Modernisasi Sistem Perbankan, Bank Mega Syariah Gandeng MLPT dan IBM Indonesia

EmitenNews.com—Bank Mega Syariah bekerja sama dengan IBM Indonesia untuk modernisasi core banking system dan development system berbasis IBM Power. Bank Mega Syariah mampu meningkatkan performa sistem hingga 300% dan menurunkan konsumsi daya sistem sebesar 120%.

Di tengah era digital, bisnis dari berbagai sektor di Indonesia dipacu untuk terus bertransformasi secara digital untuk tetap kompetitif, beroperasi secara lebih efisien, dan mampu menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik untuk para pelanggannya.

Tidak terkecuali sektor perbankan. Salah satu sektor yang paling esensial ini dituntut untuk mampu memberikan pelayanan prima bagi para nasabahnya. PT Bank Mega Syariah (Bank Mega Syariah) adalah salah satu contohnya. Bank Mega Syariah bekerja sama dengan IBM Indonesia untuk terus melakukan modernisasi dengan memanfaatkan inovasi teknologi infrastruktur teranyar pada core banking system dan development system berbasis IBM Power, yang diimplementasikan oleh salah satu mitranya, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT).

IBM Power secara khusus dirancang untuk menyesuaikan beban kerja paling intensif untuk data perusahaan, menghadirkan komputasi khusus untuk kelas bisnis dengan kombinasi ketersediaan, keamanan, dan fleksibilitas dari penerapan hybrid cloud – tradisional on-premises, private cloud, maupun public cloud.

“Bank Mega Syariah percaya bahwa transformasi digital mampu menghasilkan produktivitas dan efisiensi operasional yang lebih besar, dan tentunya berdampak pada kualitas layanan kami kepada nasabah. Dengan pembaharuan pada core banking system berbasis IBM Power, kami mampu meningkatkan performa sistem hingga 300% dan menurunkan konsumsi daya sistem sebesar 120%,” jelas Darwinsyah, IT Infrastructure, IT Security & IT Operation Division Head, PT Bank Mega Syariah.

Cin Cin Go, Technology and Country Leader IBM Indonesia menambahkan bahwa, “IBM mendukung Bank Mega Syariah untuk memanfaatkan solusi teknologi yang tepat untuk meningkatkan operasi perbankannya. IBM Power menghadirkan kecepatan terbaik dan didukung dengan kekuatan Artificial Intelligence (AI) dan superkomputer, sambil memberikan keamanan dan ketangkasan yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan peraturan industri yang ketat, seperti perbankan.”

IBM Indonesia berkolaborasi dengan Multipolar Technology selaku IBM Platinum Business Partner untuk memastikan implementasi dari modernisasi ini berjalan sesuai visi Bank Mega Syariah.

“Pengalaman dan pengetahuan kami yang mendalam di sektor perbankan tentunya sangat mendukung perjalanan transformasi digital Bank Mega Syariah. Bersama IBM, kami berkomitmen untuk membantu bisnis di Indonesia bertransformasi dengan memberikan wawasan dan solusi yang inovatif,” ungkap Wahyudi Chandra, President Director PT Multipolar Technology Tbk.

Lebih dari satu dekade, IBM telah mendorong transformasi di industri jasa keuangan dan telah bekerja sama dengan 47 perusahaan Fortune 50 dan 10 lembaga keuangan terbesar di dunia. Di Indonesia, IBM menghadirkan keahlian dan pengalaman di industri, pendekatan hybrid cloud, keunggulan dalam keamanan dan data privacy untuk membantu perbankan untuk menjawab tantangan kepatuhan sekaligus memenuhi kebutuhan untuk memodernisasi infrastrukturnya.

Mega Syariah Gandeng IBM, Modernisasi Sistem Perbankan

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on email
Share on linkedin

Jakarta – Di tengah era digital, sektor perbankan di Indonesia dipacu untuk terus bertransformasi. Bank Mega Syariah bekerja sama dengan IBM Indonesia untuk modernisasi core banking system dan development system berbasis IBM Power, yang mampu meningkatkan performa sistem hingga 300% dan menurunkan konsumsi daya sistem sebesar 120%.

Darwinsyah, IT Infrastructure, IT Security & IT Operation Division Head PT Bank Mega Syariah mengatakan, Bank Mega Syariah percaya bahwa transformasi digital mampu menghasilkan produktivitas dan efisiensi operasional yang lebih besar, dan tentunya berdampak pada kualitas layanan kepada nasabah.

“Dengan pembaharuan pada core banking system berbasis IBM Power, kami mampu meningkatkan performa sistem hingga 300% dan menurunkan konsumsi daya sistem sebesar 120%, yang diimplementasikan oleh salah satu mitra kami PT Multipolar Technology Tbk (Multipolar Technology),” jelas Darwinsyah, IT Infrastructure, IT Security & IT Operation Division Head, Bank Mega Syariah dalam keterangan resmi, Kamis, 15 September 2022.

IBM Power merupakan teknologi yang secara khusus dirancang untuk menyesuaikan beban kerja paling intensif untuk data perusahaan, menghadirkan komputasi khusus untuk kelas bisnis dengan kombinasi ketersediaan, keamanan, dan fleksibilitas dari penerapan hybrid cloud – tradisional on-premises, private cloud, maupun public cloud.

Cin Cin Go, Technology and Country Leader IBM Indonesia menambahkan, bahwa IBM mendukung Bank Mega Syariah untuk memanfaatkan solusi teknologi yang tepat untuk meningkatkan operasi perbankannya.

“IBM Power menghadirkan kecepatan terbaik dan didukung dengan kekuatan Artificial Intelligence (AI) dan superkomputer, sambil memberikan keamanan dan ketangkasan yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan peraturan industri yang ketat, seperti perbankan,” jelas Cin Cin Go.

Selain itu, IBM Indonesia juga berkolaborasi dengan Multipolar Technology selaku IBM Platinum Business Partner untuk memastikan implementasi dari modernisasi ini berjalan sesuai visi Bank Mega Syariah.

“Pengalaman dan pengetahuan kami yang mendalam di sektor perbankan tentunya sangat mendukung perjalanan transformasi digital Bank Mega Syariah. Bersama IBM, kami berkomitmen untuk membantu bisnis di Indonesia bertransformasi dengan memberikan wawasan dan solusi yang inovatif,” ungkap Wahyudi Chandra, President Director PT Multipolar Technology Tbk.

Sebagai informasi, IBM telah mendorong transformasi di industri jasa keuangan dan telah bekerja sama dengan 47 perusahaan Fortune 50 dan 10 lembaga keuangan terbesar di dunia. Di Indonesia, IBM menghadirkan keahlian dan pengalaman di industri, pendekatan hybrid cloud, keunggulan dalam keamanan dan data privacy untuk membantu perbankan untuk menjawab tantangan kepatuhan sekaligus memenuhi kebutuhan untuk memodernisasi infrastrukturnya. (*) Irawati

Gandeng IBM Indonesia, Bank Mega Syariah Genjot Performa Sistem 300 Persen

Bank Mega Syariah bekerja sama dengan IBM Indonesia untuk modernisasi core banking system dan development system berbasis IBM Power. Perseroan pun mampu meningkatkan performa sistem hingga 300% dan menurunkan konsumsi daya sistem sebesar 120%.

Di tengah era digital, bisnis dari berbagai sektor di Indonesia dipacu untuk terus bertransformasi secara digital. “Ini dilakukan agar perusahaan tetap kompetitif, beroperasi secara lebih efisien, dan mampu menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik untuk para pelanggannya. Tidak terkecuali sektor perbankan,” kata Darwinsyah, IT Infrastructure, IT Security & IT Operation Division Head, PT Bank Mega Syariah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Salah satu sektor yang paling esensial ini dituntut untuk mampu memberikan pelayanan prima bagi para nasabahnya. PT Bank Mega Syariah (Bank Mega Syariah) adalah salah satu contohnya.

Bank Mega Syariah bekerja sama dengan IBM Indonesia untuk terus melakukan modernisasi dengan memanfaatkan inovasi teknologi infrastruktur teranyar pada core banking system dan development system berbasis IBM Power, yang diimplementasikan oleh salah satu mitranya, PT Multipolar Technology Tbk (Multipolar Technology).

IBM Power secara khusus dirancang untuk menyesuaikan beban kerja paling intensif untuk data perusahaan, menghadirkan komputasi khusus untuk kelas bisnis dengan kombinasi ketersediaan, keamanan, dan fleksibilitas dari penerapan hybrid cloud – tradisional on-premises, private cloud, maupun public cloud.

“Bank Mega Syariah percaya bahwa transformasi digital mampu menghasilkan produktivitas dan efisiensi operasional yang lebih besar, dan tentunya berdampak pada kualitas layanan kami kepada nasabah. Dengan pembaharuan pada core banking system berbasis IBM Power, kami mampu meningkatkan performa sistem hingga 300% dan menurunkan konsumsi daya sistem sebesar 120%,” ujar Darwinsyah.

Cin Cin Go, Technology and Country Leader IBM Indonesia menambahkan, IBM mendukung Bank Mega Syariah untuk memanfaatkan solusi teknologi yang tepat untuk meningkatkan operasi perbankannya.

“IBM Power menghadirkan kecepatan terbaik dan didukung dengan kekuatan Artificial Intelligence (AI) dan superkomputer, sambil memberikan keamanan dan ketangkasan yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan peraturan industri yang ketat, seperti perbankan,” ucap Cin Cin.

IBM Indonesia berkolaborasi dengan Multipolar Technology selaku IBM Platinum Business Partner untuk memastikan implementasi dari modernisasi ini berjalan sesuai visi Bank Mega Syariah.

“Pengalaman dan pengetahuan kami yang mendalam di sektor perbankan tentunya sangat mendukung perjalanan transformasi digital Bank Mega Syariah. Bersama IBM, kami berkomitmen untuk membantu bisnis di Indonesia bertransformasi dengan memberikan wawasan dan solusi yang inovatif,” ungkap Wahyudi Chandra, President Director PT Multipolar Technology Tbk.

Lebih dari satu dekade, IBM telah mendorong transformasi di industri jasa keuangan dan telah bekerja sama dengan 47 perusahaan Fortune 50 dan 10 lembaga keuangan terbesar di dunia.

Di Indonesia, IBM menghadirkan keahlian dan pengalaman di industri, pendekatan hybrid cloud, keunggulan dalam keamanan dan data privacy untuk membantu perbankan untuk menjawab tantangan kepatuhan sekaligus memenuhi kebutuhan untuk memodernisasi infrastrukturnya.

Multipolar Technology Hadirkan Server IBM Power10 Terbaru untuk Hybrid Cloud

Teknologi penyimpanan data atau server memiliki jangka waktu operasional. Apabila memasuki masa end-of-support harus diganti. Namun, mengganti server seolah terlihat mudah, padahal penuh kompleksitas. Sebab, di dalam server terdapat data perusahaan yang jumlahnya amat banyak. Itu belum termasuk apakah perusahaan Anda menggunakan infrastruktur on-premiseon-cloud, atau perpaduan antara keduanya
Mengantisipasi kondisi tersebut, IBM memperluas lini server IBM Power10-nya dari yang tahun lalu fokus untuk skala enterprise ke model mid-range dan scale-out yang lebih fleksibel dan aman.  Dengan lini server IBM Power10 yang baru ini, perusahaan-perusahaan pengguna dimungkinkan untuk memodernisasi, melindungi, dan mengautomasi aplikasi bisnis dan operasi teknologi informasi (TI) mereka secara mudah. Selain itu, cocok untuk lingkungan hybrid cloud dan ekosistem cloud native.
“IBM Power10 dengan server mid-range dan scale-out menghadirkan kemampuan server kelas atas yang dapat diterapkan di lingkungan multi-cloud, baik cloud native maupun hybrid cloud,” kata Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk (MLPLT), partner IBM, dalam siaran persnya.
Ia menambahkan, perusahaan yang tengah melakukan akselerasi digital tentunya butuh dukungan platform infrastruktur seperti IBM Power10 yang tangguh untuk mission critical environment mereka. Sehingga bisa meluncurkan aplikasi dengan cepat dan terjamin keamanannya.
Prosesor IBM Power10 memiliki waktu respons lebih cepat, dilengkapi PowerPrivate Cloud dengan kapasitas resource yang sangat dinamis dari platform seperti Red Hat OpenShift, Linux, AIX, dan IBM i (AS/400) untuk area public cloudprivate cloud, dan hybrid cloud. Prosesor tersebut juga memiliki perlindungan data menyeluruh dengan enkripsi end-to-end, serta fitur artificial intelligence (AI) untuk otomatisasi pada server dan menampilkan wawasan secara lebih cepat.
“Server mid-range dan scale-out seperti yang ditawarkan IBM Power10 diperlukan karena perusahaan saat ini harus sanggup mengikuti tuntutan konsumen yang kian cepat. Sehingga mampu beradaptasi terhadap perubahan yang tak terduga dengan biaya operasional yang lebih ekonomis,” lanjut Yohan.

Server IBM Power10 Baru yang Lebih Fleksibel untuk Lingkungan Hybrid Cloud

Marketing.co.id  –  Berita Digital & Techno | Sebagai manajer teknologi informasi, apa yang Anda pikirkan jika ternyata server perusahaan Anda sudah memasuki masa end-of-support? Tentu saja menggantinya dengan yang baru, sebuah pekerjaan yang sekilas tampak mudah tetapi sebetulnya tak semudah membalikkan telapak tangan.

Sebab, di dalam server terdapat data perusahaan yang jumlahnya amat banyak dan kompleks. Itu belum termasuk apakah perusahaan Anda menggunakan infrastruktur on-premiseon-cloud, atau perpaduan antara keduanya. Apa pun itu, yang jelas server yang digunakan harus proven dan sesuai kebutuhan.

Nah, baru-baru ini perusahaan teknologi multinasional IBM (NYSE: IBM) yang berbasis di New York, Amerika Serikat, mengakomodasi kebutuhan itu dengan memperluas lini server IBM Power10-nya dari yang tahun lalu fokus untuk skala enterprise ke model mid-range dan scale-out yang lebih fleksibel dan aman.

Dengan lini server IBM Power10 yang baru ini, perusahaan-perusahaan pengguna dimungkinkan untuk memodernisasi, melindungi, dan mengautomasi aplikasi bisnis dan operasi teknologi informasi (TI) mereka secara mudah, serta cocok untuk lingkungan hybrid cloud dan ekosistem cloud native.

“IBM Power10 dengan server mid-range dan scale-out menghadirkan kemampuan server kelas atas yang dapat diterapkan di lingkungan multi-cloud, baik cloud native maupun hybrid cloud,” ungkap Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk, dalam seminar “Gaining Business Agility in Uncertain Times” di Fairmont Hotel, Jakarta, Kamis (25/8).

Ia menambahkan, perusahaan yang tengah melakukan akselerasi digital butuh dukungan platform infrastruktur seperti IBM Power10 untuk mission critical environment mereka, sehingga bisa meluncurkan aplikasi dengan cepat dan terjamin keamanannya.

Prosesor IBM Power10 memiliki waktu respons lebih cepat, dilengkapi PowerPrivate Cloud dengan kapasitas resource yang sangat dinamis dari platform seperti Red Hat OpenShift, Linux, AIX, dan IBM i (AS/400) untuk area public cloudprivate cloud, dan hybrid cloud.

Prosesor tersebut juga memiliki perlindungan data menyeluruh dengan enkripsi end-to-end, serta fitur Artificial Intelligence (AI) untuk otomatisasi pada server dan menampilkan wawasan secara lebih cepat.

Server mid-range dan scale-out seperti yang ditawarkan IBM Power10, lanjut Yohan, amat diperlukan karena perusahaan saat ini harus sanggup mengikuti tuntutan konsumen yang kian cepat serta beradaptasi terhadap perubahan yang tak terduga, dengan biaya operasional yang lebih ekonomis.

Harus disadari bahwa kinerja perusahaan akan terganggu jika aplikasi yang digunakan sering mengalami downtime. Berdasarkan penelitian firma riset IDC, ada tiga penyebab utama aplikasi mengalami downtime: pertama, karena kegagalan jaringan (16,2%); kedua, kegagalan server (15,5%), ketiga, serangan malware (10,3%).

Padahal, biaya downtime amat mahal. Masih menurut IDC, biaya downtime bagi 20,7% perusahaan di dunia berkisar US$5.000-10.000 per jam; bagi 18,4% perusahaan bernilai US$10.000-25.000 per jam; bagi 17% perusahaan sekitar US$25.000-100.000 per jam; bahkan bagi 1,4% perusahaan bisa mencapai US$500.000 per jam.

“Sebagai IBM Platinum Business Partner tentu Multipolar Technology berharap pelanggan bisa menikmati kinerja server yang lebih cepat, dengan konsumsi energi lebih rendah, juga lebih ekonomis dari sisi biaya, tanpa mengurangi ketangguhan dan perlindungan keamanannya,” tambah Lindra Heryadi, Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology.

Multipolar Technology Pasarkan Lini Server IBM Power10 Baru

Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan teknologi multinasional IBM yang berbasis di New York, Amerika Serikat, baru saja memperluas lini server IBM Power10-nya dari yang tahun lalu fokus untuk skala enterprise ke model mid-range dan scale-out yang lebih fleksibel dan aman.

Director Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk Yohan Gunawan, yang merupakan anak perusahaan PT Multipolar Tbk menyambut baik lini server IBM Power10 terbaru yang menggabungkan kinerja, skalabilitas, dan tingkat keamanan tinggi tersebut. PT Multipolar Technology Tbk sendiri merupakan IBM Platinum Business Partner.

“IBM Power10 dengan server mid-range dan scale-out menghadirkan kemampuan server kelas atas yang dapat diterapkan di lingkungan multicloud, baik cloud native maupun hybrid cloud,” ungkap Yohan dalam seminar “Gaining Business Agility in Uncertain Times” di Fairmont Hotel, Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Yohan menambahkan, Multipolar Technology yang tengah melakukan akselerasi digital tentunya butuh dukungan platform infrastruktur seperti IBM Power10 yang tangguh untuk mission critical environment mereka, sehingga bisa meluncurkan aplikasi dengan cepat dan terjamin keamanannya.

Yohan menjelaskan, prosesor IBM Power10 memiliki waktu respon lebih cepat, dilengkapi PowerPrivate Cloud dengan kapasitas resource yang sangat dinamis dari platform seperti red hat openshift, Linux, AIX, dan IBM i (AS/400) untuk area public cloud, private cloud, dan hybrid cloud. Prosesor tersebut juga memiliki perlindungan data menyeluruh dengan enkripsi end-to-end, serta fitur artificial intelligence (AI) untuk otomatisasi pada server dan menampilkan wawasan lebih cepat.

“Server mid-range dan scale-out seperti yang ditawarkan IBM Power10 amat diperlukan karena perusahaan saat ini harus sanggup mengikuti tuntutan konsumen Multipolar Technology yang cepat serta beradaptasi terhadap perubahan yang tak terduga, dengan biaya operasional yang lebih ekonomis,” kata Direktur Multipolar Technology.

Multipolar Technology Pasarkan Lini Server IBM Power10 Baru yang Lebih Fleksibel untuk Lingkungan Hybrid Cloud

INDUSTRY.co.id, Jakarta – Sebagai manajer teknologi informasi, apa yang Anda pikirkan jika ternyata server-server perusahaan Anda sudah memasuki masa end-of-support? Tentu saja menggantinya dengan yang baru, sebuah pekerjaan yang sekilas tampak mudah tetapi sebetulnya tak semudah membalikkan telapak tangan.

Sebab, di dalam server terdapat data perusahaan yang jumlahnya amat banyak dan kompleks. Itu belum termasuk apakah perusahaan Anda menggunakan infrastruktur on-premise, on-cloud, atau perpaduan antara keduanya. Apa pun itu, yang jelas server yang digunakan harus proven dan sesuai kebutuhan.

Foto kiri ke kanan: Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology, bersama Lindra Heryadi, Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology, saat menjelaskan tentang keunggulan lini server IBM Power10 yang baru dalam seminar “Gaining Business Agility in Uncertain Times” di Fairmont Hotel, Jakarta, Kamis (25/8).

Nah, baru-baru ini perusahaan teknologi multinasional IBM (NYSE: IBM) yang berbasis di New York, Amerika Serikat, mengakomodasi kebutuhan itu dengan memperluas lini server IBM Power10-nya dari yang tahun lalu fokus untuk skala enterprise ke model mid-range dan scale-out yang lebih fleksibel dan aman.

Dengan lini server IBM Power10 yang baru ini, perusahaan-perusahaan pengguna dimungkinkan untuk memodernisasi, melindungi, dan mengautomasi aplikasi bisnis dan operasi teknologi informasi (TI) mereka secara mudah, serta cocok untuk lingkungan hybrid cloud dan ekosistem cloud native.

Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang berperan sebagai mitra dalam mendukung pengembangan teknologi digital di berbagai sektor, menyambut baik lini server IBM Power10 terbaru yang menggabungkan kinerja, skalabilitas, dan tingkat keamanan tinggi tersebut.

“IBM Power10 dengan server mid-range dan scale-out menghadirkan kemampuan server kelas atas yang dapat diterapkan di lingkungan multi-cloud, baik cloud native maupun hybrid cloud,” ungkapnya dalam seminar “Gaining Business Agility in Uncertain Times” di Fairmont Hotel, Jakarta, Kamis (25/8).

Ia menambahkan, perusahaan yang tengah melakukan akselerasi digital tentunya butuh dukungan platform infrastruktur seperti IBM Power10 yang tangguh untuk mission critical environment mereka, sehingga bisa meluncurkan aplikasi dengan cepat dan terjamin keamanannya.

Prosesor IBM Power10 memiliki waktu respons lebih cepat, dilengkapi PowerPrivate Cloud dengan kapasitas resource yang sangat dinamis dari platform seperti Red Hat OpenShift, Linux, AIX, dan IBM i (AS/400) untuk area public cloud, private cloud, dan hybrid cloud. Prosesor tersebut juga memiliki perlindungan data menyeluruh dengan enkripsi end-to-end, serta fitur Artificial Intelligence (AI) untuk otomatisasi pada server dan menampilkan wawasan secara lebih cepat.

Server mid-range dan scale-out seperti yang ditawarkan IBM Power10, lanjut Yohan, amat diperlukan karena perusahaan saat ini harus sanggup mengikuti tuntutan konsumen yang kian cepat serta beradaptasi terhadap perubahan yang tak terduga, dengan biaya operasional yang lebih ekonomis.

Harus disadari bahwa kinerja perusahaan akan terganggu jika aplikasi yang digunakan sering mengalami downtime. Berdasarkan penelitian firma riset IDC*, ada tiga penyebab utama aplikasi mengalami downtime: pertama, karena kegagalan jaringan (16,2%); kedua, kegagalan server (15,5%), ketiga, serangan malware (10,3%).

Padahal, biaya downtime amat mahal. Masih menurut IDC*, biaya downtime bagi 20,7% perusahaan di dunia berkisar US$5.000-10.000 per jam; bagi 18,4% perusahaan bernilai US$10.000-25.000 per jam; bagi 17% perusahaan sekitar US$25.000-100.000 per jam; bahkan bagi 1,4% perusahaan bisa mencapai US$500.000 per jam.

“Sebagai IBM Platinum Business Partner tentu Multipolar Technology berharap pelanggan bisa menikmati kinerja server yang lebih cepat, dengan konsumsi energi lebih rendah, juga lebih ekonomis dari sisi biaya, tanpa mengurangi ketangguhan dan perlindungan keamanannya,” tambah Lindra Heryadi, Department Head Presales IBM Hardware Multipolar Technology. *Sumber: IDC The Sweet Spot of Modern Enterprise Computing

 

Multipolar Technology ISO 9001:2015 Recertification

On July 28th 2022, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) performed ISO 9001:2015 Quality Management System Recertification Audit conducted by PT URS Services Indonesia (URS).

Based on the audit results, MLPT has been declared successful in maintaining ISO 9001:2015 certification for the consistent performance development and improvement through discipline documentation and implementation of policies and procedures with full responsibility. Therefore, MLPT has been certified in ISO 9001 for more than 20 years and will keep complying to this international standard of Quality Management System.

“The aim of implementing ISO 9001 is to make our work more effective and efficient, so that the products and services produced meet the needs of all Customers and Stakeholders, while complying with applicable regulations,” said Wahyudi Chandra, President Director of MLPT.

ISO 9001 certificate acquired by MLPT is valid for 3 (three) years, starting from August 18th 2022 to August 17th 2025.

BTN Kolaborasi dengan Google Cloud dan Multipolar Technology

Jakarta, Beritasatu.com– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus melakukan inovasi layanan digital untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan kenyamanan kepada nasabah dalam bertransaksi. Untuk mewujudkan hal tersebut, BTN sebagai bank dengan pangsa pasar KPR terbesar di Indonesia, menjalin kolaborasi dalam penerapan teknologi komputasi cloud dengan Google Cloud melalui partner lokalnya, PT Multipolar Technology Tbk (Multipolar Technology).

“Kolaborasi ini telah berjalan sejak kuartal I tahun 2022, dalam rangka mempercepat transformasi dan pemutakhiran layanan digital untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto dalam jumpa pers penandatanganan kerja sama antara Bank BTN dengan Google Cloud Indonesia di Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Menurut Andi Nirwoto, teknologi cloud mampu memberikan keunggulan berupa keandalan teknologi digital pada perusahaan sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga meningkatkan daya saing serta kemampuan memberikan layanan lebih baik dalam upaya menjaring generasi milenial. “Kami memahami tidak hanya diperlukan tekad kuat dan kerja keras, tetapi juga pentingnya kolaborasi dengan penyedia teknologi inovasi sambil tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, agar BTN dapat selalu yang terdepan dalam menyediakan layanan modern dan inovasi digital yang terpercaya,” tuturnya.

Andi menambahkan, untuk mewujudkan cita-cita Bank BTN menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia di tahun 2025, perseroan perlu melakukan ekspansi yang cepat dan modernisasi proses bisnis. Untuk itu, digitalisasi bukan lagi pilihan tetapi keharusan, dan hal tersebut akan lebih mudah direalisasikan melalui teknologi informasi berbasis cloud, meskipun ini mulai dari yang simpel dan tidak besar.

“Kolaborasi dengan Google Cloud, adalah langkah penting bagi BTN menjadi inovator dalam layanan digital, transformasi digital yang lebih cepat, pengelolaan operasional andal, dan biaya investasi lebih baik. Tidak kalah penting untuk menarik talenta terbaik Indonesia dari generasi milenial dengan pemanfaatan teknologi terkini,” tambah Andi.

Meskipun demikian, BTN akan tetap terbuka untuk kolaborasi dengan partner lain sesuai dengan value dari pemanfaatan cloud computing.

Country Director, Google Cloud Indonesia Megawaty Khie mengatakan Google Cloud telah berinvestasi dalam infrastruktur dan layanan cloud lokal yang terbuka, skalabel, aman, dan berkelanjutan yang memungkinkan perusahaan mempercepat inovasi dan memberikan pengalaman menarik ke generasi baru pengguna.

“Kami merasa terhormat BTN telah memilih Google Cloud sebagai penyedia layanan cloud terpercaya pilihan mereka. Bersama dengan mitra kami Multipolar Technology, kami berkomitmen untuk membantu BTN mencapai efisiensi operasional baru dan memenuhi harapan konsumen digital untuk layanan perbankan,” tambah Khie.

Direktur Account Management FSI & Commercial Multipolar Technology, Herryyanto menambahkan, sesuai roadmap pengembangan perbankan Indonesia 2020-2025 dari OJK, salah satu inisiatifnya terkait teknologi informasi perbankan adalah pemanfaatan cloud sebagai Game Changer. Pengalaman Multipolar Technology sebagai penyedia solusi teknologi informasi sejak 1975 dengan salah satu fokus di industri perbankan, dapat menjadi nilai tambah bagi implementasi layanan Google Cloud di tanah air.

“Multipolar Technology sangat mendukung inisiatif BTN untuk menjadi bank dengan inovasi dalam layanan digital yang modern. Kami yakin dengan penerapan teknologi cloud, akan semakin memajukan langkah BTN untuk menghadapi market yang sangat dinamis, bervariasi, dan memiliki banyak tantangan baru. Dengan kolaborasi bersama Google Cloud, BTN akan memperoleh world class best practice, yang didukung mitra lokal yang berpengalaman,” tambah Herryyanto.

Genjot Inovasi Layanan, BTN Bermitra dengan Google Cloud dan Multipolar Technology

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) terus melakukan inovasi layanan digital untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan kenyamanan kepada nasabah dalam bertransaksi. Untuk mewujudkan hal tersebut, Bank BTN secara resmi menjalin kolaborasi dalam penerapan Teknologi Komputasi Cloud dengan Google Cloud melalui partner lokalnya, PT Multipolar Technology Tbk (Multipolar Technology).

“Kolaborasi ini telah berjalan sejak kuartal I/2022, dalam rangka mempercepat transformasi dan pemutakhiran layanan digital untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Direktur IT & Digital Bank BTN, Andi Nirwoto, dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 25 Agustus 2022.

Menurut Andi Nirwoto, teknologi cloud mampu memberikan keunggulan berupa keandalan teknologi digital pada perusahaan sesuai dengan yang dibutuhkan, yang pada akhirnya meningkatkan daya saing serta kemampuan memberikan layanan yang lebih baik kepada para pelanggan, khususnya dalam upaya menjaring generasi milenial.

“Kami memahami tidak hanya diperlukan tekad yang kuat dan kerja keras yang nyata, tetapi juga pentingnya kolaborasi dengan penyedia teknologi inovasi yang tepat sambil tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, agar Bank BTN dapat selalu yang terdepan dalam menyediakan layanan modern dan inovasi digital yang tepercaya,” tuturnya.

Andi menambahkan, untuk mewujudkan cita-cita Bank BTN menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia di tahun 2025, perseroan perlu melakukan ekspansi yang cepat dan modernisasi proses bisnis. Untuk itu, digitalisasi bukan lagi pilihan tetapi keharusan, dan hal tersebut akan lebih mudah direalisasikan melalui teknologi informasi berbasis cloud, meskipun ini mulai dari yang simpel dan tidak besar.

“Kolaborasi dengan Google Cloud, adalah langkah penting bagi BTN menjadi inovator dalam layanan digital, transformasi digital yang lebih cepat, pengelolaan operasional yang lebih andal, dan biaya investasi yang relatif lebih baik. Yang juga tidak kalah penting adalah untuk menarik talenta-talenta terbaik Indonesia dari generasi milenial dengan pemanfaatan teknologi terkini,” tambah Andi.

Meskipun demikian, Bank BTN akan tetap terbuka untuk kolaborasi dengan partner lain sesuai dengan value dari pemanfaatan cloud computing.

Country Director Google Cloud Indonesia, Megawaty Khie, mengatakan bahwa pihaknya telah berinvestasi dalam infrastruktur dan layanan cloud lokal yang terbuka, skalabel, aman, dan berkelanjutan untuk memungkinkan perusahaan di industri yang sangat diatur seperti layanan keuangan untuk mempercepat inovasi dan memberikan pengalaman menarik ke generasi baru pengguna, sekaligus memenuhi persyaratan peraturan dan kepatuhan.

“Dengan bank-bank di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, berencana untuk melipatgandakan penggunaan cloud mereka pada tahun 2025, kami bangga bahwa banyak yang telah memilih Google Cloud untuk mengatasi tantangan transformasi bisnis mereka yang paling kompleks,” tuturnya.

Megawaty menambahkan bahwa pihaknya merasa terhormat BTN telah memilih Google Cloud sebagai penyedia layanan cloud terpercaya pilihan mereka. “Bersama dengan mitra kami Multipolar Technology, kami berkomitmen untuk membantu BTN mencapai efisiensi operasional baru dan memenuhi harapan konsumen digital untuk layanan perbankan yang selalu aktif, personal, sederhana, dan aman,” jelasnya.

Menurutnya, menerapkan perlindungan internal dan modern yang sama dengan yang digunakan Google untuk mengamankan aplikasi dan datanya sendiri pada skala global, Bank BTN akan mendapatkan keuntungan dari tingkat keamanan yang lebih tinggi yang hanya dapat dibangun oleh beberapa organisasi sendiri. “sehingga memungkinkan pelanggan mereka untuk melakukan transaksi bank dengan aman, dan dengan memberikan peace of mindsecurity, dan compliance”, tambah Khie.

Sementara itu, Direktur Account Management FSI & Commercial Multipolar Technology, Herryyanto, menambahkan bahwa sesuai roadmap pengembangan perbankan Indonesia 2020-2025 dari OJK, salah satu inisiatifnya terkait teknologi informasi perbankan adalah pemanfaatan cloud sebagai ‘game changer’. Pengalaman Multipolar Technology sebagai penyedia solusi teknologi informasi sejak 1975 dengan salah satu fokus di industri perbankan, dapat menjadi nilai tambah bagi implementasi layanan Google Cloud di tanah air.

“Multipolar Technology sangat mendukung inisiatif Bank BTN untuk menjadi bank dengan inovasi dalam layanan digital yang modern. Kami yakin dengan penerapan teknologi Cloud, akan semakin memajukan langkah BTN untuk menghadapi market yang sangat dinamis, bervariasi, dan memiliki banyak tantangan baru. Dengan kolaborasi bersama Google Cloud, BTN akan memperoleh world class best practice, yang didukung mitra lokal yang berpengalaman,” tambah Herryyanto.