Jakarta, TechnoBusiness ID ● PT PT Multipolar Technology Tbk. (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk. (IDX: MLPL) yang berperan sebagai mitra dalam mendukung pengembangan teknologi digital perusahaan di berbagai sektor, mengusung platform Cortex XDR ke pasar Indonesia.
Cortex XDR merupakan platform Extended Detection and Response yang mengintegrasikan network, endpoint, cloud, dan thirt-party data untuk menghentikan serangan siber yang mengancam keamanan data perusahaan keluaran Palo Alto Networks (Nasdaq: PANW), perusahaan keamanan siber asal California, Amerika Serikat.
Menurut Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology, sejak awal platform Cortex XDR dirancang untuk membantu mengamankan aset digital dan data pelanggan seraya menyederhanakan operasional perusahaan.
“Platform Cortex XDR mampu mempercepat investigasi delapan kali lebih cepat dengan memberikan gambaran secara lengkap dari setiap security alert yang muncul di sistem keamanan siber perusahaan,” ungkapnya menjelaskan.
Dengan menggunakan behavioral analytics, Cortex XDR mengidentifikasi ancaman siber, baik yang diketahui maupun tidak diketahui. Dilengkapi teknologi machine learning, Cortex XDR sanggup mengidentifikasi dan memitigasi ancaman lebih awal karena mampu mempelajari behavior dari network, user, dan aplikasi yang digunakan sehari-hari.
Multipolar Technology mengusung Cortex XDR ke pasar Indonesia karena menawarkan tools yang mampu menyelesaikan empat langkah berulang sekaligus, yakni mencegah ancaman secara otomatis, mendeteksi ancaman secara akurat, menyelidiki ancaman secara cepat, dan menanggapi ancaman secara cerdas.
Kerangka kerja yang ditawarkan platform Cortex XDR semacam itu dibutuhkan untuk mengamankan perusahaan dari ancaman keamanan siber pada saat ini dan masa mendatang, tidak terkecuali perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Peringatan Berulang
Kerangka kerja semacam itu menjadi penting karena digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan. Lalu lintas internet global yang didorong oleh digitalisasi terus meningkat menjadi 4,8 zettabyte (2022). Jika disimpan dalam DVD, kata World Bank, akan sepanjang enam kali putaran Bumi.
Lalu lintas internet yang semakin masif itu dimanfaatkan pula oleh para penjahat siber untuk melakukan serangan-serangan seperti ransomware, spionase, fileless attack, dan lain sebagainya. Bahkan, bisa jadi perusahaan disibukkan dengan security alert yang muncul setiap hari tanpa henti.
Masalahnya, mayoritas tim keamanan siber perusahaan hanya mampu meninjau kurang dari setengah security alert yang mereka terima sehingga potensi pelanggaran data tetap terjadi. Platform Cortex XDR dihadirkan untuk mengatasi persoalan itu.●