infobanknews.com – RUPST Multipolar Technology Bagi Dividen dan Rubah Susunan Direksi

Jakarta – PT Multipolar Technology Tbk (Multipolar Technology) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) melalui webminar. Dalam RUPST tersebut, perseroan menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun buku 2019, pembagian dividen tunai dan perubahan susunan direksi.

Multipolar Technology membukukan laba bruto Rp352,90 miliar dan laba tahun berjalan Rp125,18 miliar, naik 48,28% dari tahun sebelumnya. Dividen yang dibagikan sebesar Rp249,38 miliar atas 1.875.000.000 saham atau Rp133,00 per lembar saham.

Sementara itu, kontribusi penjualan terbesar Multipolar Technology masih didapat dari sektor perbankan, disusul telekomunikasi dan komersial. Permintaan terhadap perangkat keras juga masih mendominasi, namun kebutuhan akan perangkat lunak seperti Big Data dan Analytics, Cloud, Security, dan Middleware/API Management serta penyediaan Professional IT Services dan IT Managed Services/IT Outsourcing terus bertumbuh, yang memberikan laba lebih baik dan meningkatkan recurring revenue.

Multipolar Technology pun menyepakati pengangkatan Herryyanto, Yohan Gunawan dan Yugi Edison sebagai direktur yang baru. Ketiganya telah berkarir selama lebih dari 20 tahun berkarir di Multipolar Technology, dengan posisi terakhir sebagai Group Head. Yugi Edison sebelumnya menjabat sebagai Group Head Account Management Telco & Enterprise, Yohan Gunawan sebagai Group Head System Integration Infrastructure Business, dan Herryyanto sebagai Group Head Account Management Financial & Commercial.

Berikut susunan direksi Multipolar Technology yang baru:

  • Presiden Direktur: Wahyudi Chandra
  • Direktur: Jip Ivan Sutanto
  • Direktur: Hanny Untar
  • Direktur: Suyanto Halim
  • Direktur: Yugi Edison
  • Direktur: Yohan Gunawan
  • Direktur: Herryyanto

(Ayu Utami)

infobanknews.com - RUPST Multipolar Technology Bagi Dividen dan Rubah Susunan Direksi

bisnis.com – Entitas Lippo Group, Multipolar Technology (MLPT) Bagi Dividen Rp249,38 miliar

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten solusi teknologi informasi PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menetapkan besaran dividen yang akan dibagikan atas laba yang diperoleh pada tahun buku 2019.

Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (2/6/2020) dan setelahnya diumumkan pada paparan publik yang disiarkan via video streaming.

Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra menuturkan sepanjang 2019 perseroan membukukan laba bruto Rp352,90 miliar dan laba tahun berjalan Rp125,18 miliar, naik 48,28 persen dari tahun sebelumnya.

“Dengan perolehan tersebut dividen yang dibagikan sebesar Rp249,38 miliar atas 1.875.000.000 saham atau Rp133,00 per lembar saham,” ujar Wahyudi dalam paparannya, Selasa (2/6/2020).

Laba tersebut, kata Wahyudi, berasal dari tumbuhnya pendapatan perseroan. Adapun kontributor terbesar pendapatan perseroan masih didapat dari sektor perbankan, disusul telekomunikasi dan komersial.

Dia mengatakan permintaan terhadap perangkat keras juga masih mendominasi. Namun di saat bersamaan, kebutuhan akan perangkat lunak seperti big data dan analytics, cloud, security, dan middleware/API management serta penyediaan professional IT services dan IT managed services/IT outsourcing terus bertumbuh.

“Segmen ini yang kemudian memberikan laba lebih baik dan meningkatkan recurring revenue,” imbuhnya.

Wahyudi menyebut saat ini ada pergeseran dalam permintaan TI saat ini, khususnya bagi pelanggan yang telah melewati masa pengembangan infrastruktur dan beralih ke pengembangan perangkat lunak dan Application Program Interface (API).

Meski konsumen utamanya masih perbankan, tapi dia menilai sektor lainnya seperti sektor komersial makin banyak mencari solusi yang bisa memastikan interaksi tanpa hambatan dengan konsumennya dalam berbagai platform.

Jadi kami sudah siapkan tim khusus untuk pengembangan dan penyediaan layanan dan solusi berbasis API ini, kami perkuat kompetensinya untuk mempercepat inisiatif transformasi digital,” tutur Wahyudi.

Selain memutuskan besaran dividen, dalam RUPST kali ini juga terdapat agenda pergantian direksi perseroan. Halim D. Mangunjudo dan Soegondo telah selesai masa jabatannya sebagai direktur, anggota rapat kemudian menyepakati pengangkatan Herryyanto, Yohan Gunawan dan Yugi Edison sebagai direktur yang baru.

“Herryyanto, Yohan Gunawan dan Yugi Edison bukanlah wajah baru di perseroan. Ketiganya telah berkarir selama lebih dari 20 tahun di Perseroan, dengan posisi terakhir sebagai Group Head,” jelas Wahyudi.

Yugi Edison sebelumnya menjabat sebagai Group Head Account Management Telco & Enterprise, Yohan Gunawan sebagai Group Head System Integration Infrastructure Business, dan Herryyanto sebagai Group Head Account Management Financial & Commercial.

“Saya optimis dengan kepemimpinan yang baru akan mampu mendorong percepatan pertumbuhan bisnis dan solusi yang lebih baik lagi,” tutup Wahyudi.

Berikut susunan direksi Multipolar Technology yang baru:
• Presiden Direktur: Wahyudi Chandra
• Direktur: Jip Ivan Sutanto
• Direktur: Hanny Untar
• Direktur: Suyanto Halim
• Direktur: Yugi Edison
• Direktur: Yohan Gunawan
• Direktur: Herryyanto

bisnis.com - Entitas Lippo Group, Multipolar Technology (MLPT) Bagi Dividen Rp249,38 miliar

Kontan.co.id – Multipolar (MLPT) tingkatkan modernisasi data center menggunakan HCI Nutanix

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis. Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, di mana fungsi server, storage, network, dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi.

Hal ini menyebabkan TI sulit berkembang, kompleksitas bertambah dan sulit untuk memenuhi tuntutan aplikasi perusahaan yang berkembang atau laju bisnis modern yang cepat.

Oleh karena itu, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) bersama Tech Data menyelenggarakan seminar bertema “Modernize Your Data Center” yang diadakan di Grand Hyatt Hotel Jakarta, 20 Februari 2020.

Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business MLPT menyebut kompleksitas yang terjadi di lingkungan IT sering kali bermuara dari pengelolaan infrastruktur seperti storage, server, virtualisasi, jaringan dan keamanan yang terpisah-pisah atau silo. Di sisi lain, IT harus bisa gerak cepat untuk mengantisipasi dan menangani problem yang terjadi.

“Nutanix memberikan kemudahan untuk pengelolaan dan monitoring secara tersentralisasi dengan teknologi hyperconverged infrastructure (HCI), sehingga tim IT bisa lebih berfokus untuk pengembangan layanan yang memberi nilai tambah pada bisnis,” ujarnya di Jakarta, Kamis (20/2)

Nutanix mampu mengintegrasikan teknologi komputasi, storage, virtualisasi dan networking dalam sebuah perangkat siap pakai sehingga meniadakan kompleksitas dalam pengelolaannya, dengan biaya yang ekonomis.

Mengutip data dari Nutanix, sampai dengan tahun 2023, sebanyak 70% perusahaan akan menggunakan serangkaian solusi HCI dibandingkan 2019 yang masih kurang dari 30%.

Kontan.co.id - Multipolar (MLPT) tingkatkan modernisasi data center menggunakan HCI Nutanix

InfoKomputer – Multipolar Tingkatkan Kemampuan Data Center dengan Teknologi HCI-min

Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis.

Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo tetapi fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga TI sulit berkembang.

Di sisi lain, kompleksitas bertambah dan sulit untuk memenuhi tuntutan aplikasi perusahaan yang berkembang atau laju bisnis modern yang cepat.

PT Multipolar Technology Tbk bersama Tech Data menyelenggarakan seminar bertema “Modernize Your Data Center” yang diadakan di Grand Hyatt Hotel Jakarta, 20 Februari 2020.

Jip Ivan Sutanto (Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology) mengatakan kompleksitas yang terjadi di lingkungan IT seringkali bermuara dari pengelolaan infrastruktur seperti storage, server, virtualisasi, jaringan dan keamanan yang terpisah-pisah atau silo.

“Di sisi lain, IT harus bisa gerak cepat untuk mengantisipasi dan menangani problem yang terjadi. Nutanix memberikan kemudahan untuk pengelolaan dan monitoring secara tersentralisasi dengan teknologi hyperconverged infrastructure (HCI), sehingga tim IT bisa lebih berfokus untuk pengembangan layanan yang memberi nilai tambah pada bisnis,” katanya dalam siaran persnya, Kamis (20/2).

Nutanix mampu mengintegrasikan teknologi komputasi, storage, virtualisasi dan networking dalam sebuah perangkat siap pakai sehingga meniadakan kompleksitas dalam pengelolaannya, dengan biaya yang ekonomis.

Mengutip data dari Nutanix, sampai dengan 2023, 70% perusahaan akan menggunakan serangkaian solusi HCI dibandingkan 2019 yang masih kurang dari 30%.

“Pemanfaatan HCI Nutanix mampu mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga perusahaan bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” tambah Jip Ivan.

Keuntungan menggunakan solusi HCI Nutanix adalah semua sumber daya yang ada bisa diatur secara otomatis oleh software, sehingga mengurangi kompleksitas dan meningkatkan efisiensi.

Selain itu, salah satu kelebihan HCI Nutanix yakni fleksibilitas pada brand server yang digunakan, yang dapat disesuaikan dengan preferensi dari perusahaan dam tidak harus merujuk pada satu brand saja.

Dalam seminar kali ini juga menampilkan solusi Veeam, yang memiliki keunggulan dalam melakukan disaster recovery cukup dengan hitungan menit.

Veeam juga dilengkapi dengan intelligent data management untuk memastikan ketersediaan aplikasi dan data perusahaan kapanpun, bahkan saat terjadi gangguan atau downtime, melalui backup dan replikasi.

Multipolar Technology memiliki kompetensi dan pengalaman dalam mengimplementasikan solusi HCI ini di berbagai sektor industri, yang tentunya akan memberikan nilai tambah dalam hal dukungan serta implementasi solusi ini bagi perusahaan yang mengutamakan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan operasional bisnisnya.

InfoKomputer - Multipolar Tingkatkan Kemampuan Data Center dengan Teknologi HCI-min

Bisnis.com – Multipolar Technology Tingkatkan Modernisasi Data Center

Bisnis.com, JAKARTA –  Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis. Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, di mana fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga TI sulit berkembang.
Kompleksitas bertambah dan sulit untuk memenuhi tuntutan aplikasi perusahaan yang berkembang atau laju bisnis modern yang cepat.
Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology  mengatakan kompleksitas yang terjadi di lingkungan IT seringkali bermuara dari pengelolaan infrastruktur seperti storage, server, virtualisasi, jaringan dan keamanan yang terpisah-pisah atau silo.
“Di sisi lain, IT harus bisa gerak cepat untuk mengantisipasi dan menangani problem yang terjadi. Nutanix memberikan kemudahan untuk pengelolaan dan monitoring secara tersentralisasi dengan teknologi hyperconverged infrastructure (HCI), sehingga tim IT bisa lebih berfokus untuk pengembangan layanan yang memberi nilai tambah pada bisnis,” jelas dalam siaran pers yang diterima Bisnis.
Dia menjelaskan dengan teknologi Nutanix yang dikembangkan Multipolar mampu mengintegrasikan teknologi komputasi, storage, virtualisasi dan networking dalam sebuah perangkat siap pakai sehingga meniadakan kompleksitas dalam pengelolaannya, dengan biaya yang ekonomis. Mengutip data dari Nutanix, sampai dengan 2023, 70% perusahaan akan menggunakan serangkaian solusi HCI dibandingkan 2019 yang masih kurang dari 30%.
“Pemanfaatan HCI Nutanix mampu mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga perusahaan bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” tambah Jip Ivan.
Keuntungan menggunakan solusi HCI Nutanix adalah semua sumber daya yang ada bisa diatur secara otomatis oleh software, sehingga mengurangi kompleksitas dan meningkatkan efisiensi.  Selain itu, salah satu kelebihan HCI Nutanix yakni fleksibilitas pada brand server yang digunakan, yang dapat disesuaikan dengan preferensi dari perusahaan dam tidak harus merujuk pada satu brand saja.
Multipolar Technology juga memperkenalkan solusi Veeam, yang memiliki keunggulan dalam melakukan disaster recovery cukup dengan hitungan menit. Veeam juga dilengkapi dengan intelligent data management untuk memastikan ketersediaan aplikasi dan data perusahaan kapanpun, bahkan saat terjadi gangguan atau downtime, melalui backup dan replikasi.

Bisnis.com - Multipolar Technology Tingkatkan Modernisasi Data Center

Blood Donation from Multipolar Technology, First Media and Link Net

MLPT collaborated again with First Media and Link Net in the Blood Donation event on January 22nd in Passion – Innovation Room, Link Net Karawac

The enthusiasm of the participants for this event is quite high. Hopefully this routine blood donation event can help meet the needs of blood for our fellow people who need it.

Info :
Sopo Del Office Towers & Lifestyle
Tower B, Lantai 18
Jl. Mega Kuningan Barat III, Lot 10. 1-6
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta 12950

E center@multipolar.com
WhatsApp 081 1186 8383

Media Indonesia – Hyperconverged Infrastructure Pacu Otomatisasi Data Center

INFRASTRUKTUR teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis.

Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, dimana fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga menyulitkan pengelolaan dan tidak efisien.

Kendala dari penerapan infrastruktur yang silo ini juga dialami oleh Bank BPD Bali, yang memiliki beberapa server bare metal standalone dan virtualisasi tradisional untuk mengakomodasi aplikasi kritikal.

Karena pengelolaan yang tidak terpusat, operasional data center di Bank BPD Bali menjadi tidak efisien.

Operational Director Bank BPD Bali IBG Setia Yasa mengungkapkan, pihaknya kemudian memodernisasi data center dengan teknologi Hyperconverged Infrastructure (HCI) siap pakai dari Nutanix, yang mengintegrasikan beberapa layanan data center seperti server, storage, network dan virtualisasi dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit.

Baca juga Multipolar Technology Tawarkan Solusi Transformasi Digital Menyeluruh

“Bank BPD Bali memilih solusi HCI dari Nutanix karena memberikan fleksibilitas dalam pilihan perangkat keras untuk data center-nya dan menyederhanakan pengelolaan infrastruktur TI, khususnya untuk aplikasi yang kritikal,” kata IBG Setia Yasa dalam seminar “Start Your Automation Journey Now! yang digelar PT. Multipolar Technology di Jakarta, Selasa (24/9)/

Untuk mendukung HCI Nutanix, Bank BPD Bali memilih perangkat keras Lenovo ThinkAgile HX Series. Dengan kombinasi HCI Nutanix dan Lenovo ini,

Bank BPD Bali mendapatkan manfaat dari infrastruktur TI yang lebih sederhana, yang juga berdampak pada penghematan biaya pembelian komponen pendukung server secara terpisah seperti RAM, disk, dan license.

“Pemanfaatan HCI Nutanix dan Lenovo oleh Bank BPD Bali ini mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga BPD Bali bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” jelas Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology dalam keterangan tertulisnya.

Dengan menggunakan teknologi hyperconverged, perusahaan dapat mengurangi dampak yang tidak menguntungkan dari pengelolaan data center yang silo, sehingga perusahaan dapat makin bersaing di era digital transformasi saat ini. (RO/OL-7)

Media Indonesia - Hyperconverged Infrastructure Pacu Otomatisasi Data Center

Pakai Hyperconverged Infrastructure, Multipolar Technology Pacu Otomatisasi Data Center

JAKARTA – Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis. Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, dimana fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga menyulitkan pengelolaan dan tidak efisien.PT Multipolar Technology Tbk mengangkat isu ini melalui seminar bertema “Start Your Automation Journey Now!”yang diadakan di Hotel Mulia Jakarta, 24 September 2019.Kendala dari penerapan infrastruktur yang silo ini juga dialami oleh Bank BPD Bali, yang memiliki beberapa server bare metal standalone dan virtualisasi tradisional untuk mengakomodasi aplikasi kritikal. Karena pengelolaan yang tidak terpusat, operasional data center di Bank BPD Bali menjadi tidak efisien.Dalam kesempatan ini, Bank BPD Bali berbagi pengalamannya memodernisasi data center dengan teknologi Hyperconverged Infrastructure (HCI) siap pakai dari Nutanix, yang mengintegrasikan beberapa layanan data center seperti server, storage, network dan virtualisasi dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit.“Bank BPD Bali memilih solusi HCI dari Nutanix karena memberikan fleksibilitas dalam pilihan perangkat keras untuk data center-nya dan menyederhanakan pengelolaan infrastruktur TI, khususnya untuk aplikasi yang kritikal,” kata IBG Setia Yasa, Operational Director Bank BPD Bali.
Untuk mendukung HCI Nutanix, Bank BPD Bali memilih perangkat keras Lenovo ThinkAgile HX Series. Dengan kombinasi HCI Nutanix dan Lenovo ini, Bank BPD Bali mendapatkan manfaat dari infrastruktur TI yang lebih sederhana, yang juga berdampak pada penghematan biaya pembelian komponen pendukung server secara terpisah seperti RAM, disk, dan license.“Pemanfaatan HCI Nutanix dan Lenovo oleh Bank BPD Bali ini mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga BPD Bali bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” jelas Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology dalam sesi diskusi.Dengan menggunakan teknologi hyperconverged, perusahaan dapat mengurangi dampak yang tidak menguntungkan dari pengelolaan data center yang silo, sehingga perusahaan dapat makin bersaing di era digital transformasi saat ini.

Sindonews.com - Pakai Hyperconverged Infrastructure, Multipolar Technology Pacu Otomatisasi Data Center

Infokomputer – Strategi Multipolar Pacu Otomatisasi Data Center dengan Teknologi HCI

Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis.

Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, dimana fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga menyulitkan pengelolaan dan tidak efisien.

PT Multipolar Technology Tbk mengangkat isu ini melalui seminar bertema “Start Your Automation Journey Now!”yang diadakan di Hotel Mulia Jakarta, 24 September 2019.

Kendala dari penerapan infrastruktur yang silo ini juga dialami oleh Bank BPD Bali, yang memiliki beberapa server bare metal standalone dan virtualisasi tradisional untuk mengakomodasi aplikasi kritikal.

Karena pengelolaan yang tidak terpusat, operasional data center di Bank BPD Bali menjadi tidak efisien.

Dalam kesempatan ini, Bank BPD Bali berbagi pengalamannya memodernisasi data center dengan teknologi Hyperconverged Infrastructure (HCI) siap pakai dari Nutanix, yang mengintegrasikan beberapa layanan data center seperti server, storage, network dan virtualisasi dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit.

“Bank BPD Bali memilih solusi HCI dari Nutanix karena memberikan fleksibilitas dalam pilihan perangkat keras untuk data center-nya dan menyederhanakan pengelolaan infrastruktur TI, khususnya untuk aplikasi yang kritikal,” kata IBG Setia Yasa, Operational Director Bank BPD Bali.

Untuk mendukung HCI Nutanix, Bank BPD Bali memilih perangkat keras Lenovo ThinkAgile HX Series.

Dengan kombinasi HCI Nutanix dan Lenovo ini, Bank BPD Bali mendapatkan manfaat dari infrastruktur TI yang lebih sederhana, yang juga berdampak pada penghematan biaya pembelian komponen pendukung server secara terpisah seperti RAM, disk, dan license.

“Pemanfaatan HCI Nutanix dan Lenovo oleh Bank BPD Bali ini mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga BPD Bali bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” jelas Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology.

Dengan menggunakan teknologi hyperconverged, perusahaan dapat mengurangi dampak yang tidak menguntungkan dari pengelolaan data center yang silo, sehingga perusahaan dapat makin bersaing di era digital transformasi saat ini.

Infokomputer - Strategi Multipolar Pacu Otomatisasi Data Center dengan Teknologi HCI

Liputan6.com – Peran Data Center Terintegrasi untuk Pemulihan Aplikasi Kritikal

Liputan6.com, Jakarta – Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center dinilai sebagai pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis.

Sayangnya, masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data centeyang silo, di mana fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga menyulitkan pengelolaan dan tidak efisien.

Kendala dari penerapan infrastruktur yang silo ini juga dialami Bank BPD Bali, yang memiliki beberapa server bare metal standalone dan virtualisasi tradisional untuk mengakomodasiir aplikasi kritikal.

Karena pengelolaan yang tidak terpusat, operasional data center di Bank BPD Bali menjadi tidak efisien.

Dalam seminar bertema ‘Start Your Automation Journey Now!’, Bank BPD Bali berbagi pengalamannya memodernisasi data center dengan teknologi Hyperconverged Infrastructure (HCI) siap pakai dari Nutanix.

“Bank BPD Bali memilih solusi HCI karena memberikan fleksibilitas dalam pilihan perangkat keras untuk data center dan menyederhanakan pengelolaan infrastruktur TI, khususnya untuk aplikasi yang kritikal,” kata IBG Setia Yasa, Operational Director Bank BPD Bali dalam pernyataanya, Kamis (26/9/2019).

Untuk mendukung HCI Nutanix, Bank BPD Bali memilih perangkat keras Lenovo ThinkAgile HX Series. Dengan kombinasi HCI Nutanix dan Lenovo, Bank BPD Bali mendapatkan manfaat dari infrastruktur TI yang lebih sederhana.

Juga berdampak pada penghematan biaya pembelian komponen pendukung server secara terpisah seperti RAM, disk, dan license.

“Pemanfaatan HCI Nutanix dan Lenovo mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga BPD Bali bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,” jelas Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology.

Dengan menggunakan teknologi hyperconverged, perusahaan dapat mengurangi dampak yang tidak menguntungkan dari pengelolaan data center yang silo, sehingga perusahaan dapat makin bersaing di era digital transformasi saat ini.

(Isk/Ysl)

Liputan6.com - Peran Data Center Terintegrasi untuk Pemulihan Aplikasi Kritikal