja.

“Resiliensi digital mencakup ketahanan yang lebih luas dibandingkan sekedar keamanan siber. Ini adalah tentang bagaimana suatu organisasi bisa tumbuh dan bertahan di tengah perubahan yang cepat,” papar Eddy.

Dalam hal ini, resiliensi dibagi menjadi dua jenis, yaitu resiliensi terhadap dinamika bisnis dan resiliensi terhadap disrupsi. Penanganannya pun berbeda dari satu dengan lainnya. Untuk jenis pertama misalnya, bank wajib mempertahankan relevansi mereka di pasar. Salah satu caranya adalah dengan mengadopsi teknologi baru.

“Bank harus bisa mengadopsi teknologi terbaru yang bisa membuka peluang baru dan mendorong kolaborasi dalam posisi digital. Penting juga untuk memiliki desain organisasi yang bisa beradaptasi dan bertransformasi seiring dengan perkembangan digital,” tuturnya.

Pentingnya manajemen risiko yang baik

Sementara, untuk jenis kedua, Eddy mengajak bank untuk menjaga operasional di tengah gangguan eksternal. Menurutnya, bank wajib memiliki manajemen risiko yang baik, resiliensi operasional, dan manajemen kelangsungan bisnis yang bagus.

Semua ini juga sudah tertuang dalam Panduan Resiliensi Digital (Digital Resilience) yang dikeluarkan OJK pada Agustus 2024 lalu. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Siap-siap! OJK Akan Luncurkan Panduan Tata Kelola AI untuk Perbankan

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah merancang panduan tata kelola pemakaian  artificial intelligence (AI) untuk sektor perbankan.

Menurut Eddy Manindo Harahap, Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK, panduan ini tengah digodok oleh regulator, mengacu kepada  AI best practices. Rencananya, OJK akan meluncurkan panduan ini pada awal 2025.

“OJK berencana juga untuk menerbitkan panduan tata kelola AI di sektor perbankan. Mungkin ini rencananya akan kita terbitkan tahun ini atau paling tidak awal tahun depan,” kata Eddy dalam acara Infobank Outlook 2025 bertajuk Artificial Intelligence for Banking Future: Banks Transition to New Operating Model, yang diadakan Infobank Institute bekerja sama dengan Multipolar Technology dan IBM, di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024.

Beberapa best practices yang nantinya menjadi cakupan panduan ini meliputi pertumbuhan berkelanjutan, nilai keadilan yang mengutamakan kemanusiaan, ketahahan, keamanan, dan keselamatan, transparansi, serta akuntabilitas.

OJK menyadari bahwa AI memiliki potensi yang besar di industri perbankan dalam meningkatkan kinerja. Namun, dengan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para pemain, penting bagi seluruh stakeholders untuk bisa memitigasi risiko dari AI.

“Kita memerlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat di sektor perbankan didukung oleh regulasi yang juga tepat. Dengan cara ini kita bisa memaksimalkan manfaat dan mewujudkan industri perbankan yang bersaing sehat dan berkontribusi tinggi terhadap perekonomian Indonesia,” tutupnya.

Sebagai informasi, riset dari McKinsey & Co pada 2023 lalu, menunjukkan bahwa AI mampu meningkatkan laba industri perbankan sekitar 2,8 persen sampai 4,7 persen. Peningkatan ini adalah yang tertinggi kedua, di bawah industri high tech.

Lebih lanjut, di Indonesia, AI sudah dimanfaatkan dalam berbagai aspek operasional, mulai dari chatbotcredit scoring, pemrosesan dokumen, dan personalisasi produk. (*) Mohammad Adrianto Sukarso