Strategi Memaksimalkan Pendapatan Perusahaan Melalui Pemanfaatan Solusi IBM Event Automation

Warta Ekonomi, Jakarta – Pertumbuhan data digital yang eksponensial telah mengubah lanskap bisnis. Setiap harinya, perusahaan menghasilkan begitu banyak informasi berupa data dalam bentuk event dari berbagai aktivitas pelanggan, seperti klik website, transaksi online, dan interaksi dengan aplikasi. Data ini menyimpan potensi besar untuk dapat mengenal pelanggan lebih personal, meningkatkan pengalaman pengguna, dan mendorong pertumbuhan bisnis. Untuk itu, dibutuhkan solusi yang mampu mengelola seluruh event secara efisien demi meningkatkan kepuasan pelanggan dan pada akhirnya memaksimalkan potensi pendapatan perusahaan.

“Bayangkan saat pelanggan mencari tiket penerbangan, dengan pengelolaan event yang tepat, maka perusahaan e-commerce dapat memaksimalkan potensi penjualan melalui rekomendasi hotel dan destinasi terdekat atau fasilitas populer lainnya di daerah yang dituju lengkap dengan promonya. Promo ini bisa bekerja sama dengan hotel atau penyedia kartu kredit,” ungkap Jip Ivan, Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), dalam seminar Revolutionizing Business Insights with Event Automation yang digelar di Grand Hyatt Jakarta, Kamis (19/9).

Contoh lainnya, penyedia streaming musik digital yang dapat memberikan rekomendasi musik yang lebih personal dan relevan, dengan memantau aktivitas pengguna secara real-time seperti lagu yang didengarkan, di-skip, atau ditambahkan ke playlist. Juga, menyuguhkan iklan yang sesuai berdasarkan event dan preferensi pengguna gratis. Di sektor perbankan, dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan dan memantau transaksi secara real-time guna mencegah penipuan, dan memberikan notifikasi instan kepada pelanggan terkait aktivitas perbankan yang dilakukan.

“Jadi, harus dipahami bahwa yang dimaksud event di sini adalah tindakan, aktivitas, atau kejadian yang dapat dideteksi dan direkam dalam sebuah sistem. Ini bisa berupa tindakan pengguna, perubahan data, atau kejadian eksternal yang berdampak pada sistem tersebut. Kita harus bisa memanfaatkan data yang dihasilkan dari event ini untuk membuat sistem lebih cerdas, responsif, efisien, dan itu membutuhkan solusi yang tepat,” jelas Jip Ivan.

Solusi yang Tepat

Solusi tepat untuk menangani banyaknya event yang terus mengalir adalah IBM Event Automation. Elen, Department Head Middleware Cloud Platform Multipolar Technology, menjelaskan, IBM Event Automation merupakan solusi berbasis event-driven yang membantu perusahaan mendeteksi situasi secara real-time, mengambil tindakan, dan mengotomatisasi proses bisnis demi memaksimalkan pendapatan.

Solusi IBM Event Automation mengintegrasikan teknologi open-source seperti Apache Kafka dan Apache Flink untuk memproses dan menganalisis data secara real-time. Solusi ini memiliki beberapa fitur utama, antara lain membangun dan menguji alur pemrosesan stream secara instan dengan antarmuka low-code menggunakan Apache Flink.

Lalu, memungkinkan perusahaan mendeteksi skenario bisnis penting dan meresponsnya secara real-time; mengotomatisasi tindakan berdasarkan event yang terdeteksi untuk meningkatkan respons dan efisiensi operasional; mendukung berbagai sumber event dan dapat diintegrasikan dengan infrastruktur yang sudah ada tanpa terkunci pada vendor tertentu, dan memberikan akses mandiri yang aman kepada tim di seluruh perusahaan sambil mempertahankan kontrol dan tata kelola.

“Dengan IBM Event Automation, perusahaan dapat menyuguhkan layanan secara lebih cepat, lebih personal, dan lebih kompetitif, sehingga dalam jangka panjang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan yang bermuara pada kenaikan pendapatan,” ungkap Elen. Di dalam IBM Event Automation terdapat IBM Event Streams, solusi streaming data untuk mendukung aplikasi yang membutuhkan pemrosesan data secara real-time.

IBM Event Streams dibangun di atas Apache Kafka yang dikelola sepenuhnya menggunakan teknologi container dan dapat diimplementasikan secara on-premise sebagai bagian dari IBM Event Automation. Elen menambahkan, IBM Event Streams memiliki beberapa keunggulan, di antaranya memiliki antarmuka yang sederhana untuk mengelola dan memantau kluster Kafka, fitur keamanan dan privasi data yang ketat, mendukung penskalaan otomatis, menawarkan arsitektur multi-zona dan fitur pemulihan bencana, serta mendukung berbagai aplikasi dan sumber data eksternal.

Pemanfaatan IBM Event Streams dapat membantu perusahaan membangun aplikasi yang responsif dan adaptif, dengan memanfaatkan data secara real-time untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan efisiensi operasional. Lantas, demi mendukung tersedianya data yang akurat, dapat dilengkapi dengan solusi IBM InfoSphere Data Replication.

Fajar Try Putra, Solutions Specialist Multipolar Technology, mengatakan, IBM InfoSphere Data Replication dapat menjawab tantangan semakin sulitnya proses update dan replikasi data yang dipicu oleh pertumbuhan data yang kian masif. Solusi ini membantu penyediaan data event lebih cepat karena cukup hanya mengirimkan data yang di-mapping, difilter, atau yang dibutuhkan saja. Solusi ini berfungsi untuk menyediakan data atas event yang ada secara akurat dan cepat, mengintegrasikan data dari semua platform dan basis data, yang pengimplementasiannya tidak perlu menghentikan proses bisnis.

“Kombinasi solusi IBM Event Streams dan IBM InfoSphere Data Replication tentunya amat mendukung perusahaan agar makin kompetitif dan relevan di pasar. Untuk mengimplementasikan solusi-solusi itu, serahkan saja ke tim ahli Multipolar Technology,” pungkas Jip Ivan.

Multipolar Technology Ungkap Cara Tingkatkan Kepuasan Pelanggan Lewat Solusi IBM Event Automation

Jakarta, TechnoBusiness ID ● Pertumbuhan data digital yang eksponensial telah mengubah lanskap bisnis. Setiap harinya, perusahaan menghasilkan begitu banyak informasi berupa data dalam bentuk event dari berbagai aktivitas pelanggan, seperti klik website, transaksi online, dan interaksi dengan aplikasi. Data ini menyimpan potensi besar untuk dapat mengenal pelanggan lebih personal, meningkatkan pengalaman pengguna, dan mendorong pertumbuhan bisnis. Untuk itu, dibutuhkan solusi yang mampu mengelola seluruh event secara efisien demi meningkatkan kepuasan pelanggan dan pada akhirnya memaksimalkan potensi pendapatan perusahaan.

“Bayangkan saat pelanggan mencari tiket penerbangan, dengan pengelolaan event yang tepat, maka perusahaan e-commerce dapat memaksimalkan potensi penjualan melalui rekomendasi hotel dan destinasi terdekat atau fasilitas populer lainnya di daerah yang dituju lengkap dengan promonya. Promo ini bisa bekerja sama dengan hotel atau penyedia kartu kredit,” ungkap Jip Ivan, Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), dalam seminar Revolutionizing Business Insights with Event Automation yang digelar di Grand Hyatt Jakarta, Kamis (19/9).

Contoh lainnya, penyedia streaming musik digital yang dapat memberikan rekomendasi musik yang lebih personal dan relevan, dengan memantau aktivitas pengguna secara real-time seperti lagu yang didengarkan, di-skip, atau ditambahkan ke playlist. Juga, menyuguhkan iklan yang sesuai berdasarkan event dan preferensi pengguna gratis. Di sektor perbankan, dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan dan memantau transaksi secara real-time guna mencegah penipuan, dan memberikan notifikasi instan kepada pelanggan terkait aktivitas perbankan yang dilakukan.

“Jadi, harus dipahami bahwa yang dimaksud event di sini adalah tindakan, aktivitas, atau kejadian yang dapat dideteksi dan direkam dalam sebuah sistem. Ini bisa berupa tindakan pengguna, perubahan data, atau kejadian eksternal yang berdampak pada sistem tersebut. Kita harus bisa memanfaatkan data yang dihasilkan dari event ini untuk membuat sistem lebih cerdas, responsif, efisien, dan itu membutuhkan solusi yang tepat,” jelas Jip Ivan.

Solusi yang Tepat

Solusi tepat untuk menangani banyaknya event yang terus mengalir adalah IBM Event Automation. Elen, Department Head Middleware Cloud Platform Multipolar Technology, menjelaskan, IBM Event Automation merupakan solusi berbasis event-driven yang membantu perusahaan mendeteksi situasi secara real-time, mengambil tindakan, dan mengotomatisasi proses bisnis demi memaksimalkan pendapatan.

Solusi IBM Event Automation mengintegrasikan teknologi open-source seperti Apache Kafka dan Apache Flink untuk memproses dan menganalisis data secara real-time. Solusi ini memiliki beberapa fitur utama, antara lain membangun dan menguji alur pemrosesan stream secara instan dengan antarmuka low-code menggunakan Apache Flink.

Lalu, memungkinkan perusahaan mendeteksi skenario bisnis penting dan meresponsnya secara real-time; mengotomatisasi tindakan berdasarkan event yang terdeteksi untuk meningkatkan respons dan efisiensi operasional; mendukung berbagai sumber event dan dapat diintegrasikan dengan infrastruktur yang sudah ada tanpa terkunci pada vendor tertentu, dan memberikan akses mandiri yang aman kepada tim di seluruh perusahaan sambil mempertahankan kontrol dan tata kelola.

“Dengan IBM Event Automation, perusahaan dapat menyuguhkan layanan secara lebih cepat, lebih personal, dan lebih kompetitif, sehingga dalam jangka panjang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan yang bermuara pada kenaikan pendapatan,” ungkap Elen. Di dalam IBM Event Automation terdapat IBM Event Streams, solusi streaming data untuk mendukung aplikasi yang membutuhkan pemrosesan data secara real-time.

IBM Event Streams dibangun di atas Apache Kafka yang dikelola sepenuhnya menggunakan teknologi container dan dapat diimplementasikan secara on-premise sebagai bagian dari IBM Event Automation. Elen menambahkan, IBM Event Streams memiliki beberapa keunggulan, di antaranya memiliki antarmuka yang sederhana untuk mengelola dan memantau kluster Kafka, fitur keamanan dan privasi data yang ketat, mendukung penskalaan otomatis, menawarkan arsitektur multi-zona dan fitur pemulihan bencana, serta mendukung berbagai aplikasi dan sumber data eksternal.

Pemanfaatan IBM Event Streams dapat membantu perusahaan membangun aplikasi yang responsif dan adaptif, dengan memanfaatkan data secara real-time untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan efisiensi operasional. Lantas, demi mendukung tersedianya data yang akurat, dapat dilengkapi dengan solusi IBM InfoSphere Data Replication.

Fajar Try Putra, Solutions Specialist Multipolar Technology, mengatakan, IBM InfoSphere Data Replication dapat menjawab tantangan semakin sulitnya proses update dan replikasi data yang dipicu oleh pertumbuhan data yang kian masif. Solusi ini membantu penyediaan data event lebih cepat karena cukup hanya mengirimkan data yang di-mapping, difilter, atau yang dibutuhkan saja. Solusi ini berfungsi untuk menyediakan data atas event yang ada secara akurat dan cepat, mengintegrasikan data dari semua platform dan basis data, yang pengimplementasiannya tidak perlu menghentikan proses bisnis.

“Kombinasi solusi IBM Event Streams dan IBM InfoSphere Data Replication tentunya amat mendukung perusahaan agar makin kompetitif dan relevan di pasar. Untuk mengimplementasikan solusi-solusi itu, serahkan saja ke tim ahli Multipolar Technology,” pungkas Jip Ivan.●

Optimalkan Aktivitas Automasi untuk Integrasi Analisis Data

PERTUMBUHAN data digital yang eksponensial telah mengubah lanskap bisnis. Setiap harinya, perusahaan menghasilkan begitu banyak informasi berupa data dalam bentuk event dari berbagai aktivitas pelanggan, seperti klik website, transaksi online, dan interaksi dengan aplikasi.

Data ini menyimpan potensi besar untuk dapat mengenal pelanggan lebih personal, meningkatkan pengalaman pengguna, dan mendorong pertumbuhan bisnis. Untuk itu, dibutuhkan solusi yang mampu mengelola seluruh event secara efisien demi meningkatkan kepuasan pelanggan dan pada akhirnya memaksimalkan potensi pendapatan perusahaan.

“Bayangkan saat pelanggan mencari tiket penerbangan, dengan pengelolaan event yang tepat, maka perusahaan e-commerce dapat memaksimalkan potensi penjualan melalui rekomendasi hotel dan destinasi terdekat atau fasilitas populer lainnya di daerah yang dituju lengkap dengan promonya. Promo ini bisa bekerja sama dengan hotel atau penyedia kartu kredit,” ungkap Jip Ivan, Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), dalam seminar Revolutionizing Business Insights with Event Automation yang digelar di Grand Hyatt Jakarta, pekan lalu.

Contoh lainnya, penyedia streaming musik digital yang dapat memberikan rekomendasi musik yang lebih personal dan relevan, dengan memantau aktivitas pengguna secara real-time seperti lagu yang didengarkan, di-skip, atau ditambahkan ke playlist. Juga, menyuguhkan iklan yang sesuai berdasarkan event dan preferensi pengguna gratis.

Di sektor perbankan, dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan dan memantau transaksi secara real-time guna mencegah penipuan, dan memberikan notifikasi instan kepada pelanggan terkait aktivitas perbankan yang dilakukan.

“Jadi, harus dipahami bahwa yang dimaksud event di sini adalah tindakan, aktivitas, atau kejadian yang dapat dideteksi dan direkam dalam sebuah sistem. Ini bisa berupa tindakan pengguna, perubahan data, atau kejadian eksternal yang berdampak pada sistem tersebut. Kita harus bisa memanfaatkan data yang dihasilkan dari event ini untuk membuat sistem lebih cerdas, responsif, efisien, dan itu membutuhkan solusi yang tepat,” jelas Jip Ivan.

Solusi tepat untuk menangani banyaknya event yang terus mengalir adalah IBM Event Automation. Elen, Department Head Middleware Cloud Platform Multipolar Technology, menjelaskan, IBM Event Automation merupakan solusi berbasis event-driven yang membantu perusahaan mendeteksi situasi secara real-time, mengambil tindakan, dan mengotomatisasi proses bisnis demi memaksimalkan pendapatan.

Solusi tersebut mengintegrasikan teknologi open-source seperti Apache Kafka dan Apache Flink untuk memproses dan menganalisis data secara real-time. Solusi ini memiliki beberapa fitur utama, antara lain membangun dan menguji alur pemrosesan stream secara instan dengan antarmuka low-code menggunakan Apache Flink.

Lalu, memungkinkan perusahaan mendeteksi skenario bisnis penting dan meresponsnya secara real-time; mengotomatisasi tindakan berdasarkan event yang terdeteksi untuk meningkatkan respons dan efisiensi operasional; mendukung berbagai sumber event dan dapat diintegrasikan dengan infrastruktur yang sudah ada tanpa terkunci pada vendor tertentu, dan memberikan akses mandiri yang aman kepada tim di seluruh perusahaan sambil mempertahankan kontrol dan tata kelola.

“Dengan ini, perusahaan dapat menyuguhkan layanan secara lebih cepat, lebih personal, dan lebih kompetitif, sehingga dalam jangka panjang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan yang bermuara pada kenaikan pendapatan,” ungkap Elen. Di dalam IBM Event Automation terdapat IBM Event Streams, solusi streaming data untuk mendukung aplikasi yang membutuhkan pemrosesan data secara real-time. (H-2)

 

Multipolar Technology Tawarkan Solusi Perkuat Keamanan Siber di Era Konvergensi Jaringan

INDOPOS.CO.ID – Tak dipungkiri bahwa tren bekerja dari mana saja (work from anywhere) sudah semakin luas diterapkan oleh perusahaan dari berbagai sektor industri. Bekerja dari mana saja ini memang dirasa lebih memudahkan dan fleksibel tanpa batasan jarak dan waktu. Sayangnya, semakin banyak perangkat dan koneksi yang terhubung ke jaringan perusahaan, semakin besar pula peluang penjahat siber untuk menyusup dan melakukan pencurian data. Sebab, tidak semua koneksi internet di luar sana terproteksi platform keamanan siber. Karena itu, dibutuhkan solusi keamanan siber yang mampu men-screening atau memfilter apakah koneksi yang terhubung terdapat malware seperti virus, Trojan, ransomware, Worm, Botnet, dan phishing atau tidak.

Mengingat data merupakan aset vital yang harus dijaga keamanannya, dalam seminar Fortify Your Network Through the Convergence of Networking and Security yang diselenggarakan oleh PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT) di Alila SCBD, Jakarta, pada Rabu pekan lalu, Director Hybrid Infastructure Services Business Multipolar Technology Yohan Gunawan mengatakan sebaiknya perusahaan menggunakan solusi keamanan jaringan (network security) yang mumpuni.

“Solusi yang mumpuni itu artinya solusi yang dapat menjamin keamanan jaringan secara menyeluruh dan kontinu,” ungkapnya. Sebagai perusahaan yang banyak membantu automasi bisnis di beragam sektor industri, Multipolar Technology merekomendasikan tiga solusi dari Fortinet yang andal dalam melakukan pengamanan jaringan. Dengan portofolio solusi lengkap, antara lain FortiGate Next-Generation Firewall, Fortinet SASE, dan Fortinet Cloud Security, Fortinet memberikan perlindungan yang komprehensif untuk infrastruktur TI modern.

FortiGate Next-Generation Firewall merupakan benteng pertahanan jaringan yang mengombinasikan fungsi firewall dengan fungsi network device filtering seperti Deep Packet Inspection (DPI) dan Intrusion Prevention System (IPS). FortiGate memberikan perlindungan proaktif terhadap berbagai ancaman, termasuk malware, ransomware, dan serangan zero-day. Selain itu, FortiGate juga mampu menyederhanakan manajemen jaringan dengan antarmuka yang intuitif dan kemampuan otomatisasi.

Menurut Ade Wachyu, Network Group Department Head Multipolar Technology, FortiGate Next-Generation Firewall cocok untuk perusahaan yang memiliki karyawan, pelanggan, dan kantor cabang banyak, karena juga berfungsi sebagai application controller, Virtual Private Network (VPN), web filter, anti-malware, dan data loss prevention. Apalagi, solusi ini dibekali layanan Unified Threat Management (UTM) yang bisa menangani keamanan jaringan secara terpadu dengan fitur yang cukup kuat.

“FortiGate Next-Generation Firewall termasuk dalam rangkaian Fortinet Security Fabric, framework keamanan yang menggabungkan seluruh perangkat keamanan sehingga efektif, efisien, dan memberikan perlindungan yang komprehensif,” tambahnya. “Yang membuat semakin menarik, dengan harga yang setara kompetitor, perusahaan pengguna sudah bisa mendapatkan semua fitur solusi ini sehingga tak perlu menambah fitur lain secara terpisah.”

Lalu, Fortinet SASE, dengan menggabungkan SD-WAN dan SSE yang dilengkapi dengan fitur kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Fortinet SASE memberikan akses yang aman dan cepat ke aplikasi cloud bagi karyawan yang bekerja dari mana saja. FortiSASE juga mampu menyederhanakan manajemen jaringan dan meningkatkan visibilitas terhadap lalu lintas jaringan. “Fortinet SASE berperan menyediakan akses internet, akses perusahaan, dan akses Software-as-a-Services (SaaS) yang aman dengan prinsip Zero Trust Network Access (ZTNA),” ungkap Ade.

Seperti diketahui, prinsip ZTNA berarti semua trafik dianggap tidak bisa dipercaya sehingga harus diperiksa keamanannya terlebih dulu. Merujuk pada laporan terbaru Fortinet, Fortinet SASE ialah solusi yang tepat untuk menjawab fakta bahwa 48% perusahaan memiliki 100 atau lebih aplikasi unik, satu perusahaan menerbitkan 25 pembaruan perangkat lunak setiap bulannya, lebih dari 85% trafik web adalah trafik Application Programming Interface (API), dan hampir 50% trafik internet adalah bot.

Kemudian, Fortinet Cloud Security. Menurut Ade, Fortinet Cloud Security adalah solusi yang penting dalam mengamankan perjalanan digital ke cloud, mengingat saat ini banyak sekali perusahaan yang lebih senang memanfaatkan penyimpanan datanya di infrastruktur on-cloud atau hybrid cloud. Solusi ini menyediakan manajemen, visibilitas, dan kebijakan terpusat sehingga serangan yang datang ke jaringan perusahaan berbasis cloud dapat dicegah secara otomatis. Dengan begitu, akselerasi digital perusahaan akan lebih maksimal.

“Yang pasti, sekarang ini jaringan perusahaan terhubung dengan berbagai macam perangkat, dikoneksikan menggunakan berbagai jaringan internet, diakses oleh siapa pun dan dari mana pun. Maka, pengamanannya menjadi sebuah kewajiban. Memanfaatkan solusi FortiGate Next-Generation Firewall, Fortinet SASE, dan Fortinet Cloud Security merupakan salah satu pilihan terbaik,” ujar Ade. “Jika kesulitan dalam mengimplementasikannya, tim ahli dari Multipolar Technology siap membantu.”

Solusi Keamanan Jaringan Harus Diperkuat untuk Menangkal Kejahatan Siber

JAKARTA, investor.id -Tak dimungkiri bahwa tren bekerja dari mana saja (work from anywhere) sudah semakin luas diterapkan oleh perusahaan dari berbagai sektor industri. Bekerja dari mana saja ini memang dirasa lebih memudahkan dan fleksibel tanpa batasan jarak dan waktu.

Sayangnya, semakin banyak perangkat dan koneksi yang terhubung ke jaringan perusahaan, semakin besar pula peluang penjahat siber untuk menyusup dan melakukan pencurian data. Sebab, tidak semua koneksi internet di luar sana terproteksi platform keamanan siber.

Disisi lain, ancaman siber telah berkembang pesat dalam hal frekuensi dan kompleksitas. Serangan siber seperti malware, ransomware, phishing, dan serangan DDoS telah menjadi semakin umum.

Penjahat siber terus-menerus mencari kerentanan dalam sistem keamanan untuk mencuri data, mengganggu operasi, atau bahkan menuntut tebusan. Entitas yang tidak siap menghadapi ancaman ini berisiko mengalami kerugian keuangan, reputasi, dan operasional yang signifikan.

Keamanan siber adalah aspek penting yang membutuhkan perhatian serius dalam menghadapi meningkatnya kebutuhan pada sistem digital di dunia  virtual.

Ancaman siber yang berkembang pesat membutuhkan penanganan yang komprehensif, termasuk perlindungan infrastruktur penting, perlindungan data pribadi, pendidikan dan kesadaran siber, serta kebijakan dan peraturan pendukung. Inovasi teknologi memainkan peran penting dalam membangun pertahanan siber yang kuat dengan strategi yang tepat dan efektif.

Sedangkan di kawasan Asean , Indonesia masuk peringkat lima besar. Data dari Badan Siber dan Sandi Negara mencatat ratusan juta serangan siber terhadap Indonesia setiap tahun.

Pada tahun 2023 tercatat 279 juta serangan siber, sementara dibanding tahun sebelumnya serangan siber terhadap Indonesia makin naik dengan 24%.

Karena itu, dibutuhkan solusi keamanan siber yang mampu men-screening atau memfilter apakah koneksi yang terhubung terdapat malware seperti virus, Trojan, ransomware, Worm, Botnet, dan phishing atau tidak. Hal ini penting dan perlu dilakukan mengingat data merupakan aset vital yang harus dijaga keamanannya.

Director Hybrid Infastructure Services Business Multipolar Technology Yohan Gunawan mengatakan sebaiknya perusahaan menggunakan solusi keamanan jaringan (network security) yang mumpuni.

Solusi Keamanan Jaringan Harus Diperkuat untuk Menangkal Kejahatan Siber
Yohan Gunawan, Director Hybrid Infastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk

“Solusi yang mumpuni itu artinya solusi yang dapat menjamin keamanan jaringan secara menyeluruh dan kontinu,” kata Yohan dalam seminar Fortify Your Network Through the Convergence of Networking and Security yang diselenggarakan oleh PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT) di Alila SCBD, Jakarta, pada Rabu pekan lalu,

Sebagai perusahaan yang banyak membantu automasi bisnis di beragam sektor industri, Multipolar Technology merekomendasikan tiga solusi dari Fortinet yang andal dalam melakukan pengamanan jaringan. Dengan portofolio solusi lengkap, antara lain FortiGate Next-Generation Firewall, Fortinet SASE, dan Fortinet Cloud Security, Fortinet memberikan perlindungan yang komprehensif untuk infrastruktur TI modern.

Benteng Pertahanan

FortiGate Next-Generation Firewall merupakan benteng pertahanan jaringan yang mengombinasikan fungsi firewall dengan fungsi network device filtering seperti Deep Packet Inspection (DPI) dan Intrusion Prevention System (IPS).

FortiGate memberikan perlindungan proaktif terhadap berbagai ancaman, termasuk malware, ransomware, dan serangan zero-day. Selain itu, FortiGate juga mampu menyederhanakan manajemen jaringan dengan antarmuka yang intuitif dan kemampuan otomatisasi.

Menurut Ade Wachyu, Network Group Department Head Multipolar Technology, FortiGate Next-Generation Firewall cocok untuk perusahaan yang memiliki karyawan, pelanggan, dan kantor cabang banyak, karena juga berfungsi sebagai application controller, Virtual Private Network (VPN), web filter, anti-malware, dan data loss prevention.

Apalagi, solusi ini dibekali layanan Unified Threat Management (UTM) yang bisa menangani keamanan jaringan secara terpadu dengan fitur yang cukup kuat.

“FortiGate Next-Generation Firewall termasuk dalam rangkaian Fortinet Security Fabric, framework keamanan yang menggabungkan seluruh perangkat keamanan sehingga efektif, efisien, dan memberikan perlindungan yang komprehensif,” tambahnya.

“Yang membuat semakin menarik, dengan harga yang setara kompetitor, perusahaan pengguna sudah bisa mendapatkan semua fitur solusi ini sehingga tak perlu menambah fitur lain secara terpisah,” lanjutnya.

Lalu, Fortinet SASE, dengan menggabungkan SD-WAN dan SSE yang dilengkapi dengan fitur kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Fortinet SASE memberikan akses yang aman dan cepat ke aplikasi cloud bagi karyawan yang bekerja dari mana saja. FortiSASE juga mampu menyederhanakan manajemen jaringan dan meningkatkan visibilitas terhadap lalu lintas jaringan.

“Fortinet SASE berperan menyediakan akses internet, akses perusahaan, dan akses Software-as-a-Services (SaaS) yang aman dengan prinsip Zero Trust Network Access (ZTNA),” ungkap Ade.

Multipolar Technology Rekomendasikan Solusi Komprehensif untuk Menangkal Kejahatan Siber di Era Konvergensi Jaringan

Warta Ekonomi, Jakarta – Tak dimungkiri bahwa tren bekerja dari mana saja (work from anywhere) sudah semakin luas diterapkan oleh perusahaan dari berbagai sektor industri. Bekerja dari mana saja ini memang dirasa lebih memudahkan dan fleksibel tanpa batasan jarak dan waktu.

Sayangnya, semakin banyak perangkat dan koneksi yang terhubung ke jaringan perusahaan, semakin besar pula peluang penjahat siber untuk menyusup dan melakukan pencurian data. Sebab, tidak semua koneksi internet di luar sana terproteksi platform keamanan siber.

Karena itu, dibutuhkan solusi keamanan siber yang mampu men-screening atau memfilter apakah koneksi yang terhubung terdapat malware seperti virus, Trojan, ransomware, Worm, Botnet, dan phishing atau tidak.

Mengingat data merupakan aset vital yang harus dijaga keamanannya, dalam seminar Fortify Your Network Through the Convergence of Networking and Security yang diselenggarakan oleh PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT) di Alila SCBD, Jakarta, pada Rabu pekan lalu, Director Hybrid Infastructure Services Business Multipolar Technology Yohan Gunawan mengatakan sebaiknya perusahaan menggunakan solusi keamanan jaringan (network security) yang mumpuni.

“Solusi yang mumpuni itu artinya solusi yang dapat menjamin keamanan jaringan secara menyeluruh dan kontinu,” ungkapnya. Sebagai perusahaan yang banyak membantu automasi bisnis di beragam sektor industri, Multipolar Technology merekomendasikan tiga solusi dari Fortinet yang andal dalam melakukan pengamanan jaringan. Dengan portofolio solusi lengkap, antara lain FortiGate Next-Generation Firewall, Fortinet SASE, dan Fortinet Cloud Security, Fortinet memberikan perlindungan yang komprehensif untuk infrastruktur TI modern.

FortiGate Next-Generation Firewall merupakan benteng pertahanan jaringan yang mengombinasikan fungsi firewall dengan fungsi network device filtering seperti Deep Packet Inspection (DPI) dan Intrusion Prevention System (IPS). FortiGate memberikan perlindungan proaktif terhadap berbagai ancaman, termasuk malware, ransomware, dan serangan zero-day. Selain itu, FortiGate juga mampu menyederhanakan manajemen jaringan dengan antarmuka yang intuitif dan kemampuan otomatisasi.

Menurut Ade Wachyu, Network Group Department Head Multipolar Technology, FortiGate Next-Generation Firewall cocok untuk perusahaan yang memiliki karyawan, pelanggan, dan kantor cabang banyak, karena juga berfungsi sebagai application controller, Virtual Private Network (VPN), web filter, anti-malware, dan data loss prevention. Apalagi, solusi ini dibekali layanan Unified Threat Management (UTM) yang bisa menangani keamanan jaringan secara terpadu dengan fitur yang cukup kuat.

“FortiGate Next-Generation Firewall termasuk dalam rangkaian Fortinet Security Fabric, framework keamanan yang menggabungkan seluruh perangkat keamanan sehingga efektif, efisien, dan memberikan perlindungan yang komprehensif,” tambahnya. “Yang membuat semakin menarik, dengan harga yang setara kompetitor, perusahaan pengguna sudah bisa mendapatkan semua fitur solusi ini sehingga tak perlu menambah fitur lain secara terpisah.”

Lalu, Fortinet SASE, dengan menggabungkan SD-WAN dan SSE yang dilengkapi dengan fitur kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Fortinet SASE memberikan akses yang aman dan cepat ke aplikasi cloud bagi karyawan yang bekerja dari mana saja. FortiSASE juga mampu menyederhanakan manajemen jaringan dan meningkatkan visibilitas terhadap lalu lintas jaringan. “Fortinet SASE berperan menyediakan akses internet, akses perusahaan, dan akses Software-as-a-Services (SaaS) yang aman dengan prinsip Zero Trust Network Access (ZTNA),” ungkap Ade.

Seperti diketahui, prinsip ZTNA berarti semua trafik dianggap tidak bisa dipercaya sehingga harus diperiksa keamanannya terlebih dulu. Merujuk pada laporan terbaru Fortinet, Fortinet SASE ialah solusi yang tepat untuk menjawab fakta bahwa 48% perusahaan memiliki 100 atau lebih aplikasi unik, satu perusahaan menerbitkan 25 pembaruan perangkat lunak setiap bulannya, lebih dari 85% trafik web adalah trafik Application Programming Interface (API), dan hampir 50% trafik internet adalah bot.

Kemudian, Fortinet Cloud Security. Menurut Ade, Fortinet Cloud Security adalah solusi yang penting dalam mengamankan perjalanan digital ke cloud, mengingat saat ini banyak sekali perusahaan yang lebih senang memanfaatkan penyimpanan datanya di infrastruktur on-cloud atau hybrid cloud. Solusi ini menyediakan manajemen, visibilitas, dan kebijakan terpusat sehingga serangan yang datang ke jaringan perusahaan berbasis cloud dapat dicegah secara otomatis. Dengan begitu, akselerasi digital perusahaan akan lebih maksimal.

“Yang pasti, sekarang ini jaringan perusahaan terhubung dengan berbagai macam perangkat, dikoneksikan menggunakan berbagai jaringan internet, diakses oleh siapa pun dan dari mana pun. Maka, pengamanannya menjadi sebuah kewajiban. Memanfaatkan solusi FortiGate Next-Generation Firewall, Fortinet SASE, dan Fortinet Cloud Security merupakan salah satu pilihan terbaik,” ujar Ade. “Jika kesulitan dalam mengimplementasikannya, tim ahli dari Multipolar Technology siap membantu.”

Multipolar Technology Menyodorkan Solusi Digital Menangkal Kejahatan Siber

Tren bekerja dari mana saja (work from anywhere) sudah semakin luas diterapkan oleh perusahaan dari berbagai sektor industri. Bekerja dari mana saja ini memang dirasa lebih memudahkan dan fleksibel tanpa batasan jarak dan waktu. Namun, makin banyak perangkat dan koneksi yang terhubung ke jaringan perusahaan, makin besar pula peluang penjahat siber untuk menyusup dan melakukan pencurian data. Sebab, tidak semua koneksi Internet di luar sana terproteksi platform keamanan siber. Karena itu, dibutuhkan solusi keamanan siber yang mampu men-screening atau memfilter apakah koneksi yang terhubung terdapat malware seperti virus, Trojan, Ransomware, Worm, Botnet, dan phishing atau tidak.

Mengingat data merupakan aset vital yang harus dijaga keamanannya, dalam seminar Fortify Your Network Through the Convergence of Networking and Security yang diselenggarakan oleh PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) di Jakarta.

Director Hybrid Infastructure Services Business di Multipolar Technology, Yohan Gunawan, mengatakan perusahaan sebaiknya menggunakan solusi keamanan jaringan (network security) yang mumpuni. “Solusi yang mumpuni itu artinya solusi yang dapat menjamin keamanan jaringan secara menyeluruh dan kontinu,” ungkap Yohan dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (22/9/2024).

Sebagai perusahaan yang banyak membantu automasi bisnis di beragam sektor industri, Multipolar Technology merekomendasikan tiga solusi dari Fortinet yang andal dalam melakukan pengamanan jaringan. Dengan portofolio solusi lengkap, antara lain FortiGate Next-Generation Firewall, Fortinet SASE, dan Fortinet Cloud Security, Fortinet memberikan perlindungan yang komprehensif untuk infrastruktur TI modern.

FortiGate Next-Generation Firewall merupakan benteng pertahanan jaringan yang mengombinasikan fungsi firewall dengan fungsi network device filtering seperti Deep Packet Inspection (DPI) dan Intrusion Prevention System (IPS). FortiGate memberikan perlindungan proaktif terhadap berbagai ancaman, termasuk malware, ransomware, dan serangan zero-day.

Selain itu, FortiGate juga mampu menyederhanakan manajemen jaringan dengan antarmuka yang intuitif dan kemampuan otomatisasi. Ade Wachyu, Network Group Department Head Multipolar Technology, menjabarkan FortiGate Next-Generation Firewall cocok untuk perusahaan yang memiliki karyawan, pelanggan, dan kantor cabang banyak, karena juga berfungsi sebagai application controllervirtual private network, web filter, anti-malware, dan data loss prevention. Apalagi, solusi ini dibekali layanan Unified Threat Management yang bisa menangani keamanan jaringan secara terpadu dengan fitur yang cukup kuat.

“FortiGate Next-Generation Firewall termasuk dalam rangkaian Fortinet Security Fabric, framework keamanan yang menggabungkan seluruh perangkat keamanan sehingga efektif, efisien, dan memberikan perlindungan yang komprehensif. Yang membuat semakin menarik, dengan harga yang setara kompetitor, perusahaan pengguna sudah bisa mendapatkan semua fitur solusi ini sehingga tak perlu menambah fitur lain secara terpisah,” jelasnya.

Lalu, Fortinet SASE, dengan menggabungkan SD-WAN dan SSE yang dilengkapi dengan fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), Fortinet SASE memberikan akses yang aman dan cepat ke aplikasi cloud bagi karyawan yang bekerja dari mana saja. FortiSASE juga mampu menyederhanakan manajemen jaringan dan meningkatkan visibilitas terhadap lalu lintas jaringan. “Fortinet SASE berperan menyediakan akses internet, akses perusahaan, dan akses software as a services (SaaS) yang aman dengan prinsip Zero Trust Network Access,” ungkap Ade.

Seperti diketahui, prinsip ZTNA berarti semua trafik dianggap tidak bisa dipercaya sehingga harus diperiksa keamanannya terlebih dulu. Merujuk pada laporan terbaru Fortinet, Fortinet SASE ialah solusi yang tepat untuk menjawab fakta bahwa 48% perusahaan memiliki 100 atau lebih aplikasi unik, satu perusahaan menerbitkan 25 pembaruan perangkat lunak setiap bulannya, lebih dari 85% trafik web adalah trafik Application Programming Interface dan hampir 50% trafik internet adalah bot.

Kemudian, Fortinet Cloud Security. Ade mengatakan Fortinet Cloud Security adalah solusi yang penting dalam mengamankan perjalanan digital ke cloud, mengingat saat ini banyak sekali perusahaan yang lebih senang memanfaatkan penyimpanan datanya di infrastruktur on-cloud atau hybrid cloud. Solusi ini menyediakan manajemen, visibilitas, dan kebijakan terpusat sehingga serangan yang datang ke jaringan perusahaan berbasis cloud dapat dicegah secara otomatis. Dengan begitu, akselerasi digital perusahaan akan lebih maksimal.

“Yang pasti, sekarang ini jaringan perusahaan terhubung dengan berbagai macam perangkat, dikoneksikan menggunakan berbagai jaringan internet, diakses oleh siapa pun dan dari mana pun. Maka, pengamanannya menjadi sebuah kewajiban. Memanfaatkan solusi FortiGate Next-Generation Firewall, Fortinet SASE, dan Fortinet Cloud Security merupakan salah satu pilihan terbaik,” ujar Ade. Harga saham MLPT sejak awal tahun ini hingga 20 September 2024 (year to date) meroket sebesar 179,35%, menjadi Rp4.330

Simak! Ini Tiga Solusi Tangkal Kejahatan Siber di Era Konvergensi Jaringan

Jakarta – Tren bekerja dari mana saja (work from anywhere) sudah semakin luas diterapkan oleh perusahaan dari berbagai sektor industri. Sayangnya, semakin banyak perangkat dan koneksi yang terhubung ke jaringan perusahaan, semakin besar pula peluang penjahat siber untuk menyusup dan melakukan pencurian data.

Pasalnya, tidak semua koneksi internet di luar sana terproteksi platform keamanan siber. Karena itu, dibutuhkan solusi keamanan siber yang mampu men-screening atau memfilter apakah koneksi yang terhubung terdapat malware seperti virus, Trojan, ransomware, Worm, Botnet, dan phishing atau tidak.

Director Hybrid Infastructure Services Business Multipolar Technology Yohan Gunawan mengatakan, data merupakan aset vital yang harus dijaga keamanannya, sebaiknya perusahaan menggunakan solusi keamanan jaringan (network security) yang mumpuni.

“Solusi yang mumpuni itu artinya solusi yang dapat menjamin keamanan jaringan secara menyeluruh dan kontinu,” ungkapnya dalam seminar Fortify Your Network Through the Convergence of Networking and Security yang diselenggarakan oleh PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT) di Alila SCBD, Jakarta, baru-baru ini.

Multipolar Technology merekomendasikan tiga solusi dari Fortinet dalam melakukan pengamanan jaringan. Dengan portofolio solusi lengkap, antara lain FortiGate Next-Generation Firewall, Fortinet SASE, dan Fortinet Cloud Security, Fortinet memberikan perlindungan yang komprehensif untuk infrastruktur TI modern.

FortiGate Next-Generation Firewall merupakan benteng pertahanan jaringan yang mengombinasikan fungsi firewall dengan fungsi network device filtering seperti Deep Packet Inspection (DPI) dan Intrusion Prevention System (IPS).

FortiGate memberikan perlindungan proaktif terhadap berbagai ancaman, termasuk malwareransomware, dan serangan zero-day.

Selain itu, FortiGate juga mampu menyederhanakan manajemen jaringan dengan antarmuka yang intuitif dan kemampuan otomatisasi.

Menurut Ade Wachyu, Network Group Department Head Multipolar Technology, FortiGate Next-Generation Firewall cocok untuk perusahaan yang memiliki karyawan, pelanggan, dan kantor cabang banyak, karena juga berfungsi sebagai application controller, Virtual Private Network (VPN), web filteranti-malware, dan data loss prevention.

“Apalagi, solusi ini dibekali layanan Unified Threat Management (UTM) yang bisa menangani keamanan jaringan secara terpadu dengan fitur yang cukup kuat,” jelasnya.

FortiGate Next-Generation Firewall termasuk dalam rangkaian Fortinet Security Fabric, framework keamanan yang menggabungkan seluruh perangkat keamanan sehingga efektif, efisien, dan memberikan perlindungan yang komprehensif.

“Yang membuat semakin menarik, dengan harga yang setara kompetitor, perusahaan pengguna sudah bisa mendapatkan semua fitur solusi ini sehingga tak perlu menambah fitur lain secara terpisah.”

Lalu, Fortinet SASE, dengan menggabungkan SD-WAN dan SSE yang dilengkapi dengan fitur kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Fortinet SASE memberikan akses yang aman dan cepat ke aplikasi cloud bagi karyawan yang bekerja dari mana saja.

FortiSASE juga mampu menyederhanakan manajemen jaringan dan meningkatkan visibilitas terhadap lalu lintas jaringan. “Fortinet SASE berperan menyediakan akses internet, akses perusahaan, dan akses Software-as-a-Services (SaaS) yang aman dengan prinsip Zero Trust Network Access (ZTNA).

Seperti diketahui, prinsip ZTNA berarti semua trafik dianggap tidak bisa dipercaya sehingga harus diperiksa keamanannya terlebih dulu.

Merujuk pada laporan terbaru Fortinet, Fortinet SASE ialah solusi yang tepat untuk menjawab fakta bahwa 48 persen perusahaan memiliki 100 atau lebih aplikasi unik, satu perusahaan menerbitkan 25 pembaruan perangkat lunak setiap bulannya, lebih dari 85 persen trafik web adalah trafik Application Programming Interface (API), dan hampir 50 persen trafik internet adalah bot.

Kemudian, Fortinet Cloud Security. Menurut Ade, Fortinet Cloud Security adalah solusi yang penting dalam mengamankan perjalanan digital ke cloud, mengingat saat ini banyak sekali perusahaan yang lebih senang memanfaatkan penyimpanan datanya di infrastruktur on-cloud atau hybrid cloud.

Solusi ini menyediakan manajemen, visibilitas, dan kebijakan terpusat sehingga serangan yang datang ke jaringan perusahaan berbasis cloud dapat dicegah secara otomatis. Dengan begitu, akselerasi digital perusahaan akan lebih maksimal.

UU PDP Berlaku, Perusahaan Optimalkan Solusi Manajemen Data yang Tepat

Indonesia termasuk negara yang rawan terhadap pencurian data. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat trafik anomali serangan siber hingga lebih dari 403 juta kali dan 103 insiden kebocoran data pribadi di sepanjang tahun 2023. Serangan siber itu terbanyak menyasar institusi pemerintah, diikuti sektor teknologi informasi dan komunikasi, keuangan, transportasi, energi, dan kesehatan. Jumlah serangan itu diyakini bakal terus meningkat setiap tahunnya.

Guna melindungi data publik, pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP). Pelaku industri yang melibatkan data pribadi pengguna dalam usahanya, seperti perusahaan keuangan dan perbankan, asuransi, telekomunikasi, kesehatan, ritel, transportasi e-commerce, media dan hiburan, dan pendidikan, wajib memberikan perlindungan data pengguna sesuai peraturan di dalam undang-undang tersebut.

Setelah masa transisi dari penerbitannya di Oktober 2022, undang-undang itu akan berlaku efektif pada Oktober 2024. Jika data yang dikelola bocor, perusahaan sebagai Pemroses Data Pribadi siap-siap menerima sanksi, mulai dari peringatan tertulis, penghentian sementara kegiatan pemrosesan data pribadi, penghapusan atau pemusnahan data pribadi, hingga denda administrasi. Masalahnya, tidak semua perusahaan siap dengan pemberlakuan undang-undang tersebut lantaran pengelolaan datanya belum terstruktur alias masih amburadul.

Senior Vice President PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), Achmad Fakhrudin, mengatakan data pelanggan amat berguna untuk kelangsungan usaha sehingga wajib dikelola secara benar dan dijaga kerahasiaannya. Hal ini disampaikannya pada seminar Data Privacy in the Digital Era: Safeguarding Your Data and Ensuring Compliance with Indonesia’s PDP Law yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology di Bali, pada pekan ini.

Dalam upaya memenuhi tuntutan UU PDP, ada baiknya perusahaan memanfaatkan solusi kepatuhan privasi data (data privacy compliance), salah satunya solusi Securiti. Securiti adalah solusi perlindungan data pribadi secara komprehensif berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) yang fokus pada otomatisasi dan verifikasi kepatuhan terhadap UU PDP. Solusi ini membantu perusahaan mengelola dan melindungi data sensitif, memitigasi risiko, dan mempertahankan kepatuhan terhadap peraturan yang terus berkembang melalui inovasi yang didukung oleh teknologi AI.

“Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh solusi Securiti, diantaranya mampu mengidentifikasi data sensitif, baik yang terstruktur maupun tak terstruktur; menyederhanakan permintaan subjek data (seperti koreksi atau penghapusan); meminimalisasi risiko atas pengelolaan data privasi; mendeteksi potensi pelanggaran data pihak ketiga; hingga memastikan pengolahan data pribadi berdasarkan persetujuan yang valid,” jelas Achmad.

Achmad mengatakantingkat keamanan data perusahaan saat ini mesti lebih tangguh dari sebelumnya mengingat sistem aplikasi antar-institusi saling terkoneksi berkat teknologi Application Programming Interface (API). Bayangkan, sekitar 80% trafik internet kini diramaikan oleh aktivitas API, baik pembayaran seperti internet banking, mobile banking, termasuk Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, maupun non-pembayaran.

Semakin luas koneksi aplikasi perusahaan ke ekosistem API, semakin besar pula pintu ancaman keamanan siber yang kemungkinan diterima. Agar koneksi API perusahaan terhindar dari bahaya serangan siber, Herryyanto, Director Account Management FSI & Commercial Multipolar Technology, menyarankan perusahaan untuk memanfaatkan solusi Noname Security. Noname Security adalah solusi keamanan API yang komprehensif dengan fitur pemantauan lalu lintas, analisis anomali, dan deteksi kerentanan secara real-time.

Noname Security yang dibangun dengan fondasi Artificial Intelligence mampu menekan risiko serangan siber seperti pencurian data, manipulasi, dan sejenisnya tanpa perlu memodifikasi apa pun pada infrastruktur operasional bisnis. Jika terjadi insiden, solusi ini sanggup memperbaikinya 100 kali lebih cepat. Artinya, solusi ini bisa meningkatkan keamanan siber tanpa harus mengorbankan kecepatan. Juga, yang tak kalah penting, dapat membantu perusahaan terhindar dari sanksi regulator akibat kebocoran data.

Selain trafik ekosistem API, tren bekerja secara hybrid (hybrid working) yang melibatkan multi-perangkat seperti laptop dan smartphone dengan koneksi internet berbeda-beda juga menjadi pemicu banyaknya celah kebocoran data perusahaan. Tak sedikit insiden serangan ransomware yang berujung pada permintaan uang tebusan oleh penjahat siber berasal dari celah endpoint semacam itu.

Untuk mengatasinya, manajemen MLPT mengimbau para perusahaanmelengkapi sistem proteksi datanya dengan solusi IBM Guardium. Pada kesempatan ini, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, Jip Ivan Sutanto, menyampaikan IBM Guardium merupakan solusi yang aktif dalam memantau, menganalisis, dan memproteksi data perusahaan secara real-time dan terus-menerus. Solusi ini akan memberikan peringatan sedini mungkin jika terjadi serangan siber. “Teknologi IBM Guardium dapat melacak secara mudah di mana data pribadi pelanggan disimpan sehingga mempersingkat waktu pencarian dan penyediaan data jika suatu saat diperlukan,” ujar Ivan.

Solusi ini cocok untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak karyawan dan banyak cabang seperti perbankan, asuransi, telekomunikasi, dan lain sebagainya karena ancaman keamanan siber yang datang dapat dicegah semaksimal mungkin.

Yang pasti, sebentar lagi UU PDP akan diberlakukan selayaknya General Data Protection Regulation (Uni Eropa), Personal Data Protection Commission (Singapura), Personal Data Protection Act 2019 (Thailand), dan Personal Data Protection Act 2010 (Malaysia). Manajemen Multipolar Technology berharap tidak ada perusahaan yang terkena sanksi akibat insiden kebocoran data setelah itu.

UU PDP Berlaku, Sanksi Berat Mengancam Perusahaan Jika Terjadi Kebocoran Data

INDONESIA termasuk negara yang rawan terhadap pencurian data. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bahkan menyebut selama 2023 terjadi trafik anomali serangan siber hingga lebih dari 403 juta kali dan 103 insiden kebocoran data pribadi. Serangan siber itu terbanyak menyasar institusi pemerintah, diikuti sektor teknologi informasi dan komunikasi, keuangan, transportasi, energi, dan kesehatan. Jumlah serangan itu diyakini bakal terus meningkat setiap tahunnya.

Karena itu, demi melindungi data pribadi masyarakat, pemerintah akhirnya menerbitkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP).

Pelaku industri yang melibatkan data pribadi pengguna dalam usahanya, seperti perusahaan keuangan dan perbankan, asuransi, telekomunikasi, kesehatan, ritel, transportasi e-commerce, media dan hiburan, dan pendidikan, wajib memberikan perlindungan data pengguna sesuai peraturan di dalam undang-undang tersebut.

Setelah masa transisi dari penerbitannya di Oktober 2022, undang-undang itu akan segera berlaku efektif mulai Oktober 2024 nanti. Jika data yang dikelola bocor, perusahaan sebagai Pemroses Data Pribadi siap-siap menerima sanksi, mulai dari peringatan tertulis, penghentian sementara kegiatan pemrosesan data pribadi, penghapusan atau pemusnahan data pribadi, hingga denda administrasi. Masalahnya, tidak semua perusahaan siap dengan pemberlakuan undang-undang tersebut lantaran pengelolaan datanya belum terstruktur alias masih amburadul.

Dalam seminar “Data Privacy in the Digital Era: Safeguarding Your Data and Ensuring Compliance with Indonesia’s PDP Law” yang diselenggarakan oleh PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT) di Bali, pada 14-16 Agustus lalu, Senior Vice President Multipolar Technology Achmad Fakhrudin mengungkapkan bahwa data pelanggan amat berguna bagi kelangsungan usaha sehingga wajib dikelola secara benar dan dijaga kerahasiaannya.

Dalam upaya memenuhi tuntutan UU PDP, ada baiknya perusahaan memanfaatkan solusi kepatuhan privasi data (data privacy compliance), salah satunya solusi Securiti. Securiti adalah solusi perlindungan data pribadi secara komprehensif berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) yang fokus pada otomatisasi dan verifikasi kepatuhan terhadap UU PDP.

Solusi ini membantu perusahaan mengelola dan melindungi data sensitif, memitigasi risiko, dan mempertahankan kepatuhan terhadap peraturan yang terus berkembang melalui inovasi yang didukung oleh teknologi AI.

“Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh solusi Securiti, di antaranya mampu mengidentifikasi data sensitif, baik yang terstruktur maupun tak terstruktur; menyederhanakan permintaan subjek data (seperti koreksi atau penghapusan); meminimalisasi risiko atas pengelolaan data privasi; mendeteksi potensi pelanggaran data pihak ketiga; hingga memastikan pengolahan data pribadi berdasarkan persetujuan yang valid,” jelas Achmad.

Harus dipahami juga bahwa tingkat keamanan data perusahaan saat ini mesti lebih tangguh dari sebelumnya mengingat sistem aplikasi antar-institusi saling terkoneksi berkat teknologi Application Programming Interface (API).

Sekitar 80% trafik internet kini diramaikan oleh aktivitas API, baik pembayaran seperti internet banking, mobile banking, termasuk Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, maupun non-pembayaran.

Semakin luas koneksi aplikasi perusahaan ke ekosistem API, semakin besar pula pintu ancaman keamanan siber yang kemungkinan diterima. Agar koneksi API perusahaan terhindar dari bahaya serangan siber, Herryyanto, Director Account Management FSI & Commercial Multipolar Technology menyarankan perusahaan untuk memanfaatkan solusi Noname Security. Noname Security adalah solusi keamanan API yang komprehensif dengan fitur pemantauan lalu lintas, analisis anomali, dan deteksi kerentanan secara real-time.

Noname Security yang dibangun dengan fondasi Artificial Intelligence mampu menekan risiko serangan siber seperti pencurian data, manipulasi, dan sejenisnya tanpa perlu memodifikasi apa pun pada infrastruktur operasional bisnis. Jika terjadi insiden, solusi ini sanggup memperbaikinya 100 kali lebih cepat. Artinya, solusi ini bisa meningkatkan keamanan siber tanpa harus mengorbankan kecepatan. Juga, yang tak kalah penting, dapat membantu perusahaan terhindar dari sanksi regulator akibat kebocoran data.

Selain trafik ekosistem API, tren bekerja secara hybrid (hybrid working) yang melibatkan multi-perangkat seperti laptop dan smartphone dengan koneksi internet berbeda-beda juga menjadi pemicu banyaknya celah kebocoran data perusahaan. Tak sedikit insiden serangan ransomware yang berujung pada permintaan uang tebusan oleh penjahat siber berasal dari celah endpoint semacam itu.

Untuk mengatasinya, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology Jip Ivan Sutanto yang turut hadir dalam seminar tersebut menghimbau agar perusahaan-perusahaan melengkapi sistem proteksi datanya dengan solusi IBM Guardium. IBM Guardium merupakan solusi yang aktif dalam memantau, menganalisis, dan memproteksi data perusahaan secara real-time dan terus-menerus. Solusi ini akan memberikan peringatan sedini mungkin jika terjadi serangan siber.

“Bukan hanya itu, teknologi IBM Guardium dapat melacak secara mudah di mana data pribadi pelanggan disimpan sehingga mempersingkat waktu pencarian dan penyediaan data jika suatu saat diperlukan,” ujar Jip Ivan. “Solusi ini cocok untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak karyawan dan banyak cabang seperti perbankan, asuransi, telekomunikasi, dan lain sebagainya karena ancaman keamanan siber yang datang dapat dicegah semaksimal mungkin.”

UU PDP akan diberlakukan selayaknya negara lain seperti General Data Protection Regulation (Uni Eropa), Personal Data Protection Commission (Singapura), Personal Data Protection Act 2019 (Thailand), dan Personal Data Protection Act 2010 (Malaysia). Manajemen Multipolar Technology berharap tidak ada perusahaan yang terkena sanksi akibat insiden kebocoran data setelah itu. “Maka, segera manfaatkan solusi manajemen data yang tepat. Sebagai perusahaan system integrator, Multipolar Technology siap membantu pengimplementasiannya,” kata Herryanto. (H-2)