Diperlukan Platform yang Bisa Amankan Aset Digital, Data Pelanggan dan Sederhanakan Operasional

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – World Bank mencatat lalu lintas internet tahun ini telah meningkat 50 persen dibanding pada 2020 menjadi 4,8 zettabyte. Jika disimpan di dalam DVD, panjang tumpukannya setara dengan enam kali keliling Bumi.

Semakin canggih teknologi perusahaan semakin canggih pula cara penjahat siber melakukan serangannya tanpa henti.

Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology mengatakan, modus pelaku dilakukan bisa bermacam-macam, baik berupa ransomware, spionase, fileless attack, maupun pelanggaran data yang merusak.

“Sehingga yang wajib menjadi perhatian perusahaan bukan hanya risiko yang ditimbulkan, melainkan juga tugas berulang atau repetitif ketika menerima peringatan keamanan (security alert) yang tak ada habisnya setiap hari,” kata Yohan dalam keterangannya, Selasa (21/6/2022).

Masalahnya, kata kebanyakan dari tim keamanan siber perusahaan hanya dapat meninjau kurang dari setengah security alert yang mereka terima, sehingga meningkatkan risiko pelanggaran data.

Apalagi di Indonesia, masih banyak perusahaan yang belum memiliki sistem keamanan siber mumpuni.

Fakta ini mendorong PT Multipolar Technology Tbk mengusung platform Cortex XDR keluaran Palo Alto Networks, perusahaan keamanan siber asal California, Amerika Serikat, ke pasar Indonesia.

Cortex XDR merupakan platform Extended Detection and Response yang mengintegrasikan network, endpoint, cloud, dan thirt-party data untuk menghentikan serangan siber yang mengancam keamanan data perusahaan.

“Sejak awal Cortex XDR dirancang untuk membantu mengamankan aset digital dan data pelanggan seraya menyederhanakan operasional perusahaan,” katanya.

Platform ini mempercepat investigasi delapan kali lebih cepat, dengan memberikan gambaran secara lengkap dari setiap security alert yang muncul di sistem keamanan siber perusahaan.

Multipolar Technology mengusung Cortex XDR ke pasar Indonesia karena menawarkan tools yang mampu menyelesaikan empat langkah berulang sekaligus, yakni mencegah ancaman secara otomatis, mendeteksi ancaman secara akurat, menyelidiki ancaman secara cepat, dan menanggapi ancaman secara cerdas.