Solusi Keamanan Jaringan Harus Diperkuat untuk Menangkal Kejahatan Siber

JAKARTA, investor.id -Tak dimungkiri bahwa tren bekerja dari mana saja (work from anywhere) sudah semakin luas diterapkan oleh perusahaan dari berbagai sektor industri. Bekerja dari mana saja ini memang dirasa lebih memudahkan dan fleksibel tanpa batasan jarak dan waktu.

Sayangnya, semakin banyak perangkat dan koneksi yang terhubung ke jaringan perusahaan, semakin besar pula peluang penjahat siber untuk menyusup dan melakukan pencurian data. Sebab, tidak semua koneksi internet di luar sana terproteksi platform keamanan siber.

Disisi lain, ancaman siber telah berkembang pesat dalam hal frekuensi dan kompleksitas. Serangan siber seperti malware, ransomware, phishing, dan serangan DDoS telah menjadi semakin umum.

Penjahat siber terus-menerus mencari kerentanan dalam sistem keamanan untuk mencuri data, mengganggu operasi, atau bahkan menuntut tebusan. Entitas yang tidak siap menghadapi ancaman ini berisiko mengalami kerugian keuangan, reputasi, dan operasional yang signifikan.

Keamanan siber adalah aspek penting yang membutuhkan perhatian serius dalam menghadapi meningkatnya kebutuhan pada sistem digital di dunia  virtual.

Ancaman siber yang berkembang pesat membutuhkan penanganan yang komprehensif, termasuk perlindungan infrastruktur penting, perlindungan data pribadi, pendidikan dan kesadaran siber, serta kebijakan dan peraturan pendukung. Inovasi teknologi memainkan peran penting dalam membangun pertahanan siber yang kuat dengan strategi yang tepat dan efektif.

Sedangkan di kawasan Asean , Indonesia masuk peringkat lima besar. Data dari Badan Siber dan Sandi Negara mencatat ratusan juta serangan siber terhadap Indonesia setiap tahun.

Pada tahun 2023 tercatat 279 juta serangan siber, sementara dibanding tahun sebelumnya serangan siber terhadap Indonesia makin naik dengan 24%.

Karena itu, dibutuhkan solusi keamanan siber yang mampu men-screening atau memfilter apakah koneksi yang terhubung terdapat malware seperti virus, Trojan, ransomware, Worm, Botnet, dan phishing atau tidak. Hal ini penting dan perlu dilakukan mengingat data merupakan aset vital yang harus dijaga keamanannya.

Director Hybrid Infastructure Services Business Multipolar Technology Yohan Gunawan mengatakan sebaiknya perusahaan menggunakan solusi keamanan jaringan (network security) yang mumpuni.

Solusi Keamanan Jaringan Harus Diperkuat untuk Menangkal Kejahatan Siber
Yohan Gunawan, Director Hybrid Infastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk

“Solusi yang mumpuni itu artinya solusi yang dapat menjamin keamanan jaringan secara menyeluruh dan kontinu,” kata Yohan dalam seminar Fortify Your Network Through the Convergence of Networking and Security yang diselenggarakan oleh PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT) di Alila SCBD, Jakarta, pada Rabu pekan lalu,

Sebagai perusahaan yang banyak membantu automasi bisnis di beragam sektor industri, Multipolar Technology merekomendasikan tiga solusi dari Fortinet yang andal dalam melakukan pengamanan jaringan. Dengan portofolio solusi lengkap, antara lain FortiGate Next-Generation Firewall, Fortinet SASE, dan Fortinet Cloud Security, Fortinet memberikan perlindungan yang komprehensif untuk infrastruktur TI modern.

Benteng Pertahanan

FortiGate Next-Generation Firewall merupakan benteng pertahanan jaringan yang mengombinasikan fungsi firewall dengan fungsi network device filtering seperti Deep Packet Inspection (DPI) dan Intrusion Prevention System (IPS).

FortiGate memberikan perlindungan proaktif terhadap berbagai ancaman, termasuk malware, ransomware, dan serangan zero-day. Selain itu, FortiGate juga mampu menyederhanakan manajemen jaringan dengan antarmuka yang intuitif dan kemampuan otomatisasi.

Menurut Ade Wachyu, Network Group Department Head Multipolar Technology, FortiGate Next-Generation Firewall cocok untuk perusahaan yang memiliki karyawan, pelanggan, dan kantor cabang banyak, karena juga berfungsi sebagai application controller, Virtual Private Network (VPN), web filter, anti-malware, dan data loss prevention.

Apalagi, solusi ini dibekali layanan Unified Threat Management (UTM) yang bisa menangani keamanan jaringan secara terpadu dengan fitur yang cukup kuat.

“FortiGate Next-Generation Firewall termasuk dalam rangkaian Fortinet Security Fabric, framework keamanan yang menggabungkan seluruh perangkat keamanan sehingga efektif, efisien, dan memberikan perlindungan yang komprehensif,” tambahnya.

“Yang membuat semakin menarik, dengan harga yang setara kompetitor, perusahaan pengguna sudah bisa mendapatkan semua fitur solusi ini sehingga tak perlu menambah fitur lain secara terpisah,” lanjutnya.

Lalu, Fortinet SASE, dengan menggabungkan SD-WAN dan SSE yang dilengkapi dengan fitur kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Fortinet SASE memberikan akses yang aman dan cepat ke aplikasi cloud bagi karyawan yang bekerja dari mana saja. FortiSASE juga mampu menyederhanakan manajemen jaringan dan meningkatkan visibilitas terhadap lalu lintas jaringan.

“Fortinet SASE berperan menyediakan akses internet, akses perusahaan, dan akses Software-as-a-Services (SaaS) yang aman dengan prinsip Zero Trust Network Access (ZTNA),” ungkap Ade.