Multipolar Technology Kenalkan Turbonomics, Solusi untuk Maksimal Kinerja Aplikasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di era digital perusahaan dituntut  beroperasi serba cepat dan serba praktis dengan memanfaatkan berbagai aplikasi bisnis yang mampu mendorong kinerja dan layanan.

Di sisi lain, pemanfaatan aplikasi juga harus ditunjang pengelolaan yang baik agar memberi manfaat dan kinerja optimal dalam mendukung operasional bisnis.

“Tim teknologi informasi (TI) perusahaan harus mampu memastikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan mendapatkan resources yang dibutuhkan serta harus mampu mengidentifikasi kapan dan berapa banyak resources yang harus digunakan, serta melakukan perencanaan yang akurat dalam melakukan perubahan kapasitas,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology di The Langham Hotel, Jakarta, Selasa (28/6/2022).

Dia menjelaskan, tim TI perusahaan juga harus mampu melakukan simulasi perubahan kapasitas yang aman sebelum menerapkan perubahan.

“Yang tidak kalah penting, sanggup menanggapi dengan cepat isu kinerja yang timbul dengan mengidentifikasi sumber masalah dan menanganinya dengan tepat,” katanya.

Menurutnya, tugas-tugas seperti itu sulit dilakukan tanpa dukungan solusi yang tepat.

Pihaknya merekomendasikan solusi IBM Turbonomic untuk membantu pengelolaan resources yang dibutuhkan agar aplikasi dapat mempertahankan kinerjanya secara optimal.

“Turbonomic dapat memastikan kesesuaian resources yang dibutuhkan aplikasi secara otomatis, baik aplikasi yang berjalan di on-premise maupun public cloud,” katanya.

Solusi ini dinilai sanggup mengelola resources, mulai dari virtual CPU, virtual memory, pods, containers, hingga database, yang bisa dikolaborasikan dengan platform Application Performance Management lain seperti IBM Instana, Dynatrace, dan AppDynamics.

Berdasarkan laporan hasil penelitian Forrester yang dirilis pada Januari lalu, Turbonomic memiliki dampak keuangan perusahaan tiga tahun berikutnya berupa pengurangan belanja infrastruktur sebesar 75 persen, pengurangan pengeluaran public cloud sebesar 33 % , dan persentase karyawan yang mendapat manfaat dari peningkatan kinerja aplikasi sebanyak 80 persen.

 

Multipolar Technology Kenalkan Turbonomic untuk Pengelolaan Aplikasi

PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk. (MLPL) mengenalkan solusi untuk membantu pengelolaan aplikasi agar bekerja dengan optimal. Solusi tersebut merupakan produk IBM, yakni Turbonomic.
Turbonomic menjadi sangat vital di era digital karena perusahaan dituntut untuk beroperasi serba cepat dan serba praktis dengan memanfaatkan berbagai aplikasi bisnis yang mampu mendorong kinerja dan layanan bagi pelanggannya. Namun, di sisi lain, pemanfaatan aplikasi ini juga harus ditunjang pengelolaan yang baik agar dapat memberi manfaat dan kinerja yang optimal dalam mendukung operasional bisnis.
Sehingga tim teknologi informasi (TI) perusahaan harus mampu memastikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan mendapatkan resources yang dibutuhkan, mengidentifikasi kapan dan berapa banyak resources yang harus digunakan, serta melakukan perencanaan yang akurat dalam melakukan perubahan kapasitas. Inilah peran yang bisa dilakukan oleh Turbonomic.
“Sebagai solusi application resources management (ARM), Turbonomic mampu secara otomatis mengelola dan menjamin resources yang dibutuhkan berbagai aplikasi perusahaan untuk dapat terus bekerja optimal. Hal ini berlaku baik untuk aplikasi yang berjalan di on-premise maupun public cloud,” kata Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology dalam seminar bertajuk Automating IT Operations to Assure Application Performance anOptimization, (28/06/2022).
Berdasarkan laporan hasil penelitian Forrester yang dirilis pada Januari lalu, Turbonomic memiliki dampak efisiensi keuangan perusahaan tiga tahun berikut setelah diterapkan. Perusahaan bisa mengurangi belanja infrastruktur sebesar 75%, pengurangan pengeluaran public cloud sebesar 33%, dan persentase karyawan yang mendapat manfaat dari peningkatan kinerja aplikasi sebanyak 80%.
Ia menambahkan, solusi ini juga mampu memonitor kinerja pada setiap lapisan aplikasi perusahaan serta mampu menunjukkan bottleneck pada resources. Kemudian, memberikan rekomendasi sederhana sehingga memudahkan tim TI perusahaan dalam menganalisis sebelum melakukan penanganan. Selain itu, Turbonomic juga sanggup mengelola resources, mulai dari virtual CPUvirtual memorypodscontainers, hingga database yang bisa dikolaborasikan dengan platform application performance management lain, seperti IBM Instana, Dynatrace, dan AppDynamics.
“Kemampuan itu memudahkan tim TI untuk memonitor dan mengelola kesesuaian resources terhadap persyaratan  aplikasi secara aman tanpa mengorbankan kinerja aplikasi. Dengan begitu, operasional bisnis dan layanan dapat berjalan dengan baik sehingga pengalaman pelanggan menjadi meningkat,” jelas Jip.

Multipolar Technology Pasarkan Solusi IBM Turbonomic

Jakarta, Beritasatu.com – PT Multipolar Technology Tbk, anak perusahaan PT Multipolar Tbk merekomendasikan solusi IBM Turbonomic untuk membantu pengelolaan resources yang dibutuhkan, agar aplikasi dapat mempertahankan kinerjanya secara optimal.

Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology Jip Ivan Sutanto menuturkan, sebagai solusi application resources management (ARM), Turbonomic mampu secara otomatis mengelola dan menjamin resources yang dibutuhkan berbagai aplikasi perusahaan untuk dapat terus bekerja optimal.

“Turbonomic dapat memastikan kesesuaian resources yang dibutuhkan aplikasi secara otomatis, baik aplikasi yang berjalan di on-premise maupun public cloud,” jelas Jip Ivan dalam seminar “Automating IT Operations to Assure Application Performance and Optimization di Jakarta, Selasa (28/6/2022).

Jip Ivan menambahkan, solusi Turbonomic juga mampu memonitor kinerja pada setiap lapisan aplikasi perusahaan, serta mampu menunjukkan bottleneck pada resources dan memberikan rekomendasi sederhana sehingga memudahkan tim teknologi informasi (TI) perusahaan dalam menganalisis sebelum melakukan penanganan.

Selain itu, Turbonomic juga sanggup mengelola resources, mulai dari virtual CPU, virtual memory, pods, containers, hingga database, yang bisa dikolaborasikan dengan platform application performance management lain seperti IBM Instana, Dynatrace, dan AppDynamics.

“Kemampuan itu memudahkan tim TI untuk memonitor dan mengelola kesesuaian resources terhadap persyaratan aplikasi secara aman tanpa mengorbankan kinerja aplikasi. Dengan begitu, operasional bisnis dan layanan dapat berjalan dengan baik sehingga pengalaman pelanggan menjadi meningkat,” jelas Jip.

Berdasarkan laporan hasil penelitian Forrester yang dirilis pada Januari lalu, Turbonomic memiliki dampak keuangan perusahaan tiga tahun berikutnya berupa pengurangan belanja infrastruktur sebesar 75%, pengurangan pengeluaran public cloud sebesar 33%, dan persentase karyawan yang mendapat manfaat dari peningkatan kinerja aplikasi sebanyak 80%.

Multipolar Technology Pasarkan Solusi Pemaksimal Kinerja Aplikasi IBM Turbonomic

INDUSTRY.co.id, Jakarta– Di era digital seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk beroperasi serba cepat dan serba praktis dengan memanfaatkan berbagai aplikasi bisnis yang mampu mendorong kinerja dan layanan bagi pelanggannya. Namun, di sisi lain, pemanfaatan aplikasi ini juga harus ditunjang pengelolaan yang baik agar dapat memberi manfaat dan kinerja yang optimal dalam mendukung operasional bisnis.

Tim teknologi informasi (TI) perusahaan harus mampu memastikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan mendapatkan resources yang dibutuhkan, mengidentifikasi kapan dan berapa banyak resources yang harus digunakan, serta melakukan perencanaan yang akurat dalam melakukan perubahan kapasitas.

(Dari kiri ke kanan) Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk, sedang berbincang dengan Hansen Panjaitan, Senior Software Engineer PT Multipolar Technology Tbk, di sela-sela seminar bertema “Automating IT Operations to Assure Application Performance and Optimization” di The Langham Hotel, Jakarta, Selasa (28/6).

Lebih dari itu, tim TI perusahaan juga harus mampu melakukan simulasi perubahan kapasitas yang aman sebelum menerapkan perubahan. Dan, yang tidak kalah penting, sanggup menanggapi dengan cepat isu kinerja yang timbul dengan mengidentifikasi sumber masalah dan menanganinya dengan tepat.

Tugas-tugas seperti itu tentu sulit dilakukan tanpa dukungan solusi yang tepat. PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang berperan sebagai mitra dalam mendukung pengembangan otomasi TI perusahaan di berbagai sektor, merekomendasikan solusi IBM Turbonomic untuk membantu pengelolaan resources yang dibutuhkan agar aplikasi dapat mempertahankan kinerjanya secara optimal.

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, mengatakan, sebagai solusi Application Resources Management (ARM), Turbonomic mampu secara otomatis mengelola dan menjamin resources yang dibutuhkan berbagai aplikasi perusahaan untuk dapat terus bekerja optimal.

“Turbonomic dapat memastikan kesesuaian resources yang dibutuhkan aplikasi secara otomatis, baik aplikasi yang berjalan di on-premise maupun public cloud,” jelasnya dalam seminar bertema “Automating IT Operations to Assure Application Performance and Optimization” di The Langham Hotel, Jakarta, Selasa (28/6).

Solusi ini juga mampu memonitor kinerja pada setiap lapisan aplikasi perusahaan serta mampu menunjukkan bottleneck pada resources dan memberikan rekomendasi sederhana sehingga memudahkan tim TI perusahaan dalam menganalisis sebelum melakukan penanganan.

Selain itu, Turbonomic juga sanggup mengelola resources, mulai dari virtual CPU, virtual memory, pods, containers, hingga database, yang bisa dikolaborasikan dengan platform Application Performance Management lain seperti IBM Instana, Dynatrace, dan AppDynamics.

“Kemampuan itu memudahkan tim TI untuk memonitor dan mengelola kesesuaian resources terhadap persyaratan  aplikasi secara aman tanpa mengorbankan kinerja aplikasi. Dengan begitu, operasional bisnis dan layanan dapat berjalan dengan baik sehingga pengalaman pelanggan menjadi meningkat,” jelas Jip.

Berdasarkan laporan hasil penelitian Forrester yang dirilis pada Januari lalu, Turbonomic memiliki dampak keuangan perusahaan tiga tahun berikutnya berupa pengurangan belanja infrastruktur sebesar 75%, pengurangan pengeluaran public cloud sebesar 33%, dan persentase karyawan yang mendapat manfaat dari peningkatan kinerja aplikasi sebanyak 80%.

Multipolar Technology Pasarkan Solusi Pemaksimal Kinerja Aplikasi IBM Turbonomic

Di era digital seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk beroperasi serba cepat dan serba praktis dengan memanfaatkan berbagai aplikasi bisnis yang mampu mendorong kinerja dan layanan bagi pelanggannya. Namun, di sisi lain, pemanfaatan aplikasi ini juga harus ditunjang pengelolaan yang baik agar dapat memberi manfaat dan kinerja yang optimal dalam mendukung operasional bisnis.

Tim teknologi informasi (TI) perusahaan harus mampu memastikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan mendapatkan resources yang dibutuhkan, mengidentifikasi kapan dan berapa banyak resources yang harus digunakan, serta melakukan perencanaan yang akurat dalam melakukan perubahan kapasitas.

Lebih dari itu, tim TI perusahaan juga harus mampu melakukan simulasi perubahan kapasitas yang aman sebelum menerapkan perubahan. Dan, yang tidak kalah penting, sanggup menanggapi dengan cepat isu kinerja yang timbul dengan mengidentifikasi sumber masalah dan menanganinya dengan tepat.

Tugas-tugas seperti itu tentu sulit dilakukan tanpa dukungan solusi yang tepat. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk ( MLPL) yang berperan sebagai mitra dalam mendukung pengembangan otomasi TI perusahaan di berbagai sektor, merekomendasikan solusi IBM Turbonomic untuk membantu pengelolaan resources yang dibutuhkan agar aplikasi dapat mempertahankan kinerjanya secara optimal.

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology mengatakan, sebagai solusi Application Resources Management Turbonomic mampu secara otomatis mengelola dan menjamin resources yang dibutuhkan berbagai aplikasi perusahaan untuk dapat terus bekerja optimal.

“Turbonomic dapat memastikan kesesuaian resources yang dibutuhkan aplikasi secara otomatis, baik aplikasi yang berjalan di on-premise maupun public cloud,” jelasnya dalam seminar bertema ‘Automating IT Operations to Assure Application Performance and Optimization‘ di  Jakarta (28/6/2022).

Solusi ini diklaim mampu memonitor kinerja pada setiap lapisan aplikasi perusahaan serta mampu menunjukkan bottleneck pada resources dan memberikan rekomendasi sederhana sehingga memudahkan tim TI perusahaan dalam menganalisis sebelum melakukan penanganan.

Turbonomic juga sanggup mengelola resources, mulai dari virtual CPU, virtual memory, pods, containers, hingga database, yang bisa dikolaborasikan dengan platform Application Performance Management lain seperti IBM Instana, Dynatrace, dan AppDynamics.

“Kemampuan itu memudahkan tim TI untuk memonitor dan mengelola kesesuaian resources terhadap persyaratan  aplikasi secara aman tanpa mengorbankan kinerja aplikasi. Dengan begitu, operasional bisnis dan layanan dapat berjalan dengan baik sehingga pengalaman pelanggan menjadi meningkat,” jelas Jip.

Berdasarkan laporan hasil penelitian Forrester yang dirilis pada Januari lalu, Turbonomic memiliki dampak keuangan perusahaan tiga tahun berikutnya berupa pengurangan belanja infrastruktur sebesar 75%, pengurangan pengeluaran public cloud sebesar 33%, dan persentase karyawan yang mendapat manfaat dari peningkatan kinerja aplikasi sebanyak 80%.

Multipolar Technology Hadirkan Solusi Keamanan Cortex XDR

JAKARTA, investor.id – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), anak usaha dari PT Multipolar Tbk (MLPL) yang berperan sebagai mitra dalam pengembangan teknologi digital perusahaan di berbagai sektor, menghadirkan platform sistem keamanan berbasis machine learning (ML) Cortex XDR, keluaran Palo Alto Networks, perusahaan keamanan siber asal California, Amerika Serikat.

Cortex XDR merupakan platform extended detection and response (EDR) yang mengintegrasikan jaringan (network), endpoint, komputasi awan (cloud), dan thirt-party data untuk menghentikan serangan siber yang mengancam keamanan data pada suatu perusahaan.

Menurut Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology Yohan Gunawan, sejak awal, Cortex XDR dirancang untuk membantu pengamanan aset digital dan data pelanggan seraya menyederhanakan operasional perusahaan.

“Platform Cortex XDR mampu mempercepat investigasi delapan kali lebih cepat, dengan memberikan gambaran secara lengkap dari setiap security alert yang muncul di sistem keamanan siber perusahaan,” ungkap Yohan, dalam pernyataannya, dikutip Kamis (23/6/2022).

Dengan menggunakan behavioral analytics, lanjut dia, Cortex XDR mengidentifikasi ancaman siber, baik yang diketahui maupun tidak. Dilengkapi teknologi ML, Cortex XDR sanggup mengidentifikasi dan memitigasi ancaman lebih awal karena mampu mempelajari behavior dari network, user, dan aplikasi yang digunakan sehari-hari.

Yohan menjelaskan, Multipolar Technology mengusung Cortex XDR ke pasar Indonesia karena menawarkan tools yang mampu menyelesaikan empat langkah berulang sekaligus, yakni mencegah ancaman secara otomatis, mendeteksi ancaman secara akurat, menyelidiki ancaman cepat, dan menanggapi ancaman secara cerdas.

Kerangka kerja yang ditawarkan oleh platform Cortex XDR semacam itu pun dibutuhkan untuk mengamankan perusahaan dari ancaman keamanan siber pada saat ini dan masa mendatang. Hal tersebut tidak terkecuali bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Trafik Internet

Solusi keamanan siber seperti Cortex XDR saat ini sangat dibutuhkan di tengah lalu lintas (trafik) internet global tahun ini telah meningkat 50% menjadi 4,8 Zettabyte dibandingkan tahun 2020. Jika disimpan di DVD, panjang tumpukannya sudah setara enam kali keliling bumi.

Seiring dengan itu, semakin canggih teknologi suatu perusahaan, semakin canggih pula cara penjahat siber melakukan serangannya tanpa henti. Modusnya bisa bermacam-macam, baik berupa ransomware, spionase, fileless attack, maupun pelanggaran data yang merusak.

Karena itu, perusahaan wajib bukan hanya memperhatikan risiko yang ditimbulkan, melainkan juga tugas berulang (repetitif) ketika menerima peringatan keamanan (security alert) yang tak ada habisnya setiap hari. Karena itu, solusi keamanan siber seperti Cortex XDR pun diperlukan.

Sejak 8 Juli 2013, Multipolar Technology telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham MLPT. Perseroan merupakan mitra terpercaya dari perusahaan teknologi global, antara lain Cisco, F5, Google, HPE, IBM, Lenovo, Microsoft, NCR, Nutanix, Palo Alto, Oracle dan VMware, dan telah bersertifikasi ISO.

Multipolar Technology Usung Platform Cortex XDR ke Pasar Indonesia

Jakarta, TechnoBusiness ID ●  PT PT Multipolar Technology Tbk. (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk. (IDX: MLPL) yang berperan sebagai mitra dalam mendukung pengembangan teknologi digital perusahaan di berbagai sektor, mengusung platform Cortex XDR ke pasar Indonesia.

Cortex XDR merupakan platform Extended Detection and Response yang mengintegrasikan networkendpointcloud, dan thirt-party data untuk menghentikan serangan siber yang mengancam keamanan data perusahaan keluaran Palo Alto Networks (Nasdaq: PANW), perusahaan keamanan siber asal California, Amerika Serikat.

Menurut Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology, sejak awal platform Cortex XDR dirancang untuk membantu mengamankan aset digital dan data pelanggan seraya menyederhanakan operasional perusahaan.

“Platform Cortex XDR mampu mempercepat investigasi delapan kali lebih cepat dengan memberikan gambaran secara lengkap dari setiap security alert yang muncul di sistem keamanan siber perusahaan,” ungkapnya menjelaskan.

Dengan menggunakan behavioral analytics, Cortex XDR mengidentifikasi ancaman siber, baik yang diketahui maupun tidak diketahui. Dilengkapi teknologi machine learning, Cortex XDR sanggup mengidentifikasi dan memitigasi ancaman lebih awal karena mampu mempelajari behavior dari networkuser, dan aplikasi yang digunakan sehari-hari.

Multipolar Technology mengusung Cortex XDR ke pasar Indonesia karena menawarkan tools yang mampu menyelesaikan empat langkah berulang sekaligus, yakni mencegah ancaman secara otomatis, mendeteksi ancaman secara akurat, menyelidiki ancaman secara cepat, dan menanggapi ancaman secara cerdas.

Kerangka kerja yang ditawarkan platform Cortex XDR semacam itu dibutuhkan untuk mengamankan perusahaan dari ancaman keamanan siber pada saat ini dan masa mendatang, tidak terkecuali perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Peringatan Berulang

Kerangka kerja semacam itu menjadi penting karena digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan. Lalu lintas internet global yang didorong oleh digitalisasi terus meningkat menjadi 4,8 zettabyte (2022). Jika disimpan dalam DVD, kata World Bank, akan sepanjang enam kali putaran Bumi.

Lalu lintas internet yang semakin masif itu dimanfaatkan pula oleh para penjahat siber untuk melakukan serangan-serangan seperti ransomware, spionase, fileless attack, dan lain sebagainya. Bahkan, bisa jadi perusahaan disibukkan dengan security alert yang muncul setiap hari tanpa henti.

Masalahnya, mayoritas tim keamanan siber perusahaan hanya mampu meninjau kurang dari setengah security alert yang mereka terima sehingga potensi pelanggaran data tetap terjadi. Platform Cortex XDR dihadirkan untuk mengatasi persoalan itu.

Multipolar Technology Usung Sistem Keamanan Siber Cortex XDR

Jakarta, Beritasatu.com – PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) mengusung platform Cortex XDR keluaran Palo Alto Networks ke pasar Indonesia. Cortex XDR adalah platform extended detection and response yang mengintegrasikan network, endpoint, cloud, dan third-party data untuk menghentikan serangan siber yang mengancam keamanan data perusahaan.

Penggunaan teknologi di perusahaan sudah semakin canggih. Di sisi lain, semakin canggih pula cara penjahat siber melakukan serangannya tanpa henti. Modusnya bisa bermacam-macam, baik berupa ransomware, espionase, fileless attack, maupun pelanggaran data yang merusak. Sehingga, yang wajib menjadi perhatian perusahaan bukan hanya risiko yang ditimbulkan, melainkan juga tugas berulang (repetitif) ketika menerima peringatan keamanan (security alert) yang tak ada habisnya setiap hari.

Masalahnya, kebanyakan dari tim keamanan siber perusahaan hanya dapat meninjau kurang dari setengah security alert yang mereka terima, sehingga meningkatkan risiko pelanggaran data. Apalagi di Indonesia, masih banyak perusahaan yang belum memiliki sistem keamanan siber mumpuni.

Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology Yohan Gunawan menyampaikan, sejak awal Cortex XDR dirancang untuk membantu mengamankan aset digital dan data pelanggan seraya menyederhanakan operasional perusahaan.

 

“Platform Cortex XDR mampu mempercepat investigasi delapan kali lebih cepat, dengan memberikan gambaran secara lengkap dari setiap security alert yang muncul di sistem keamanan siber perusahaan,” ungkap Yohan Gunawan dalam keterangan resminya, Rabu (22/6/2022).

Dengan menggunakan behavioral analytics, lanjut Yohan, Cortex XDR mengidentifikasi ancaman siber, baik yang diketahui maupun tidak diketahui. Dilengkapi teknologi machine learning, Cortex XDR sanggup mengidentifikasi dan memitigasi ancaman lebih awal karena mampu mempelajari behavior dari network, user, dan aplikasi yang digunakan sehari-hari.

Yohan menjelaskan, Multipolar Technology mengusung Cortex XDR ke pasar Indonesia karena menawarkan tools yang mampu menyelesaikan empat langkah berulang sekaligus, yakni mencegah ancaman secara otomatis, mendeteksi ancaman secara akurat, menyelidiki ancaman secara cepat, dan menanggapi ancaman secara cerdas.

“Kerangka kerja yang ditawarkan platform Cortex XDR semacam itu dibutuhkan untuk mengamankan perusahaan dari ancaman keamanan siber pada saat ini dan masa mendatang, tidak terkecuali perusahaan-perusahaan di Indonesia,” ujar Yohan.

 

Cortex XDR, Solusi dari Multipolar Technology untuk Cegah Serangan Siber

World Bank mencatat lalu lintas internet tahun ini telah meningkat 50% dibanding pada tahun 2020 menjadi 4,8 zettabyte. Jika disimpan di dalam DVD, panjang tumpukannya setara dengan enam kali keliling Bumi. Peningkatan lalu lintas internet global ini didukung oleh digitalisasi di berbagai sektor yang terus meningkat pesat setiap tahunnya
Namun, semakin canggih teknologi perusahaan, semakin canggih pula cara penjahat siber melakukan serangan tanpa henti. Modusnya bisa bermacam-macam, baik berupa ransomwarespionasefileless attack, maupun pelanggaran data yang merusak.  Masalahnya, kebanyakan dari tim keamanan siber perusahaan hanya dapat meninjau kurang dari setengah security alert yang mereka terima, sehingga meningkatkan risiko pelanggaran data. Apalagi di Indonesia, masih banyak perusahaan yang belum memiliki sistem keamanan siber mumpuni.
Melihat kondisi tersebut, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (MLPL) menghadirkan platform Cortex XDR keluaran Palo Alto Networks (Nasdaq: PANW), perusahaan keamanan siber asal California, Amerika Serikat, ke pasar Indonesia. Cortex XDR merupakan platform Extended Detection and Response yang mengintegrasikan networkendpointcloud, dan thirt-party data untuk menghentikan serangan siber yang mengancam keamanan data perusahaan.
Menurut Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology, sejak awal Cortex XDR dirancang untuk membantu mengamankan aset digital dan data pelanggan seraya menyederhanakan operasional perusahaan. “Platform Cortex XDR mampu mempercepat investigasi delapan kali lebih cepat, dengan memberikan gambaran secara lengkap dari setiap security alert yang muncul di sistem keamanan siber perusahaan,” kata Yohan dalam rilisnya.
Dengan menggunakan behavioral analytics, Cortex XDR mengidentifikasi ancaman siber, baik yang diketahui maupun tidak diketahui. Dilengkapi teknologi machine learning, Cortex XDR sanggup mengidentifikasi dan memitigasi ancaman lebih awal karena mampu mempelajari behavior dari networkuser, dan aplikasi yang digunakan sehari-hari.
Yohan menjelaskan, Multipolar Technology mengusung teknologi ini ke pasar Indonesia karena menawarkan tools yang mampu menyelesaikan empat langkah berulang sekaligus. Langkah itu adalah mencegah ancaman secara otomatis, mendeteksi ancaman secara akurat, menyelidiki ancaman secara cepat, dan menanggapi ancaman secara cerdas.
“Kerangka kerja yang ditawarkan platform Cortex XDR semacam itu dibutuhkan untuk mengamankan perusahaan dari ancaman keamanan siber pada saat ini dan masa mendatang. Tidak terkecuali perusahaan-perusahaan di Indonesia,” tegasnya.

Multipolar Technology Hadirkan Cortex XDR Berbasis ML untuk Bantu Perusahaan Respons Serangan Siber Lebih Mudah dan Cepat

Mobitekno – Lalu lintas di dunia maya yang terus melonjak dengan makin maraknya transformasi digital di berbagai sektor membawa konsekuensi tersendiri. Salah satunya adalah ancaman serangan siber bagi organisasi atau perusahaan yang semakin ‘dalam’ mengadopsi teknologi komunikasi dan digital.

Bank Dunia (World Bank) mencatat lalu lintas internet tahun ini telah meningkat 50% dibanding pada 2020 menjadi 4,8 zettabyte. Apabila disimpan dalam DVD, panjang rangkaian DVD tersebut setara dengan enam kali keliling Bumi.

Selain meningkat dari sisi kuantitas, modus serangan siber semakin beragam dan canggih, mulai dari serangan ransomware, spionase, fileless attack, hingga pelanggaran data yang merusak. Selain dampak atau risiko yang ditimbulkan setiap serangan, serangan siber juga bersifat berulang (repetitif) sehingga bisa menghabiskan sumber daya yang signifikan bagi perusahaan untuk merespons suatu peringatan atau security alert.

Masalahnya, tidak jarang ditemukan tim keamanan siber di banyak perusahaanh Indonesia hanya sanggup meninjau kurang dari setengah security alert yang ada, sehingga meningkatkan risiko pelanggaran data.

Berdasarkan realitas dan pertimbangan tersebut, PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) menawarkan platform Cortex XDR ke pasa tanah air.

Cortex XDR yang dikembangkan oleh perusahaan sekuriti AS, Palo Alto Networks merupakan platform Extended Detection and Response yang mengintegrasikan network, endpoint, cloud, dan thirt-party data untuk menghentikan serangan siber yang mengancam keamanan data perusahaan.

Menurut Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology, sejak awal Cortex XDR dirancang untuk membantu mengamankan aset digital dan data pelanggan seraya menyederhanakan operasional perusahaan.

“Platform Cortex XDR mampu mempercepat investigasi delapan kali lebih cepat, dengan memberikan gambaran secara lengkap dari setiap security alert yang muncul di sistem keamanan siber perusahaan,” ungkapnya.

Dengan menggunakan behavioral analytics, Cortex XDR mengidentifikasi ancaman siber, baik yang diketahui maupun tidak diketahui. Dilengkapi teknologi ML (machine learning), Cortex XDR sanggup mengidentifikasi dan memitigasi ancaman lebih awal karena mampu mempelajari behavior dari network, user, dan aplikasi yang digunakan sehari-hari.

Yohan menjelaskan, Multipolar Technology mengusung Cortex XDR ke pasar Indonesia karena menawarkan tools yang mampu menyelesaikan empat langkah berulang sekaligus, yakni mencegah ancaman secara otomatis, mendeteksi ancaman secara akurat, menyelidiki ancaman secara cepat, dan menanggapi ancaman secara cerdas.

Kerangka kerja yang ditawarkan platform Cortex XDR semacam itu dibutuhkan untuk mengamankan perusahaan dari ancaman keamanan siber pada saat ini dan masa mendatang, tidak terkecuali perusahaan-perusahaan di Indonesia