Sinar Harapan – Adaptasi Tren Teknologi Digital, Laba Multipolar Technology Bertumbuh

SinarHarapan.id – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (30/4).

Agenda yang diangkat antara lain menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun buku 2020 dan pembagian dividen tunai. Perseroan membukukan laba bruto Rp371,57 miliar dan laba tahun berjalan Rp160,65 miliar, naik 28,3% dari tahun sebelumnya.

Dalam Public Expose ini, diumumkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang telah diadakan di hari yang sama, antara lain, yaitu menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun buku 2020.

Perseroan membukukan laba bruto Rp371,57 miliar dan laba tahun berjalan Rp160,65 miliar, naik 28,3% dari tahun sebelumnya. Perseroan juga menyetujui pembagian dividen yang dibagikan sebesar Rp215,63 miliar atas 1.875.000.000 saham atau Rp115 per lembar saham.

RUPST dan Paparan Publik kali ini digelar secara elektronik atau virtual mengingat situasi pandemi yang masih belum kondusif.

“Kami terus mengamati kondisi pasar, beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di pelanggan, dan secara berkesinambungan mengikuti tren teknologi dan pasar sehingga bisa memenuhi kebutuhan pelanggan untuk beradaptasi dan berinovasi,” kata Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk Wahyudi Chandra kepada pers.

Usaha perseroan ini membuahkan hasil, ditandai dengan tingginya permintaan pasar dari sektor finansial untuk memenuhi kebutuhan peningkatan transaksi digital yang aman dan nyaman, disusul sektor telekomunikasi, pendidikan dan media yang membutuhkan perluasan infrastruktur dan konektivitas untuk mendukung operasional jarak jauh (remote), pembelajaran digital, dan konsumsi hiburan yang sangat mengandalkan koneksi internet.

“Pada tahun 2020, Perseroan berhasil meraih pertumbuhan positif dengan kontribusi penjualan terbesar didapat dari sektor perbankan, disusul telekomunikasi dan komersial,” ujarnya.

Kinerja dari entitas anak Perseroan, yaitu Graha Teknologi Nusantara yang berfokus pada pengelolaan GTN Data Center menunjukkan hasil yang sangat baik, ditandai dengan diperolehnya pengakuan internasional dari Enterprise Product Integration Pte Ltd (EPI) yang berpusat di Singapura atas keberhasilannya memenuhi standar data center kelas dunia untuk bidang arsitektur, mekanik, kelistrikan dan komunikasi.

Entitas anak lainnya, yakni Visionet Data Internasional (VDI) tetap terus menjaga nilai tambah yang menjadi keunggulan layanannya, yaitu cakupan layanan berskala nasional di 140 lebih titik layanan yang tersebar di lebih dari 130 kota di 34 provinsi, sehingga memudahkan dalam memberikan layanan secara cepat ke pelanggan di mana pun berada.

Membaiknya kondisi perekonomian dunia termasuk di Indonesia ditandai dengan tumbuhnya permintaan akan layanan TI untuk lebih mendorong peningkatan ekonomi digital dan membangun ekosistem digital yang berkelanjutan.

Hal ini membawa peluang besar bagi penyediaan TI di area non-hardware seperti Cloud – baik layanan cloud publik maupun hybrid cloud, Mobile, Big Data dan Analytics, serta Next Gen Security.

Beberapa inisiatif dilakukan Perseroan guna mengelola risiko terkait layanan dan operasional, seperti peningkatan infrastruktur TI di lingkungan internal Perseroan dengan membangun kembali jaringan dan memperkuat sistem security dengan anti malware, antispam, peningkatan firewall, enkripsi, dan otentikasi multifaktor serta menerapkan solusi kolaborasi yang mendukung sistem kerja jarak jauh.

Peluang untuk memperluas pasar yang baru terus dijajaki Perseroan dengan tetap memperkuat posisi kompetitif di basis pelanggan saat ini, dan memfokuskan pada solusi yang berpotensi menciptakan recurring revenue.

Perseroan juga menyiapkan solusi-solusi bisnis berbasis digital yang sejalan dengan tren dan kebutuhan pasar, termasuk solusi untuk sektor perbankan guna memenuhi kebutuhan regulasi dari Bank Indonesia seperti solusi BI Fast Payment.

Selain itu, Perseroan juga melakukan pembaruan terhadap aplikasi core banking konvensional yang dimilikinya, yaitu BankVision, dengan menyiapkan solusi core banking digital yang mendukung solusi SaaS berbasis cloud agar bisa mengakomodir kebutuhan perbankan di era digital saat ini.

Multipolar Technology terus berupaya mendukung perusahaan di berbagai sektor industri agar bisa terus inovatif dan berkembang melalui pemanfaatan teknologi terkini seperti cloud dan AI yang siap pakai, dengan fitur yang lebih terdepan, transparan, dan holistik.

“Kami terus meningkatkan inovasi dan menyediakan solusi omni-channel dengan fokus teknologi di area Cloud seperti IaaS (Infrastructure as a Service), PaaS (Platform as a Service) dan SaaS (Solution as a Service), Big Data dan Analytics seperti Customer 360 degree dan AI (Artificial Intelligence) untuk mendeteksi fraud, API (Application Programming Interface) seperti Open API, serta solusi Security termasuk perimeter dan cloud based security, meningkatkan layanan system integrator, managed services, serta memperbesar adopsi private, public dan hybrid cloud sambil meningkatkan kelincahan dan kemampuan teknologi,” kata Wahyudi.

Kontan – Multipolar (MLPT) optimistis melihat prospek bisnis tahun ini, berikut alasannya

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Multipolar Technology Tbk optimistis dalam melihat prospek bisnis pada tahun ini. Setelah mencatatkan pertumbuhan kinerja pada tahun lalu, emiten sektor teknologi berkode saham “MLPT” itu kembali mengincar pertumbuhan kinerja pada tahun ini.

Presiden Direktur MLPT, Wahyudi Chandra mengatakan, MLPT bakal berusaha mencatatkan pertumbuhan kinerja kurang lebih   8%-10% dari capaian kinerja tahun lalu.

Optimisme ini juga didukung oleh capaian kinerja di beberapa bulan pertama tahun ini yang diklaim menunjukkan pertumbuhan.

“Sampai kuartal I (2021) kita masih bisa bilang kita masih bisa memiliki pertumbuhan dibanding kuartal I tahun lalu, sampai kuartal II kita juga cukup confident, tapi untuk kuartal III, kuartal IV, kita harus bekerja lebih keras lagi di kuartal ini dan kuartal depan supaya kita bisa secara full year itu tetap bisa mendapatkan pendapatan yang mengalami pertumbuhan,” papar Wahyudi dalam paparan publik yang disiarkan secara virtual, Jumat (30/4).

Sebagai gambaran, mengutip laporan keuangan tahunan perusahaan, MLPT membukukan penjualan bersih dan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 2,68 triliun, tumbuh 9,37% dibanding realisasi tahun 2019 yang sebesar Rp 2,45 triliun.

Dari pendapatan itu, MLPT mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 172,53 miliar, tumbuh 25,68% dari realisasi tahun 2019 yang sebesar Rp 137,27 miliar.

Dengan demikian, berdasarkan hitungan Kontan.co.id, semisal target pertumbuhan 8% tercapai, maka realisasi kinerja top line konsolidasi MLPT bakal mencapai Rp 2,90 triliun di sepanjang tahun 2021, sementara kalau realisasi pertumbuhannya mencapai 10%, maka realisasi top line-nya mencapai Rp 2,95 triliun.

Asa MLPT untuk mencatatkan pertumbuhan bukannya tanpa strategi. MLPT telah menyiapkan strategi pasar mulai dari memperkuat posisi kompetitif di basis pelanggan yang ada pada saat ini hingga memperluas pasar dengan mengincar pelanggan-pelanggan baru di sektor publik dan komersial.

Beberapa subsektor industri yang dilirik misalnya seperti industri pendidikan, kesehatan, farmasi, dan lain-lain. Hal ini berdasar pada  pertimbangan perusahaan atas potensi yang ada di sektor-sektor industri tersebut.

“Kita lihat di tahun 2020 kita melihat ada beberapa serial bisnis yang walaupun pandemi tapi mengalami pertumbuhan cukup baik, salah satunya pharmaceutical di farmasi,” tutur Direktur MLPT,  Herryyanto di acara yang sama.

Selain strategi pasar, MLPT juga telah menyiapkan sejumlah strategi dan inisiatif pada sisi teknologi dan kompetensi.

Langkah-langkah yang rencananya bakal di antaranya bakal dilakukan di antaranya seperti memperluas penetrasi teknologi baru melalui cross sell/up sell, menyelaraskan fungsi bisnis dan ketersediaan SDM dengan fokus teknologi, mengembangkan kompetensi dan sertifikasi hard skill dan soft skill, dan lain-lain.

Kontan – Kejar pertumbuhan, Multipolar (MLPT) bakal perluas pasar sektor publik dan komersial

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Multipolar Technology Tbk optimistis dalam melihat prospek bisnis pada tahun ini. Setelah mencatatkan pertumbuhan kinerja pada tahun lalu, emiten sektor teknologi berkode saham “MLPT” itu kembali mengincar pertumbuhan kinerja pada tahun ini.

Presiden Direktur MLPT, Wahyudi Chandra mengatakan, MLPT bakal berusaha mencatatkan pertumbuhan kinerja kurang lebih   8%-10% dari capaian kinerja tahun lalu.

Optimisme ini juga didukung oleh capaian kinerja di beberapa bulan pertama tahun ini yang diklaim menunjukkan pertumbuhan.

“Sampai kuartal I (2021) kita masih bisa bilang kita masih bisa memiliki pertumbuhan dibanding kuartal I tahun lalu, sampai kuartal II kita juga cukup confident, tapi untuk kuartal III, kuartal IV, kita harus bekerja lebih keras lagi di kuartal ini dan kuartal depan supaya kita bisa secara full year itu tetap bisa mendapatkan pendapatan yang mengalami pertumbuhan,” papar Wahyudi dalam paparan publik yang disiarkan secara virtual, Jumat (30/4).

Sebagai gambaran, mengutip laporan keuangan tahunan perusahaan, MLPT membukukan penjualan bersih dan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 2,68 triliun, tumbuh 9,37% dibanding realisasi tahun 2019 yang sebesar Rp 2,45 triliun.

Dari pendapatan itu, MLPT mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 172,53 miliar, tumbuh 25,68% dari realisasi tahun 2019 yang sebesar Rp 137,27 miliar.

Dengan demikian, berdasarkan hitungan Kontan.co.id, semisal target pertumbuhan 8% tercapai, maka realisasi kinerja top line konsolidasi MLPT bakal mencapai Rp 2,90 triliun di sepanjang tahun 2021, sementara kalau realisasi pertumbuhannya mencapai 10%, maka realisasi top line-nya mencapai Rp 2,95 triliun.

Asa MLPT untuk mencatatkan pertumbuhan bukannya tanpa strategi. MLPT telah menyiapkan strategi pasar mulai dari memperkuat posisi kompetitif di basis pelanggan yang ada pada saat ini hingga memperluas pasar dengan mengincar pelanggan-pelanggan baru di sektor publik dan komersial.

Beberapa subsektor industri yang dilirik misalnya seperti industri pendidikan, kesehatan, farmasi, dan lain-lain. Hal ini berdasar pada  pertimbangan perusahaan atas potensi yang ada di sektor-sektor industri tersebut.

“Kita lihat di tahun 2020 kita melihat ada beberapa serial bisnis yang walaupun pandemi tapi mengalami pertumbuhan cukup baik, salah satunya pharmaceutical di farmasi,” tutur Direktur MLPT,  Herryyanto di acara yang sama.

Selain strategi pasar, MLPT juga telah menyiapkan sejumlah strategi dan inisiatif pada sisi teknologi dan kompetensi.

Langkah-langkah yang rencananya bakal di antaranya bakal dilakukan di antaranya seperti memperluas penetrasi teknologi baru melalui cross sell/up sell, menyelaraskan fungsi bisnis dan ketersediaan SDM dengan fokus teknologi, mengembangkan kompetensi dan sertifikasi hard skill dan soft skill, dan lain-lain.

Warta Ekonomi – Multipolar Technology Tawarkan Jaminan Ketersediaan Data Berbasis HCI dengan Nutanix Mine

Saat ini penerapan infrastruktur data center berbasis hyperconverged infrastructure (HCI) menjadi kebutuhan strategis perusahaan guna mengurangi kompleksitas dalam mengelola beragam perangkat, sehingga bisa meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya operasional. Tak kalah pentingnya adalah memastikan ketersediaan data setiap saat dibutuhkan dengan proses backup yang tepat. Multipolar Technology menjawab kebutuhan ini dengan menawarkan solusi HCI Lenovo ThinkAgile HX dengan Nutanix Mine yang dilengkapi solusi backup dan replikasi data dari Veeam.

Jaminan ketersediaan data dalam perusahaan sangatlah penting agar operasional bisnis dapat berjalan lancar. Lenovo ThinkAgile HX mampu menyederhanakan infrastruktur di data center berupa server, storage dan virtualisasi dalam satu perangkat, dengan pengelolaan secara terpusat melalui single console. Software Nutanix Mine yang berjalan di atas Lenovo ThinkAgile terbukti mumpuni untuk menopang kinerjanya. Tambahan lagi, Nutanix Mine juga sudah dilengkapi dengan solusi backup dan replikasi data dari Veeam sehingga pengguna tidak perlu lagi bergantung pada sistem backup manual. Baca Juga: China Ogah-ogahan Serahkan Data Mentah Covid-19 ke WHO

“Tantangan pengelolaan infrastruktur TI saat ini adalah perangkat yang silo atau berdiri sendiri-sendiri. Kompleksitas ini ditambah lagi dengan sulitnya mengelola backup data dan risiko hilangnya data saat backup, serta seberapa cepat data tersebut bisa di-restore,” jelas Jeffry Tjiung Sendjaja, Division Head Server PT Multipolar Technology Tbk di sela-sela webinar bertajuk Simplify, Modernize & Secure Your IT Infrastructure, Selasa (16/2/2021) kemarin.

Keberhasilan dalam melakukan migrasi dari infrastruktur silo ke HCI tidak berhenti pada penerapan virtualisasi, mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, serta menurunkan biaya operasional dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit. Mengingat masih banyak yang bergantung pada solusi backup tradisional untuk perlindungan data, ada potensi hilangnya data saat dilakukan replikasi dan restore data. Integrasi Veeam dalam Nutanix Mine memungkinkan fungsi backup secara otomatis dan terjadwal serta memulihkan aplikasi dan data ketika terjadi kesalahan, dengan pengelolaan cukup dalam satu konsol yang terpusat.

“Kami memahami kerumitan yang dihadapi tim TI saat ini. Alih-alih berfokus pada pengelolaan server, storage, virtualisasi dan backup yang memakan waktu, serta sumber daya dan biaya pemeliharaan yang tinggi, lebih baik berfokus pada pengembangan bisnis yang mendatangkan revenue. Dan hal ini bisa didapatkan dengan penerapan Nutanix Mine,” tambah Jeffry.

Sindonews – Multipolar Technology Tawarkan Jaminan Ketersediaan Data di HCI

JAKARTA – Saat ini penerapan infrastruktur data center berbasis hyperconverged infrastructure (HCI) menjadi kebutuhan strategis perusahaan guna mengurangi kompleksitas dalam mengelola beragam perangkat, sehingga bisa meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya operasional.

Tak kalah pentingnya adalah memastikan ketersediaan data setiap saat dibutuhkan dengan proses backup yang tepat. Multipolar Technology menjawab kebutuhan ini dengan menawarkan solusi Hyperconverged Infrastructure (HCI) Lenovo ThinkAgile HX dengan Nutanix Mine yang dilengkapi solusi backup dan replikasi data dari Veeam.

Jaminan ketersediaan data dalam perusahaan sangatlah penting agar operasional bisnis dapat berjalan lancar. Lenovo ThinkAgile HX mampu menyederhanakan infrastruktur di data center berupa server, storage dan virtualisasi dalam satu perangkat, dengan pengelolaan secara terpusat melalui single console.

Software Nutanix Mine yang berjalan di atas Lenovo ThinkAgile terbukti mumpuni untuk menopang kinerjanya. Tambahan lagi, Nutanix Mine juga sudah dilengkapi dengan solusi backup dan replikasi data dari Veeam sehingga pengguna tidak perlu lagi bergantung pada sistem backup manual.

“Tantangan pengelolaan infrastruktur TI saat ini adalah perangkat yang silo atau berdiri sendiri-sendiri. Kompleksitas ini ditambah lagi dengan sulitnya mengelola backup data dan risiko hilangnya data saat backup, serta seberapa cepat data tersebut bisa di-restore,” jelas Jeffry Tjiung Sendjaja, Division Head Server PT Multipolar Technology Tbk di sela-sela webinar bertajuk Simplify, Modernize & Secure Your IT Infrastructure pada 16 Februari 2021.

Keberhasilan dalam melakukan migrasi dari infrastruktur silo ke HCI tidak berhenti pada penerapan virtualisasi, mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, serta menurunkan biaya operasional dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit. Mengingat masih banyak yang bergantung pada solusi backup tradisional untuk perlindungan data, ada potensi hilangnya data saat dilakukan replikasi dan restore data. Integrasi Veeam dalam Nutanix Mine memungkinkan fungsi backup secara otomatis dan terjadwal serta memulihkan aplikasi dan data ketika terjadi kesalahan, dengan pengelolaan cukup dalam satu konsol yang terpusat.

Jagat Review – Direct Release: Multipolar Technology Tawarkan Jaminan Ketersediaan Data di Hyperconverged Infrastructure dengan Nutanix Mine

Saat ini penerapan infrastruktur data center berbasis hyperconverged infrastructure (HCI) menjadi kebutuhan strategis perusahaan guna mengurangi kompleksitas dalam mengelola beragam perangkat, sehingga bisa meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya operasional. Tak kalah pentingnya adalah memastikan ketersediaan data setiap saat dibutuhkan dengan proses backup yang tepat. Multipolar Technology menjawab kebutuhan ini dengan menawarkan solusi Hyperconverged Infrastructure (HCI) Lenovo ThinkAgile HX dengan Nutanix Mine yang dilengkapi solusi backup dan replikasi data dari Veeam.

Jaminan ketersediaan data dalam perusahaan sangatlah penting agar operasional bisnis dapat berjalan lancar. Lenovo ThinkAgile HX mampu menyederhanakan infrastruktur di data center berupa server, storage dan virtualisasi dalam satu perangkat, dengan pengelolaan secara terpusat melalui single console. Software Nutanix Mine yang berjalan di atas Lenovo ThinkAgile terbukti mumpuni untuk menopang kinerjanya. Tambahan lagi, Nutanix Mine juga sudah dilengkapi dengan solusi backup dan replikasi data dari Veeam sehingga pengguna tidak perlu lagi bergantung pada sistem backup manual.

“Tantangan pengelolaan infrastruktur TI saat ini adalah perangkat yang silo atau berdiri sendiri-sendiri. Kompleksitas ini ditambah lagi dengan sulitnya mengelola backup data dan risiko hilangnya data saat backup, serta seberapa cepat data tersebut bisa di-restore,” jelas Jeffry Tjiung Sendjaja, Division Head Server PT Multipolar Technology Tbk di sela-sela webinar bertajuk Simplify, Modernize & Secure Your IT Infrastructure pada 16 Februari 2021.

Keberhasilan dalam melakukan migrasi dari infrastruktur silo ke HCI tidak berhenti pada penerapan virtualisasi, mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, serta menurunkan biaya operasional dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit. Mengingat masih banyak yang bergantung pada solusi backup tradisional untuk perlindungan data, ada potensi hilangnya data saat dilakukan replikasi dan restore data. Integrasi Veeam dalam Nutanix Mine memungkinkan fungsi backup secara otomatis dan terjadwal serta memulihkan aplikasi dan data ketika terjadi kesalahan, dengan pengelolaan cukup dalam satu konsol yang terpusat.

“Kami memahami kerumitan yang dihadapi tim TI saat ini. Alih-alih berfokus pada pengelolaan server, storage, virtualisasi dan backup yang memakan waktu, serta sumber daya dan biaya pemeliharaan yang tinggi, lebih baik berfokus pada pengembangan bisnis yang mendatangkan revenue. Dan hal ini bisa didapatkan dengan penerapan Nutanix Mine,” tambah Jeffry.

Infokomputer – Multipolar Technology Jamin Ketersediaan Data HCI dengan Nutanix Mine

Saat ini penerapan infrastruktur data center berbasis hyperconverged infrastructure (HCI) menjadi kebutuhan strategis perusahaan guna mengurangi kompleksitas dalam mengelola beragam perangkat, sehingga bisa meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya operasional.

Tak kalah pentingnya adalah memastikan ketersediaan data setiap saat dibutuhkan dengan proses backup yang tepat.

Multipolar Technology menjawab kebutuhan ini dengan menawarkan solusi Hyperconverged Infrastructure (HCI) Lenovo ThinkAgile HX dengan Nutanix Mine yang dilengkapi solusi backup dan replikasi data dari Veeam.

Jaminan ketersediaan data dalam perusahaan sangatlah penting agar operasional bisnis dapat berjalan lancar. Lenovo ThinkAgile HX mampu menyederhanakan infrastruktur di data center berupa server, storage dan virtualisasi dalam satu perangkat, dengan pengelolaan secara terpusat melalui single console.

Software Nutanix Mine yang berjalan di atas Lenovo ThinkAgile terbukti mumpuni untuk menopang kinerjanya. Tambahan lagi, Nutanix Mine juga sudah dilengkapi dengan solusi backup dan replikasi data dari Veeam sehingga pengguna tidak perlu lagi bergantung pada sistem backup manual.

“Tantangan pengelolaan infrastruktur TI saat ini adalah perangkat yang silo atau berdiri sendiri-sendiri. Kompleksitas ini ditambah lagi dengan sulitnya mengelola backup data dan risiko hilangnya data saat backup, serta seberapa cepat data tersebut bisa di-restore,” kata Jeffry Tjiung Sendjaja (Division Head Server PT Multipolar Technology Tbk) di sela-sela webinar bertajuk Simplify, Modernize & Secure Your IT Infrastructure pada 16 Februari 2021.

Keberhasilan dalam melakukan migrasi dari infrastruktur silo ke HCI tidak berhenti pada penerapan virtualisasi, mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, serta menurunkan biaya operasional dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit. Mengingat masih banyak yang bergantung pada solusi backup tradisional untuk perlindungan data, ada potensi hilangnya data saat dilakukan replikasi dan restore data. Integrasi Veeam dalam Nutanix Mine memungkinkan fungsi backup secara otomatis dan terjadwal serta memulihkan aplikasi dan data ketika terjadi kesalahan, dengan pengelolaan cukup dalam satu konsol yang terpusat.

“Kami memahami kerumitan yang dihadapi tim TI saat ini. Alih-alih berfokus pada pengelolaan server, storage, virtualisasi dan backup yang memakan waktu, serta sumber daya dan biaya pemeliharaan yang tinggi, lebih baik berfokus pada pengembangan bisnis yang mendatangkan revenue. Dan hal ini bisa didapatkan dengan penerapan Nutanix Mine,” tambah Jeffry.

Multipolar Technology Tawarkan Jaminan Ketersediaan Data di HCI dengan Nutanix Mine

Jakarta, Beritasatu.com – Saat ini penerapan infrastruktur data center berbasis Hyperconverged infrastructure (HCI) menjadi kebutuhan strategis perusahaan guna mengurangi kompleksitas dalam mengelola beragam perangkat, sehingga bisa meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya operasional. Tak kalah pentingnya adalah memastikan ketersediaan data setiap saat dibutuhkan dengan proses backup yang tepat.

Multipolar Technology menjawab kebutuhan ini dengan menawarkan solusi Hyperconverged Infrastructure (HCI) Lenovo ThinkAgile HX dengan Nutanix Mine yang dilengkapi solusi backup dan replikasi data dari Veeam.

Jaminan ketersediaan data dalam perusahaan sangatlah penting agar operasional bisnis dapat berjalan lancar. Lenovo ThinkAgile HX mampu menyederhanakan infrastruktur di data center berupa server, storage dan virtualisasi dalam satu perangkat, dengan pengelolaan secara terpusat melalui single consoleSoftware Nutanix Mine yang berjalan di atas Lenovo ThinkAgile terbukti mumpuni untuk menopang kinerjanya. Tambahan lagi, Nutanix Mine juga sudah dilengkapi dengan solusi backup dan replikasi data dari Veeam sehingga pengguna tidak perlu lagi bergantung pada sistem backup manual.

“Tantangan pengelolaan infrastruktur TI saat ini adalah perangkat yang silo atau berdiri sendiri-sendiri. Kompleksitas ini ditambah lagi dengan sulitnya mengelola backup data dan risiko hilangnya data saat backup, serta seberapa cepat data tersebut bisa di-restore,” jelas Jeffry Tjiung Sendjaja, Division Head Server PT Multipolar Technology Tbk di sela-sela webinar bertajuk Simplify, Modernize & Secure Your IT Infrastructure, Selasa (16/2/2021).

Keberhasilan dalam melakukan migrasi dari infrastruktur silo ke HCI tidak berhenti pada penerapan virtualisasi, mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, serta menurunkan biaya operasional dengan proses implementasi hanya dalam hitungan menit. Mengingat masih banyak yang bergantung pada solusi backup tradisional untuk perlindungan data, ada potensi hilangnya data saat dilakukan replikasi dan restore data.

Integrasi Veeam dalam Nutanix Mine memungkinkan fungsi backup secara otomatis dan terjadwal serta memulihkan aplikasi dan data ketika terjadi kesalahan, dengan pengelolaan cukup dalam satu konsol yang terpusat.

“Kami memahami kerumitan yang dihadapi tim TI saat ini. Alih-alih berfokus pada pengelolaan server, storage, virtualisasi dan backup yang memakan waktu, serta sumber daya dan biaya pemeliharaan yang tinggi, lebih baik berfokus pada pengembangan bisnis yang mendatangkan revenue. Dan hal ini bisa didapatkan dengan penerapan Nutanix Mine,” tambah Jeffry.

Webinar Microsoft 365: Take Your Productivity to the Next Level with Microsoft 365

Digital transformation encourages reform in many ways, including providing modern solutions to support better collaboration and productivity. For Bank Pembangunan Daerah with high mobility needs, of course, solutions that can make it easier to work from anywhere, collaboration between teams, accessing company data safely and equipped with automation features are very helpful for daily operations.
 
Based on this need, Multipolar Technology together with Microsoft and Tech Data held a Microsoft 365 Webinar for BPD “Take Your Productivity to the Next Level with Microsoft 365” on January 12, 2021. Microsoft 365 is a cloud-based product that is very useful as a means of increasing productivity and work flexibility. With Microsoft 365, you can work from anywhere and access corporate data securely.  

Info :
Sopo Del Office Towers & Lifestyle
Tower B, Lantai 18
Jl. Mega Kuningan Barat III, Lot 10. 1-6
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta 12950

Email: center@multipolar.com atau telemarketing@multipolar.com
WhatsApp: 081 1186 8383

Sumut24.co – IBM: Menyongsong 2021, Adopsi Teknologi Cloud dan AI Menjadi Kunci Kesuksesan Organisasi Untuk Melalui Masa Pandemi

Di akhir 2020, IBM melihat kebanyakan perusahaan Indonesia lebih berfokus pada adopsi cloud dengan tujuan memberikan layanan digital lebih baik. Sejumlah solusi menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam memilih cloud antara lain adalah hybrid cloud yang bisa disesuaikan dengan skala yang dibutuhkan, serta penyediaan keamanan yang memadai untuk pelanggannya. Di sisi lain, perusahaan Indonesia juga berupaya untuk memfasilitasi penyelenggaraan ekosistem kerja hybrid di mana karyawan bisa secara bergantian bekerja di kantor dan di rumah.

Memasuki tahun 2021, akselerasi transformasi digital semakin tak bisa dihindari saat konsumen semakin aktif secara online, khususnya di berbagai sektor seperti ritel dan perbankan. Perusahaan semakin di dorong untuk berinovasi dan melakukan penemuan kembali atau re-invention agar bisa mendefinisikan kembali layanan yang diberikan kepada pelanggannya. Untuk itu, IBM melihat bahwa hybrid cloud dan atau artificial intelligence (AI) akan menjadi dua kekuatan dominan yang mendorong transformasi digital di semua sektor baik publik maupun swasta.

Berdasarkan kajian terbaru IBM Institute for Business Value (IBV), perusahaan yang berhasil mengungguli lainnya adalah perusahaan yang lebih dulu paham teknologi dalam mengadopsi cloud serta kecerdasan buatan (AI). Lebih dari 74% organisasi cenderung menggunakan hybrid cloud untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan kritis proses bisnis. Sedangkan 6 dari 10 organisasi telah mengadopsi AI untuk meningkatkan kepuasan dan retensi pelanggan.

“Adopsi cloud telah menjadi fitur utama dalam mengembangkan model bisnis baru yang digerakkan secara digital, dan kami percaya bahwa hybrid cloud dan kecerdasan buatan (AI) adalah dua kekuatan dominan yang mendorong transformasi digital di semua sektor. Kedua teknologi ini menjadi sangat fundamental dalam pengembangan operasional sebuah perusahaan menjadi lebih efisien dan memberikan kesempatan untuk berinovasi guna mendorong perkembangan ekonomi digital Indonesia,” kata Tan Wijaya, Presiden Direktur, IBM Indonesia.

IBM Institute for Business Value (IBV) mendalami lebih jauh kapabilitas yang memengaruhi kesuksesan perusahaan di masa pandemi. Hasil temuannya menyebutkan 6 kapabilitas yang menjadi kunci kesuksesan perusahaan terkait pemanfaatan teknologi di tengah pandemi sebagi berikut:

· Kelincahan dan efisiensi: 65% organisasi yang memiliki kinerja terbaik (top performers) menggunakan hybrid cloud untuk mencapai tingkat kelincahan yang dibutuhkan dalam hal pengembangan dan penyelenggaraan layanan. Dari pemanfaatan hybrid cloud, kelincahan, dan efisiensi meningkat hingga lebih dari 91% dari sebelumnya.

· Keterlibatan pelanggan: 53% organisasi yang memiliki kinerja terbaik mengimplementasikan otomasi untuk membangun hubungan dengan pelanggan secara lebih mendalam. Keterlibatan pelanggan pun meningkat hingga 141% dari sebelumnya.

· Rantai pasok dan operasional: Lebih dari 54% perusahaan yang memiliki kinerja terbaik cenderung menggunakan AI untuk perencanaan rantai pasoknya.

· Ketahanan TI dan keberlangsungan bisnis: Lebih dari 120% perusahaan yang memiliki kinerja terbaik cenderung menggunakan cloud untuk pengembangan sesuai skala di lokasi (on-premise) dan mengakomodasi tingginya permintaan.

· Tenaga kerja: Perusahaan yang memiliki kinerja terbaik cenderung melakukan sintesis atas data internal dan data eksternal sehingga mampu meningkatkan efektifitas pengelolaan tenaga kerja.

· Keamanan siber: Lebih dari 72% perusahaan yang memiliki kinerja terbaik cenderung menggunakan AI untuk mencatat dan melakukan penilaian atas ancaman.

 

“Multipolar Technology telah lama menjadi mitra bisnis IBM sejak 1986, sehingga pengembangan solusi kamipun sejalan dengan tren teknologi strategis dari IBM dan kebutuhan pasar, salah satunya dengan mendorong pemanfaatan teknologi hybrid cloud dan AI di berbagai sektor. Untuk mendukung transformasi digital, kami juga telah merancang solusi siap pakai di atas platform IBM sehingga memudahkan pelanggan dalam mengadopsi teknologi terkini,” kata Wahyudi Chandra, Presiden Direktur, Multipolar Technology.

Saat ini, bisnis sedang bergerak cepat dan memanfaatkan teknologi cloud dan AI untuk mengakomodasi kebutuhan yang berbeda dengan sebelumnya. Sebanyak enam puluh persen eksekutif yang di survei, telah mempercepat transformasi digital perusahaan mereka selama pandemi. Organisasi yang berada dalam dua pertiga industri yang IBM teliti, telah memanfaatkan teknologi kunci dan memperoleh hasil signifikan pada pendapatan premium selama pandemi. Kedepannya IBM akan sangat berfokus pada platform solusi hybrid cloud dan AI yang dapat memberikan keleluasaan kepada pelaku bisnis dalam mengembangkan usahanya.

Untuk melihat lebih rinci hasil temuan IBM Institute for Business Value (IBV), unduh laporan yang berjudul “Digital Acceleration: Top Technologies Driving Growth in a Time of Crisis” secara keseluruhan di sini.(red)