MPLT Usung Solusi IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR

by Eva Martha Rahayu

PT Multipolar Technology Tbk (MPLT) , anak perusahaan PT Multipolar Tbk yang berperan sebagai mitra dalam mendukung pengembangan teknologi digital perusahaan di berbagai sektor, mengusung dua solusi security, yakni IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR ke pasar Indonesia.

Proses bisnis digital yang amat bertumpu pada data menjadikan pengelolaan big data cukup penting bagi perusahaan. Konsekuensinya, semakin banyak data pribadi yang turut dikelola sehingga membutuhkan jaminan kerahasiaannya.

Untuk itu, solusi IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR diperlukan untuk mempermudah pengelolaan dan menjaga keamanan data perusahaan. Sebagaimana diketahui, proses bisnis yang semakin digital, jarak jauh, dan otomatis membutuhkan pengelolaan data yang besar, rinci, cepat, akurat, dan aman dari ancaman.

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, mengatakan IBM Guardium dihadirkan sebagai perangkat lunak (software) Database Activity Monitoring yang mampu memproteksi data dan mempermudah monitoring aktivitas database dengan fitur yang lengkap dan powerful.

“Solusi ini dapat memonitor dan menjaga puluhan tipe Relational Database Management System maupun non-RDBMS, di cloud dan on-premises, yang kemudian disajikan dalam satu-kesatuan report dan dashboard,” jelas Ivan dalam keterangan tertulis (17/5/2022).

Solusi IBM Guardium juga mempermudah pelacakan letak data rahasia yang tersimpan serta mengetahui apakah teknologi informasi dan database yang dipakai perusahaan memiliki celah keamanan, bug, leak, dan semacamnya. Pergeseran operasional bisnis dari sistem konvensional ke digital membuat data yang harus dibaca dan dianalisis oleh perusahaan semakin banyak. Masalahnya, dalam menjaga keamanan data masih banyak perangkat keamanan siber perusahaan yang berdiri sendiri-sendiri alias silo.

Bukan hanya itu, tak terpantaunya akses ke jaringan perusahaan dari beragam perangkat, kurangnya kemampuan tim keamanan siber dalam menentukan prioritas penyelesaian ancaman, dan kompleksitas serangan yang sangat cepat berevolusi, menjadi sederet tantangan lain dalam operasional bisnis perusahaan.

Teknologi Endpoint Detection and Response (EDR), Network Detection and Response (NDR), cloud, dan sebagainya yang berkembang pun tidak lantas bisa menyajikan seluruh data ke dalam satu dashboard tanpa menggunakan platform Security Information and Event Management (SIEM).

Untuk itu, IBM Security QRadar XDR menjadi solusinya. Ivan  mengatakan solusi IBM Security QRadar XDR yang dikembangkan oleh IBM membantu menggabungkan kemampuan teknologi EDR, NDR, SIEM, hingga SOAR menjadi satu-kesatuan alur kerja yang komprehensif.

Solusi tersebut menghubungkan informasi dan menjalankan fungsi secara otomatis atas bantuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), sehingga suatu kejadian dapat direspons dan ditangani oleh tim teknologi informasi perusahaan dengan cepat.

“IBM Security QRadar XDR unggul karena didukung teknologi open source yang memungkinkan interoperabilitas dan kolaborasi antar-sistem keamanan, fleksibel, serta dapat dikembangkan dan diintegrasikan dengan ribuan perangkat lunak IBM App Exchange dan IBM X-Force Exchange,” kata Ivan.

OJK Ingatkan Sektor Keuangan Mitigasi Serangan Siber

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan sektor keuangan untuk meningkatkan upaya mitigasi terhadap serangan siber. Sebab, serangan siber diprediksi akan terus mengalami peningkatan.

Menurut OJK, serangan siber terhadap digitalisasi perbankan diprediksi bisa mencapai 86,7 persen. Pada 2021, serangan siber terhadap sektor keuangan sebesar 22,4 persen.

Deputi Direktur Basel dan Perbankan Internasional, Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, Tony, mengatakan digitalisasi perbankan bisa bermanfaat bagi masyarakat, namun juga bisa menimbulkan efek negatif seperti serangan siber.

“Probabilitas serangan siber sektor keuangan ke depan diprediksi bisa mencapai 86,7 persen dan memang diprediksi akan successful apabila bank-bank tidak siap melakukan mitigasi terkait keamanan siber,” kata Tony saat webinar ‘Mengukur Percepatan Transformasi Digital Perbankan: Bagaimana Strategi Mitigasi dan Kesiapan Bank Menghadapi Cybercrime?’, Selasa (17/5/2022).

Dia mengatakan,  OJK telah menerapkan kebijakan transformasi digital perbankan, salah satunya agar perbankan lebih memiliki daya tahan, berdaya saing, dan kontributif di tengah era digital. “Aturan ini pada akhirnya akan kembali ke customer. Bagaimana bank bisa menjaga keyakinan masyarakat terhadap sistem keuangan nasional,” ucap Tony.

Sementara itu, perusahaan sektor teknologi informasi, Multipolar Technology, mengingatkan agar setiap perusahaan terutama sektor keuangan dapat mewaspadai ancaman serangan siber yang bersumber dari internal, bukan hanya serangan eksternal. Sebab, serangan internal seringkali tidak disadari dan memerlukan waktu lama untuk menanganinya.

Section Head Multipolar Technology Ignatius Oky Yoewono mengatakan, timbulnya serangan internal, salah satunya dipicu akses-akses karyawan yang membuka pintu bagi oknum untuk masuk ke sistem penting.

“Kita perlu mengelola karyawan baik yang masih bekerja maupun yang sudah selesai bekerja dengan perusahaan terkait dengan akun dan akses terhadap sistem-sistem kritikal yang ada di perusahaan. Seringkali, kita lupa menghapus kredensial atau akses privilege yang mereka punya,” ucapnya.

Dia menjelaskan, ada perusahaan yang baru mengetahui terkena serangan siber hingga enam sampai sembilan bulan setelahnya. Menurutnya, serangan siber tersebut bisa terjadi karena terdapat celah pada perangkat lunakl yang digunakan perusahaan sehingga oknum bisa memanfaatkannya.

“Untuk meminimalkan itu, Multipolar Technology menawarkan pendekatan baru dalam deteksi keamanan siber, yaitu dengan pemanfaatan solusi IBM Security,” ucapnya.

OJK: Digitalisasi Meningkatkan Probabilitas Serangan Siber Hingga 86,70%

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ancaman keamanan siber berpotensi menimbulkan risiko besar bagi bisnis perbankan digital di beberapa tahun mendatang. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai digitalisasi juga meningkatkan probabilitas serangan siber hingga 86,70%.

Deputi Direktur Basel & Perbankan Internasional, Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, Tony mengungkapkan, angka ini menjadi yang tertinggi di antara sektor lainnya.

Adapun serangan siber yang terjadi pada top 10 industri di 2021, sebanyak 22,4% terjadi di sektor keuangan. Jika dirinci, ada 70% serangan yang ditujukan kepada perbankan, 16% perusahaan asuransi, dan 14% sektor keuangan lainnya.

“Probabilitas serangan siber di sektor keuangan ke depan diprediksi bisa mencapai 86,7% dan memang diprediksi akan successful apabila bank-bank tidak siap untuk melakukan mitigasi kepada keamanan siber,” ujar Tony secara virtual, Selasa (17/5).

OJK menyadari bahwa terdapat disparitas atau perbedaan dalam ekosistem sektor keuangan Indonesia yang beragam. Untuk itu, regulator saat ini lebih menerapkan kebijakan-kebijakan prinsip atau principle based dibandingkan dengan mengatur teknis operasional sektor keuangan.

Dengan begitu, industri keuangan bisa lebih bebas dalam melakukan inovasi selama mematuhi prinsip dasar yang berlaku.

Regulasi principle based tersebut, tambah Tony, salah satunya tertuang dalam Blueprint Transformasi Digital Perbankan yang diterbitkan oleh OJK sebagai arah dan acuan dalam upaya mempercepat transformasi digital pada industri perbankan nasional agar lebih memiliki daya tahan (resilience), berdaya saing, dan kontributif.

Cetak biru ini merupakan gambaran yang lebih konkret atas berbagai inisiatif dan komitmen OJK dalam mendorong akselerasi transformasi digital pada perbankan. Aturan ini mencakup lima pilar utama dalam digitalisasi, yaitu data, teknologi, manajemen risiko, kolaborasi, dan tatanan institusi.

“Aturan ini pada akhirnya akan kembali ke customer. Bagaimana bank bisa menjaga keyakinan masyarakat terhadap sistem keuangan nasional,” ucap Tony.

Multipolar Technology pun mengingatkan agar setiap perusahaan terutama sektor keuangan dapat mewaspadai ancaman serangan siber yang bersumber dari internal di samping dari serangan eksternal. Serangan internal ini seringkali tidak disadari dan memerlukan waktu lama untuk menanganinya.

Section Head Multipolar Technology, Ignasius Oky Yoewono mengatakan, timbulnya serangan internal, salah satunya juga dipicu akses-akses karyawan yang membuka pintu bagi oknum untuk masuk ke sistem penting.

“Kita perlu mengelola karyawan baik yang masih bekerja maupun yang sudah selesai bekerja dengan perusahaan terkait dengan account dan akses terhadap sistem-sistem kritikal yang ada di perusahaan. Seringkali, kita lupa menghapus kredensial atau akses privilege yang mereka punya,” paparnya.

Ia menceritakan ada salah satu kasus serangan siber pada rantai pasok perusahaan yang baru diketahui enam sampai sembilan bulan setelahnya. Serangan siber tersebut bisa terjadi karena terdapat celah pada software yang digunakan perusahaan sehingga oknum bisa memanfaatkannya.

BPD Bali Manfaatkan Nutanix Cloud Platform untuk Perkuat Ekosistem Digital Bali

JAKARTA, investor.id, Editor : Imam Suhartadi – Penyedia teknologi hybrid multi-cloud computing terkemuka, hari ini mengumumkan bahwa Bank Pembangunan Daerah Bali (Bank BPD Bali) telah mengadopsi Nutanix Cloud Platform dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap nasabah daerah maupun nasional, serta mendukung kemajuan ekonomi digital di Indonesia.

Indonesia dipercaya akan menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia, di mana pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan menjadi ujung tombak revolusi digital ini.

Mencakup sekitar 99 persen dari total bisnis yang ada di Indonesia dan berkontribusi 60 persen lebih pada PDB nasional, UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pemulihan ekonomi untuk Bali dan Indonesia setelah masa pandemi.

Untuk mendukung roadmap nasional menuju peningkatan daya saing Indonesia, Bank BPD Bali mengumumkan rencana strategis untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital dan meningkatkan akses digital dan partisipasi bagi market UMKM di Bali yang sedang bertumbuh, dalam rangka mendukung pemulihan pariwisata dan ekonomi.

Bank BPD Bali telah mengandalkan peran TI untuk mendukung pelayanan ke lebih dari 70 persen nasabah UMKM di Bali dan Nusa Tenggara Barat. Namun, bank perlu memastikan dapat menangani berbagai disrupsi yang sedang membentuk industri layanan keuangan, termasuk pelayanan digital yang baru, perubahan regulasi, dan peningkatan permintaan nasabah.

Meningkatkan waktu penyediaan bisnis ke pasar merupakan hal yang sangat penting di sektor finansial yang semakin kompetitif, mengingat sektor ini juga perlu mengurangi risiko operasional dan meningkatkan higienitas keamanan seiring upaya untuk terus terskala dan bertransformasi.

Pada saat bersamaan, mereka juga harus beradaptasi dengan tren baru di industri perbankan seperti layanan digital, peraturan pemerintah, dan peningkatan permintaan dari nasabah. Tantangannya, pemeliharaan infrastruktur lama membutuhkan waktu dan perhatian yang intens, sehingga membutuhkan TI yang gesit yang dapat diberdayakan untuk memenuhi tuntutan para stakeholder dengan segera.

Untuk mencapai hal ini, Bank BPD Bali memanfaatkan Nutanix Cloud Platform sebagai platform pilihan untuk memodernisasi data center dan menyimpan aplikasi bisnis yang sangat penting. Dengan memanfaatkan Nutanix, Bank BPD Bali mampu mempercepat transformasi digital dan memodernisasi proses bisnis, yang pada akhirnya memperkuat ketahanan bisnis dan efisiensi operasional mereka.

“Pendekatan digitalisasi bersama Nutanix adalah salah satu aspek terpenting dari bisnis kami, terutama saat kami bermaksud untuk meningkatkan pertumbuhan dan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi digital di Bali,” kata Ida Bagus Gede Setia Yasa, S.Kom., M.M., Direktur Operasional Bank BPD Bali dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (10/5).

“Dengan Nutanix, kami berhasil mencapai KPI yaitu 99,9 persen uptime, suatu pencapaian yang sangat penting bagi kami untuk dapat memberikan layanan berkualitas, sebagaimana yang diketahui oleh para nasabah dan yang membuat mereka percaya kepada kami. Pada saat yang sama, efisiensi TI kami juga meningkat sebesar 70 persen, memungkinkan kami untuk fokus pada inovasi strategis guna mendukung kebutuhan nasabah yang terus berkembang, terutama di sektor UMKM,” katanya.

Keseluruhan implementasi digitalisasi ini dilakukan bersama dengan Multipolar Technology. Bank BPD Bali juga telah berhasil mengintegrasikan sistemnya dengan mudah, dan sejak itu telah mencatat peningkatan kinerja databasenya.

Memiliki sistem yang menjalankan layanan yang sangat penting bagi bisnis sepanjang waktu juga sangat penting dalam memungkinkan bank mematuhi berbagai regulasi pemerintah, sembari memberikan layanan dan support yang seamless serta meraih kepercayaan nasabah.

Selain peningkatan pada service uptime, Bank BPD Bali juga sukses mengurangi footprint pada data center dan mencapai penghematan biaya operasional pada energi dan pendinginan secara signifikan.

“Untuk memenuhi permintaan pada sektor yang berubah dengan cepat, bank perlu menyesuaikan strategi bisnis mereka dengan ekspektasi nasabah dan tren baru di dunia digital. Kami bangga menjadi bagian dari akselerasi transformasi digital Bank BPD Bali. Untuk membangun masa depan yang lebih kuat, Multipolar Technology akan terus memposisikan Bank BPD Bali sebagai mitra terpercaya untuk menciptakan value jangka panjang dan berkelanjutan. Bersama Nutanix, kami siap dalam memberikan nilai tambah dalam layanan kami, serta mendukung pertumbuhan dan inovasi Bank BPD Bali,” kata Herryyanto, Direktur Account Management FSI & Commercial, Multipolar Technology.

“Lanskap layanan keuangan sedang mengalami perubahan besar. Untuk dapat berkembang dalam lingkungan keuangan yang baru, perbankan harus mempertajam daya saing mereka dan memanfaatkan peluang baru, serta siap menjawab kebutuhan nasabah yang muncul dan terus berkembang. Data center modern dan hybrid multicloud akan memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung hal ini dan memberikan agility dan ketahanan bisnis yang dibutuhkan oleh bank untuk beradaptasi, berkembang, dan berinovasi dengan cepat guna mendorong nilai baru bagi para stakeholder mereka,” kata Fetra Syahbana, Country Manager Indonesia Nutanix.

“Kami bangga dapat berkolaborasi dengan Bank BPD Bali dalam perjalanan inovasi digital mereka, serta mendukung upaya mereka untuk membuka akses dan meningkatkan partisipasi perbankan dalam mendukung ekonomi digital di Indonesia yang sedang berkembang,” imbuhnya.

Bank BPD Bali Gandeng Nutanix Indonesia Menuju Era Digital

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Pembangunan Daerah Bali atau Bank BPD Bali menggandeng Nutanix Indonesia bersama Multipolar Technology untuk menciptakan ekosistem digital bagi UMKM dan Sektor pariwisata khususnya di wilayah Bali dan NTB menuju era ekonomi digital baru.

Seperti apa transformasi digital BPD Bali yang disokong Nutanix Indonesia? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Country Manager Nutanix Indonesia, Fetra Syahbana dan Direktur Operasional Bank BPD Bali, Ida Bagus Gede Setia Yasa dalam Profit, CNBC Indonesia (Kamis, 28/04/2022)

 

Multipolar Technology Usung Solusi IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR ke Pasar

Sumber: Pressrelease.id | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID – PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang berperan sebagai mitra dalam mendukung pengembangan teknologi digital perusahaan di berbagai sektor, mengusung dua solusi security sekaligus, yakni IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR, ke pasar Indonesia.

Proses bisnis digital yang amat bertumpu pada data menjadikan pengelolaan big data cukup penting bagi perusahaan. Konsekuensinya, semakin banyak data pribadi yang turut dikelola sehingga membutuhkan jaminan kerahasiaannya.

Untuk itu, solusi IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR diperlukan untuk mempermudah pengelolaan dan menjaga keamanan data perusahaan. Sebagaimana diketahui, proses bisnis yang semakin digital, jarak jauh, dan otomatis membutuhkan pengelolaan data yang besar, rinci, cepat, akurat, dan aman dari ancaman.

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, mengatakan IBM Guardium dihadirkan sebagai perangkat lunak (software) Database Activity Monitoring yang mampu memproteksi data dan mempermudah monitoring aktivitas database dengan fitur yang lengkap dan powerful.

“Solusi ini dapat memonitor dan menjaga puluhan tipe Relational Database Management System [RDBMS] maupun non-RDBMS, di cloud dan on-premises, yang kemudian disajikan dalam satu-kesatuan report dan dashboard,” jelasnya dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Infobank di Jakarta, Selasa (17/5).

Solusi IBM Guardium juga mempermudah pelacakan letak data rahasia (confidential) yang tersimpan serta mengetahui apakah teknologi informasi dan database yang dipakai perusahaan memiliki celah keamanan, bug, leak, dan semacamnya.

Kelebihan dari solusi IBM Guardium lainnya adalah dapat memantau aktivitas database dari berbagai sumber data dengan satu sistem pelaporan secara terintegrasi dan real-time.

Solusi IBM Security QRadar XDR

Pergeseran operasional bisnis dari sistem konvensional ke digital membuat data yang harus dibaca dan dianalisis oleh perusahaan semakin banyak. Masalahnya, dalam menjaga keamanan data masih banyak perangkat keamanan siber perusahaan yang berdiri sendiri-sendiri alias silo.

Bukan hanya itu, tak terpantaunya akses ke jaringan perusahaan dari beragam perangkat, kurangnya kemampuan tim keamanan siber dalam menentukan prioritas penyelesaian ancaman, dan kompleksitas serangan yang sangat cepat berevolusi, menjadi sederet tantangan lain dalam operasional bisnis perusahaan.

Teknologi Endpoint Detection and Response (EDR), Network Detection and Response (NDR), cloud, dan lain sebagainya yang berkembang pun tidak lantas bisa menyajikan seluruh data ke dalam satu dashboard tanpa menggunakan platform Security Information and Event Management (SIEM).

Untuk itu, IBM Security QRadar XDR menjadi solusinya. Jip Ivan mengatakan solusi IBM Security QRadar XDR yang dikembangkan oleh IBM membantu menggabungkan kemampuan teknologi EDR, NDR, SIEM, hingga SOAR menjadi satu-kesatuan alur kerja yang komprehensif.

Solusi tersebut menghubungkan informasi dan menjalankan fungsi secara otomatis atas bantuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), sehingga suatu kejadian dapat direspons dan ditangani oleh tim teknologi informasi perusahaan dengan cepat.

“IBM Security QRadar XDR unggul karena didukung teknologi open source yang memungkinkan interoperabilitas dan kolaborasi antar-sistem keamanan, fleksibel, serta dapat dikembangkan dan diintegrasikan dengan ribuan perangkat lunak IBM App Exchange dan IBM X-Force Exchange,” ungkap Jip Ivan.

IBM Security QRadar XDR Suite memiliki lima modul produk utama, antara lain QRadar SIEM yang dengan kemampuan User Behavior Analytics (UBA)-nya secara otomatis mengidentifikasi dan menganalisis potensi ancaman dari dalam perusahaan secara real-time sehingga cukup waktu dan data untuk merespons ancaman.

Kedua, QRadar NDR; Modul pendukung QRadar SIEM untuk mendeteksi dan menganalisis informasi jaringan yang terdiri dari beberapa produk seperti QRadar Network Insights (QNI), QRadar Network Threat Analytics (QNTA), dan DNS Analyzer.

Ketiga, QRadar SOAR; Modul pendukung QRadar SIEM dengan fungsi Security Orchestration, Automation, and Response (SOAR) hasil akuisisi dari Resilient SOAR yang dapat diintegrasikan dengan QRadar SIEM sebagai bentuk respons dan otomasi dari insiden yang terdeteksi.

Keempat, QRadar XDR Connect; Modul baru yang mencakup manajemen kasus, investigasi otomatis, pencarian terpadu, dan threat hunting di berbagai security tools yang terintegrasi dengan threat intelligent sebagai basis AI.

Kelima, EDR ReaQta; Modul baru yang memanfaatkan AI dengan performa tinggi untuk secara otomatis mendeteksi dan memblokir ancaman yang ditemukan pada endpoint.

Jip Ivan mengatakan semua perusahaan di era digital wajib mengelola dan menjaga keamanan datanya. “Karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat menghubungi Multipolar Technology agar bisa menggunakan solusi IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR untuk itu,” tambahnya

Multipolar Usung Solusi IBM Guardium dan IBM Security QRadar

Jakarta, Beritasatu.com, Oleh : Herman / WBP – Untuk mendukung pengembangan teknologi digital perusahaan di berbagai sektor, PT Multipolar Technology Tbk, anak perusahaan PT Multipolar Tbk mengusung dua solusi security sekaligus, yakni IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR ke pasar Indonesia. Dua solusi ini diperlukan untuk mempermudah pengelolaan dan menjaga keamanan data perusahaan.

Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology Jip Ivan Sutanto menuturkan, IBM Guardium dihadirkan sebagai perangkat lunak (software) database activity monitoring yang mampu memproteksi data dan mempermudah monitoring aktivitas database dengan fitur yang lengkap dan powerful.

“Solusi ini dapat memonitor dan menjaga puluhan tipe relational database management system (RDBMS) maupun non-RDBMS, di cloud dan on-premises, yang kemudian disajikan dalam satu-kesatuan report dan dashboard,” kata Jip Ivan Sutanto dalam keterangan resminya, Selasa (17/5/2022).

Ivan menambahkan, solusi IBM Guardium juga mempermudah pelacakan letak data rahasia (confidential) yang tersimpan serta mengetahui apakah teknologi informasi dan database yang dipakai perusahaan memiliki celah keamanan, bug, leak, dan semacamnya. Kelebihan dari solusi IBM Guardium lainnya dapat memantau aktivitas database dari berbagai sumber data dengan satu sistem pelaporan secara terintegrasi dan real-time.

Untuk IBM Security QRadar XDR, solusi ini dikembangkan oleh IBM untuk membantu menggabungkan kemampuan teknologi endpoint detection and response (EDR), network detection and response (NDR), security information and event management (SIEM), hingga SOAR menjadi satu-kesatuan alur kerja yang komprehensif. Solusi tersebut menghubungkan informasi dan menjalankan fungsi secara otomatis atas bantuan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), sehingga suatu kejadian dapat direspons dan ditangani oleh tim teknologi informasi perusahaan dengan cepat.

“IBM Security QRadar XDR unggul karena didukung teknologi open source yang memungkinkan interoperabilitas dan kolaborasi antar-sistem keamanan, fleksibel, serta dapat dikembangkan dan diintegrasikan dengan ribuan perangkat lunak IBM App Exchange dan IBM X-Force Exchange,” ungkap Jip Ivan.

IBM Security QRadar XDR Suite memiliki lima modul produk utama, antara lain QRadar SIEM yang dengan kemampuan user behavior analytics (UBA)-nya secara otomatis mengidentifikasi dan menganalisis potensi ancaman dari dalam perusahaan secara real-time sehingga cukup waktu dan data untuk merespons ancaman. Kedua, QRadar NDR, modul pendukung QRadar SIEM untuk mendeteksi dan menganalisis informasi jaringan yang terdiri dari beberapa produk seperti QRadar Network Insights (QNI), QRadar Network Threat Analytics (QNTA), dan DNS Analyzer.

Ketiga, QRadar SOAR, modul pendukung QRadar SIEM dengan fungsi Security Orchestration, Automation, and Response (SOAR) hasil akuisisi dari Resilient SOAR yang dapat diintegrasikan dengan QRadar SIEM sebagai bentuk respons dan otomasi dari insiden yang terdeteksi. Keempat, QRadar XDR Connect, modul baru yang mencakup manajemen kasus, investigasi otomatis, pencarian terpadu, dan threat hunting di berbagai security tools yang terintegrasi dengan threat intelligent sebagai basis AI. Kelima, EDR ReaQta, modul baru yang memanfaatkan AI dengan performa tinggi untuk secara otomatis mendeteksi dan memblokir ancaman yang ditemukan pada endpoint.

Multipolar Technology mengusung solusi IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR sekaligus ke pasar Indonesia

INDUSTRY.co.id, Oleh : Kormen Barus, Jakarta-PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang berperan sebagai mitra dalam mendukung pengembangan teknologi digital perusahaan di berbagai sektor, mengusung dua solusi security sekaligus, yakni IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR, ke pasar Indonesia.

Proses bisnis digital yang amat bertumpu pada data menjadikan pengelolaan big data cukup penting bagi perusahaan. Konsekuensinya, semakin banyak data pribadi yang turut dikelola sehingga membutuhkan jaminan kerahasiaannya.

Untuk itu, solusi IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR diperlukan untuk mempermudah pengelolaan dan menjaga keamanan data perusahaan. Sebagaimana diketahui, proses bisnis yang semakin digital, jarak jauh, dan otomatis membutuhkan pengelolaan data yang besar, rinci, cepat, akurat, dan aman dari ancaman.

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, mengatakan IBM Guardium dihadirkan sebagai perangkat lunak (software) Database Activity Monitoring yang mampu memproteksi data dan mempermudah monitoring aktivitas database dengan fitur yang lengkap dan powerful.

“Solusi ini dapat memonitor dan menjaga puluhan tipe Relational Database Management System [RDBMS] maupun non-RDBMS, di cloud dan on-premises, yang kemudian disajikan dalam satu-kesatuan report dan dashboard,” jelasnya dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Infobank di Jakarta, Selasa (17/5).

Solusi IBM Guardium juga mempermudah pelacakan letak data rahasia (confidential) yang tersimpan serta mengetahui apakah teknologi informasi dan database yang dipakai perusahaan memiliki celah keamanan, bug, leak, dan semacamnya.

Kelebihan dari solusi IBM Guardium lainnya adalah dapat memantau aktivitas database dari berbagai sumber data dengan satu sistem pelaporan secara terintegrasi dan real-time.

Solusi IBM Security QRadar XDR

Pergeseran operasional bisnis dari sistem konvensional ke digital membuat data yang harus dibaca dan dianalisis oleh perusahaan semakin banyak. Masalahnya, dalam menjaga keamanan data masih banyak perangkat keamanan siber perusahaan yang berdiri sendiri-sendiri alias silo.

Bukan hanya itu, tak terpantaunya akses ke jaringan perusahaan dari beragam perangkat, kurangnya kemampuan tim keamanan siber dalam menentukan prioritas penyelesaian ancaman, dan kompleksitas serangan yang sangat cepat berevolusi, menjadi sederet tantangan lain dalam operasional bisnis perusahaan.

Teknologi Endpoint Detection and Response (EDR), Network Detection and Response (NDR), cloud, dan lain sebagainya yang berkembang pun tidak lantas bisa menyajikan seluruh data ke dalam satu dashboard tanpa menggunakan platform Security Information and Event Management (SIEM).

Untuk itu, IBM Security QRadar XDR menjadi solusinya. Jip Ivan mengatakan solusi IBM Security QRadar XDR yang dikembangkan oleh IBM membantu menggabungkan kemampuan teknologi EDR, NDR, SIEM, hingga SOAR menjadi satu-kesatuan alur kerja yang komprehensif.

Solusi tersebut menghubungkan informasi dan menjalankan fungsi secara otomatis atas bantuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), sehingga suatu kejadian dapat direspons dan ditangani oleh tim teknologi informasi perusahaan dengan cepat.

“IBM Security QRadar XDR unggul karena didukung teknologi open source yang memungkinkan interoperabilitas dan kolaborasi antar-sistem keamanan, fleksibel, serta dapat dikembangkan dan diintegrasikan dengan ribuan perangkat lunak IBM App Exchange dan IBM X-Force Exchange,” ungkap Jip Ivan.

IBM Security QRadar XDR Suite memiliki lima modul produk utama, antara lain QRadar SIEM yang dengan kemampuan User Behavior Analytics (UBA)-nya secara otomatis mengidentifikasi dan menganalisis potensi ancaman dari dalam perusahaan secara real-time sehingga cukup waktu dan data untuk merespons ancaman.

Kedua, QRadar NDR; Modul pendukung QRadar SIEM untuk mendeteksi dan menganalisis informasi jaringan yang terdiri dari beberapa produk seperti QRadar Network Insights (QNI), QRadar Network Threat Analytics (QNTA), dan DNS Analyzer.

Ketiga, QRadar SOAR; Modul pendukung QRadar SIEM dengan fungsi Security Orchestration, Automation, and Response (SOAR) hasil akuisisi dari Resilient SOAR yang dapat diintegrasikan dengan QRadar SIEM sebagai bentuk respons dan otomasi dari insiden yang terdeteksi.

Keempat, QRadar XDR Connect; Modul baru yang mencakup manajemen kasus, investigasi otomatis, pencarian terpadu, dan threat hunting di berbagai security tools yang terintegrasi dengan threat intelligent sebagai basis AI.

Kelima, EDR ReaQta; Modul baru yang memanfaatkan AI dengan performa tinggi untuk secara otomatis mendeteksi dan memblokir ancaman yang ditemukan pada endpoint.

Jip Ivan mengatakan semua perusahaan di era digital wajib mengelola dan menjaga keamanan datanya. “Karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat menghubungi Multipolar Technology agar bisa menggunakan solusi IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR untuk itu,” tambahnya.

Multipolar Technology Tawarkan Solusi IBM Guardium dan Security QRadar XDR

Merdeka.com – Reporter : Syakur UsmanPT Multipolar Technology Tbk, anak usaha PT Multipolar Tbk, di layanan pengembangan teknologi digital perusahaan, menawarkan dua solusi security, yakni IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR, ke pasar Indonesia.

Solusi IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR akan mempermudah pengelolaan dan menjaga keamanan data perusahaan. Apalagi proses bisnis yang semakin digital, jarak jauh, dan otomatis membutuhkan pengelolaan data yang besar, rinci, cepat, akurat, dan aman dari ancaman, terutama perlindungan data pribadi yang membutuhkan jaminan kerahasiaan.

Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, mengatakan IBM Guardium dihadirkan sebagai perangkat lunak (software) Database Activity Monitoring yang mampu memproteksi data dan mempermudah monitoring aktivitas database dengan fitur lengkap dan powerful.

“Solusi ini dapat memonitor dan menjaga puluhan tipe Relational Database Management System [RDBMS] dan non-RDBMS di cloud dan on-premises yang kemudian disajikan dalam satu-kesatuan report dan dashboard,” ujar Jip Ivan dalam seminar di Jakarta, Selasa (17/5).

Menurutnya, solusi IBM Guardium juga mempermudah pelacakan letak data rahasia (confidential) yang tersimpan serta mengetahui apakah teknologi informasi dan database yang dipakai perusahaan memiliki celah keamanan, bug, leak, dan semacamnya.

Kelebihan solusi IBM Guardium lainnya adalah dapat memantau aktivitas database dari berbagai sumber data dengan satu sistem pelaporan secara terintegrasi dan real-time.

Solusi IBM Security QRadar XDR

Pergeseran operasional bisnis dari sistem konvensional ke digital membuat data yang harus dibaca dan dianalisis perusahaan semakin banyak. Masalahnya, untuk menjaga keamanan data, masih banyak perangkat keamanan siber perusahaan yang berdiri sendiri-sendiri alias silo.

Bukan hanya itu, tak terpantaunya akses ke jaringan perusahaan dari beragam perangkat, kurangnya kemampuan tim keamanan siber dalam menentukan prioritas penyelesaian ancaman, dan kompleksitas serangan yang sangat cepat berevolusi, adalah sederet tantangan lain dalam operasional bisnis perusahaan.

Nah, teknologi Endpoint Detection and Response (EDR), Network Detection and Response (NDR), cloud, dan sebagainya yang berkembang tidak lantas bisa menyajikan seluruh data ke dalam satu dashboard, tanpa menggunakan platform Security Information and Event Management (SIEM). Untuk itu, IBM Security QRadar XDR menjadi solusinya.

Jip Ivan menjelaskan, solusi IBM Security QRadar XDR yang dikembangkan IBM membantu menggabungkan kemampuan teknologi EDR, NDR, SIEM, hingga SOAR menjadi satu-kesatuan alur kerja yang komprehensif.

Solusi tersebut menghubungkan informasi dan menjalankan fungsi secara otomatis atas bantuan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), sehingga suatu kejadian dapat direspons dan ditangani tim teknologi informasi perusahaan dengan cepat.

“IBM Security QRadar XDR unggul karena didukung teknologi open source, yang memungkinkan interoperabilitas dan kolaborasi antar-sistem keamanan, fleksibel, serta dapat dikembangkan dan diintegrasikan dengan ribuan perangkat lunak IBM App Exchange dan IBM X-Force Exchange,” ungkapnya.

IBM Security QRadar XDR Suite memiliki lima modul produk utama, antara lain QRadar SIEM yang dengan kemampuan User Behavior Analytics (UBA)-nya secara otomatis mengidentifikasi dan menganalisis potensi ancaman dari dalam perusahaan secara real-time sehingga cukup waktu dan data untuk merespons ancaman.

Kemudian QRadar NDR; modul pendukung QRadar SIEM untuk mendeteksi dan menganalisis informasi jaringan yang terdiri dari beberapa produk seperti QRadar Network Insights (QNI), QRadar Network Threat Analytics (QNTA), dan DNS Analyzer. Serta QRadar SOAR; modul pendukung QRadar SIEM dengan fungsi Security Orchestration, Automation, and Response (SOAR) hasil akuisisi dari Resilient SOAR yang dapat diintegrasikan dengan QRadar SIEM sebagai bentuk respons dan otomasi dari insiden yang terdeteksi.

Jip Ivan mengatakan semua perusahaan di era digital wajib mengelola dan menjaga keamanan datanya. Karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat menghubungi Multipolar Technology agar bisa menggunakan solusi IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR untuk itu.

Multipolar Technology Optimistis Pendapatan Tumbuh 5%

Jakarta, Beritasatu.com – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) targetkan pendapatan mampu bertumbuh single digit atau 5% pada akhir tahun 2022. Perseroan telah merumuskan empat fokus inisiatif strategi bisnis yang akan dijalankan di tahun 2022 ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital.

Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra menjelaskan, perseroan sudah menyiapkan beberapa strategi agar target tersebut dapat tercapai, yaitu dari sisi account, solution, pengembangan teknologi baru, dan juga pengembangan sumber daya manusia dan operasional.

“Rencananya, akan ada tiga platform yang akan menjadi fokus utama pengembangan perseroan, yakni financial, healthcare, dan e-catalog. Kita memiliki kriteria yang sesuai dengan vertikal industri yang ada misalnya di financial, public sector seperti healthcare dan e-catalog. Kita sedang jajaki solusi kedua dan ketiga itu. Bentuknya (pendanaan) langsung tidak lewat ventura,” jelas Wahyudi dalam paparan publik secara virtual, Rabu (11/5/2022).

Optimisme itu sejalan dengan cepatnya percepatan transformasi digital di berbagai sektor industri pada masa pandemi dan berdampak pada meningkatnya permintaan teknologi informasi yang mendukung produk atau layanan berbasis digital untuk memenuhi tuntutan pelanggan.

“Multipolar terus berupaya memperluas target pasar melalui diversifikasi produk dan layanan guna memenuhi kebutuhan pelanggan dalam membangun ketahanan digital. Dan kami bersyukur tetap dapat menunjukkan kinerja positif dan komitmen yang tinggi untuk memberikan hasil terbaik bagi para pemegang saham,” papar Wahyudi.

Menurut Wahyudi, tahun ini juga Multipolar akan memperluas portofolio digital dan teknologi. Perseroan menunjukkan komitmennya dengan mengembangkan solusi inovatif yang mengoptimalkan tren teknologi terkini seperti big data dan analytics, cloud, security, dan digital banking.

Beberapa inisiatif telah dilakukan, mulai dari pengembangan kompetensi solusi big data dan analytics pada area data lake platform, ETL, dan analytics berbasis Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), serta visualization.

Untuk solusi digital banking, perseroan telah menjalin kemitraan dengan penyedia solusi platform digital core banking, mengembangkan sendiri surrounding modules dan open banking API guna mendukung tren bisnis perbankan digital.

“Kami akan terus mendorong penjualan solusi dengan tambahan services, membangun solusi dengan intellectual property (IP) di atas solusi dari principal, dan meningkatkan pendapatan dari bisnis berbasis konsumsi (consumption-based business). Hal ini sangat menantang dan tidak mudah, namun merupakan keharusan untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan meningkatkan laba bruto,” kata Wahyudi.

“Kami akan terus mendorong penjualan solusi dengan tambahan services, membangun solusi dengan intellectual property (IP) di atas solusi dari principal, dan meningkatkan pendapatan dari bisnis berbasis konsumsi (consumption-based business). Hal ini sangat menantang dan tidak mudah, namun merupakan keharusan untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan meningkatkan laba bruto,” kata Wahyudi.

Direktur Keuangan Multipolar Technology Hanny Untar menyebutkan, perseroan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 220 miliar. Secara rinci, dalam capex tersebut Multipolar Technology akan menggunakan sebanyak Rp 6 miliar yang dipergunakan untuk mengganti laptop atau PC.

“Hal itu menjadi kegiatan rutin perseroan selama 3 tahun sekali. Sedangkan sisanya akan digunakan oleh Visionet Data Internasional sebesar sebesar Rp 204 miliar,” kata Hanny.