Laba Meroket 121,5%, Multipolar Technology Incar Pendapatan Hanya Tumbuh 5%

Jakarta – PT Multipolar Technology Tbk, (MLPT) mencatatkan laba bersihnya meningkat hingga 121,5% menjadi Rp70 miliar di kuartal I 2022 dibanding dengan tahun lalu diperiode yang sama yang mencapai Rp31,6 miliar. Perseroan optimis, hingga akhir tahun bisnisnya masih tetap tumbuh.

Dalam paparan publik di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2022 menyebutkan, bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan single digit atau sekitar 5% di tahun 2022 ini, baik untuk pendapatan maupun laba bersih. Hal tersebut seiring adanya kelangkaan pasokan chip yang berdampak terhadap kinerja perseroan.

“Jadi perseroan berusaha untuk tetap tumbuh sesuai rata-rata pasar dengan target 5%, disamping dari kelangkaan pasokan chip yang mengakibatkan keterlambatan pasokan perangkat IT, baik itu jaringan, server, dan lainnya dan harus kita antisipasi,” ujar Presiden Direktur Perseroan, Wahyudi Chandra.

Untuk mencapai target bisnis akhir tahun, Multipolar Technology pun telah menyiapkan strategi bisnis yang diharapkan dapat mendongkrak kinerja perusahaan. Pertama, perseroan terus berupaya memperluas target pasar melalui diversifikasi produk dan layanan, guna memenuhi kebutuhan pelanggan dalam membangun ketahanan digital.

“Kedua, meningkatkan kapabilitas di teknologi baru. Lalu mengembangkan sumber daya manusia dan keunggulan oprasioanal, serta memperluas portofolio digital dan teknologi,” papar Wahyudi Chandra.

Wahyudi melanjutkan, untuk perluasan portofolio digital dan teknologi perseroan juga akan terus mendorong penjualan solusi dengan tambahan services, membangun solusi dengan intellectual property (IP) di atas solusi dari principal, dan meningkatkan pendapatan dari bisnis berbasis konsumsi (consumption-based business).

“Hal ini sangat menantang dan tidak mudah, namun merupakan keharusan untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan meningkatkan laba bruto,” ucapnya.

Guna mendukung transformasi digital dan tren hybrid working, Perseroan pun telah menjalin kemitraan strategis dengan para penyedia solusi cloud global, termasuk mengembangkan fokus di sektor asuransi dengan menyediakan solusi asuransi berbasis cloud dan di sektor ritel dengan solusi berbasis IoT (Internet of Things).

Selain itu, Perseroan juga menyediakan solusi untuk meningkatkan produktivitas, kolaborasi, dan fleksibilitas kerja seperti Infrastructure-as-a Service (IaaS), Platform-as-a-Service (PaaS), dan Software-as-a-Service (SaaS).

Di sisi lain, lanjut dia, dengan gencarnya pemanfaatan teknologi, maka keamanan siber pun harus semakin dijaga. Perseroan melihat peluang ini dengan memperkuat kompetensi solusi di bidang network dan perimeter security, internet security, dan data security agar siap menjawab kebutuhan pasar. (*) Irawati

RUPST Multipolar Technology Putuskan Tebar Dividen Rp 253,13 Miliar

Liputan6.com, Jakarta – Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Multipolar Technology Tbk (Perseroan), salah satu perusahaan System Integrator di Indonesia memutuskan membagikan dividen tunai.

PT Multipolar Technology Tbk akan membagikan dividen Rp 253,13 miliar atas 1.875.000.000 saham. Dividen yang dibagikan tersebut Rp 135 per saham.

Multipolar Technology membukukan laba bruto Rp 437,58 miliar dan laba tahun berjalan Rp 260,87 miliar, naik 62,39 persen dari tahun sebelumnya. RUPST juga menyetujui tidak ada perubahan jajaran pengurus baik level komisaris dan juga direksi.

“Kita masing-masing masih memiliki masa jabatan sampai tahun 2022 yang akan ditutup pada Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2023,” kata Presiden Direktur Multipolar Technology, Wahyudi Chandra dalam paparan publik 2022, Rabu (11/5/2022).

Perseroan memaparkan empat fokus inisiatif strategi bisnis yang akan dijalankan pada 2022. Pandemi COVID-19 yang berkepanjangan mendorong percepatan transformasi digital di berbagai sektor industri. Hal ini berdampak pada meningkatnya permintaan teknologi informasi yang mendukung produk atau layanan berbasis digital untuk memenuhi tuntutan pelanggan.

“Perseroan terus berupaya memperluas target pasar melalui diversifikasi produk dan layanan guna memenuhi kebutuhan pelanggan dalam membangun ketahanan digital. Dan kami bersyukur tetap dapat menunjukkan kinerja positif dan komitmen yang tinggi untuk memberikan hasil terbaik bagi para pemegang saham,” tulis Wahyudi Chandra melalui keterangan resminya.

Sepanjang 2021 perseroan secara konsisten mempertahankan pertumbuhan penjualannya, dengan kontribusi terbesar didapat dari penjualan hardware, software, professional services, dan managed services.

Selain itu, perseroan fokus mendorong pertumbuhan penjualan solusi berbasis konsumsi (consumption-based solution) dan professional services dengan laba bruto yang relatif lebih baik.

“Strategi yang kami terapkan sudah mulai membuahkan hasil, baik dari sisi pelanggan, solusi, dan sumber daya, yang selaras dengan perubahan di sisi pelanggan dan juga principal kami,” Wahyudi menambahkan.

Multipolar Technology (MLPT) Bagikan Dividen, Ini Besarannya

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID –  JAKARTA. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) secara daring hari ini, Rabu (11/5) untuk menyepakati Laporan Tahunan tahun buku 2021 dan pembagian dividen tunai.

Presiden Direktur Multipolar Technology, Wahyudi Chandra mengatakan perseroan membagikan dividen sebesar Rp 253,13 miliar dari laba tahun berjalan perseroan pada 2021 sebesar Rp 260,87 miliar.

“Pembagian dividen tunai ini sebesar Rp 253,13 miliar atas 1.875.000.000 saham atau Rp 135 per lembar saham,” jelas dia dalam keterangan resmi, Rabu (11/5).

Adapun Perseroan juga memaparkan empat fokus inisiatif strategi bisnis yang akan dijalankan di tahun 2022. Diantaranya mendorong percepatan transformasi digital di berbagai sektor industri.

Hal ini menurutnya berdampak pada meningkatnya permintaan teknologi informasi yang mendukung produk atau layanan berbasis digital untuk memenuhi tuntutan pelanggan.

“Perseroan terus berupaya memperluas target pasar melalui diversifikasi produk dan layanan guna memenuhi kebutuhan pelanggan dalam membangun ketahanan digital. Dan kami bersyukur tetap dapat menunjukkan kinerja positif dan komitmen yang tinggi untuk memberikan hasil terbaik bagi para pemegang saham,” papar Wahyudi.

Sebagai informasi tambahan, sepanjang tahun 2021 Multipolar Technology berhasil secara konsisten mempertahankan pertumbuhan penjualannya.

Terutama di kontribusi dari penjualan Hardware, Software, Professional Services, dan Managed Services, serta berfokus mendorong pertumbuhan penjualan solusi berbasis konsumsi (consumption-based solution) dan professional services dengan laba bruto yang relatif lebih baik.

“Strategi yang kami terapkan sudah mulai membuahkan hasil, baik dari sisi pelanggan, solusi, dan sumber daya, yang selaras dengan perubahan di sisi pelanggan dan juga principal kami,” tutup Wahyudi.

 

Pasokan Chip Langka, Multipolar Technology (MLPT) Patok Pertumbuhan Laba dan Pendapatan 5%

Rabu, 11 Mei 2022 | 13:37 WIB
Lona Olavia

JAKARTA, investor.id – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) mematok pertumbuhan single digit atau sekitar 5% di tahun 2022 ini, baik untuk pendapatan dan laba bersih. Hal itu dampak dari kelangkaan pasokan chip yang berdampak terhadap kinerja perseroan.

Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra mengungkapkan, pihaknya optimis bahwa tahun ini kinerja perseroan akan meningkat, namun kelangkaan pasokan chip yang merupakan bahan komponen utama dari produk yang dihasilkan perseroan membuat kenaikan kinerja hanya bisa mencapai single digit.

“Kita targetkan bisa tumbuh at least rata-rata market single digit, kurang lebih 5%. Itu angka yang cukup achievable dengan pencapaian yang sudah dicapai di kuartal I. Kendalanya ada karena menghadapi kelangkaaan chip yang mengakibatkan keterlambatan pasokan perangkat IT, baik itu jaringan, server, dan lainnya dan kita harus mengantisipasinya dengan memperbanyak customer dan principal supaya dampak dari keterlambatan chip bisa kita minimize di 2022,” ujarnya dalam paparan publik perseroan, Rabu (11/5/2022).

Lebih lanjut, untuk mencapai target tersebut, MLPT sudah menyiapkan empat strategi. Misalnya saja, dari sisi account, solution, pengembangan teknologi baru, dan juga pengembangan sumber daya manusia dan operasional. Di mana, akan ada tiga platform yang akan menjadi fokus utama pengembangan perseroan, yakni financial, healthcare, dan e-catalog.

“Kita memiliki kriteria yang sesuai dengan vertikal industri yang ada misalnya di financial, public sector seperti healthcare dan e-catalog. Kita sedang jajaki solusi ke dua dan ke tiga itu. Bentuknya (pendanaan) langsung tidak lewat ventura,” jelas Wahyudi.

Untuk mencapai target kinerja, Direktur Keuangan Multipolar Technology Hanny Untar menyebutkan perseroan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 210 miliar. Tahun ini dianggarkan Rp 210 miliar untuk Multipolar Technology sendiri sebesar Rp 6 miliar kegunaannya untuk mengganti laptop atau PC, kita biasanya 3 tahun sekali ganti dan keperluan barang-barang IT lainnya. Untuk anak usaha, Visionet Data Internasional sebesar sebesar Rp 204 miliar,” sebutnya seraya menambahkan dana yang didapatkan dari kas internal dan juga pinjaman.

MLPT akhir tahun lalu membukukan laba bersih sebesar Rp 259,19 miliar, naik 50,58%  dibandingkan 2020 yang tercatat Rp 172,53 miliar. Lalu pendapatan hampir Rp 3 triliun pada 2021, naik 11,6% dari 2020.

Sedangkan, pada kuartal I-2022, MLPT membukukan laba bersih Rp 70 miliar atau naik 121,5% dari periode sama di tahun 2021 senilai Rp 31,6 miliar. Di mana, penjualan bersih dan pendapatan jasa Rp 911,2 miliar, eningkat 63,63% dari periode sama tahun lalu Rp 556,9 miliar yang ditopang penjualan perangkat keras, dan perangkat pendukungnya.

Penjualan bersih serta pendapatan jasa perseroan ini didorong oleh penjualan perangkat keras dan perangkat pendukungnya yang naik 125,9% dari Rp 253,4 miliar, menjadi Rp 572,7 miliar di kuartal I 2022. Begitu juga dengan jasa teknologi yang meningkat 40,97% menjadi Rp180,3 miliar, dari Rp127,9 miliar secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Sementara itu, dua pos penjualan lainnya yakni IT outsourcing dan perangkat lunak mengalami penurunan kinerja. Pendapatan dari IT outsourcing turun 1,18% menjadi Rp 121 miliar, sedangkan pendapatan dari perangkat lunak turun menjadi Rp 25,2 miliar.

4 Strategi Multipolar Technology Genjot Pertumbuhan Ekonomi Digital

PT Multipolar Technology Tbk (“Perseroan”), salah satu perusahaan System Integrator ternama di Indonesia, menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) secara daring hari ini (11/5) untuk menyepakati Laporan Tahunan tahun buku 2021 dan pembagian dividen tunai.

Perseroan membukukan laba bruto Rp437,58 miliar dan laba tahun berjalan Rp260,87 miliar, naik 62,39% dari tahun sebelumnya, serta membagikan dividen sebesar Rp253,13 miliar atas 1.875.000.000 saham atau Rp135 per lembar saham. Dalam kesempatan ini juga Perseroan memaparkan empat fokus inisiatif strategi bisnis yang akan dijalankan di tahun 2022.

Pandemi yang berkepanjangan mendorong percepatan transformasi digital di berbagai sektor industri. Hal ini berdampak pada meningkatnya permintaan teknologi informasi yang mendukung produk atau layanan berbasis digital untuk memenuhi tuntutan pelanggan.

“Perseroan terus berupaya memperluas target pasar melalui diversifikasi produk dan layanan guna memenuhi kebutuhan pelanggan dalam membangun ketahanan digital. Dan kami bersyukur tetap dapat menunjukkan kinerja positif dan komitmen yang tinggi untuk memberikan hasil terbaik bagi para pemegang saham,” papar Wahyudi Chandra, Presiden Direktur Perseroan.

Sepanjang tahun 2021 Perseroan berhasil secara konsisten mempertahankan pertumbuhan penjualannya, dengan kontribusi terbesar didapat dari penjualan Hardware, Software, Professional Services, dan Managed Services, serta berfokus mendorong pertumbuhan penjualan solusi berbasis konsumsi (consumption-based solution) dan professional services dengan laba bruto yang relatif lebih baik. “Strategi yang kami terapkan sudah mulai membuahkan hasil, baik dari sisi pelanggan, solusi, dan sumber daya, yang selaras dengan perubahan di sisi pelanggan dan juga principal kami,” tambah Wahyudi.

Meningkatnya kompleksitas dari sisi ekspektasi pelanggan, principal, termasuk pemegang saham, mendorong Perseroan dalam merumuskan empat fokus inisiatif strategi bisnis yang akan dijalankan di tahun 2022 ini, yaitu:

1. Memperkuat dan memperluas basis pelanggan
2. Meningkatkan kapabilitas di teknologi baru
3. Mengembangkan sumber daya manusia dan keunggulan operasional
4. Memperluas portofolio digital dan teknologi

Di sisi perluasan portofolio digital dan teknologi, Perseroan menunjukkan komitmennya dengan mengembangkan solusi inovatif yang mengoptimalkan tren teknologi terkini seperti Big Data dan Analytics, Cloud, Security, dan Digital Banking. Beberapa inisiatif telah dilakukan, mulai dari pengembangan kompetensi solusi big data dan analytics pada area data lake platform, ETL, dan analytics berbasis Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), serta visualization.

Untuk solusi digital banking, Perseroan telah menjalin kemitraan dengan penyedia solusi platform digital core banking, mengembangkan sendiri surrounding modules dan Open Banking API guna mendukung tren bisnis perbankan digital.

“Kami akan terus mendorong penjualan solusi dengan tambahan services, membangun solusi dengan intellectual property (IP) di atas solusi dari principal, dan meningkatkan pendapatan dari bisnis berbasis konsumsi (consumption-based business). Hal ini sangat menantang dan tidak mudah, namun merupakan keharusan untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan meningkatkan laba bruto,” jelas Wahyudi.

Guna mendukung transformasi digital dan tren hybrid working, Perseroan menjalin kemitraan strategis dengan para penyedia solusi cloud global, termasuk mengembangkan fokus di sektor asuransi dengan menyediakan solusi asuransi berbasis cloud dan di sektor ritel dengan solusi berbasis IoT (Internet of Things). Selain itu, Perseroan juga menyediakan solusi untuk meningkatkan produktivitas, kolaborasi, dan fleksibilitas kerja seperti Infrastructure-as-a Service (IaaS), Platform-as-a-Service (PaaS), dan Software-as-a-Service (SaaS). Di sisi lain, dengan gencarnya pemanfaatan teknologi, maka keamanan siber pun harus semakin dijaga. Perseroan melihat peluang ini dengan memperkuat kompetensi solusi di bidang network dan perimeter security, internet security, dan data security agar siap menjawab kebutuhan pasar.

Peningkatan level kemitraan dengan principal dan pengembangan kompetensi sumber daya juga dilakukan sebagai bukti komitmen Perseroan dalam menyediakan solusi dan kinerja terbaiknya bagi pelanggan.

 

Multipolar Technology (MLPT) Optimistis Pendapatan Tumbuh 5 Persen pada 2022

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten teknologi Grup Lippo, PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) melihat optimistis kinerja pada 2022. Pertumbuhan kinerja perseroan diprediksi akan sejalan dengan pertumbuhan industri jasa telekomunikasi dan teknologi. Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra mengatakan, pihaknya cukup optimistis dengan pertumbuhan kinerja perseroan di 2022, dengan melihat data dari riset independen. “Kami juga optimistis dari strategi yang kami terapkan, dari sisi account, solutions, pengembangan teknologi baru, dan juga sumber daya manusia dan operasional, kami menargetkan bisa tumbuh di rata-rata market,” kata Wahyudi dalam paparan publik MLPT, Rabu (11/5/2022).

Dia melanjutkan, jika dilihat, rata-rata market pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh single digit, yakni sekitar 5 persen. Menurutnya, angka ini cukup dapat dicapai bagi MLPT dan telah dicapai pada kuartal I/2022.

Meski demikian, lanjutnya, MLPT menghadapi kendala kelangkaan chip yang mengakibatkan keterlambatan pasokan perangkat IT. Akan tetapi, Wahyudi memastikan pihaknya telah memiliki langkah mitigasi untuk menghadapi hal ini. “Kami harus memitigasinya dengan semakin banyak menambah customer dan mitra principal, supaya dampak keterlambatan pasokan ini dapat kita minimalisir di tahun 2022 ini,” ucapnya.

Adapun, pada kuartal I/2022, MLPT mencatatkan penjualan bersih dan pendapatan jasa sebesar Rp911,2 miliar hingga kuartal I/2022. Penjualan bersih dan pendapatan jasa ini meningkat 63,63 persen dari Rp556,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penjualan bersih serta pendapatan jasa perseroan ini didorong oleh penjualan perangkat keras dan perangkat pendukungnya yang naik 125,9 persen dari Rp253,4 miliar, menjadi Rp572,7 miliar di kuartal I/2022. Begitu juga dengan jasa teknologi yang meningkat 40,97 persen menjadi Rp180,3 miliar, dari Rp127,9 miliar secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Multipolar Technology mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp70 miliar. Laba bersih ini naik 121,5 persen dari Rp31,6 miliar secara yoy

Ini Strategi Multipolar Technology untuk Dorong Kinerja Perseroan pada Tahun 2022

Penulis Kiki Safitri | Editor Aprillia Ika

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menerapkan empat strategi untuk mendorong kinerja perseroan pada tahun 2022, yakni dengan memperkuat dan memperluas basis pelanggan, meningkatkan kapabilitas di teknologi baru, mengembangkan sumber daya manusia dan keunggulan operasional, serta memperluas portofolio digital dan teknologi.

Presiden Direktur MLPT Wahyudi Chandra mengatakan, empat strategi tersebut diambil untuk meningkatnya kompleksitas dari sisi ekspektasi pelanggan, principal, termasuk pemegang saham. “Strategi yang kami terapkan sudah mulai membuahkan hasil, baik dari sisi pelanggan, solusi, dan sumber daya, yang selaras dengan perubahan di sisi pelanggan dan juga principal kami,” kata Wahyudi secara virtual, Rabu (11/5/2022).

“Strategi yang kami terapkan sudah mulai membuahkan hasil, baik dari sisi pelanggan, solusi, dan sumber daya, yang selaras dengan perubahan di sisi pelanggan dan juga principal kami,” kata Wahyudi secara virtual, Rabu (11/5/2022).

MLPT juga akan melakukan perluasan portofolio digital dan teknologi, serta mengembangkan solusi inovatif yang mengoptimalkan tren teknologi terkini seperti Big Data dan Analytics, Cloud, Security, dan Digital Banking.

Wahyudi menjelaskan, beberapa inisiatif tersebut telah dilakukan, mulai dari pengembangan kompetensi solusi big data dan analytics pada area data lake platform, ETL, dan analytics berbasis Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML), serta visualization.

Untuk solusi digital banking, Perseroan telah menjalin kemitraan dengan penyedia solusi platform digital core banking, mengembangkan sendiri surrounding modules, dan Open Banking API guna mendukung tren bisnis perbankan digital.

“Kami akan terus mendorong penjualan solusi dengan tambahan services, membangun solusi dengan intellectual property (IP) di atas solusi dari principal, dan meningkatkan pendapatan dari bisnis berbasis konsumsi (consumption-based business). Hal ini sangat menantang dan tidak mudah, namun merupakan keharusan untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan meningkatkan laba bruto,” jelas Wahyudi.

Guna mendukung transformasi digital dan tren hybrid working, Perseroan menjalin kemitraan strategis dengan para penyedia solusi cloud global, termasuk mengembangkan fokus di sektor asuransi dengan menyediakan solusi asuransi berbasis cloud dan di sektor ritel dengan solusi berbasis IoT (Internet of Things).

Selain itu, Perseroan juga menyediakan solusi untuk meningkatkan produktivitas, kolaborasi, dan fleksibilitas kerja, seperti Infrastructure-as-a Service (IaaS), Platform-as-a-Service (PaaS), dan Software-as-a-Service (SaaS).

Di sisi lain, dengan gencarnya pemanfaatan teknologi, maka keamanan siber pun harus semakin dijaga. Perseroan melihat peluang ini dengan memperkuat kompetensi solusi di bidang network dan perimeter security, internet security, dan data security agar siap menjawab kebutuhan pasar.

“Peningkatan level kemitraan dengan principal dan pengembangan kompetensi sumber daya juga dilakukan sebagai bukti komitmen Perseroan dalam menyediakan solusi dan kinerja terbaiknya bagi pelanggan,” ujar dia.

Liputan RUPS: Kompas – Multipolar Technology Tebar Dividen Rp 215,63 Miliar

Penulis Yohana Artha Uly | Editor Yoga Sukmana JAKARTA, KOMPAS.com – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) memutuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp 215,63 miliar atas laba tahun buku 2020 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Nilai itu setara dengan Rp 115 per lembar saham.

Perseroan tercatat membukukan laba bruto sebesar Rp 371,57 miliar dan laba tahun berjalan sebesar Rp 160,65 miliar di tahun 2020, atau naik 28,3 persen dari tahun sebelumnya.

“Dalam RUPST menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun buku 2020 dan pembagian dividen tunai,” ujar Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra dalam keterangan tertulis, Jumat (30/4/2021). Ia mengatakan, efek pandemi dirasakan semua pihak di berbagai sektor industri, tak terkecuali di sektor penyediaan layanan teknologi informasi (TI). Mulai dari penangguhan proyek hingga permintaan dari pelanggan untuk melakukan pengiriman barang dan pembayaran secara parsial dikarenakan kondisi bisnis yang tidak kondusif, turut dialami perseroan.

Kendati demikian, kondisi itu membuat Multipolar Technology terus mencari peluang baru dengan mengamati kondisi pasar dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di pelanggan. “Serta secara berkesinambungan mengikuti tren teknologi dan pasar sehingga bisa memenuhi kebutuhan pelanggan untuk beradaptasi dan berinovasi,” katanya.

Sejalan dengan upaya perseroan, permintaan pasar terkait layanan IT pun meningkat di tengah pandemi. Seperti sektor finansial yang perlu memenuhi kebutuhan peningkatan transaksi digital yang aman dan nyaman. Lalu sektor telekomunikasi, pendidikan, dan media yang membutuhkan perluasan infrastruktur dan konektivitas untuk mendukung operasional jarak jauh (remote), pembelajaran digital, dan konsumsi hiburan yang sangat mengandalkan koneksi internet.

“Pada tahun 2020 Perseroan berhasil meraih pertumbuhan positif dengan kontribusi penjualan terbesar didapat dari sektor perbankan, disusul telekomunikasi dan komersial,” ucap Wahyudi. Dia menambahkan, membaiknya kondisi perekonomian dunia, termasuk di Indonesia, ditandai dengan tumbuhnya permintaan akan layanan TI untuk lebih mendorong peningkatan ekonomi digital dan membangun ekosistem digital yang berkelanjutan. Hal ini membawa peluang besar bagi penyediaan TI di area non-hardware seperti Cloud, baik layanan cloud publik maupun hybrid cloud, mobile, big data dan analytics, serta next gen security.

Multipolar Technology juga menyiapkan solusi-solusi bisnis berbasis digital yang sejalan dengan tren dan kebutuhan pasar, termasuk solusi untuk sektor perbankan guna memenuhi kebutuhan regulasi dari Bank Indonesia seperti solusi BI Fast Payment. Selain itu, perseroan melakukan pembaruan terhadap aplikasi core banking konvensional yang dimilikinya yaitu BankVision, dengan menyiapkan solusi core banking digital yang mendukung solusi SaaS berbasis cloud agar bisa mengakomodir kebutuhan perbankan di era digital saat ini.

“Multipolar Technology terus berupaya mendukung perusahaan di berbagai sektor industri agar bisa terus inovatif dan berkembang melalui pemanfaatan teknologi terkini seperti cloud dan AI yang siap pakai, dengan fitur yang lebih terdepan, transparan, dan holistik,” pungkas Wahyudi.

Infokomputer – Strategi Bisnis Multipolar Technology Raih Banyak Cuan Tahun Ini

PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) optimistis melihat prospek bisnis tahun ini, menyusul perusahaan sukses mencatatkan pertumbuhan kinerja pada tahun lalu. Apalagi, capaian kinerja di beberapa bulan pertama tahun ini menunjukkan pertumbuhan.

Presiden Direktur PT Multipolar Technology Wahyudi Chandra mengatakan Multipolar bakal berusaha mencatatkan pertumbuhan kinerja kurang lebih 8%-10% dari capaian kinerja tahun lalu.

“Sampai kuartal I (2021) kita masih bisa bilang kita masih bisa memiliki pertumbuhan dibanding kuartal I tahun lalu, sampai kuartal II kita juga cukup confident, tapi untuk kuartal III, kuartal IV, kita harus bekerja lebih keras lagi di kuartal ini dan kuartal depan supaya kita bisa secara full year itu tetap bisa mendapatkan pendapatan yang mengalami pertumbuhan,” kata Wahyudi dalam paparan publik yang disiarkan secara virtual.

Sebagai gambaran, MLPT membukukan penjualan bersih dan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 2,68 triliun, tumbuh 9,37 persen dibanding realisasi tahun 2019 yang sebesar Rp2,45 triliun.

Dari pendapatan itu, MLPT mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp172,53 miliar, tumbuh 25,68 persen dari realisasi tahun 2019 yang sebesar Rp137,27 miliar.

Jika target pertumbuhan 8 persen tercapai, maka realisasi kinerja top line konsolidasi MLPT bakal mencapai Rp2,90 triliun di sepanjang tahun 2021, sementara kalau realisasi pertumbuhannya mencapai 10 persen, maka realisasi top line-nya mencapai Rp2,95 triliun.

Strategi Bisnis

Membaiknya kondisi perekonomian dunia termasuk di Indonesia ditandai dengan tumbuhnya permintaan akan layanan TI untuk lebih mendorong peningkatan ekonomi digital dan membangun ekosistem digital yang berkelanjutan. Hal ini membawa peluang besar bagi penyediaan TI di area non-hardware seperti Cloud – baik layanan cloud publik maupun hybrid cloud, Mobile, Big Data dan Analytics, serta Next Gen Security.

Asa MLPT untuk mencatatkan pertumbuhan bukannya tanpa strategi. MLPT telah menyiapkan strategi pasar mulai dari memperkuat posisi kompetitif di basis pelanggan yang ada pada saat ini hingga memperluas pasar dengan mengincar pelanggan-pelanggan baru di sektor publik dan komersial.

Beberapa subsektor industri yang dilirik misalnya seperti industri pendidikan, kesehatan, farmasi, dan lain-lain. Hal ini berdasar pada pertimbangan perusahaan atas potensi yang ada di sektor-sektor industri tersebut.

“Kita lihat di tahun 2020 kita melihat ada beberapa serial bisnis yang walaupun pandemi tapi mengalami pertumbuhan cukup baik, salah satunya pharmaceutical di farmasi,” tutur Direktur MLPT, Herryyanto di acara yang sama.

Selain strategi pasar, MLPT juga telah menyiapkan sejumlah strategi dan inisiatif pada sisi teknologi dan kompetensi. Langkah-langkah yang rencananya bakal di antaranya bakal dilakukan di antaranya seperti memperluas penetrasi teknologi baru melalui cross sell/up sell, menyelaraskan fungsi bisnis dan ketersediaan SDM dengan fokus teknologi, mengembangkan kompetensi dan sertifikasi hard skill dan soft skill, dan lain-lain.

Beberapa inisiatif dilakukan Perseroan guna mengelola risiko terkait layanan dan operasional, seperti peningkatan infrastruktur TI di lingkungan internal Perseroan dengan membangun kembali jaringan dan memperkuat sistem security dengan anti malware, antispam, peningkatan firewall, enkripsi, dan otentikasi multifaktor serta menerapkan solusi kolaborasi yang mendukung sistem kerja jarak jauh.

Peluang untuk memperluas pasar yang baru terus dijajaki Perseroan dengan tetap memperkuat posisi kompetitif di basis pelanggan saat ini, dan memfokuskan pada solusi yang berpotensi menciptakan recurring revenue.

Perseroan juga menyiapkan solusi-solusi bisnis berbasis digital yang sejalan dengan tren dan kebutuhan pasar, termasuk solusi untuk sektor perbankan guna memenuhi kebutuhan regulasi dari Bank Indonesia seperti solusi BI Fast Payment.

Selain itu, Perseroan juga melakukan pembaruan terhadap aplikasi core banking konvensional yang dimilikinya yaitu BankVision, dengan menyiapkan solusi core banking digital yang mendukung solusi SaaS berbasis cloud agar bisa mengakomodir kebutuhan perbankan di era digital saat ini.

Multipolar Technology terus berupaya mendukung perusahaan di berbagai sektor industri agar bisa terus inovatif dan berkembang melalui pemanfaatan teknologi terkini seperti cloud dan AI yang siap pakai, dengan fitur yang lebih terdepan, transparan, dan holistik.

“Kami terus meningkatkan inovasi dan menyediakan solusi omni-channel dengan fokus teknologi di area Cloud seperti IaaS (Infrastructure as a Service), PaaS (Platform as a Service) dan SaaS (Solution as a Service), Big Data dan Analytics seperti Customer 360 degree dan AI (Artificial Intelligence) untuk mendeteksi fraud, API (Application Programming Interface) seperti Open API, serta solusi Security termasuk perimeter dan cloud based security, meningkatkan layanan system integrator, managed services, serta memperbesar adopsi private, public dan hybrid cloud sambil meningkatkan kelincahan dan kemampuan teknologi,” pungkas Wahyudi.

Investor – Multipolar Technology Tebar Dividen Rp 215,63 Miliar

TANGERANG, investor.id – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) kembali akan membagikan dividen sebesar Rp 215,63 miliar atau 46,7% dari jumlah akumulasi laba di tahun 2020. Dengan demikian, per lembarnya akan dibagikan sekitar Rp 115 per saham atas 1.875.000.000 saham yang beredar. “Dividen akan dibagikan tanggal 31 Mei 2021,” kata Direktur Multipolar Technology Hanny Untar usai RUPST perseroan, Jumat (30/4). Multipolar Technology, pada akhir 2020 lalu membukukan laba yang terakumulasi tercatat sebesar Rp 461,30 miliar.

Tahun ini, untuk meningkatkan kinerja, anak usaha PT Multipolar Tbk (MLPL) tersebut, sebut Hanny mengalokasikan belanja modal (capex expenditure/capex) Rp 163 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp 8 miliar akan dialokasikan untuk Multipolar Technology dan Rp 155 miliar untuk Visionet Data Internasional (VDI). ”Dialokasikan untuk keperluan usaha,” ucapnya.

Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra menambahkan, membaiknya kondisi perekonomian dunia termasuk di Indonesia ditandai dengan tumbuhnya permintaan akan layanan TI untuk lebih mendorong peningkatan ekonomi digital dan membangun ekosistem digital yang berkelanjutan. Hal ini membawa peluang besar bagi penyediaan TI di area non-hardware seperti Cloud baik layanan cloud publik maupun hybrid cloud, Mobile, Big Data dan Analytics, serta Next Gen Security. 

Beberapa inisiatif akan dilakukan perseroan guna mengelola risiko terkait layanan dan operasional, seperti peningkatan infrastruktur TI di lingkungan internal perseroan dengan membangun kembali jaringan dan memperkuat sistem keamanan dengan anti malware, antispam, peningkatan firewall, enkripsi, dan otentikasi multifaktor serta menerapkan solusi kolaborasi yang mendukung sistem kerja jarak jauh.

Peluang untuk memperluas pasar yang baru, sambung Wahyudi terus dijajaki perseroan dengan tetap memperkuat posisi kompetitif di basis pelanggan saat ini, dan memfokuskan pada solusi yang berpotensi menciptakan recurring revenue. Perseroan juga menyiapkan solusi-solusi bisnis berbasis digital yang sejalan dengan tren dan kebutuhan pasar, termasuk solusi untuk sektor perbankan guna memenuhi kebutuhan regulasi dari Bank Indonesia seperti solusi BI Fast Payment. Selain itu, perseroan juga melakukan pembaruan terhadap aplikasi core banking konvensional yang dimilikinya yaitu BankVision, dengan menyiapkan solusi core banking digital yang mendukung solusi SaaS berbasis cloud agar bisa mengakomodir kebutuhan perbankan di era digital saat ini. ”Seiring dengan pemulihan ekonomi, maka perseroan tahun ini menargetkan adanya pertumbuhan kinerja sekitar 8%-10% dari pencapaian tahun lalu. Porsi komersial saat ini 19% kita expect di 2021 tetap 19% atau naik sedikit dari 2020, sektor publik dari 5% menjadi 8%.

Selain di finansial dan telko, kami memang ingin mengembangkan di sektor publik seperti pendidikan, kesehatan. Lalu komersial seperti farmasi dan asuransi,” kata Wahyudi. Tambah Wahyudi, Multipolar Technology terus berupaya mendukung perusahaan di berbagai sektor industri agar bisa terus inovatif dan berkembang melalui pemanfaatan teknologi terkini seperti cloud dan AI yang siap pakai, dengan fitur yang lebih terdepan, transparan, dan holistik. “Kami terus meningkatkan inovasi dan menyediakan solusi omni-channel dengan fokus teknologi di area Cloud seperti IaaS (Infrastructure as a Service), PaaS (Platform as a Service) dan SaaS (Solution as a Service), Big Data dan Analytics seperti Customer 360 degree dan AI (Artificial Intelligence) untuk mendeteksi fraud, API (Application Programming Interface) seperti Open API, serta solusi keamanan termasuk perimeter dan cloud based security, meningkatkan layanan system integrator, managed services, serta memperbesar adopsi private, public dan hybrid cloud sambil meningkatkan kelincahan dan kemampuan teknologi,” pungkasnya.   Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)

Read more at: http://brt.st/7bvT