Dunia Usaha Memerlukan Infrastruktur Jaringan yang Mendukung Konektivitas

JAKARTA, investor.id – Berkat kecanggihan teknologi, kini karyawan bekerja dari mana saja (work from anywhere) dan pelanggan mengakses situs web perusahaan kapan saja (access anytime) sudah menjadi hal yang lumrah.

Selain mempermudah dan mempercepat, tren semacam itu diyakini juga mendongkrak kinerja sekaligus menekan biaya proses bisnis.

Persoalannya, multi konektivitas yang digunakan oleh karyawan dan pelanggan yang demikian banyak itu belum tentu semua aman. Bisa jadi, sebagian besar koneksi yang digunakan oleh karyawan dan pelanggan untuk mengakses situs web atau aplikasi perusahaan dari luar jaringan kantor mengandung malware. Malware itulah yang kemudian menjadi jalan bagi para penjahat siber untuk mencuri database perusahaan.

Itu sebabnya, kasus serangan siber terus meningkat. Di Indonesia saja, berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara, jumlah serangan siber selama 2023 mencapai 400 juta kali.

Dari jumlah itu, 53%-nya menyerang situs instansi pemerintah, 11%  lembaga keuangan, dan sisanya (36%) berbagai industri lainnya. Serangan itu 54%-nya berupa ransomware, 23% phishing, 13% social engineering, dan 10% lainnya.

Oleh karena itu, PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu automasi proses bisnis perusahaan berbagai sektor di Tanah Air, menyarankan agar perusahaan-perusahaan menggunakan infrastruktur jaringan yang mendorong konektivitas secara optimal dan aman dari sisi bahaya siber seperti Cisco Secure Access Service Edge (SASE).

“Saat ini, mayoritas infrastruktur jaringan perusahaan tidak dirancang untuk pola kerja hybrid sehingga kinerjanya tak maksimal,” ungkap Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology Yohan Gunawan dalam seminar Enhancing Security and Connectivity Across All Clouds with Cisco Secure Service Edge yang digelar Multipolar Technology di Shangri-La Jakarta, baru-baru ini.

Cisco SASE hadir untuk menjawab tantangan itu. Dengan menggabungkan fungsi jaringan dan keamanan secara terpadu, solusi ini mampu mendukung konektivitas layanan bisnis perusahaan yang aman dan optimal.

Terdapat dua teknologi yang mendukung fungsi itu: pertama, Cisco SD-WAN; bertugas mengelola lalu lintas jaringan berbasis multicloud sehingga dapat berjalan lebih cepat dan lebih baik.

Fitur Multiprotocol Label Switching (MPLS) yang terdapat pada Cisco SD-WAN mampu memilihkan rute lalu lintas ke situs web atau aplikasi perusahaan melalui jalur tercepat secara otomatis. Fitur ini cocok untuk mengakomodasi perusahaan dengan cabang atau site, layanan, dan pelanggan yang banyak, serta kesibukan lalu lintas jaringan yang tinggi.

Kedua, Cisco Secure Access. Karena lalu lintas jaringan berasal dari mana saja (karyawan dan pelanggan), melibatkan perangkat apa saja (PC, laptop, dan smartphone), ke jaringan apa saja (situs web, aplikasi), maka Cisco Secure Access berperan penting dalam menjaga keamanannya. Harus dipahami betul bahwa tidak semua koneksi yang digunakan karyawan dan pelanggan di luar jaringan kantor itu aman dari bahaya siber.

Menurut Yohan, Cisco Secure Access tergolong teknologi keamanan cloud terkonvergensi yang bersifat Zero Trust. Artinya, semua lalu lintas jaringan dianggap tidak bisa dipercaya.

Teknologi tersebut dilengkapi fitur Secure Web Gateway (SWG), Cloud Access Security Broker (CASB) dan DLP, Zero Trust Network Accesss (ZTNA), Firewall-as-a-Services (FaaS) yang sudah dilengkapi dengan teknologi IPS.

Cisco Secure Access dilengkapi dengan fitur Cisco AI Assistant with Secure Access yang sanggup mempercepat administrasi kebijakan hingga 70% dan mengurangi potensi kesalahan manusia semaksimal mungkin; juga fitur Experience Insights, dashboard untuk memantau user experience serta lalu lintas jaringan ke situs web dan aplikasi perusahaan; serta fitur-fitur keamanan lainnya.

“Jadi, dapat disimpulkan bahwa Cisco SASE merupakan solusi yang mampu menjamin konektivitas melalui jaringan yang ada, baik di dalam kantor maupun di luar kantor, secara optimal serta aman dari ancaman siber. Penerapan solusi ini tentunya akan mendukung aktivitas dan layanan bisnis secara aman dari mana saja,” kata Yohan.

“Jika perusahaan ingin mengimplementasikannya, tim ahli yang berpengalaman dan tersertifikasi dari Multipolar Technology sebagai Cisco Gold Partner siap membantu,” pungkasnya

Work From Anywhere Tingkatkan Risiko Serangan Siber, Multipolar Technology Ungkap Kelebihan Solusi Cisco SASE

Berkat kecanggihan teknologi, kini karyawan bekerja dari mana saja (work from anywhere) dan pelanggan mengakses situs web perusahaan kapan saja (access anytime) sudah menjadi hal yang lumrah. Selain mempermudah dan mempercepat, tren semacam itu diyakini juga mendongkrak kinerja sekaligus menekan biaya proses bisnis.

Persoalannya, multikonektivitas yang digunakan oleh karyawan dan pelanggan yang demikian banyak itu belum tentu semua aman. Bisa jadi, sebagian besar koneksi yang digunakan oleh karyawan dan pelanggan untuk mengakses situs web atau aplikasi perusahaan dari luar jaringan kantor mengandung malware. Malware itulah yang kemudian menjadi jalan bagi para penjahat siber untuk mencuri database perusahaan.

Itu sebabnya, kasus serangan siber terus meningkat. Di Indonesia, berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara, jumlah serangan siber selama 2023 mencapai 400 juta kali. Dari jumlah itu, 53%-nya menyerang situs instansi pemerintah, 11%  lembaga keuangan, dan sisanya (36%) berbagai industri lainnya. Serangan itu 54%-nya berupa ransomware, 23% phishing, 13% social engineering, dan 10% lainnya.

Oleh karena itu, PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu automasi proses bisnis perusahaan berbagai sektor di Tanah Air, menyarankan agar perusahaan-perusahaan menggunakan infrastruktur jaringan yang mendorong konektivitas secara optimal dan aman dari sisi bahaya siber seperti Cisco Secure Access Service Edge (SASE).

“Saat ini, mayoritas infrastruktur jaringan perusahaan tidak dirancang untuk pola kerja hybrid sehingga kinerjanya tak maksimal,” ungkap Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology, Yohan Gunawan, dalam seminar Enhancing Security and Connectivity Across All Clouds with Cisco Secure Service Edge yang digelar Multipolar Technology di Shangri-La Jakarta, Selasa pekan lalu.

Cisco SASE hadir untuk menjawab tantangan itu. Dengan menggabungkan fungsi jaringan dan keamanan secara terpadu, solusi ini mampu mendukung konektivitas layanan bisnis perusahaan yang aman dan optimal. Terdapat dua teknologi yang mendukung fungsi itu: pertama, Cisco SD-WAN; bertugas mengelola lalu lintas jaringan berbasis multicloud sehingga dapat berjalan lebih cepat dan lebih baik.

Fitur Multiprotocol Label Switching (MPLS) yang terdapat pada Cisco SD-WAN mampu memilihkan rute lalu lintas ke situs web atau aplikasi perusahaan melalui jalur tercepat secara otomatis. Fitur ini cocok untuk mengakomodasi perusahaan dengan cabang atau site, layanan, dan pelanggan yang banyak, serta kesibukan lalu lintas jaringan yang tinggi.

Kedua, Cisco Secure Access. Karena lalu lintas jaringan berasal dari mana saja (karyawan dan pelanggan), melibatkan perangkat apa saja (PC, laptop, dan smartphone), ke jaringan apa saja (situs web, aplikasi), Cisco Secure Access berperan penting dalam menjaga keamanannya. Harus dipahami betul bahwa tidak semua koneksi yang digunakan karyawan dan pelanggan di luar jaringan kantor itu aman dari bahaya siber.

Menurut Yohan, Cisco Secure Access tergolong teknologi keamanan cloud terkonvergensi yang bersifat Zero Trust. Artinya, semua lalu lintas jaringan dianggap tidak bisa dipercaya. Teknologi tersebut dilengkapi fitur Secure Web Gateway (SWG), Cloud Access Security Broker (CASB) dan DLP, Zero Trust Network Accesss (ZTNA), Firewall-as-a-Services (FaaS) yang sudah dilengkapi dengan teknologi IPS.

Kini, Cisco Secure Access dilengkapi dengan fitur Cisco AI Assistant with Secure Access yang sanggup mempercepat administrasi kebijakan hingga 70% dan mengurangi potensi kesalahan manusia semaksimal mungkin; juga fitur Experience Insights, dashboard untuk memantau user experience serta lalu lintas jaringan ke situs web dan aplikasi perusahaan; serta fitur-fitur keamanan lainnya.

“Jadi, dapat disimpulkan bahwa Cisco SASE merupakan solusi yang mampu menjamin konektivitas melalui jaringan yang ada, baik di dalam kantor maupun di luar kantor, secara optimal serta aman dari ancaman siber. Penerapan solusi ini tentunya akan mendukung aktivitas dan layanan bisnis secara aman dari mana saja,” kata Yohan. “Jika perusahaan ingin mengimplementasikannya, tim ahli yang berpengalaman dan tersertifikasi dari Multipolar Technology sebagai Cisco Gold Partner siap membantu,” pungkasnya.

Multipolar Technology Ungkap Kelebihan Solusi Cisco SASE dalam Menangkal Serangan Siber Perusahaan

Warta Ekonomi, Jakarta – Berkat kecanggihan teknologi, kini karyawan bekerja dari mana saja (work from anywhere) dan pelanggan mengakses situs web perusahaan kapan saja (access anytime) sudah menjadi hal yang lumrah. Selain mempermudah dan mempercepat, tren semacam itu diyakini juga mendongkrak kinerja sekaligus menekan biaya proses bisnis.

Persoalannya, multi konektivitas yang digunakan oleh karyawan dan pelanggan yang demikian banyak itu belum tentu semua aman. Bisa jadi, sebagian besar koneksi yang digunakan oleh karyawan dan pelanggan untuk mengakses situs web atau aplikasi perusahaan dari luar jaringan kantor mengandung malwareMalware itulah yang kemudian menjadi jalan bagi para penjahat siber untuk mencuri database perusahaan.

Itu sebabnya, kasus serangan siber terus meningkat. Di Indonesia saja, berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara, jumlah serangan siber selama 2023 mencapai 400 juta kali. Dari jumlah itu, 53%-nya menyerang situs instansi pemerintah, 11% lembaga keuangan, dan sisanya (36%) berbagai industri lainnya. Serangan itu 54%-nya berupa ransomware, 23% phishing, 13% social engineering, dan 10% lainnya.

Oleh karena itu, PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak perusahaan PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu automasi proses bisnis perusahaan berbagai sektor di Tanah Air, menyarankan agar perusahaan-perusahaan menggunakan infrastruktur jaringan yang mendorong konektivitas secara optimal dan aman dari sisi bahaya siber seperti Cisco Secure Access Service Edge (SASE).

“Saat ini, mayoritas infrastruktur jaringan perusahaan tidak dirancang untuk pola kerja hybrid sehingga kinerjanya tak maksimal,” ungkap Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology Yohan Gunawan dalam seminar Enhancing Security and Connectivity Across All Clouds with Cisco Secure Service Edge yang digelar Multipolar Technology di Shangri-La Jakarta, Selasa pekan lalu.

Cisco SASE hadir untuk menjawab tantangan itu. Dengan menggabungkan fungsi jaringan dan keamanan secara terpadu, solusi ini mampu mendukung konektivitas layanan bisnis perusahaan yang aman dan optimal. Terdapat dua teknologi yang mendukung fungsi itu: pertama, Cisco SD-WAN; bertugas mengelola lalu lintas jaringan berbasis multicloud sehingga dapat berjalan lebih cepat dan lebih baik.

Fitur Multiprotocol Label Switching (MPLS) yang terdapat pada Cisco SD-WAN mampu memilihkan rute lalu lintas ke situs web atau aplikasi perusahaan melalui jalur tercepat secara otomatis. Fitur ini cocok untuk mengakomodasi perusahaan dengan cabang atau site, layanan, dan pelanggan yang banyak, serta kesibukan lalu lintas jaringan yang tinggi.

Kedua, Cisco Secure Access. Karena lalu lintas jaringan berasal dari mana saja (karyawan dan pelanggan), melibatkan perangkat apa saja (PC, laptop, dan smartphone), ke jaringan apa saja (situs web, aplikasi), maka Cisco Secure Access berperan penting dalam menjaga keamanannya. Harus dipahami betul bahwa tidak semua koneksi yang digunakan karyawan dan pelanggan di luar jaringan kantor itu aman dari bahaya siber.

Menurut Yohan, Cisco Secure Access tergolong teknologi keamanan cloud terkonvergensi yang bersifat Zero Trust. Artinya, semua lalu lintas jaringan dianggap tidak bisa dipercaya. Teknologi tersebut dilengkapi fitur Secure Web Gateway (SWG), Cloud Access Security Broker (CASB) dan DLP, Zero Trust Network Accesss (ZTNA), FirewallasaServices (FaaS) yang sudah dilengkapi dengan teknologi IPS.

Kini, Cisco Secure Access dilengkapi dengan fitur Cisco AI Assistant with Secure Access yang sanggup mempercepat administrasi kebijakan hingga 70% dan mengurangi potensi kesalahan manusia semaksimal mungkin; juga fitur Experience Insights, dashboard untuk memantau user experience serta lalu lintas jaringan ke situs web dan aplikasi perusahaan; serta fitur-fitur keamanan lainnya.

“Jadi, dapat disimpulkan bahwa Cisco SASE merupakan solusi yang mampu menjamin konektivitas melalui jaringan yang ada, baik di dalam kantor maupun di luar kantor, secara optimal serta aman dari ancaman siber. Penerapan solusi ini tentunya akan mendukung aktivitas dan layanan bisnis secara aman dari mana saja,” kata Yohan. “Jika perusahaan ingin mengimplementasikannya, tim ahli yang berpengalaman dan tersertifikasi dari Multipolar Technology sebagai Cisco Gold Partner siap membantu,” pungkasnya.

Multipolar Technology Tawarkan Nutanix Cloud Platform, Solusi Apa Itu?

Multipolar Technology menawarkan Nutanix Cloud Platform.

● Multipolar Technology menawarkan Nutanix Cloud Platform yang harus dimiliki oleh perusahaan di era digital sekarang ini.

● “One Platform ini dapat menyatukan layanan yang berada di atas infrastruktur hybrid multicloud secara lebih sederhana.”

Jakarta, TechnoBusiness ID ● Transformasi digital memang menyederhanakan sistem konvensional menjadi jauh lebih ringkas, cepat, akurat, dan otomatis, tetapi sebetulnya juga tak sesederhana yang dibayangkan. Sebab, di dalam proses pendigitalan bisnis ada infrastruktur jaringan, platform manajemen data, hingga solusi keamanan siber minimal yang harus dipenuhi perusahaan.

Oleh sebab itu, PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak usaha PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL) yang fokus membantu automasi proses bisnis perusahaan-perusahaan di berbagai sektor industri seluruh Indonesia, menawarkan satu solusi yang layak untuk memenuhi standar kebutuhan tersebut, yakni Nutanix Cloud Platform.

Dalam seminar Unlock Your Competitive Edge with Nutanix Cloud Platform yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology berkolaborasi dengan Nutanix dan Helios Informatika Nusantara di Jakarta, Rabu (10/7), Jeffry Tjiung Sendjaja, Division Head Server and Storage Multipolar Technology, menjelaskan lebih detail mengenai Nutanix Cloud Platform dan sejumlah keunggulannya.

(Dari kiri ke kanan) Presales Server x86 Head Multipolar Technology Adrian Kustiawan, System Engineer Helios Informatika Nusantara Piqih Aditiya, Technical Consultant Manager Nutanix Arief Pribadi, dan Division Head Server and Storage Multipolar Technology Jeffry Tjiung Sendjaja, sedang menjelaskan tentang keunggulan Nutanix Cloud Platform kepada peserta seminar Unlock Your Competitive Edge with Nutanix Cloud Platform yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology berkolaborasi dengan Nutanix dan Helios Informatika Nusantara di Jakarta, Rabu pekan lalu.

 

Menurutnya, Nutanix Cloud Platform merupakan solusi penyimpanan data terpadu (hyperconverged infrastructure) yang mendukung performa aplikasi atau operasional bisnis perusahaan agar berjalan optimal, aman, cerdas, dan otomatis. “One Platform ini dapat menyatukan layanan yang berada di atas infrastruktur on-premise, on-cloud, dan on-hybrid cloud alias hybrid multicloud secara lebih sederhana,” kata Jeffry.

Sejumlah Keunggulan

Nutanix Cloud Platform bukan sekadar dirancang untuk membuat perusahaan pengguna menjadi lebih gesit dan inovatif, melainkan juga memiliki sejumlah keunggulan kompetitif. Keunggulan-keunggulan itu, seperti memiliki ketahanan yang lebih tinggi, pengoptimalan yang berpusat pada aplikasi, dan performa membaca data yang lebih konsisten dibanding kompetitor.

Adrian Kustiawan, Presales Server x86 Head Multipolar Technology, mengatakan, Nutanix Cloud Platform juga menawarkan keunggulan manajemen klaster yang mulus dan menjadikan penskalaan kinerja bisnis linier dengan pertumbuhan kapasitas yang fleksibel. Dengan begitu, proses penyimpanan datanya terdistribusi secara dinamis yang bermuara pada kebutuhan biaya lebih rendah.

“Biaya penyimpanan data yang lebih efisien jelas amat menggiurkan karena bagaimana pun perusahaan harus menekan pengeluaran semurah mungkin dan mendongkrak pendapatan semaksimal mungkin,” ujarnya. “Kalau Nutanix Cloud Platform bisa menyediakan layanan yang lebih sederhana dengan biaya yang lebih rendah, kenapa mesti memilih layanan yang lebih mahal?” tambah Adrian.

Bukan hanya itu, keunggulan lain yang cukup menarik adalah Nutanix Cloud Platform memiliki basis keamanan data cyber resilience National Institute of Standards and Technology (NIST) berstandar militer yang telah diakui, salah satunya oleh Department of Defense Information Network (DODIN) Amerika Serikat. Untuk diketahui, cyber resilience berarti bukan hanya mengamankan, tetapi sanggup memulihkan dengan cepat jika terjadi gangguan.

Yang terbaru, Nutanix Cloud Platform sudah mendukung teknologi Generative Artificial Intelligence (GenAI). Nutanix Cloud Platform mampu menyederhanakan adopsi GenAI dengan mengintegrasikan basis data yang ada sesuai kebutuhan perusahaan. Selayaknya GenAI pada umumnya, fitur tersebut pun telah dibekali Large Language Models sehingga percakapannya dapat disesuaikan dengan bahasa yang diinginkan.

“Intinya, sebagai solusi penyimpanan data, Nutanix Cloud Platform cocok digunakan oleh perusahaan untuk mengakomodasi business agility, digital twin, data driven organization, cyber security, dan customer experience. Jika pelanggan ingin mengimplementasikan Nutanix Cloud Platform, Multipolar Technology sebagai Highest Business Partner of Nutanix siap membantu dengan dukungan segenap tim expert yang tersertifikasi,” ungkap Adrian.

—Lukman Hqeem, TechnoBusiness ID di technobusiness.id

Atasi Kompleksitas Digitalisasi Bisnis, Multipolar Technology Tawarkan Solusi Hyperconverged

Menjawab tantangan kompleksitas proses di balik aneka layanan digital, PT Multipolar Technology Tbk. menawarkan Nutanix Cloud Platform.

Menjawab tantangan kompleksitas proses di balik aneka layanan digital, PT Multipolar Technology Tbk. menawarkan Nutanix Cloud Platform.

Menjawab tantangan kompleksitas proses di balik aneka layanan digital yang dihadirkan bisnis masa kini, PT Multipolar Technology Tbk. menawarkan infrastruktur hyperconverged Nutanix Cloud Platform.

Transformasi digital menyederhanakan sistem konvensional menjadi lebih ringkas, cepat, akurat, dan otomatis. Namun, proses digitalisasi bisnis memerlukan infrastruktur jaringan, platform manajemen data, dan solusi keamanan siber yang memadai.

PT Multipolar Technology Tbk., anak usaha PT Multipolar Tbk., menawarkan Nutanix Cloud Platform untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Dalam seminar “Unlock Your Competitive Edge with Nutanix Cloud Platform” di Jakarta, Jeffry Tjiung Sendjaja, Division Head Server and Storage Multipolar Technology, menjelaskan bahwa Nutanix Cloud Platform adalah solusi penyimpanan data terpadu yang mendukung performa aplikasi dan operasional bisnis agar berjalan optimal, aman, dan otomatis.

“One Platform ini dapat menyatukan layanan yang berada di atas infrastruktur on-premise, on-cloud, atau on-hybrid cloud alias hybrid multicloud secara lebih sederhana,” jelas Jeffry dalam seminar diselenggarakan oleh Multipolar Technology berkolaborasi dengan Nutanix dan Helios Informatika Nusantara.

Adrian Kustiawan, Presales Server x86 Head Multipolar Technology, menjelaskan Nutanix Cloud Platform menawarkan beberapa keunggulan kompetitif, seperti ketahanan tinggi, pengoptimalan berpusat pada aplikasi, dan performa membaca data yang konsisten.

Ia menambahkan, platform ini juga memiliki manajemen klaster yang mulus dengan penskalaan kinerja bisnis yang fleksibel, sehingga dapat mengurangi biaya penyimpanan data.

“Biaya penyimpanan data yang lebih efisien jelas amat menggiurkan karena bagaimana pun perusahaan harus menekan pengeluaran semurah mungkin dan mendongkrak pendapatan semaksimal mungkin,” ujarnya.

Adrian juga memaparkan keunggulan di sisi cyber resilience sehingga platform ini mampu mengamankan dan memulihkan data dengan cepat jika terjadi gangguan.

Nutanix Cloud Platform memiliki basis keamanan data cyber resilience berstandar militer dari National Institute of Standards and Technology (NIST) yang diakui oleh Department of Defense Information Network (DODIN) AS.

Mengikuti perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) saat ini, Nutanix Cloud Platform juga sudah mendukung teknologi AI generatif, yang dapat dimanfaatkan untuk business agility, digital twin, data-driven organization, cyber security, dan customer experience.

Liana ThreestayantiKamis, 18 Juli 2024 | 17:28 WIB di infokomputer.grid.id

Multipolar Technology Tawarkan Solusi Nutanix Cloud Platform

Media Asuransi, JAKARTA – PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), anak usaha PT Multipolar Tbk (MLPL) menawarkan satu solusi untuk memenuhi standar kebutuhan automasi proses bisnis perusahaan, yakni Nutanix Cloud Platform.

Jeffry Tjiung Sendjaja, Division Head Server and Storage Multipolar Technology, menjelaskan Nutanix Cloud Platform merupakan solusi penyimpanan data terpadu (hyperconverged infrastructure) yang mendukung performa aplikasi atau operasional bisnis perusahaan agar berjalan optimal, aman, cerdas, dan otomatis.

“One Platform ini dapat menyatukan layanan yang berada di atas infrastruktur on-premise, on-cloud, dan on-hybrid cloud alias hybrid multicloud secara lebih sederhana,” kata Jeffry dikutip dari keterangan resmi, Jumat, 19 Juli 2024.

Menurutnya, Nutanix Cloud Platform bukan sekadar dirancang untuk membuat perusahaan pengguna menjadi lebih gesit dan inovatif, melainkan juga memiliki sejumlah keunggulan kompetitif. Keunggulan-keunggulan itu, seperti memiliki ketahanan yang lebih tinggi, pengoptimalan yang berpusat pada aplikasi, dan performa membaca data yang lebih konsisten dibanding kompetitor.

Adrian Kustiawan, Presales Server x86 Head Multipolar Technology, mengatakan, Nutanix Cloud Platform juga menawarkan keunggulan manajemen klaster yang mulus dan menjadikan penskalaan kinerja bisnis linier dengan pertumbuhan kapasitas yang fleksibel. Dengan begitu, proses penyimpanan datanya terdistribusi secara dinamis yang bermuara pada kebutuhan biaya lebih rendah.

“Biaya penyimpanan data yang lebih efisien jelas amat menggiurkan karena bagaimana pun perusahaan harus menekan pengeluaran semurah mungkin dan mendongkrak pendapatan semaksimal mungkin,” ujarnya. “Kalau Nutanix Cloud Platform bisa menyediakan layanan yang lebih sederhana dengan biaya yang lebih rendah, kenapa mesti memilih layanan yang lebih mahal?” tambah Adrian.

Bukan hanya itu, keunggulan lain yang cukup menarik adalah Nutanix Cloud Platform memiliki basis keamanan data cyber resilience National Institute of Standards and Technology (NIST) berstandar militer yang telah diakui, salah satunya oleh Department of Defense Information Network (DODIN) Amerika Serikat. Untuk diketahui, cyber resilience berarti bukan hanya mengamankan, tetapi sanggup memulihkan dengan cepat jika terjadi gangguan.

Yang terbaru, Nutanix Cloud Platform sudah mendukung teknologi Generative Artificial Intelligence (GenAI). Nutanix Cloud Platform mampu menyederhanakan adopsi GenAI dengan mengintegrasikan basis data yang ada sesuai kebutuhan perusahaan. Selayaknya GenAI pada umumnya, fitur tersebut pun telah dibekali Large Language Models sehingga percakapannya dapat disesuaikan dengan bahasa yang diinginkan.

Editor: Achmad Aris di mediaasuransinews.co.id

MLPT Sebut Keunggulan Nutanix Cloud Platform Menguntungkan Bagi Bisnis

Jakarta, FORTUNE – Emiten Grup Lippo, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) ungkap keunggulan Nutanix Cloud Platform sebagai solusi penyimpanan data terpadu (hyperconverged infrastructure). Platform ini diklaim mampu mendukung performa aplikasi atau operasional Bisnis perusahaan agar berjalan optimal, aman, cerdas, dan otomatis.

Division Head Server and Storage Multipolar Technology, Jeffry Tjiung Sendjaja, mengatakan bahwa perusahaan memang berfokus pada automasi proses bisnis yang membantu perusahaan-perusahaan di berbagai sektor industri. “One Platform ini dapat menyatukan layanan yang berada di atas infrastruktur on-premise, on-cloud, dan on-hybrid cloud secara lebih sederhana,” katanya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Kamis (18/7).

Menurutnya, Nutanix Cloud Platform bukan sekadar dirancang untuk membuat perusahaan pengguna menjadi lebih gesit dan inovatif, melainkan juga memiliki sejumlah keunggulan kompetitif, seperti ketahanan yang lebih tinggi, pengoptimalan yang berpusat pada aplikasi, dan performa membaca data yang lebih konsisten dibanding kompetitor.

Efisiensi

Presales Server x86 Head Multipolar Technology, Adrian Kustiawan, menambahkan, Nutanix Cloud Platform memiliki keunggulan manajemen klaster yang mulus dan menjadikan penskalaan kinerja bisnis linier dengan pertumbuhan kapasitas yang fleksibel.

Dengan demikian, proses penyimpanan datanya terdistribusi secara dinamis yang bermuara pada kebutuhan biaya lebih rendah. “Kalau Nutanix Cloud Platform bisa menyediakan layanan yang lebih sederhana dengan biaya yang lebih rendah, kenapa mesti memilih layanan yang lebih mahal?” ujarnya.

Biaya penyimpanan data yang lebih efisien akan membantu perusahaan mendongkrak pendapatan semaksimal mungkin.

Keamanan dan teknologi AI

Adrian mengungkapkan bahwa Nutanix Cloud Platform memiliki basis keamanan data cyber resilience dari National Institute of Standards and Technology (NIST) berstandar militer yang telah diakui, salah satunya oleh Department of Defense Information Network (DODIN) Amerika Serikat.

Selain itu, Nutanix Cloud Platform mampu menyederhanakan adopsi GenAI (Generative Artificial Intelligence) dengan mengintegrasikan basis data yang ada sesuai kebutuhan perusahaan. Selayaknya GenAI, fitur tersebut pun juga sudah dibekali Large Language Models, sehingga percakapannya dapat disesuaikan dengan bahasa yang diinginkan.

“Sebagai solusi penyimpanan data, Nutanix Cloud Platform cocok digunakan oleh perusahaan untuk mengakomodasi business agility, digital twin, data driven organization, cyber security, dan customer experience,” kata Adrian.

BY BAYU di fortuneidn.com

Kinerja Sektor Publik Bakal Terdongkrak Jika Terapkan Teknologi AI

Indrastuti 28/6/2024 07:46

INDONESIA diperkirakan bakal menjadi negara dengan perekonomian keempat terbesar di dunia pada 2045 dan akan menjadi pusat pertumbuhan bagi kawasan Asia Tenggara. Salah satu pendorong pertumbuhan itu tak lain adalah pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Firma konsultasi manajemen Kearney asal Amerika Serikat bahkan menyebut penggunaan AI berpotensi menyumbang hampir US$1 triliun produk domestik bruto (PDB) Asia Tenggara pada 2030. Dari angka itu, US$366 miliarnya disumbangkan oleh Indonesia. Itu menunjukkan betapa berpengaruhnya AI terhadap perekonomian.

Karena itu, sejalan dengan transformasi digital yang dilakukan perusahaan-perusahaan swasta, pemerintah mendorong sektor-sektor publik, termasuk badan usaha milik negara (BUMN), untuk mengadopsi AI sesegera mungkin mengingat manfaatnya yang begitu besar.

Semuel Abijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengungkapkan, adopsi AI memungkinkan alur birokrasi, waktu, dan biayanya menjadi lebih efisien, sekaligus meningkatkan kinerja pemerintah sehingga meningkatkan kepuasan publik.

“Adopsi AI membuat organisasi menjadi lebih gesit, responsif, dan kompetitif,” sambung Tedi Bharata, Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, dalam seminar bertema “The Future of Artificial Intelligence in Public Sector” yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology di Jakarta, Kamis (20/6).

Salah satu teknologi AI yang memungkinkan pelayanan sektor publik meningkat adalah Generative AI (GenAI). GenAI merupakan turunan dari AI yang mampu menghasilkan data seperti teks, gambar, video, dan musik baru sesuai preferensi yang dibutuhkan dan berdasarkan data yang diterimanya.

Untuk menghasilkan data-data baru yang tepat dibutuhkan solusi teknologi GenAI yang mumpuni. Yugi Edison, Director Account Management Telco and Public Sector Multipolar Technology, menyebutkan salah satu solusi GenAI yang layak dipertimbangkan oleh organisasi di sektor publik yaitu IBM watsonx.

IBM watsonx mampu menjawab segala pertanyaan yang dikirimkan pelanggan melalui chatbot, tapi terbatas pada organisasi publik itu bergerak. Jawaban yang dikirimkan bukan hanya detail, melainkan juga bersifat hiper-personal, sehingga informasi yang diberikan kepada masing-masing pelanggan cenderung berbeda.

Sebagai contoh skenario, sebuah chatbot GenAI IBM watsonx jika disematkan dalam laman dinas kependudukan satu pemerintah daerah akan dengan cepat menjawab pertanyaan seputar tata cara pembuatan kartu tanda penduduk atau jam layanan yang ditanyakan, tetapi akan menolak menjawab pertanyaan perihal olahraga.

“Karena chatbot GenAI IBM watsonx mengandalkan data yang tersedia untuk menghasilkan data baru, maka platform manajemen data organisasi publik tersebut mesti tangguh, dan yang paling penting tidak mudah disusupi data palsu yang mungkin dikirimkan oleh penjahat siber,” jelas Yugi.

Sebagai perusahaan yang membantu automasi beragam sektor, termasuk sektor publik, Multipolar Technology pun mempunyai solusi serupa yang dikembangkan sendiri, yakni VisionAnalytics-GPT. Tentu saja serupa karena VisionAnalytics-GPT merupakan solusi chatbot GenAI yang dibangun di atas platform IBM watsonx.

VisionAnalytics-GPT melayani pertanyaan pelanggan dengan mengombinasikan Natural Language Processing (NLP), Machine Learning (ML), dan Large Language Model (LLM) sehingga terasa natural layaknya percakapan antar-manusia, pintar, dan menggunakan bahasa yang disesuaikan seperti bahasa Indonesia.

Jadi, dua solusi GenAI, baik VisionAnalytics-GPT maupun IBM watsonx, sama-sama dapat diterapkan di berbagai saluran dan dapat diintegrasikan dengan layanan yang sudah ada; memiliki antarmuka yang intuitif sehingga tidak diperlukan keahlian pengkodean untuk memanfaatkannya.

Tidak hanya itu, kedua hal tersebut juga sama-sama dapat berjalan di atas infrastruktur on-premise, on-cloud, maupun hybrid cloud. “Dengan demikian, persis seperti yang disampaikan Pak Semuel dan Pak Tedi tadi, pemanfaatan solusi semacam IBM watsonx dan VisionAnalytics-GPT akan membuat organisasi-organisasi di sektor publik lebih produktif, lebih gesit, lebih efisien, dan tentu saja memuaskan publik,” ungkap Yugi.

Kinerja Sektor Publik Bakal Terdongkrak Jika Terapkan Teknologi AI

Rabu, 26 Juni 2024, 23:00 WIB

Warta Ekonomi, Jakarta – Indonesia diperkirakan bakal menjadi negara dengan perekonomian keempat terbesar di dunia pada 2045 dan akan menjadi pusat pertumbuhan bagi kawasan Asia Tenggara. Salah satu pendorong pertumbuhan itu tak lain adalah pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Firma konsultasi manajemen Kearney asal Amerika Serikat bahkan menyebut penggunaan AI berpotensi menyumbang hampir US$1 triliun produk domestik bruto (PDB) Asia Tenggara pada 2030. Dari angka itu, US$366 miliarnya disumbangkan oleh Indonesia. Itu menunjukkan betapa berpengaruhnya AI terhadap perekonomian.

Karena itu, sejalan dengan transformasi digital yang dilakukan perusahaan-perusahaan swasta, pemerintah mendorong sektor-sektor publik, termasuk badan usaha milik negara (BUMN), untuk mengadopsi AI sesegera mungkin mengingat manfaatnya yang begitu besar.

Semuel Abijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengungkapkan, adopsi AI memungkinkan alur birokrasi, waktu, dan biayanya menjadi lebih efisien, sekaligus meningkatkan kinerja pemerintah sehingga meningkatkan kepuasan publik.

“Adopsi AI membuat organisasi menjadi lebih gesit, responsif, dan kompetitif,” sambung Tedi Bharata, Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, dalam seminar bertema “The Future of Artificial Intelligence in Public Sector” yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology di Jakarta, Kamis (20/6).

Salah satu teknologi AI yang memungkinkan pelayanan sektor publik meningkat adalah Generative AI (GenAI). GenAI merupakan turunan dari AI yang mampu menghasilkan data seperti teks, gambar, video, dan musik baru sesuai preferensi yang dibutuhkan dan berdasarkan data yang diterimanya.

Untuk menghasilkan data-data baru yang tepat dibutuhkan solusi teknologi GenAI yang mumpuni. Yugi Edison, Director Account Management Telco and Public Sector Multipolar Technology, menyebutkan salah satu solusi GenAI yang layak dipertimbangkan oleh organisasi di sektor publik yaitu IBM watsonx.

IBM watsonx mampu menjawab segala pertanyaan yang dikirimkan pelanggan melalui chatbot, tapi terbatas pada organisasi publik itu bergerak. Jawaban yang dikirimkan bukan hanya detail, melainkan juga bersifat hiper-personal, sehingga informasi yang diberikan kepada masing-masing pelanggan cenderung berbeda.

Sebagai contoh skenario, sebuah chatbot GenAI IBM watsonx jika disematkan dalam laman dinas kependudukan satu pemerintah daerah akan dengan cepat menjawab pertanyaan seputar tata cara pembuatan kartu tanda penduduk atau jam layanan yang ditanyakan, tetapi akan menolak menjawab pertanyaan perihal olahraga.

“Karena chatbot GenAI IBM watsonx mengandalkan data yang tersedia untuk menghasilkan data baru, maka platform manajemen data organisasi publik tersebut mesti tangguh, dan yang paling penting tidak mudah disusupi data palsu yang mungkin dikirimkan oleh penjahat siber,” jelas Yugi.

Sebagai perusahaan yang membantu automasi beragam sektor, termasuk sektor publik, Multipolar Technology pun mempunyai solusi serupa yang dikembangkan sendiri, yakni VisionAnalytics-GPT. Tentu saja serupa karena VisionAnalytics-GPT merupakan solusi chatbot GenAI yang dibangun di atas platform IBM watsonx.

VisionAnalytics-GPT melayani pertanyaan pelanggan dengan mengombinasikan Natural Language Processing (NLP), Machine Learning (ML), dan Large Language Model (LLM) sehingga terasa natural layaknya percakapan antar-manusia, pintar, dan menggunakan bahasa yang disesuaikan seperti bahasa Indonesia.

Jadi, dua solusi GenAI, baik VisionAnalytics-GPT maupun IBM watsonx, sama-sama dapat diterapkan di berbagai saluran dan dapat diintegrasikan dengan layanan yang sudah ada; memiliki antarmuka yang intuitif sehingga tidak diperlukan keahlian pengkodean untuk memanfaatkannya.

Tidak hanya itu, kedua solusi tersebut juga sama-sama dapat berjalan di atas infrastruktur on-premise, on-cloud, maupun hybrid cloud. “Dengan demikian, persis seperti yang disampaikan Pak Semuel dan Pak Tedi tadi, pemanfaatan solusi semacam IBM watsonx dan VisionAnalytics-GPT akan membuat organisasi-organisasi di sektor publik lebih produktif, lebih gesit, lebih efisien, dan tentu saja memuaskan publik,” ungkap Yugi.

Multipolar Technology Ungkap Dua Solusi Industri Ritel Tangkal Serangan Siber