TECHNOBUSINESS NEWSDeteksi Fraud, Bank Sumut Gandeng Multipolar Technology

Jakarta, TechnoBusiness ID  Guna memperkuat sistem keamanan layanan digitalnya, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) menerapkan Fraud Detection System dengan memanfaatkan solusi VisionDG dari PT Multipolar Technology Tbk. (IDXL MLPT).

Solusi VisionDG Modul Fraud Detection System Multipolar Technology dinilai telah memenuhi kriteria, kualifikasi, dan verifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Sistem yang ditawarkan juga mampu memenuhi ekspektasi nasabah dalam memberikan rasa aman saat bertransaksi digital.

Sistem tersebut, menurut Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto, melindungi keamanan transaksi bukan hanya dari sisi core banking dan layanan channel, melainkan juga dari sisi user dengan menganalisis kebiasaan, perangkat yang digunakan, serta jenis transaksi yang dilakukan.

“Kami kenal Multipolar Technology cukup lama yang memang tepercaya dalam membantu mempercepat transformasi digital perbankan,” ungkap Hadi. Transformasi digital perbankan telah mengubah pola konsumsi masyarakat melalui belanja onlinemobile banking, dan payment banking.

Masalahnya, dalam waktu yang sama, Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut Arieta Aryanti mengatakan, transformasi digital memicu naiknya ancaman kejahatan finansial. Sampai-sampai Bank Indonesia mewajibkan penggunaan fraud detection system.

Solusi VisionDG

Karena itu, Bank Sumut menggandeng Multipolar Technology guna menerapkan fraud detection system. Solusi VisionDG Modul Fraud Detection System Multipolar Technology bekerja secara near real-time berbasis rule dilengkapi kapabilitas Machine Learning (AI Engine) yang dapat mendeteksi fraud.

Herryanto, Direktur Account Management FSI dan Commercial Multipolar Technology, menjelaskan, saat mendeteksi adanya anomali transaksi, dengan latensi kurang dari satu detik untuk setiap transaksinya, fraud detection system akan mengirimkan notifikasi secara real-time kepada nasabah melalui e-mail, WhatsApp, atau Telegram.

Laporan transaksi yang terindikasi fraud juga dapat disiapkan berdasarkan data histori yang mengidentifikasi anomali transaksi melalui laporan fraud. Solusi VisionDG Modul Fraud Detection System Multipolar Technology bisa diintegrasikan dengan ATM, mobile banking, branch, dan lainnya.

“Multipolar Technology mendukung inisiatif Bank Sumut untuk menjadi bank dengan inovasi dalam layanan digital terdepan,” kata Herryanto. “Kami yakin solusi VisionDG Modul Fraud Detection System kami mampu meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap layanan Bank Sumut.”

Aspek Sustainability Jadi Satu Bagian Integral Dalam Ekonomi Digital

Jakarta – Direktur Utama Allobank, Indra Utoyo, menyatakan bahwa pengembangan ekonomi digital tak bisa dipisahkan dari aspek pembangunan berkelanjutan atau sustainability. Indra harapkan semua pihak dapat bertanggung jawab dalam menerapkan pembangunan bisnis berkelanjutan yang berdasarkan prinsip environmental, social, and governance (ESG) tersebut.

“Isu sustainability ini saya rasa adalah isu semua pihak. Makanya ini menjadi tanggung jawab semua pihak, karena ke depan kalau bicara digital berarti bicara pembangunan ekonomi berkelanjutan,” ucap Indra pada acara seminar bertajuk “Digital Banking Outlook 2023: Automation and The Future of Banking Operations”, yang diadakan Infobank Institute bekerja sama dengan Multipolar Technology dan IBM di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis, 15 Desember 2022.

Indra kemudian menjelaskan bagaimana institusi yang ia pimpin sekarang menerapkan konsep ESG tersebut. Ia terangkan, dalam menerapkan prinsip governance, pihaknya menekankan pada pemberian proteksi bagi nasabah, khususnya dalam hal privasi data. Ia menegaskan pentingnya menjalankan governance perusahaan yang berlandaskan customer centric.

“Kita bangun identity yang semakin kuat supaya kita bisa melindungi kepentingan customer,” tambah Indra.

Sementara untuk sisi environment dan social, ia mengungkapkan bahwa pihaknya baru ingin mulai mencanangkan program-program berkelanjutan terkait aspek environment dan social, dimana pihaknya sudah merencanakan untuk menargetkan kelompok usaha yang mengedepankan bisnis berkelanjutan.

“Kami sebagai digital company sudah green sebetulnya. Sudah tidak lagi menggunakan bahan bakar, sudah tidak perlu memakai space yang terlalu besar, sudah sangat efisien dalam operasionalnya. Ke depannya, dari sektor konsumer atau ritel, kami akan masuk ke sektor UMKM, dimana tahun depan kami akan masuk ke industri yang ramah lingkungan serta sustain, mendukung aspek sosial maupun lingkungan,” tuturnya. Steven Widjaja

Allobank: Transformasi Digital Sebagai Keharusan, Bukan Pilihan

Jakarta – Di era saat ini, transformasi ke arah digital bukan lagi menjadi suatu opsi, namun sudah menjadi keharusan. Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyomenegaskan bahwa transformasi digital sudah menjadi landasan pengembangan institusi dewasa ini.

“Kalau kita bicara transformasi digital kita semua akan bergerak ke arah sana. Oleh karena itu, ini bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Maka, kita harus punya ambisi bagaimana kita bisa bertransformasi untuk customer, untuk berikan value ke customer. Bagaimana kita bisa berikan pelayanan yang lebih cepat dan sebagainya,” ucap Indra pada seminar bertajuk ‘Digital Banking Outlook 2023: Automation and The Future of Banking Operations’ yang diadakan Infobank Institute bekerja sama dengan Multipolar Technology dan IBM di Jakarta, 15 Desember 2022.

Ia juga mengungkapkan bahwa di era keharusan transformasi digital ini, keinginan untuk melakukan reskilling dan upskilling perlu terus digelorakan. Perkembangan teknologi yang terjadi secara cepat dan berkelanjutan menjadi tantangan bagi talent-talent yang ada untuk terus mempelajari ilmu baru, agar dapat terus berkompetisi di pasar kerja.

“Lalu, talent gap. Skill-nya berubah, talentnya juga baru. Makanya ada fenomena bajakan talent. Maka dari itu, kita perlu selalu reskilling dan upskilling supaya kita bisa berdadaptasi, dan dari pihak perusahaannya juga harus terus berpikir terkait bagaimana supaya talent mau kerja sama dengan kita,” jelas Indra.

Ia pun menekankan pentingnya menciptakan ekosistem digital melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga. Ekosistem digital yang tercipta akan semakin memudahkan masyarakat dalam bertransaksi maupun sekedar mengelola keuangan.

“Sekarang kalau kita ingin menyenangkan customer kita perlu memikirkan bagaimana kita masuk ke ekosistem dan bekerja sama dengan pihak lain. Lalu, sekarang servicenya diekspos, mau buka melalui tokopedia atau segala macam, silahkan saja. Karena kalau bicara soal bank, bank adalah ekosistem. Itulah yang Allobank ingin lakukan, yakni bank sebagai ekosistem,” tuturnya. (*) Steven Widjaja

Allobank: Transformasi Digital Sebagai Keharusan, Bukan Pilihan

Jakarta – Di era saat ini, transformasi ke arah digital bukan lagi menjadi suatu opsi, namun sudah menjadi keharusan. Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo menegaskan bahwa transformasi digital sudah menjadi landasan pengembangan institusi dewasa ini.

“Kalau kita bicara transformasi digital kita semua akan bergerak ke arah sana. Oleh karena itu, ini bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Maka, kita harus punya ambisi bagaimana kita bisa bertransformasi untuk customer, untuk berikan value ke customer. Bagaimana kita bisa berikan pelayanan yang lebih cepat dan sebagainya,” ucap Indra pada seminar bertajuk ‘Digital Banking Outlook 2023: Automation and The Future of Banking Operations’ yang diadakan Infobank Institute bekerja sama dengan Multipolar Technology dan IBM di Jakarta, 15 Desember 2022.

Ia juga mengungkapkan bahwa di era keharusan transformasi digital ini, keinginan untuk melakukan reskilling dan upskilling perlu terus digelorakan. Perkembangan teknologi yang terjadi secara cepat dan berkelanjutan menjadi tantangan bagi talent-talent yang ada untuk terus mempelajari ilmu baru, agar dapat terus berkompetisi di pasar kerja.

“Lalu, talent gap. Skill-nya berubah, talentnya juga baru. Makanya ada fenomena bajakan talent. Maka dari itu, kita perlu selalu reskilling dan upskilling supaya kita bisa berdadaptasi, dan dari pihak perusahaannya juga harus terus berpikir terkait bagaimana supaya talent mau kerja sama dengan kita,” jelas Indra.

Ia pun menekankan pentingnya menciptakan ekosistem digital melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga. Ekosistem digital yang tercipta akan semakin memudahkan masyarakat dalam bertransaksi maupun sekedar mengelola keuangan.

“Sekarang kalau kita ingin menyenangkan customer kita perlu memikirkan bagaimana kita masuk ke ekosistem dan bekerja sama dengan pihak lain. Lalu, sekarang servicenya diekspos, mau buka melalui tokopedia atau segala macam, silahkan saja. Karena kalau bicara soal bank, bank adalah ekosistem. Itulah yang Allobank ingin lakukan, yakni bank sebagai ekosistem,” tuturnya. (*)

Solusi Multipolar untuk optimalisasi marketing campaign

JAKARTA (IndoTelko) — Sebentar lagi akhir tahun. Yang menjadi pertanyaan besar: apakah target penjualan perusahaan Anda tercapai? Apakah target kampanye pemasaran (marketing campaign) perusahaan Anda terpenuhi? Jika tercapai, selamat! Tapi, kalau tidak, pasti perusahaan Anda mengalami kerugian.

Agar kampanye pemasaran efektif dan tercapai sesuai target, perusahaan di era digital wajib untuk bisa mengelola bermacam data yang dimiliki, baik itu terstruktur (structured), semi-terstruktur (semi-structured), maupun tidak terstruktur (unstructured), dengan menggunakan platform big data.

Platform big data menjadi jawaban bagi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan semua data yang jumlahnya cukup besar dan melibatkan beraneka ragam sumber atau sistem. Perusahaan-perusahaan di industri perbankan, multifinansial, asuransi, telekomunikasi, dan lainnya tak bisa lagi mengabaikan platform tersebut.

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk, menjelaskan bahwa dengan platform big data, data perusahaan dapat dengan mudah diolah menjadi analytics insight. Di perbankan, misalnya, analytics insight itu kemudian menjadi bahan predictive analytics dalam menyusun target segmentasi pelanggan dan profitabilitas nasabah.

“Dengan begitu, serangkaian fungsi platform big data dapat membantu perbankan dalam mengambil keputusan bisnis dan menyusun strategi kampanye pemasaran yang tepat sasaran,” ungkapnya di hadapan peserta seminar “Big Data Use Cases & Fraud Detection System” yang digelar oleh Multipolar Technology di Hotel Aryaduta Bali, Kamis (17/11).

Solusi VisionAnalytics yang dibangun di atas Cloudera dan Talend bisa menjadi contoh bagaimana platform big data bekerja. Bagaimana tidak, VisionAnalytics dilengkapi dengan Customer Segmentation Analytics di mana pelanggan akan terbagi per segmen sesuai profilnya sehingga kampanye pemasaran menjadi lebih terarah dan optimal.

Selain itu, solusi VisionAnalytics juga sudah dilengkapi dengan Advanced Analytics lain seperti Customer Profitability, Customer Lifetime Value, dan Potential New/Top Up Debitur, yang semuanya tergabung dalam satu portal Customer 360 sehingga mudah dimonitor kapan saja secara real-time.

“Fitur Predictive Analytics-nya memudahkan perusahaan untuk mengetahui secara detail karakteristik dan perilaku pelanggan (customer behaviour) saat ini atau pun di masa mendatang,” sambung Andrew, Head of Big Data Multipolar Technology.

Jadi, bagaimanapun data merupakan aset yang sangat berharga. Data-data yang beragam dan tersebar tentu harus membuahkan informasi yang luar biasa bagi perusahaan serta dapat dianalisis secara cepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan dan pengembangan bisnis ke depan.

“Jangan lupa, seluruh data perusahaan tersebut juga harus terjamin keamanannya dan tersedia setiap kali dibutuhkan,” lanjut Andrew. “Perbankan menjadi salah satu contoh sektor yang membutuhkan solusi VisionAnalytics seperti yang dibangun di atas Cloudera dan Talend karena memiliki jutaan, bahkan miliaran, data nan kompleks.” (sar)

Industri Tidak Bisa Mengabaikan Platform Big Data agar Strategi Pemasaran Tepat Sasaran

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Agar kampanye pemasaran efektif dan tercapai sesuai target, perusahaan di era digital wajib untuk bisa mengelola bermacam data yang dimiliki, baik itu terstruktur (structured), semi-terstruktur (semi-structured), maupun tidak terstruktur (unstructured), dengan menggunakan platform big data.

Platform big data menjadi jawaban bagi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan semua data yang jumlahnya cukup besar dan melibatkan beraneka ragam sumber atau sistem.

Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk Jip Ivan Sutanto mengatakan, perusahaan-perusahaan di industri perbankan, multifinansial, asuransi, telekomunikasi, dan lainnya tak bisa lagi mengabaikan platform tersebut.

“Melalui platform big data, data perusahaan dapat dengan mudah diolah menjadi analytics insight. Misalnya di perbankan analytics insight itu kemudian menjadi bahan predictive analytics dalam menyusun target segmentasi pelanggan dan profitabilitas nasabah,” kata Jip di hadapan peserta seminar Big Data Use Cases & Fraud Detection System yang diadakan Multipolar Technology di Bali, Kamis (17/11/2022).

Dengan begitu, kata dia melalui serangkaian fungsi platform big data dapat membantu perbankan dalam mengambil keputusan bisnis dan menyusun strategi kampanye pemasaran yang tepat sasaran.

“Solusi VisionAnalytics yang dibangun di atas Cloudera dan Talend bisa menjadi contoh bagaimana platform big data bekerja karena dilengkapi dengan customer segmentation analytics yakni pelanggan akan terbagi per segmen sesuai profilnya sehingga kampanye pemasaran menjadi lebih terarah dan optimal,” katanya.

Selain itu, solusi VisionAnalytics juga sudah dilengkapi dengan Advanced Analytics lain seperti Customer Profitability, Customer Lifetime Value, dan Potential New/Top Up Debitur, yang semuanya tergabung dalam satu portal Customer 360 sehingga mudah dimonitor kapan saja secara real-time.

Andrew, Head of Big Data Multipolar Technology mengatakan, data merupakan aset yang sangat berharga.
Data-data yang beragam dan tersebar tentu harus membuahkan informasi yang luar biasa bagi perusahaan serta dapat dianalisis secara cepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan dan pengembangan bisnis ke depan.

“Jangan lupa, seluruh data perusahaan tersebut juga harus terjamin keamanannya dan tersedia setiap kali dibutuhkan,” kata Andrew.

Pengelolaan Big Data Tepat, Kampanye Pemasaran Bisa Tepat Sasaran

Sebentar lagi akhir tahun, pertanyaan yang selalu muncul adalah apakah target penjualan perusahaan Anda tercapai? Apakah target kampanye pemasaran (marketing campaign) perusahaan Anda terpenuhi? Jika tercapai, selamat. Tapi, kalau tidak, pasti perusahaan Anda mengalami kerugian.

Agar kampanye pemasaran efektif dan tercapai sesuai target, perusahaan di era digital wajib untuk mampu mengelola bermacam data yang dimiliki, baik itu terstruktur (structured), semi-terstruktur (semi-structured), maupun tidak terstruktur (unstructured), dengan menggunakan platform big data. Platform big data menjadi jawaban bagi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan semua data yang jumlahnya cukup besar dan melibatkan beraneka ragam sumber atau sistem. Perusahaan-perusahaan di industri perbankan, multifinance, asuransi, telekomunikasi, dan lainnya tak bisa lagi mengabaikan platform tersebut.

“Dengan platform big data, data perusahaan dapat dengan mudah diolah menjadi analytics insight. Di perbankan, misalnya, analytics insight itu kemudian menjadi bahan predictive analytics dalam menyusun target segmentasi pelanggan dan profitabilitas nasabah. Big data dapat membantu perbankan dalam mengambil keputusan bisnis dan menyusun strategi kampanye pemasaran yang tepat sasaran,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk, dalam keterangan medianya setelah menggelar seminar berjudul, Big Data Use Cases & Fraud Detection System yang digelar oleh Multipolar Technology di Hotel Aryaduta Bali, minggu lalu.

Ia menambahkan, solusi VisionAnalytics yang dibangun di atas Cloudera dan Talend bisa menjadi contoh bagaimana platform big data bekerja. Solusi VisionAnalytics dilengkapi dengan customer segmentation analytics yang mana pelanggan akan terbagi per segmen sesuai profilnya sehingga kampanye pemasaran menjadi lebih terarah dan optimal.

Selain itu, solusi VisionAnalytics juga sudah dilengkapi dengan advanced analytics lainnya, seperti customer profitability, customer lifetime value, dan potential new/top up debitur, yang semuanya tergabung dalam satu portal Customer 360. Sehingga mudah dimonitor kapan saja secara real-time.

Andrew, Head of Big Data Multipolar Technology menambahkan, fitur Predictive Analytics dari VisionAnalytics juga memudahkan perusahaan untuk mengetahui secara detail karakteristik dan perilaku pelanggan (customer behaviour) saat ini atau pun di masa mendatang.

“Jadi, bagaimanapun data dan pengelolaan data merupakan aset yang sangat berharga. Data-data yang beragam dan tersebar tentu harus membuahkan informasi yang luar biasa bagi perusahaan. Kemudian,  dapat dianalisis secara cepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan dan pengembangan bisnis ke depan,” tegasnya.

Multipolar Technology Bocorkan Solusi Jitu untuk Optimalisasi Kampanye Pemasaran Perusahaan

Badung, Bali, TechnoBusiness ID ● PT Multipolar Technology Tbk. (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk. (IDX: MLPL) yang membantu proses automasi perusahaan di berbagai industri di Tanah Air, menggelar seminar bertema “Big Data Use Cases & Fraud Detection System” selama tiga hari (16-18 November 2022) di Hotel Aryaduta Bali.

Dalam seminar itu dibahas berbagai solusi yang bertumpu pada pemanfaatan big data, baik yang melibatkan satu maupun beragam sumber data, juga data terstruktur (structured), semi-terstruktur (semi-structured), atau pun tidak terstruktur (unstructured). Seminar itu kian menarik karena secara rinci membahas contoh-contoh kasus penerapannya.

Dari sekian banyak solusi yang dibahas, ada satu solusi yang “menggelitik” untuk dicermati setiap akhir tahun atau selama pelaksanaan program kampanye pemasaran perusahaan, yakni solusi optimalisasi pencapaian target dengan memanfaatkan platform big data. Semua perusahaan, termasuk perbankan, multifinansial, dan asuransi, membutuhkannya.

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, mengatakan, dengan platform big data, data perusahaan dapat dengan mudah diolah menjadi analytics insight. Di perbankan, misalnya, analytics insight itu lantas dijadikan bahan predictive analytics dalam menyusun segmentasi pelanggan dan profitabilitas nasabah.

“Dengan begitu, serangkaian fungsi platform big data dapat membantu perbankan dalam mengambil keputusan bisnis dan menyusun strategi kampanye pemasaran yang tepat sasaran,” ungkapnya di hadapan peserta pada hari kedua seminar, Kamis (17/11).

Solusi VisionAnalytics yang dibangun di atas Cloudera dan Talend bisa menjadi contoh bagaimana platform big data bekerja. Bagaimana tidak, VisionAnalytics dilengkapi dengan Customer Segmentation Analytics di mana pelanggan akan terbagi per segmen sesuai profilnya sehingga kampanye pemasaran menjadi lebih terarah dan optimal.

Selain itu, solusi VisionAnalytics juga sudah dilengkapi dengan Advanced Analytics lain seperti Customer Profitability, Customer Lifetime Value, dan Potential New/Top Up Debitur, yang semuanya tergabung dalam satu portal Customer 360 sehingga mudah dimonitor kapan saja secara real-time.

“Fitur Predictive Analytics-nya memudahkan perusahaan untuk mengetahui secara detail karakteristik dan perilaku pelanggan (customer behaviour) saat ini atau pun di masa mendatang,” sambung Andrew, Head of Big Data Multipolar Technology.

Jadi, bagaimanapun data merupakan aset yang sangat berharga. Data-data yang beragam dan tersebar tentu harus membuahkan informasi yang luar biasa bagi perusahaan serta dapat dianalisis secara cepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan dan pengembangan bisnis ke depan.

“Jangan lupa, seluruh data perusahaan tersebut juga harus terjamin keamanannya dan tersedia setiap kali dibutuhkan,” lanjut Andrew. “Perbankan menjadi salah satu contoh sektor yang membutuhkan solusi VisionAnalytics seperti yang dibangun di atas Cloudera dan Talend karena memiliki jutaan, bahkan miliaran, data nan kompleks.”

VisionAnalytics Solusi Kampanye Pemasaran Perusahaan Tepat Sasaran dan Lampaui Target

Ada pertanyaan yang sering diajukan manajemen perusahaan di akhir tahun: apakah target penjualan perusahaan tercapai? Apakah target kampanye pemasaran (marketing campaign) perusahaan terpenuhi? Jika tercapai, selamat! Tapi, kalau tidak, pasti perusahaan dalam masalah besar.

Lalu bagaimana agar kampanye pemasaran efektif dan tercapai sesuai target? Jawabannya, manfaatkan data yang dimiliki perusahaan Anda. Itu karena data merupakan aset yang sangat berharga. Data-data yang beragam dan tersebar tentu harus membuahkan informasi yang luar biasa bagi perusahaan serta dapat dianalisis secara cepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan dan pengembangan bisnis ke depan.

Jadi, perusahaan di era digital seperti sekarang ini, wajib untuk bisa mengelola bermacam data yang dimiliki, baik itu terstruktur (structured), semi-terstruktur (semi-structured), maupun tidak terstruktur (unstructured), dengan menggunakan platform big data.

Platform big data menjadi jawaban bagi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan semua data yang jumlahnya cukup besar dan melibatkan beraneka ragam sumber atau sistem.

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk., mengatakan perusahaan-perusahaan di industri perbankan, multifinansial, asuransi, telekomunikasi, dan lainnya tak bisa lagi mengabaikan platform tersebut. Dengan platform big data, data perusahaan dapat dengan mudah diolah menjadi analytics insight.

“Di perbankan, misalnya, analytics insight itu kemudian menjadi bahan predictive analytics dalam menyusun target segmentasi pelanggan dan profitabilitas nasabah. Sehingga dapat membantu dalam mengambil keputusan bisnis dan menyusun strategi kampanye pemasaran yang tepat sasaran,” jelasnya dalam seminar “Big Data Uses Cases & Fraud Detection System” yang digelar Multipolar Technology di Bali, Kamis, 17/11/2022.

Baca: IBM InfoSphere Data Replication, Solusi untuk Permudah Proses Replikasi Data Perusahaan

Solusi VisionAnalytics

Menurut Jip Ivan Sutanto, solusi VisionAnalytics yang dibangun di atas Cloudera dan Talend bisa menjadi contoh bagaimana platform big data bekerja. Itu berkat VisionAnalytics dilengkapi dengan Customer Segmentation Analytics di mana pelanggan akan terbagi per segmen sesuai profilnya sehingga kampanye pemasaran menjadi lebih terarah dan optimal.

“Selain itu, solusi VisionAnalytics juga sudah dilengkapi dengan Advanced Analytics lain seperti Customer Profitability, Customer Lifetime Value, dan Potential New/Top Up Debitur, yang semuanya tergabung dalam satu portal Customer 360 sehingga mudah dimonitor kapan saja secara real-time,” imbuhnya.

“Fitur Predictive Analytics-nya memudahkan perusahaan untuk mengetahui secara detail karakteristik dan perilaku pelanggan (customer behaviour) saat ini atau pun di masa mendatang,” Andrew, Head of Big Data Multipolar Technology menambahkan.

Ia pun memberi contoh perbankan sebagai satu sektor yang membutuhkan solusi VisionAnalytics seperti yang dibangun di atas Cloudera dan Talend karena memiliki jutaan, bahkan miliaran, data yang kompleks.

“Yang tak boleh dilupakan, seluruh data perusahaan tersebut juga harus terjamin keamanannya dan tersedia setiap kali dibutuhkan,” tegas Andrew.

Inilah Solusi Jitu Agar Kampanye Pemasaran Perusahaan Optimal Lampaui Target

INDOPOS.CO.ID – Sebentar lagi akhir tahun. Yang menjadi pertanyaan besar: apakah target penjualan perusahaan Anda tercapai? Apakah target kampanye pemasaran (marketing campaign) perusahaan Anda terpenuhi? Jika tercapai, selamat! Tapi, kalau tidak, pasti perusahaan Anda mengalami kerugian.

Agar kampanye pemasaran efektif dan tercapai sesuai target, perusahaan di era digital wajib untuk bisa mengelola bermacam data yang dimiliki, baik itu terstruktur (structured), semi-terstruktur (semi-structured), maupun tidak terstruktur (unstructured), dengan menggunakan platform big data.

Platform big data menjadi jawaban bagi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan semua data yang jumlahnya cukup besar dan melibatkan beraneka ragam sumber atau sistem. Perusahaan-perusahaan di industri perbankan, multifinansial, asuransi, telekomunikasi, dan lainnya tak bisa lagi mengabaikan platform tersebut.

Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk, Jip Ivan Sutanto menjelaskan bahwa dengan platform big data, data perusahaan dapat dengan mudah diolah menjadi analytics insight. Di perbankan, misalnya, analytics insight itu kemudian menjadi bahan predictive analytics dalam menyusun target segmentasi pelanggan dan profitabilitas nasabah.

“Dengan begitu, serangkaian fungsi platform big data dapat membantu perbankan dalam mengambil keputusan bisnis dan menyusun strategi kampanye pemasaran yang tepat sasaran,” ungkapnya di hadapan peserta seminar “Big Data Use Cases & Fraud Detection System” yang digelar oleh Multipolar Technology di Hotel Aryaduta Bali, Kamis (17/11).

Solusi VisionAnalytics yang dibangun di atas Cloudera dan Talend bisa menjadi contoh bagaimana platform big data bekerja. Bagaimana tidak, VisionAnalytics dilengkapi dengan Customer Segmentation Analytics di mana pelanggan akan terbagi per segmen sesuai profilnya sehingga kampanye pemasaran menjadi lebih terarah dan optimal.

Selain itu, solusi VisionAnalytics juga sudah dilengkapi dengan Advanced Analytics lain seperti Customer Profitability, Customer Lifetime Value, dan Potential New/Top Up Debitur, yang semuanya tergabung dalam satu portal Customer 360 sehingga mudah dimonitor kapan saja secara real-time.

“Fitur Predictive Analytics-nya memudahkan perusahaan untuk mengetahui secara detail karakteristik dan perilaku pelanggan (customer behaviour) saat ini atau pun di masa mendatang,” sambung Head of Big Data Multipolar Technology, Andrew.

Jadi, bagaimanapun data merupakan aset yang sangat berharga. Data-data yang beragam dan tersebar tentu harus membuahkan informasi yang luar biasa bagi perusahaan serta dapat dianalisis secara cepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan dan pengembangan bisnis ke depan.

“Jangan lupa, seluruh data perusahaan tersebut juga harus terjamin keamanannya dan tersedia setiap kali dibutuhkan,” lanjut Andrew. “Perbankan menjadi salah satu contoh sektor yang membutuhkan solusi VisionAnalytics seperti yang dibangun di atas Cloudera dan Talend karena memiliki jutaan, bahkan miliaran, data nan kompleks,” tuturnya. (ibs)