Infobanknews – Multipolar Technology Sajikan Solusi Vision Analytics

Jakarta – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) kembali menyelenggarakan Seminar yang kali ini bertajuk “Are You Ready for The Power of Artificial Intelligence?

Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang seiring dengan pesatnya perkembangan pengguna media sosial, tentunya memberi pengaruh bagaimana cara perusahaan dalam berinteraksi dengan pelanggannya. Bukan perkara mudah bagi perusahaan dalam “menangkap” atau membaca konten yang tersebar di dunia maya, bagaimana opini publik yang terbentuk terhadap produk perusahaan.

Bersinergi dengan HPE, seminar kali ini mengedepankan bagaimana hebatnya solusi berbasis Artificial Intelligence dalam menangkap konten yang tersebar di jagat maya, mengelompokkannya menjadi data yang solid sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan strategis guna meningkatkan kepuasan pelanggan. Solusi ini cocok diterapkan antara lain di sektor industri perbankan, asuransi, multifinance, manufaktur otomotif, dan pemerintahan.

Baca juga: Cyber Mengancam, Multipolar Technology Tawarkan Sistem Terintegrasi

Tampak Yohan Gunawan, Group Head Infrastructure, dan Suhenderi, Head of BI Solutions dari PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), serta Andi Bahar, Country Product ManagerHybrid IT-Storage, HPE Indonesia sedang berbincang seputar keunggulan dari solusi VisionAnalyticsberbasis Cognitive yang semakin powerful berjalan di atas solusi HPE Simplivity.

Keterangan gambar kiri ke kanan:

1. Suhenderi, Head of BI Solutions dari PT Multipolar Technology Tbk (MLPT)

2.  Yohan Gunawan, Group Head Infrastructure dari PT Multipolar Technology Tbk (MLPT)

3.  Andi Bahar, Country Product Manager, Hybrid IT-Storage, dari HPE Indonesia.(*)

Infobanknews - Multipolar Technology Sajikan Solusi Vision Analytics

Indotelko – Multipolar Technology tawarkan solusi Cognitive Analytics

JAKARTA (IndoTelko) – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menawarkan solusi berbasis Artificial Intelligence (AI) agar pelanggannya dapat menangkap perkembangan media sosial di Indonesia untuk mengukur keberadaan produk/jasa yang dimilikinya.

“Tentunya bukan perkara mudah bagi perusahaan dalam “menangkap” atau membaca konten yang tersebar di dunia maya, bagaimana opini publik yang terbentuk terhadap produk perusahaan, dapat berupa sentimen positif maupun negatif. Terlebih lagi, bagaimana perusahaan dapat secara cepat mengolah data yang terstuktur maupun tidak terstruktur ini menjadi data yang berguna, yang dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan strategis dalam meningkatkan kepuasan pelanggan,” kata Head of BI Solutions dari Multipolar Technology Yohan Gunawan kala menghadiri seminar “Are You Ready for The Power of Artificial Intelligence?”, kemarin.

Diungkapkannya, perseroan menyiapkan VisionAnalytics yang merupakan aplikasi reporting yang dapat menjawab permasalahan tersebut. Solusi VisionAnalytics berbasis Cognitive berpadu dengan HPE Simplivity.

“Kelebihan solusi ini performa lebih cepat untuk analytics dan waktu pemrosesan lebih cepat untuk data yang lebih besar,” pungkasnya.(ak)

Indotelko - Multipolar Technology tawarkan solusi Cognitive Analytics

IBM Digital Transformation Workshop

MLPT participated in the “IBM Digital Transformation Workshop: What’s Now and Next in The New Era of Digital.” Elen, Head of Digital Technology, Multipolar Technology had the opportunity to be a speaker in the workshop, with IBM API Connect.

IBM API Connect® allows an organization to create, manage, secure and socialize using application programming interfaces (APIs). This solution is available on-premise and in the cloud. Detailed analysis and operational metrics that allow organizations to monitor API usage ensures developer and application requirements that use APIs are satisfied.

Info :

PT MULTIPOLAR TECHNOLOGY Tbk
Lippo Kuningan Building 17th Fl.
Jl. HR. Rasuna Said Kav B12
Jakarta 12940
P +6221 546 0011
F +6221 546 002
E center@multipolar.com

Power Your Future with AI Forum

MLPT participated as one of the sponsors at the IBM Power Your Future with AI Forum event, held at Shangri-La Hotel, Jakarta. This time, the participants who attended came from various industries in Indonesia.

As according to the event title, MLPT brought 2 solutions that surely supported an Artificial Intelligence based environment:
  • VisionAnalytics Cognitive Module: is an enhanced business intelligence solution developed specifically to present information to management in order to  perform effective and efficient performance analysis of a single value of truth or a data center that is centralized, consistent and accurate. VisionAnalytics Cognitive module is based on Artificial Intelligence, so it is able to ‘catch’ and read content spread in cyberspace, be it a positive or negative sentiment so that companies can easily monitor the content related to the solution or service. In addition, this solution can quickly process structured and unstructured information into reports with an informative dashboard as a basis for strategic decision making in improving customer service. VisionAnalytics Cognitive module is also capable of capturing content in Indonesian, and even slang.
  • IBM Server PowerLinux: a server that is highly capable of answering the growth of Big Data, Analytics, and the latest generation of Java applications in an open cloud environment. IBM PowerLinux and its various support systems are designed to provide lower downtime, the best reliability, higher performance, and competitive pricing. The IBM Power architecture is optimized for Red Hat and Suse Linux, as well as third-party solutions from Independent Service Providers (ISVs). Virtualization in PowerLinux provides a cheaper TCO (Total Cost of Ownership) with a more powerful and better capacity.
Info :
PT MULTIPOLAR TECHNOLOGY Tbk
Lippo Kuningan Building 17th Fl.
Jl. HR. Rasuna Said Kav B12
Jakarta 12940
P +6221 546 0011
F +6221 546 002
E center@multipolar.com

BeritaSatu – Layanan VidiaCloud Permudah Pengembangan Bisnis Inkubasi

Jakarta – PT Visionet Data Internasional (VisioNet), anak usaha PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) yang merupakan penyedia layanan Total IT Managed Services pertama dan terbesar di Indonesia, meluncurkan layanan VidiaCloud guna menjawab kebutuhan pasar akan layanan cloud computing (public, private dan hybrid cloud).

Presiden Direktur VisioNet, Paulinus Soegondo, mengatakan, VidiaCloud merupakan layanan cloud computing pertama di Indonesia yang dibangun menggunakan platform Microsoft Azure Stack dan berjalan di atas infrastruktur HPE Integrated Systems yang ditujukan guna membantu bisnis untuk bertransformasi dan berinovasi serta menjadi semakin dinamis dan lincah.

“Selama ini IT Cloud sudah ada, tapi yang jadi permasalahan adalah sewa layanan diluar tapi tidak tahu dimana disimpannya. VidiaCloud jelas lokasinya dan ini kelebihannya. Secara keamanan juga kita bisa yakinkan pelanggan bahwa data yang disimpan akan aman,” ujar Paulinus dalam peluncuran VidiaCloud, di Jakarta, Rabu (31/1).

Menurut Paulinus, guna menjamin kualitas layanan, pihaknya menempatkan VidiaCloud di GTN Data Center Rated 3 ANSI/TIA-924-A yang memiliki standar kualitas layanan Jepang 3S (Safe, Stable dan Sustainable) dan SLA 99,982 persen dengan mengacu pada standar internasional Green Building, ISO 9001 Quality Management System, ISO 27001 Information Security Management System, TVRA (Threat, Vulnerability & Risk Assessment) serta PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard), dan telah lolos audit data center dari Bank Indonesia (mengacu PBI Nomor 9/15/PBI/2007) dan Otoritas Jasa Keuangan (POJK Nomor 38/POJK.03/2016).

“Layanan ini dapat membantu pelaku UMKM untuk masuk ke bisnis IT. Visionet sendiri memiliki 200 kantor cabang di 173 kota di Indonesia. Ini akan membantu teman-teman yang baru di bidang UMKM bahwa tidak usah takut menggunakan IT,” ucapnya.

Hybrid IT Director HPE, Michael Thiotrisno menambahkan, HPE ProLiant untuk Microsoft Azure Stack memungkinkan perusahaan menjalankan layanan komputasi berbasis Azure di data center lokal. “Pengguna layanan ini akan mendapatkan manfaat penuh dari hybrid cloud computing dengan pengalaman yang sama seperti mengoperasikan cloud di lingkungan Azure,” jelasnya.

Michael menambahkan, perusahaan dari berbagai sektor bisa menikmati layanan VidiaCloud untuk mengembangkan bisnis inkubasi, merespons kebutuhan bisnis secara cepat, dan memastikan kelangsungan operasional bisnisnya tanpa perlu dipusingkan lagi dengan penyediaan sumber daya untuk mengelolanya.

Direktur PT Visionet Data Internasional (VisioNet), Miko Yanuar, mengatakan, tidak semua perusahaan mau berinvestasi besar untuk bisnis inkubasi. Dengan pendekatan cloud, pay as you use, pelanggan bisa berlangganan yang dibutuhkan dan membayar hanya yang digunakan saja, sehingga investasi di awal bisa rendah sekali dan kebutuhan compute resource (core, memory, storage) bisa ditingkatkan dengan cepat untuk menjawab kebutuhan pasar.

“Pelanggan bisa langsung menggunakan layanan cloud tanpa perlu dipusingkan pengelolaan perangkat keras, perangkat jaringan, perangkat keamanan, interkoneksi dan bahkan sampai dengan pengelolaan layanan cloud itu sendiri, sehingga pelanggan bisa makin fokus pada pengembangan bisnis utamanya dan pertumbuhan bisnis ke depan,” jelas Miko.

Untuk mempercepat penetrasi pasar, VisioNet menggandeng PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), PT Link Net Tbk (LINK) dan PT Helios Informatika Nusantara (Helios) selaku mitra strategis guna menawarkan solusi ini ke pasar.

“Saat ini merupakan momentum yang tepat bagi VisioNet dengan meluncurkan layanan VidiaCloud sebagai alternatif bagi pelaku usaha yang menginginkan fleksibilitas dan skalabilitas tinggi dalam bisnis. Kami optimis layanan baru dari VisioNet ini mampu meningkatkan kontribusi pendapatan bagi perusahaan. Kolaborasi dari Multipolar Technology Group (Multipolar Technology, Visionet Data Internasional dan Graha Teknologi Nusantara) ditambah dengan pengalaman di bidang IT Managed Services sejak 2006 dengan cakupan layanan yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi nilai tambah yang patut diperhitungkan dalam memilih penyedia layanan cloud,” ujar Presiden Direktur Multipolar Technology, Wahyudi Chandra.

BeritaSatu - Layanan VidiaCloud Permudah Pengembangan Bisnis Inkubasi

Infokomputer: Inilah Keunggulan VidiaCloud untuk Tingkatkan Keuntungan Perusahaan

Tampak strategic partner sedang sedang berbincang seputar keunggulan dari VidiaCloud yang diluncurkan hari ini (31/1) di Jakarta, dari kiri ke kanan, Direktur PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), Bp. Akira Yoshimoto, Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), Bp. Wahyudi Chandra, Direktur VisioNet, Bp. Miko Yanuar, Presiden Direktur VisioNet, Bp. Paulinus Soegondo, Director Enterprise & Commercial Microsoft lndonesia, lbu Nina Wirahadikusumah, Presiden Direktur CTI, Bp. Harry Surjanto, Presiden Direktur PT Helios lnformatika Nusantara, Bp. Deddy Sudja, Country Managing Director Hewlett Packard Enterprise (HPE), Bp. Hengkie Kastono, dan Director & General Manager APAC Pointnext Channel and Service Providers Hewlett Packard Enterprise (HPE), Christanto Suryadarma.

PT. Visionet Data Internasional (VisioNet), anak usaha PT Multipolar Technology Tbk meluncurkan layanan VidiaCloud untuk menjawab kebutuhan pasar terhadap layanan cloud computing (public, private dan hybrid cloud) di Jakarta.

VidiaCloud memposisikan dirinya sebagai Trusted, Reliable & Excellence Cloud Service karena VisioNet memiliki pengalaman lebih dari 11 tahun dalam memberikan layanan IT Managed Services kepada korporasi besar.

VidiaCloud merupakan layanan cloud computing pertama di Indonesia yang menggunakan platform Microsoft Azure Stack dan berjalan di atas infrastruktur HPE Integrated Systems untuk terus bertransformasi dan berinovasi.

Paulinus Soegondo (Presiden Direktur PT Visionet Data Internasional) mengatakan permasalahan utama pengadopsian layanan cloud adalah keamanan data, pengawasan, dan data sovereignty (kedaulatan data).

“Kami memahami bahwa masih banyak pelaku usaha yang belum yakin untuk memanfaatkan cloud computing. Karena itu, kami mempercayakan solusi Microsoft Azure Stack dengan infrastruktur HPE Integrated Systems untuk VidiaCloud,” katanya di Jakarta, Rabu.

Michael Thiotrisno (Hybrid IT Director HPE) mengatakan HPE ProLiant untuk Microsoft Azure Stack memungkinkan perusahaan menjalankan layanan komputasi berbasis Azure di data center lokal.

“Pengguna layanan ini akan mendapatkan manfaat penuh dari hybrid cloud computing dengan pengalaman yang sama seperti mengoperasikan cloud di lingkungan Azure: ujarnya.

Miko Yanuar (Direktur PT Visionet Data Internasional) mengatakan perusahaan dari berbagai sektor bisa menikmati layanan VidiaCloud untuk mengembangkan bisnis inkubasi, merespons kebutuhan bisnis secara cepat, dan memastikan kelangsungan operasional bisnisnya (business continuity) tanpa perlu penyediaan sumber daya untuk mengelolanya.

“Tidak semua perusahaan mau berinvestasi besar untuk bisnis inkubasi. Dengan pendekatan cloud — pay as you use, pelanggan bisa berlangganan yang dibutuhkan dan membayar hanya yang digunakan saja, sehingga investasi awal bisa rendah: katanya.

Miko mengatakan pelanggan bisa langsung menggunakan layanan cloud VidiaCloud tanpa perlu pusing dengan pengelolaan perangkat keras, perangkat jaringan, perangkat keamanan, interkoneksi bahkan sampai dengan pengelolaan layanan cloud itu sendiri.

“Pelanggan tinggal makin fokus pada pengembangan bisnis utamanya dan pertumbuhan bisnis ke depan. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk berbagi pakai compute resource dengan perusahaan lain sehingga efisiensi biaya bisa ditingkatkan dan mendukung fleksibilitas bisnis,” pungkasnya.

Keunggulan

VidiaCloud memiliki layanan 24×7 Customer Care, 24×7 Security Operation Center, ISO 9001 Ouality Management System dan ISO 20001 IT Service Management yang akan rampung pada pertengahan 2018.

VidiaCloud mampu menghadirkan beragam solusi untuk menjawab kebutuhan pelanggan seperti Infrastructure as a Service (laaS), Backup as a Service (BaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Disaster Recovery as a Service (DRaaS).

Selain itu, VisioNet menempatkan layanan cloud computing VidiaCloud di GTN Data Center Rated 3 ANSI/TIA-924-A yang memiliki standar kualitas layanan Jepang 3S (Safe, Stable dan Sustainable) dan SLA 99,982 persen dengan mengacu pada standar internasional Green Building, ISO 9001 Ouality Management System, ISO 27001 Information Security Management System, TVRA (Threat, Vulnerability & Risk Assessment) serta PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard), dan telah lolos audit data center dari Bank Indonesia (mengacu PBI No.9/15/PBI/2007) dan Otoritas Jasa Keuangan (POJK No.38/POJK.03/2016).

VisioNet juga menyediakan model bisnis IT Shared Services yang memungkinkan perusahaan memenuhi kebutuhan infrastruktur TI berbasis opex (operating expense) dalam waktu kurang dari 7 hari atau dalam hitungan jam.

Mitra Bisnis

VisioNet pun menggandeng PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), PT Link Net Tbk (LINK) dan PT Helios Informatika Nusantara (Helios) selaku mitra strategis untuk menawarkan solusi VidiaCloud ke pasar.

Wahyudi Chandra (Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk) mengatakan layanan VidiaCloud dapat menjadi alternatif bagi pelaku usaha yang menginginkan fleksibilitas dan skalabilitas tinggi dalam bisnis.

“Kami optimis layanan baru dari VisioNet ini mampu meningkatkan kontribusi pendapatan bagi perusahaan,” ujarnya.

Infokomputer: Inilah Keunggulan VidiaCloud untuk Tingkatkan Keuntungan Perusahaan

iTech – VisioNet Luncurkan VidiaCloud

Jakarta-Itech- PT Visionet Data Internasional (VisioNet), anak usaha PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) yang merupakan penyedia layanan Total IT Managed Services, meluncurkan layanan VidiaCloud untuk memenuhi kebutuhan pasar akan layanan cloud computing (public, private dan hybrid cloud). VidiaCloud memposisikan diri sebagai Trusted, Reliable & Excellence Cloud Service.

Saat ini masih banyak pelaku usaha yang belum sepenuhnya yakin menggunakan cloud computing. Permasalahan utamanya, mereka kuatir akan keamanan data, pengawasan, dan kedaulatan data perusahaan. Mengantisipasi permasalahan ini, VisioNet meluncurkan layanan VidiaCloud, layanan cloud computing yang dibangun menggunakan platform Microsoft Azure Stack dan berjalan di atas infrastruktur HPE Integrated Systems. Solusi ini guna membantu kalangan bisnis bertransformasi dan berinovasi agar performa usahaya menjadi semakin dinamis dan lincah.

Dalam pengembangan solusi VidiaCloud ini, VisioNet menggandeng PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), PT Link Net Tbk (LINK) dan PT Helios Informatika Nusantara (Helios) selaku mitra strategis untuk menghadirkan solusi ini ke pasar. “Kami memahami bahwa masih banyak pelaku usaha yang belum yakin untuk memanfaatkan cloud computing. Untuk itu kami mempercayakan solusi Microsoft Azure Stack dengan infrastruktur HPE Integrated Systems untuk VidiaCloud sehingga bisa meniadakan semua risiko tersebut,” jelas Paulinus Soegondo, Presiden Direktur PT Visionet Data Internasional (VisioNet) kepada pers saat peluncuran VidiaCloud (31/1), di Jakarta.

VidiaCloud optimistis memposisikan diri sebagai Trusted, Reliable & Excellence Cloud Service karena VisioNet memiliki pengalaman lebih dari 11 tahun dalam memberikan layanan IT Managed Services kepada korporasi besar. Selain itu, VidiaCloud merupakan layanan cloud computing yang semua layanannya berada di Indonesia dan didukung dengan 24×7 Customer Care, 24×7 Security Operation Center, ISO 9001 Quality Management System dan ISO 20001 IT Service Management (akan rampung pada pertengahan tahun 2018). VidiaCloud menghadirkan beragam solusi yang dapat secara dinamis disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan seperti Infrastructure as a Service (IaaS), Backup as a Service (BaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Disaster Recovery as a Service (DRaaS).

Untuk menjamin kualitas layanan, VisioNet menempatkan VidiaCloud di GTN Data Center Rated 3 ANSI/TIA-924-A yang memiliki standar kualitas layanan Jepang 3S (Safe, Stable dan Sustainable) dan SLA 99,982% dengan mengacu pada standar internasional Green Building, ISO 9001 Quality Management System, ISO 27001 Information Security Management System, TVRA (Threat, Vulnerability & Risk Assessment) serta PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard). Selain itu, juga telah lolos audit data center dari Bank Indonesia (mengacu PBI No.9/15/PBI/2007) dan Otoritas Jasa Keuangan (POJK No.38/POJK.03/2016). (AC)

iTech - VisioNet Luncurkan VidiaCloud

Investor Daily – VisioNet Meluncurkan VidiaCloud

Oleh Emanuel Kure

 JAKARTA — PT Visionet Data Internasional (VisioNet), anak usaha PT Multipolar Technology Tbk yang merupakan penyedia layanan total IT managed services, meluncurkan layanan VidiaCloud guna menjawab kebutuhan layanan komputasi awan (cloud computing), baik public, private, dan hybrid doud. Layanan ini menyasar segmen start-up yang tengah menjalani inkubasi untuk mengembangkan usahanya.

Paulinus S Koesoemo, president director VisioNet, mengatakan, dunia sekarang akan lebih fokus ke digital transformation. Apalagi, dunia kreatif sudah pasti banyak sekali membutuhkan dan melahirkan solusi-solusi baru. “Solusi-solusi baru adalah inkubator konsep dasarnya. Kami akan membina pengusaha-pengusaha baru, software-software baru untuk masuk ke dunia bisnis. Kami menyiapkan infrastrukturnya untuk inkubator biar bisa mensupport industri,” ujar Paulinus, saat peluncuran layanan VidiaCloud di Jakarta, Rabu (31/1). Menurut dia, VidiaCloud mempo-sisikan diri sebagai Trusted, Reliable, Excellence Cloud Service. Semua hal tersebut dapat tercapai karena VisioNet memiliki pengalaman lebih dari 11 tahun dalam memberikan layanan IT Managed Services kepada

korporasi besar. Selain itu, VidiaCloud merupakan layanan cloud computing yang semua layanannya berada di Indonesia dan sudah didukung dengan 24×7 Cus-tomer Care, 24×7 Security Operation Center, ISO 9001 Quality Management System, dan ISO 20001 IT Service Management (yang akan rampung pada pertengahan tahun 2018). “VidiaCloud menghadirkan be-ragam solusi yang dapat secara dinamis disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, seperti Infrastructure as a Service (IaaS), Backup as a Service (BaaS), Plafform as a Service (PaaS), dan Disaster Recovery as a Service (DraaS),” ujarnya. Paulinus menjelaskan, VidiaCloud merupakan layanan cloud computing pertama di Indonesia yang dibangun dengan menggunakan platform Microsoft Azure Stack dan berjalan di atas infrastruktur HPE Integrated Systems. Produk ini ditujukan guna membantu bisnis untuk bertransformasi dan berinovasi serta menjadi semakin dinamis dan lincah. Bahkan, guna menjamin kualitas layanan, VisioNet menempatkan VidiaCloud di GTN Data Center Rated 3 ANSI/TIA-924′-A yang memiliki

standar kualitas layanan Jepang 3S (safe, stable dan sustainable) dan SLA 99,982% dengan mengacu pada standar internasional Green Building, ISO 9001 Quality Management System, ISO 27001 Information Security Management System, Threat, Vulnerability & Risk Assessment (I’VRA) serta Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS), dan telah lolos audit data center dari Bank Indonesia (mengacu pada PBI No.9/15/PBI/2007) dan Otoritas Jasa Keuangan (POJK No.38/ POJK.03/2016). Melalui VidiaCloud, VisioNet menyediakan model bisnisITShared Services yang memungkinkan perusahaan memenuhi kebutuhan infrastruktur T1 berbasis biaya operasional (operating expense/opex) dalam waktu kurang dari tujuh hari. Atau, bahkan, dalam hitungan jam, mulai dari yang paling mendasar, seperti kebutuhan compute resource (core, memory, storage) secara virtual, hingga yang paling advance, yaitu pemenuhan kebutuhan TI ber-basis aplikasi. “Kami memahami bahwa masih banyak pelaku usaha yang belum yakin untuk memanfaatkan cloud computing.Untuk itu, karni mempercayakan

solusi Microsoft Azure Stack dengan infrastrukt-ur HPE Integrated Systems untuk VidiaCloud, sehingga bisa meniadakan semua risiko tersebut,” jelas Paulinus. Michael Thiotrisno, Hybrid IT Director HPE, menambahkan, HPE ProLiant untuk Microsoft Azure Stack memungkinkan perusahaan menjalankan layanan komputasi berbasis Azure di data center lokal. Penggunalayanan ini pun akan mendapatkan manfaat penuh dari hybrid cloud computing dengan pengalaman yang sama, seperti mengoperasikan cloud di lingkungan Azure. “Perusahaan dari berbagai sektor bisa menikmati layanan VidiaCloud untuk mengembangkan bisnis inkuba-si, merespons kebutuhanbisnis secara cepat, dan memastikan kelangsungan operasional bisnisnya (business continuity) tanpa perlu dipusingkan lagi dengan penyediaan sumber daya untuk mengelolanya,” tutur Michael.

Lebih jauh Direktur VisioNet Miko Yanuar mengungkapkan, tidak semua peru-sahaan mau berinvestasi besar untuk bisnis inkubasi. Dengan pendekatan cloud, Pay as you use, pelanggan bisa berlangganan sesuai kebutuhan dan membayar hanya yang digunakan. Ka-rena itu, investasi di awal bisa rendah sekali dan kebutuhan compute resource bisa ditinglcatkan dengan cepat untuk menjawab kebutuhan pasar. “Pelanggan bisa langsung menggunakan layanan cloud tanpa perlu dipusingkan pengelolaan perangkat keras, perangkat jaringan, perangkat keamanan, interkoneksi, dan bahkan, sampai dengan pengelolaan layanan cloud itu sendiri, sehingga pelanggan bisa makin fokus pada pengembangan bisnis utamanya dan pertumbuhan bisnis ke depan,” ungkap Miko Untuk mempercepat penetrasi pasar,VisioNet pun menggandeng PT Multipolar Technology Tbk (ML.FT), PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), PT Link Net Tbk (LINK), dan PT Helios Informatika Nusantara (Helios) selaku mitra strategis guna menawarkan solusi ini ke pasar. “Saat ini merupakan momentum yang tepat bagi VisioNet dengan meluncurkan layanan VidiaCloud sebagai alternatif bagi pelaku usaha yang menginginkan fleksibilitas dan skalabilitas tinggi dalam bisnisnya,” tutup Wahyudi Chandra, presiden direktur PT Multipolar Technology Tbk.

Investor Daily - VisioNet Meluncurkan VidiaCloud

Indotelko – VisioNet genjot bisnis cloud

JAKARTA (IndoTelko) – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) tengah menggenjot bisnis cloud computing (cloud) melalui anak usaha, PT Visionet Data Internasional (VisioNet), dengan merilis layanan VidiaCloud.

“Ini cloud untuk semua. Kita main di Infrastructure as Service kalau di Cloud dengan VidiaCloud ini,” papar  Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra di Jakarta, Rabu (31/1).

Dijelaskannya, VidiCloud menggarap segmen public, private dan hybrid cloud dengan memposisikan diri sebagai Trusted, Reliable & Excellence Cloud Service.

VidiaCloud menghadirkan beragam solusi yang dapat secara dinamis disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan seperti Infrastructure as a Service (IaaS), Backup as a Service (BaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Disaster Recovery as a Service (DRaaS).

VidiaCloud merupakan layanan cloud computing pertama di Indonesia yang dibangun menggunakan platform Microsoft Azure Stack dan berjalan di atas infrastruktur HPE Integrated Systems yang ditujukan guna membantu bisnis untuk bertransformasi dan berinovasi serta menjadi semakin dinamis dan lincah.

Guna menjamin kualitas layanan, VisioNet menempatkan VidiaCloud di GTN Data Center Rated 3 ANSI/TIA-924-A yang memiliki standar kualitas layanan Jepang 3S (Safe, Stable dan Sustainable) dan SLA 99,982% dengan mengacu pada standar internasional Green Building, ISO 9001 Quality Management System, ISO 27001 Information Security Management System, TVRA (Threat, Vulnerability & Risk Assessment) serta PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard), dan telah lolos audit data center dari Bank Indonesia (mengacu PBI No.9/15/PBI/2007) dan Otoritas Jasa Keuangan (POJK No.38/POJK.03/2016).

Melalui VidiaCloud, VisioNet menyediakan model bisnis IT Shared Services yang memungkinkan perusahaan memenuhi kebutuhan infrastruktur TI berbasis opex (operating expense) dalam waktu kurang dari 7 hari atau bahkan dalam hitungan jam – tergantung dari kompleksitasnya – mulai dari yang paling mendasar seperti kebutuhan akan compute resource (core, memory, storage) secara virtual, hingga yang paling advance yaitu pemenuhan kebutuhan TI berbasis aplikasi.

“Kami memahami bahwa masih banyak pelaku usaha yang belum yakin untuk memanfaatkan cloud computing. Untuk itu kami mempercayakan solusi Microsoft Azure Stack dengan infrastruktur HPE Integrated Systems untuk VidiaCloud sehingga bisa meniadakan semua risiko tersebut,” jelas Presiden Direktur Visionet Data Internasional (VisioNet) Paulinus Soegondo.

Hybrid IT Director HPE Michael Thiotrisno menambahkan bahwa HPE ProLiant untuk Microsoft Azure Stack memungkinkan perusahaan menjalankan layanan komputasi berbasis Azure di data center lokal, dan pengguna layanan ini akan mendapatkan manfaat penuh dari hybrid cloud computing dengan pengalaman yang sama seperti mengoperasikan cloud di lingkungan Azure.

“Tidak semua perusahaan mau berinvestasi besar untuk bisnis inkubasi. Dengan pendekatan cloud – pay as you use, pelanggan bisa berlangganan yang dibutuhkan dan membayar hanya yang digunakan saja, sehingga investasi di awal bisa rendah sekali dan kebutuhan compute resource (core, memory, storage) bisa ditingkatkan dengan cepat untuk menjawab kebutuhan pasar. Pelanggan bisa langsung menggunakan layanan cloud tanpa perlu dipusingkan pengelolaan perangkat keras, perangkat jaringan, perangkat keamanan, interkoneksi dan bahkan sampai dengan pengelolaan layanan cloud itu sendiri, sehingga pelanggan bisa makin fokus pada pengembangan bisnis utamanya dan pertumbuhan bisnis ke depan,” jelas Direktur VisioNet Miko Yanuar.

VisioNet menggandeng Multipolar Technology, PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), PT Link Net Tbk (LINK) dan PT Helios Informatika Nusantara (Helios) selaku mitra strategis guna menawarkan solusi ini ke pasar.(dn)

Indotelko - VisioNet genjot bisnis cloud