Multipolar Technology: Inilah Tiga Solusi Automasi untuk Maksimalisasi Kinerja Aplikasi Bisnis Perusahaan

Jakarta, TechnoBusiness ID  Tak dimungkiri bahwa teknologi telah mempermudah dan mempercepat proses bisnis perusahaan yang bergerak di industri apa pun. Tapi, teknologi yang beragam, di lingkungan yang heterogen, dan terus berkembang dengan cepat menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaannya.

Tidak sedikit tim teknologi informasi (TI) perusahaan menghabiskan waktu hanya untuk mengawal aktivitas aplikasi bisnis setiap harinya. Kondisi itu diperparah dengan proses monitoring tanpa fasilitas yang memadai. Padahal, lambatnya penanganan latensi jaringan berdampak buruk pada turunnya transaksi dan kepuasan pelanggan.

Agar tidak terjadi hal semacam itu, PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu proses automasi bisnis perusahaan berbagai sektor di Tanah Air, merekomendasikan penggunaan tiga solusi canggih, antara lain IBM Instana, IBM API Connect, dan IBM Turbonomic.

TECHNOBUSINESS NEWS

Multipolar Technology: Inilah Tiga Solusi Automasi untuk Maksimalisasi Kinerja Aplikasi Bisnis Perusahaan

Multipolar Technology merekomendasikan penggunaan tiga solusi canggih, antara lain IBM Instana, IBM API Connect, dan IBM Turbonomic, untuk memaksimalisasi kinerja aplikasi bisnis perusahaan.

Published

on

Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology Jip Ivan Sutanto sedang menjelaskan tentang keunggulan solusi IBM Instana, IBM API Connect, dan IBM Turbonomic kepada peserta seminar “Memanfaatkan Otomatisasi untuk Pengelolaan Infrastruktur Digital” yang digelar oleh Multipolar Technology di Fairmont Jakarta, Kamis (21/9).

 

Jakarta, TechnoBusiness ID  Tak dimungkiri bahwa teknologi telah mempermudah dan mempercepat proses bisnis perusahaan yang bergerak di industri apa pun. Tapi, teknologi yang beragam, di lingkungan yang heterogen, dan terus berkembang dengan cepat menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaannya.

Tidak sedikit tim teknologi informasi (TI) perusahaan menghabiskan waktu hanya untuk mengawal aktivitas aplikasi bisnis setiap harinya. Kondisi itu diperparah dengan proses monitoring tanpa fasilitas yang memadai. Padahal, lambatnya penanganan latensi jaringan berdampak buruk pada turunnya transaksi dan kepuasan pelanggan.

Agar tidak terjadi hal semacam itu, PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu proses automasi bisnis perusahaan berbagai sektor di Tanah Air, merekomendasikan penggunaan tiga solusi canggih, antara lain IBM Instana, IBM API Connect, dan IBM Turbonomic.

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, menjelaskan bahwa IBM Instana merupakan solusi Application Performance Management (APM) yang secara otomatis mampu menelusuri setiap permintaan yang masuk ke aplikasi dan membuat profil setiap prosesnya.

“Solusi tersebut mengorelasikan dan menganalisis data aplikasi sehingga tim TI dapat mengoptimalkan kinerjanya, termasuk aplikasi microservices dan cloud native,” katanya dalam seminar “Memanfaatkan Otomatisasi untuk Pengelolaan Infrastruktur Digital” yang digelar oleh Multipolar Technology di Fairmont Jakarta, Kamis (21/9).

Pemantauan data aplikasi yang komprehensif, otomatis, dengan tingkat kemampuan analitik mendalam Instana dapat memberikan insight yang dibutuhkan oleh tim TI sehingga berguna untuk menjaga performa layanan seoptimal mungkin. Juga, memudahkan identifikasi bugs, latensi yang lambat, dan persoalan lain yang muncul.

Lalu, guna memenuhi tuntutan perilaku konsumen untuk beralih dari transaksi fisik ke online tanpa ada batasan waktu dan tempat, perusahaan dapat membangun ekosistem baru yang memungkinkan kolaborasi dan integrasi dengan pihak ketiga secara mudah dan aman berkat penggunaan solusi IBM API Connect.

Elen, Department Head of Middleware Cloud Platform Multipolar Technology, mengatakan, API Connect merupakan solusi pengelolaan Application Programming Interface (API) yang canggih, lengkap, dan cocok untuk mempercepat penerapan ekonomi API dengan empat aspek, yaitu Create, Run, Manage, dan Secure alias membuat, mengelola, mengamankan, dan menyosialisasikan, hingga menciptakan peluang demi memperoleh pendapatan baru.

Setelah memanfaatkan solusi Instana dan API Connect yang memperlancar kinerja aplikasi, perusahaan sebaiknya melengkapi keduanya dengan solusi IBM Turbonomic. Menurut Elen, Turbonomic adalah sebagai solusi Application Resource Management (APM) yang mampu menjamin agar sumber daya aplikasi dapat terus tersedia optimal.

“Turbonomic berperan memastikan kesesuaian resources yang dibutuhkan aplikasi, baik yang berjalan di infrastruktur on-premisescloud, hybrid cloud, atau pun multi-cloud, secara otomatis. Fitur monitoring single platform-nya dapat terus memantau kinerja setiap lapisan aplikasi sehingga hambatan kinerja dapat dihindari,” ungkapnya.

Jadi, dapat dipahami bahwa performa aplikasi bisnis perusahaan dapat dikendalikan dengan baik dan optimal oleh solusi Instana, koneksi API bersama pihak ketiga dibangun menggunakan solusi API Connect, dan penjagaan kinerja sumber daya aplikasinya dikerjakan oleh solusi Turbonomic. “Kolaborasi ketiganya akan membuat kinerja aplikasi bisnis perusahaan terus terjaga optimal dan efisien,” lanjutnya.

 

Multipolar Technology Rekomendasikan Tiga Solusi Automasi untuk Maksimalisasi Kinerja Aplikasi Bisnis Perusahaan

INDUSTRY.co.id, Jakarta– Tak dimungkiri bahwa teknologi telah mempermudah dan mempercepat proses bisnis perusahaan yang bergerak di industri apa pun. Tapi, teknologi yang beragam, di lingkungan yang heterogen, dan terus berkembang dengan cepat menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaannya.

Tidak sedikit tim teknologi informasi (TI) perusahaan menghabiskan waktu hanya untuk mengawal aktivitas aplikasi bisnis setiap harinya. Kondisi itu diperparah dengan proses monitoring tanpa fasilitas yang memadai. Padahal, lambatnya penanganan latensi jaringan berdampak buruk pada turunnya transaksi dan kepuasan pelanggan.

Agar tidak terjadi hal semacam itu, PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu proses automasi bisnis perusahaan berbagai sektor di Tanah Air, merekomendasikan penggunaan tiga solusi canggih, antara lain IBM Instana, IBM API Connect, dan IBM Turbonomic.

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, menjelaskan bahwa IBM Instana merupakan solusi Application Performance Management (APM) yang secara otomatis mampu menelusuri setiap permintaan yang masuk ke aplikasi dan membuat profil setiap prosesnya.

“Solusi tersebut mengorelasikan dan menganalisis data aplikasi sehingga tim TI dapat mengoptimalkan kinerjanya, termasuk aplikasi microservices dan cloud native,” katanya dalam seminar “Memanfaatkan Otomatisasi untuk Pengelolaan Infrastruktur Digital” yang digelar oleh Multipolar Technology di Fairmont Jakarta, Kamis (21/9).

Pemantauan data aplikasi yang komprehensif, otomatis, dengan tingkat kemampuan analitik mendalam Instana dapat memberikan insight yang dibutuhkan oleh tim TI sehingga berguna untuk menjaga performa layanan seoptimal mungkin. Juga, memudahkan identifikasi bugs, latensi yang lambat, dan persoalan lain yang muncul.

Lalu, guna memenuhi tuntutan perilaku konsumen untuk beralih dari transaksi fisik ke online tanpa ada batasan waktu dan tempat, perusahaan dapat membangun ekosistem baru yang memungkinkan kolaborasi dan integrasi dengan pihak ketiga secara mudah dan aman berkat penggunaan solusi IBM API Connect.

Elen, Department Head of Middleware Cloud Platform Multipolar Technology, mengatakan, API Connect merupakan solusi pengelolaan Application Programming Interface (API) yang canggih, lengkap, dan cocok untuk mempercepat penerapan ekonomi API dengan empat aspek, yaitu Create, Run, Manage, dan Secure alias membuat, mengelola, mengamankan, dan menyosialisasikan, hingga menciptakan peluang demi memperoleh pendapatan baru.

Setelah memanfaatkan solusi Instana dan API Connect yang memperlancar kinerja aplikasi, perusahaan sebaiknya melengkapi keduanya dengan solusi IBM Turbonomic. Menurut Elen, Turbonomic adalah sebagai solusi Application Resource Management (APM) yang mampu menjamin agar sumber daya aplikasi dapat terus tersedia optimal.

“Turbonomic berperan memastikan kesesuaian resources yang dibutuhkan aplikasi, baik yang berjalan di infrastruktur on-premises, cloud, hybrid cloud, atau pun multi-cloud, secara otomatis. Fitur monitoring single platform-nya dapat terus memantau kinerja setiap lapisan aplikasi sehingga hambatan kinerja dapat dihindari,” ungkapnya.

Jadi, dapat dipahami bahwa performa aplikasi bisnis perusahaan dapat dikendalikan dengan baik dan optimal oleh solusi Instana, koneksi API bersama pihak ketiga dibangun menggunakan solusi API Connect, dan penjagaan kinerja sumber daya aplikasinya dikerjakan oleh solusi Turbonomic. “Kolaborasi ketiganya akan membuat kinerja aplikasi bisnis perusahaan terus terjaga optimal dan efisien,” lanjutnya.

 

Multipolar Technology Rekomendasikan Tiga Solusi Automasi untuk Maksimalisasi Kinerja Aplikasi Bisnis Perusahaan

Warta Ekonomi, Jakarta – Tak dimungkiri bahwa teknologi telah mempermudah dan mempercepat proses bisnis perusahaan yang bergerak di industri apa pun. Tapi, teknologi yang beragam, di lingkungan yang heterogen, dan terus berkembang dengan cepat menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaannya.

Tidak sedikit tim teknologi informasi (TI) perusahaan menghabiskan waktu hanya untuk mengawal aktivitas aplikasi bisnis setiap harinya. Kondisi itu diperparah dengan proses monitoring tanpa fasilitas yang memadai. Padahal, lambatnya penanganan latensi jaringan berdampak buruk pada turunnya transaksi dan kepuasan pelanggan.

Agar tidak terjadi hal semacam itu, PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu proses automasi bisnis perusahaan berbagai sektor di Tanah Air, merekomendasikan penggunaan tiga solusi canggih, antara lain IBM Instana, IBM API Connect, dan IBM Turbonomic.

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, menjelaskan bahwa IBM Instana merupakan solusi Application Performance Management (APM) yang secara otomatis mampu menelusuri setiap permintaan yang masuk ke aplikasi dan membuat profil setiap prosesnya.

“Solusi tersebut mengorelasikan dan menganalisis data aplikasi sehingga tim TI dapat mengoptimalkan kinerjanya, termasuk aplikasi microservices dan cloud native,” katanya dalam seminar “Memanfaatkan Otomatisasi untuk Pengelolaan Infrastruktur Digital” yang digelar oleh Multipolar Technology di Fairmont Jakarta, Kamis (21/9).

Pemantauan data aplikasi yang komprehensif, otomatis, dengan tingkat kemampuan analitik mendalam Instana dapat memberikan insight yang dibutuhkan oleh tim TI sehingga berguna untuk menjaga performa layanan seoptimal mungkin. Juga, memudahkan identifikasi bugs, latensi yang lambat, dan persoalan lain yang muncul.

Lalu, guna memenuhi tuntutan perilaku konsumen untuk beralih dari transaksi fisik ke online tanpa ada batasan waktu dan tempat, perusahaan dapat membangun ekosistem baru yang memungkinkan kolaborasi dan integrasi dengan pihak ketiga secara mudah dan aman berkat penggunaan solusi IBM API Connect.

Elen, Department Head of Middleware Cloud Platform Multipolar Technology, mengatakan, API Connect merupakan solusi pengelolaan Application Programming Interface (API) yang canggih, lengkap, dan cocok untuk mempercepat penerapan ekonomi API dengan empat aspek, yaitu CreateRunManage, dan Secure alias membuat, mengelola, mengamankan, dan menyosialisasikan, hingga menciptakan peluang demi memperoleh pendapatan baru.

Setelah memanfaatkan solusi Instana dan API Connect yang memperlancar kinerja aplikasi, perusahaan sebaiknya melengkapi keduanya dengan solusi IBM Turbonomic. Menurut Elen, Turbonomic adalah sebagai solusi Application Resource Management (APM) yang mampu menjamin agar sumber daya aplikasi dapat terus tersedia optimal.

“Turbonomic berperan memastikan kesesuaian resources yang dibutuhkan aplikasi, baik yang berjalan di infrastruktur on-premises, cloud, hybrid cloud, atau pun multi-cloud, secara otomatis. Fitur monitoring single platformnya dapat terus memantau kinerja setiap lapisan aplikasi sehingga hambatan kinerja dapat dihindari,” ungkapnya.

Jadi, dapat dipahami bahwa performa aplikasi bisnis perusahaan dapat dikendalikan dengan baik dan optimal oleh solusi Instana, koneksi API bersama pihak ketiga dibangun menggunakan solusi API Connect, dan penjagaan kinerja sumber daya aplikasinya dikerjakan oleh solusi Turbonomic. “Kolaborasi ketiganya akan membuat kinerja aplikasi bisnis perusahaan terus terjaga optimal dan efisien,” lanjutnya.

 

Multipolar Technology Rekomendasikan Tiga Solusi Automasi untuk Maksimalisasi Kinerja Aplikasi Bisnis Perusahaan

Iconomics – Tak dimungkiri bahwa teknologi telah mempermudah dan mempercepat proses bisnis perusahaan yang bergerak di industri apa pun. Tapi, teknologi yang beragam, di lingkungan yang heterogen, dan terus berkembang dengan cepat menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaannya.

Tidak sedikit tim teknologi informasi (TI) perusahaan menghabiskan waktu hanya untuk mengawal aktivitas aplikasi bisnis setiap harinya. Kondisi itu diperparah dengan proses monitoring tanpa fasilitas yang memadai. Padahal, lambatnya penanganan latensi jaringan berdampak buruk pada turunnya transaksi dan kepuasan pelanggan.

Agar tidak terjadi hal semacam itu, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (MLPL) yang fokus membantu proses automasi bisnis perusahaan berbagai sektor di Tanah Air, merekomendasikan penggunaan tiga solusi canggih, antara lain IBM Instana, IBM API Connect, dan IBM Turbonomic.

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, menjelaskan bahwa IBM Instana merupakan solusi Application Performance Management (APM) yang secara otomatis mampu menelusuri setiap permintaan yang masuk ke aplikasi dan membuat profil setiap prosesnya.

“Solusi tersebut mengorelasikan dan menganalisis data aplikasi sehingga tim TI dapat mengoptimalkan kinerjanya, termasuk aplikasi microservices dan cloud native,” katanya dalam seminar “Memanfaatkan Otomatisasi untuk Pengelolaan Infrastruktur Digital” yang digelar oleh Multipolar Technology di Fairmont Jakarta, Kamis (21/9), seperti dikutip dari keteragan pers.

Pemantauan data aplikasi yang komprehensif, otomatis, dengan tingkat kemampuan analitik mendalam Instana dapat memberikan insight yang dibutuhkan oleh tim TI sehingga berguna untuk menjaga performa layanan seoptimal mungkin. Juga, memudahkan identifikasi bugs, latensi yang lambat, dan persoalan lain yang muncul.

Lalu, guna memenuhi tuntutan perilaku konsumen untuk beralih dari transaksi fisik ke online tanpa ada batasan waktu dan tempat, perusahaan dapat membangun ekosistem baru yang memungkinkan kolaborasi dan integrasi dengan pihak ketiga secara mudah dan aman berkat penggunaan solusi IBM API Connect.

Elen, Department Head of Middleware Cloud Platform Multipolar Technology, mengatakan, API Connect merupakan solusi pengelolaan Application Programming Interface (API) yang canggih, lengkap, dan cocok untuk mempercepat penerapan ekonomi API dengan empat aspek, yaitu Create, Run, Manage, dan Secure alias membuat, mengelola, mengamankan, dan menyosialisasikan, hingga menciptakan peluang demi memperoleh pendapatan baru.

Setelah memanfaatkan solusi Instana dan API Connect yang memperlancar kinerja aplikasi, perusahaan sebaiknya melengkapi keduanya dengan solusi IBM Turbonomic. Menurut Elen, Turbonomic adalah sebagai solusi Application Resource Management (APM) yang mampu menjamin agar sumber daya aplikasi dapat terus tersedia optimal.

“Turbonomic berperan memastikan kesesuaian resources yang dibutuhkan aplikasi, baik yang berjalan di infrastruktur on-premisescloud, hybrid cloud, atau pun multi-cloud, secara otomatis. Fitur monitoring single platform-nya dapat terus memantau kinerja setiap lapisan aplikasi sehingga hambatan kinerja dapat dihindari,” ungkapnya.

Jadi, dapat dipahami bahwa performa aplikasi bisnis perusahaan dapat dikendalikan dengan baik dan optimal oleh solusi Instana, koneksi API bersama pihak ketiga dibangun menggunakan solusi API Connect, dan penjagaan kinerja sumber daya aplikasinya dikerjakan oleh solusi Turbonomic. “Kolaborasi ketiganya akan membuat kinerja aplikasi bisnis perusahaan terus terjaga optimal dan efisien,” lanjutnya.

Mencadangkan data jadi hal penting, berikut solusi Multipolar Technology

Perusahaan harus menyimpan data di tiga pusat pencadangan yang berbeda, di dua jenis media pencadangan yang berbeda, ditambah satu tempat pencadangan lain yang berbeda

Jakarta (ANTARA) – Di tengah era digital saat ini data menjadi bagian penting bagi sektor usaha dalam menjalankan bisnisnya sehingga mencadangkan (backup) data menjadi suatu keharusan dan perusahaan di bidang perlindungan data PT Multipolar Tecnology Tbk (MLTP) memberikan solusi yang lebih mudah.

Perlindungan data menjadi hal penting terutama terkait potensi hilang akibat bencana, kerusakan perangkat, atau kesalahan manusia (human error).

Menurut Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk pencadangan data yang tepat adalah menggunakan strategi 3-2-1.

“Artinya, perusahaan harus menyimpan data di tiga pusat pencadangan yang berbeda, di dua jenis media pencadangan yang berbeda, ditambah satu tempat pencadangan lain yang berbeda,” ungkapnya kepada peserta seminar “Ensure Data Protection and Resilience to Keep Your Business Running” yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology di Pullman Jakarta Thamrin, Selasa (19/9).

Jadi, perusahaan tidak cukup hanya mencadangkan datanya di pusat data milik sendiri (on-premise), melainkan juga harus memanfaatkan layanan on-cloud, jika tidak ingin kehilangan data akibat bencana alam dan lain sebagainya. Sekarang caranya lebih dipermudah, salah satunya oleh solusi Veeam Backup and Replication keluaran Veeam.

Sumarwan Rizwan, Product Manager Multipolar Technology, menjelaskan, Veeam Backup and Replication merupakan software dengan kemampuan mem-backup data perusahaan, baik yang menggunakan infrastruktur virtual dan fisik (seperti VMware, Hyper-V, AHV Acropolis), server (seperti Windows dan Linux), maupun cloud. Kalaupun terjadi gangguan (downtime), solusi tersebut mampu melakukan disaster recovery dalam hitungan menit.

Karena backup data perusahaan tidak cukup hanya dilakukan di infrastruktur on-premise yang berpotensi menghambat operasional jika mengalami gangguan, merujuk pada strategi 3-2-1, maka opsi backup on-cloud menjadi solusi yang lebih baik, bahkan wajib. Perusahaan bisa memilih salah satu layanan cloud terkemuka untuk itu, misalnya Google Cloud Platform.

Yohan mengatakan, Google Cloud Platform merupakan platform layanan public cloud dengan infrastruktur berkinerja tinggi dan beragam kemampuan seperti operasional yang fleksibel, pengalaman pengguna (end-user) yang lebih baik, audit yang lebih mudah, modernisasi infrastruktur yang lebih cepat, jejak penggunaan perangkat keras (hardware) yang lebih sedikit, hemat waktu, dan sistem keamanan yang kuat.

“Google Cloud Platform menyediakan spesifikasi penyimpanan on-cloud secara custom, teknologi enterprise data warehouse-nya serverless sehingga pengguna tidak perlu repot menyiapkan sistem, billing dihitung per detik, skema diskon terhadap billing bertingkat, dengan tingkat keamanan yang sama dengan sistem keamanan internal Google,” ungkapnya.

Agar proses backup data di jaringan cloud lebih aman lagi, ada baiknya perusahaan memanfaatkan solusi Prisma SASE dari Palo Alto Networks. Kata Yohan, ada sejumlah manfaat signifikan yang didapatkan dari penggunaan administrasi jaringan dan aset berbasis Secure Access Service Edge (SASE) seperti visibilitas lengkap di seluruh lingkungan hybrid dan pemantauan segala aktivitas berada di satu dasbor.

Lalu, solusi Prisma SASE dapat menjaga segala keamanan akses di mana pun kita berada dengan teknologi ZTNA 2.0, memberikan visibilitas secara end-to-end dan real-time, serta mampu menjalankan perlindungan data secara konsisten, baik Local Repository maupun SaaS, berkat teknologi Next-Generation CASB terbaik di kelasnya. Proses integrasinya pun mudah dan hemat biaya.

Jadi, jika perusahaan—yang bergerak di industri apa pun—tak ingin kehilangan data karena ulah penjahat siber, bencana alam, sistem yang error, atau mungkin human error, dan lain sebagainya, sebaiknya terapkan strategi backup data yang tepat, misalnya dengan memadukan tiga solusi seperti Veeam Backup and Replication, Google Cloud Platform, dan Prisma SASE sekaligus.

“Sebagai perusahaan system integrator dengan tim ahli di bidangnya, Multipolar Technology siap membantu perusahaan-perusahaan yang ingin memadukan tiga solusi tersebut demi terhindar dari kehilangan data yang amat merugikan,” lanjut Yohan.

“Ingat, mem-backup data perusahaan amat penting, jangan sampai perusahaan Anda berhenti beroperasi karena data-datanya hilang.”

Inilah Strategi Backup Data yang Tepat bagi Perusahaan di Era Digital Menurut Multipolar Technology

Warta Ekonomi, Jakarta –

Harus disadari bahwa potensi kehilangan data perusahaan di era digital bukan hanya datang dari aksi kejahatan siber, melainkan juga hal lain seperti bencana alam (gempa bumi, kebakaran, banjir, longsor), kerusakan perangkat, atau bahkan kesalahan manusia (human error) yang semua itu tak pernah terduga sebelumnya.

Karena itu, dibutuhkan strategi pencadangan (backup) data perusahaan yang tepat agar kejadian yang menimpa tidak berimbas pada kerugian yang berarti. Srategi seperti apa itu?

Menurut Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), pada prinsipnya strategi backup data yang tepat adalah menggunakan strategi 3-2-1.

“Artinya, perusahaan harus menyimpan data di tiga pusat pencadangan yang berbeda, di dua jenis media pencadangan yang berbeda, ditambah satu tempat pencadangan lain yang berbeda,” ungkapnya kepada peserta seminar “Ensure Data Protection and Resilience to Keep Your Business Running” yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology di Pullman Jakarta Thamrin, Selasa (19/9).

Jadi, perusahaan tidak cukup hanya mencadangkan datanya di pusat data milik sendiri (on-premise), melainkan juga harus memanfaatkan layanan on-cloud, jika tidak ingin kehilangan data akibat bencana alam dan lain sebagainya. Sekarang caranya lebih dipermudah, salah satunya oleh solusi Veeam Backup and Replication keluaran Veeam.

Sumarwan Rizwan, Product Manager Multipolar Technology, menjelaskan, Veeam Backup and Replication merupakan software dengan kemampuan mem-backup data perusahaan, baik yang menggunakan infrastruktur virtual dan fisik (seperti VMware, Hyper-V, AHV Acropolis), server (seperti Windows dan Linux), maupun cloud. Kalaupun terjadi gangguan (downtime), solusi tersebut mampu melakukan disaster recovery dalam hitungan menit.

Karena backup data perusahaan tidak cukup hanya dilakukan di infrastruktur on-premise yang berpotensi menghambat operasional jika mengalami gangguan, merujuk pada strategi 3-2-1, maka opsi backup on-cloud menjadi solusi yang lebih baik, bahkan wajib. Perusahaan bisa memilih salah satu layanan cloud terkemuka untuk itu, misalnya Google Cloud Platform.

Yohan mengatakan, Google Cloud Platform merupakan platform layanan public cloud dengan infrastruktur berkinerja tinggi dan beragam kemampuan seperti operasional yang fleksibel, pengalaman pengguna (end-user) yang lebih baik, audit yang lebih mudah, modernisasi infrastruktur yang lebih cepat, jejak penggunaan perangkat keras (hardware) yang lebih sedikit, hemat waktu, dan sistem keamanan yang kuat.

“Google Cloud Platform menyediakan spesifikasi penyimpanan on-cloud secara custom, teknologi enterprise data warehouse-nya serverless sehingga pengguna tidak perlu repot menyiapkan sistem, billing dihitung per detik, skema diskon terhadap billing bertingkat, dengan tingkat keamanan yang sama dengan sistem keamanan internal Google,” ungkapnya.

Agar proses backup data di jaringan cloud lebih aman lagi, ada baiknya perusahaan memanfaatkan solusi Prisma SASE dari Palo Alto Networks. Kata Yohan, ada sejumlah manfaat signifikan yang didapatkan dari penggunaan administrasi jaringan dan aset berbasis Secure Access Service Edge (SASE) seperti visibilitas lengkap di seluruh lingkungan hybrid dan pemantauan segala aktivitas berada di satu dasbor.

Lalu, solusi Prisma SASE dapat menjaga segala keamanan akses di mana pun kita berada dengan teknologi ZTNA 2.0, memberikan visibilitas secara end-to-end dan real-time, serta mampu menjalankan perlindungan data secara konsisten, baik Local Repository maupun SaaS, berkat teknologi Next-Generation CASB terbaik di kelasnya. Proses integrasinya pun mudah dan hemat biaya.

Jadi, jika perusahaan—yang bergerak di industri apa pun—tak ingin kehilangan data karena ulah penjahat siber, bencana alam, sistem yang error, atau mungkin human error, dan lain sebagainya, sebaiknya terapkan strategi backup data yang tepat, misalnya dengan memadukan tiga solusi seperti Veeam Backup and Replication, Google Cloud Platform, dan Prisma SASE sekaligus.

“Sebagai perusahaan system integrator dengan tim ahli di bidangnya, Multipolar Technology siap membantu perusahaan-perusahaan yang ingin memadukan tiga solusi tersebut demi terhindar dari kehilangan data yang amat merugikan,” lanjut Yohan.

“Ingat, mem-backup data perusahaan amat penting, jangan sampai perusahaan Anda berhenti beroperasi karena data-datanya hilang!” lanjutnya.

Strategi Backup Data Perusahaan yang Tepat Menurut Multipolar Technology

Dibutuhkan strategi pencadangan (backup) data perusahaan yang tepat agar kejadian yang menimpa tidak berimbas pada kerugian yang berarti.

Jakarta, TechnoBusiness ID Harus disadari bahwa potensi kehilangan data perusahaan di era digital bukan hanya datang dari aksi kejahatan siber, melainkan juga hal lain seperti bencana alam (gempa bumi, kebakaran, banjir, longsor), kerusakan perangkat, atau bahkan kesalahan manusia (human error)—yang semua itu tak pernah terduga sebelumnya.

Karena itu, dibutuhkan strategi pencadangan (backup) data perusahaan yang tepat agar kejadian yang menimpa tidak berimbas pada kerugian yang berarti. Srategi seperti apa itu? Menurut Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), pada prinsipnya strategi backup data yang tepat adalah menggunakan strategi 3-2-1.

“Artinya, perusahaan harus menyimpan data di tiga pusat pencadangan yang berbeda, di dua jenis media pencadangan yang berbeda, ditambah satu tempat pencadangan lain yang berbeda,” ungkapnya kepada peserta seminar “Ensure Data Protection and Resilience to Keep Your Business Running” yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology di Pullman Jakarta Thamrin, Selasa (19/9).

Jadi, perusahaan tidak cukup hanya mencadangkan datanya di pusat data milik sendiri (on-premise), melainkan juga harus memanfaatkan layanan on-cloud, jika tidak ingin kehilangan data akibat bencana alam dan lain sebagainya. Sekarang caranya lebih dipermudah, salah satunya oleh solusi Veeam Backup and Replication keluaran Veeam.

Sumarwan Rizwan, Product Manager Multipolar Technology, menjelaskan, Veeam Backup and Replication merupakan software dengan kemampuan mem-backup data perusahaan, baik yang menggunakan infrastruktur virtual dan fisik (seperti VMware, Hyper-V, AHV Acropolis), server (seperti Windows dan Linux), maupun cloud. Kalaupun terjadi gangguan (downtime), solusi tersebut mampu melakukan disaster recovery dalam hitungan menit.

Karena backup data perusahaan tidak cukup hanya dilakukan di infrastruktur on-premise yang berpotensi menghambat operasional jika mengalami gangguan, merujuk pada strategi 3-2-1, maka opsi backup on-cloud menjadi solusi yang lebih baik, bahkan wajib. Perusahaan bisa memilih salah satu layanan cloud terkemuka untuk itu, misalnya Google Cloud Platform.

Yohan mengatakan, Google Cloud Platform merupakan platform layanan public cloud dengan infrastruktur berkinerja tinggi dan beragam kemampuan seperti operasional yang fleksibel, pengalaman pengguna (end-user) yang lebih baik, audit yang lebih mudah, modernisasi infrastruktur yang lebih cepat, jejak penggunaan perangkat keras (hardware) yang lebih sedikit, hemat waktu, dan sistem keamanan yang kuat.

“Google Cloud Platform menyediakan spesifikasi penyimpanan on-cloud secara custom, teknologi enterprise data warehouse-nya serverless sehingga pengguna tidak perlu repot menyiapkan sistem, billing dihitung per detik, skema diskon terhadap billing bertingkat, dengan tingkat keamanan yang sama dengan sistem keamanan internal Google,” ungkapnya.

Agar proses backup data di jaringan cloud lebih aman lagi, ada baiknya perusahaan memanfaatkan solusi Prisma SASE dari Palo Alto Networks. Kata Yohan, ada sejumlah manfaat signifikan yang didapatkan dari penggunaan administrasi jaringan dan aset berbasis Secure Access Service Edge (SASE) seperti visibilitas lengkap di seluruh lingkungan hybrid dan pemantauan segala aktivitas berada di satu dasbor.

Lalu, solusi Prisma SASE dapat menjaga segala keamanan akses di mana pun kita berada dengan teknologi ZTNA 2.0, memberikan visibilitas secara end-to-end dan real-time, serta mampu menjalankan perlindungan data secara konsisten, baik Local Repository maupun SaaS, berkat teknologi Next-Generation CASB terbaik di kelasnya. Proses integrasinya pun mudah dan hemat biaya.

Jadi, jika perusahaan—yang bergerak di industri apa pun—tak ingin kehilangan data karena ulah penjahat siber, bencana alam, sistem yang error, atau mungkin human error, dan lain sebagainya, sebaiknya terapkan strategi backup data yang tepat, misalnya dengan memadukan tiga solusi seperti Veeam Backup and Replication, Google Cloud Platform, dan Prisma SASE sekaligus.

“Sebagai perusahaan system integrator dengan tim ahli di bidangnya, Multipolar Technology siap membantu perusahaan-perusahaan yang ingin memadukan tiga solusi tersebut demi terhindar dari kehilangan data yang amat merugikan,” lanjut Yohan. “Ingat, mem-backup data perusahaan amat penting, jangan sampai perusahaan Anda berhenti beroperasi karena data-datanya hilang!”.

Begini Strategi Backup Data versi MLPT Untuk Mencegah Perusahaan Kehilangan Data

Jakarta – Di era digital, potensi kehilangan data perusahaan tidak hanya disebabkan serangan siber, tapi juga beberapa hal lain. Sebut saja bencana alam (gempa bumi, kebakaran, banjir, longsor), kerusakan perangkat, atau bahkan kesalahan manusia (human error). Maka strategi backup atau pencadangan data mutlak dibutuhkan.

Menurut Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), perusahaan membutuhkan strategi backup data yang tepat untuk mengantisipsi kerugian dari kejadian yang berpotensi mengakibatkan kehilangan data. Pada prinsipnya strategi backup data yang tepat adalah menggunakan strategi 3-2-1.

“Artinya, perusahaan harus menyimpan data di tiga pusat pencadangan yang berbeda, di dua jenis media pencadangan yang berbeda, ditambah satu tempat pencadangan lain yang berbeda,” papar Yohan dalam seminar “Ensure Data Protection and Resilience to Keep Your Business Running” yang digelar Multipolar Technology Jakarta Thamrin, Selasa, 19 September 2023.

Ia menegaskan, perusahaan tidak cukup mem-backup data di pusat data milik sendiri (on premise). Tapi juga harus memanfaatkan layanan on cloud. Banyak platform yang bisa mempermudah perusahaan melakukan hal tersebut, salah satunya oleh solusi Veeam Backup and Replication keluaran Veeam.

Dijelaskan Sumarwan Rizwan, Product Manager Multipolar Technology, Veeam Backup and Replication adalah software dengan kemampuan mem-backup data perusahaan, baik yang menggunakan infrastruktur virtual dan fisik (seperti VMware, Hyper-V, AHV Acropolis), server (seperti Windows dan Linux), maupun cloud. Ketika terjadi gangguan (downtime), solusi tersebut dapat melakukan disaster recovery dalam hitungan menit.

Yohan menambahkan, mengacu starategi 3-2-1 tadi, maka opsi backup on-cloud menjadi solusi lebih baik, bahkan wajib. Perusahaan bisa memilih salah satu layanan cloud terkemuka untuk itu, misalnya Google Cloud Platform.

“Google Cloud Platform menyediakan spesifikasi penyimpanan on-cloud secara custom, teknologi enterprise data warehouse-nya serverless sehingga pengguna tidak perlu repot menyiapkan sistem, billing dihitung per detik, skema diskon terhadap billing bertingkat, dengan tingkat keamanan yang sama dengan sistem keamanan internal Google,” klaimnya.

Solusi lain, yakni Prisma SASe dari Palo Alto Networks, lanjut Yohan, bisa dimanaaftkan agar proses backup data di jaringan cloud lebih aman lagi. Ada berbagai manfaat signifikan yang didapatkan dari penggunaan administrasi jaringan dan aset berbasis Secure Access Service Edge (SASE), seperti visibilitas lengkap di seluruh lingkungan hybrid dan pemantauan segala aktivitas berada di satu dasbor.

Solusi Prisma SASE dapat menjaga segala keamanan akses di mana pun kita berada dengan teknologi ZTNA 2.0, memberikan visibilitas secara end-to-end dan real-time, serta mampu menjalankan perlindungan data secara konsisten, baik Local Repository maupun SaaS. Proses integrasinya pun diklaim mudah dan hemat biaya.

Strategi backup data yang memadukan tiga solusi seperti Veeam Backup and Replication, Google Cloud Platform, dan Prisma SASE sekaligus, bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yang bergerak di industri apapun.

Strategi Backup Data yang Tepat bagi Perusahaan di Era Digital ala Multipolar Technology

Harus disadari bahwa banyak penyebab potensi kehilangan data perusahaan di era digital seperti aksi kejahatan siber, bencana alam kerusakan perangkat, atau bahkan kesalahan manusia. Karenanya, strategi pencadangan (backup) data perusahaan yang tepat sangat dibutuhkan agar kejadian yang menimpa tidak berimbas pada kerugian yang berarti.

Lalu, strategi strategi pencadangan yang tepat seperti apa? Menurut Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk., pada prinsipnya strategi backup data yang tepat adalah menggunakan strategi 3-2-1.

“Artinya, perusahaan harus menyimpan data di tiga pusat pencadangan yang berbeda, di dua jenis media pencadangan yang berbeda, ditambah satu tempat pencadangan lain yang berbeda,” jelasnya kepada peserta seminar “Ensure Data Protection and Resilience to Keep Your Business Running” yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology di Jakarta, Selasa (19/09/2023).

Maksudnya, perusahaan tidak cukup hanya mencadangkan datanya di pusat data milik sendiri (on-premise), melainkan juga harus memanfaatkan layanan on-cloud, jika tidak ingin kehilangan data akibat bencana alam dan lain sebagainya.

“Sekarang caranya lebih dipermudah, salah satunya oleh solusi Backup and Replication dari Veeam,” kata Sumarwan Rizwan, Product Manager Multipolar Technology.

Veeam Backup and Replication, lanjutnya, merupakan software dengan kemampuan mem-backup data perusahaan, baik yang menggunakan infrastruktur virtual dan fisik (seperti VMware, Hyper-V, AHV Acropolis), server (seperti Windows dan Linux), maupun cloud. Kalaupun terjadi gangguan (downtime), solusi tersebut mampu melakukan disaster recovery dalam hitungan menit.

“Karena backup data perusahaan tidak cukup hanya dilakukan di infrastruktur on-premise yang berpotensi menghambat operasional jika mengalami gangguan, merujuk pada strategi 3-2-1, maka opsi backup on-cloud menjadi solusi yang lebih baik, bahkan wajib. Perusahaan bisa memilih salah satu layanan cloud terkemuka untuk itu, misalnya Google Cloud Platform,” saran Yohan.

Emiten Teknologi MLPT Dorong Lembaga Pendidikan Perkuat Keamanan Siber

Jakarta – Potensi kebocoran data tidak hanya membayangi dunia industri atau perusahaan komersil. Institusi atau lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi pun tak luput dari risiko kebocoran data akibat serangan siber. Sebelumnya, kasus kebocoran data mahasiswa sebuah perguruan tinggi mencakup nama, alamat, tanggal lahir, hingga detail foto rumah, pekerjaan dan slip gaji orang tua pernah terjadi.

Keamanan data lembaga pendidikan, mulai dari tingkat paling dasar hingga perguruan tinggi harus menjadi prioritas. Seperti halnya industri telekomunikasi, perbankan, asuransi, ritel dan lain-lain, sektor pendidikan juga tidak luput dari bidikan kejahatan siber.

Hal itu terungkap dalam seminar bertema “Secure Your Data by Preventing Cyber Threats in Learning Environment” yang digelar PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) di Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023. Menurut Ade Wachyu, Network Group Department Head Multipolar Technology, informasi akademik, data karyawan, data mahasiswa, dan data keuangan perguruan tinggi termasuk data krusial yang harus dijaga. Jangan sampai jatuh ke tangan pihak tidak bertanggungjawab.

“Banyaknya kasus kebocoran data pribadi mahasiswa di ranah digital beberapa waktu lalu memaksa perguruan-perguruan tinggi untuk meningkatkan sistem keamanannya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu, 16 Agustus 2023.

Multipolar Technology, anak perusahaan PT Multipolar Tbk (MLPL) yang berfokus membantu proses automasi perusahaan di berbagai sektor dan industri menawarkan sejumlah solusi untuk mengantisipasi tindak kejahatan siber, salah satunya FortiGate Next-Generation Firewall. Solusi ini diklaim mampu mencegah ancaman siber secara komprehensif. FortiGate Next-Generation Firewall bekerja dengan mengombinasikan fungsi firewall, network device filtering, application control, dan data loss prevention.

“Lembaga pendidikan di era digital saat ini amat perlu menggunakan solusi semacam itu karena banyak pintu yang memungkinkan malware, spam, phishing, dan virus lainnya menyusup ke jaringan internal yang terkoneksi dengan jaringan-jaringan internet dari luar,” tambah Ade.

Risiko serangan siber di perguruan tinggi cukup besar. Bayangkan saja, suatu perguruan tinggi dengan ribuan mahasiswa, dan menggunakan perangkat serta jaringan internet masing-masing, atau bahkan akses internet publik. Bila satu perangkat mahasiswa ada yang terinfeksi malware, bisa saja menjalar ke seluruh jaringan yang ada.

Ancaman itu harus dicegah. Pasalnya, mayoritas sekolah dan kampus menaruh semua informasi penting, mulai dari data hingga tugas dan nilai mahasiswa di server jaringan internal kampus. Jika tidak diproteksi, bisa saja data penting itu dicuri.

Sementara Fadhli Pratama, Solutions Specialist Multipolar Technology, memaparkan, FortiGate Next-Generation Firewall didukung FortiManager dan FortiAnalyzer saling terintegrasi membentuk security fabric, sehingga cocok digunakan oleh lembaga-lembaga pendidikan karena mampu memfilter, menganalisis, dan memonitor segala bentuk ancaman siber, termasuk malware dan phishing, khususnya pada keamanan jaringan, sehingga terhindar dari praktik pencurian data seperti kasus-kasus sebelumnya.

Solusi ini juga dapat membatasi akses bandwidth agar sama rata dan menentukan prioritas penggunaan bandwidth ketika siswa atau mahasiswa menggunakan jaringan internet sekolah atau kampus di waktu bersamaan. (*) Ari Astriawan