Mobitekno – Lalu lintas di dunia maya yang terus melonjak dengan makin maraknya transformasi digital di berbagai sektor membawa konsekuensi tersendiri. Salah satunya adalah ancaman serangan siber bagi organisasi atau perusahaan yang semakin ‘dalam’ mengadopsi teknologi komunikasi dan digital.
Bank Dunia (World Bank) mencatat lalu lintas internet tahun ini telah meningkat 50% dibanding pada 2020 menjadi 4,8 zettabyte. Apabila disimpan dalam DVD, panjang rangkaian DVD tersebut setara dengan enam kali keliling Bumi.
Selain meningkat dari sisi kuantitas, modus serangan siber semakin beragam dan canggih, mulai dari serangan ransomware, spionase, fileless attack, hingga pelanggaran data yang merusak. Selain dampak atau risiko yang ditimbulkan setiap serangan, serangan siber juga bersifat berulang (repetitif) sehingga bisa menghabiskan sumber daya yang signifikan bagi perusahaan untuk merespons suatu peringatan atau security alert.
Masalahnya, tidak jarang ditemukan tim keamanan siber di banyak perusahaanh Indonesia hanya sanggup meninjau kurang dari setengah security alert yang ada, sehingga meningkatkan risiko pelanggaran data.
Berdasarkan realitas dan pertimbangan tersebut, PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) menawarkan platform Cortex XDR ke pasa tanah air.
Cortex XDR yang dikembangkan oleh perusahaan sekuriti AS, Palo Alto Networks merupakan platform Extended Detection and Response yang mengintegrasikan network, endpoint, cloud, dan thirt-party data untuk menghentikan serangan siber yang mengancam keamanan data perusahaan.
Menurut Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology, sejak awal Cortex XDR dirancang untuk membantu mengamankan aset digital dan data pelanggan seraya menyederhanakan operasional perusahaan.
“Platform Cortex XDR mampu mempercepat investigasi delapan kali lebih cepat, dengan memberikan gambaran secara lengkap dari setiap security alert yang muncul di sistem keamanan siber perusahaan,” ungkapnya.
Dengan menggunakan behavioral analytics, Cortex XDR mengidentifikasi ancaman siber, baik yang diketahui maupun tidak diketahui. Dilengkapi teknologi ML (machine learning), Cortex XDR sanggup mengidentifikasi dan memitigasi ancaman lebih awal karena mampu mempelajari behavior dari network, user, dan aplikasi yang digunakan sehari-hari.
Yohan menjelaskan, Multipolar Technology mengusung Cortex XDR ke pasar Indonesia karena menawarkan tools yang mampu menyelesaikan empat langkah berulang sekaligus, yakni mencegah ancaman secara otomatis, mendeteksi ancaman secara akurat, menyelidiki ancaman secara cepat, dan menanggapi ancaman secara cerdas.
Kerangka kerja yang ditawarkan platform Cortex XDR semacam itu dibutuhkan untuk mengamankan perusahaan dari ancaman keamanan siber pada saat ini dan masa mendatang, tidak terkecuali perusahaan-perusahaan di Indonesia