Untuk memenangi persaingan bisnis di era digital, manajemen data menjadi salah satu faktor penentu yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Perusahaan yang tak memiliki basis data yang kuat; tak mampu menyuguhkan rekam data yang akurat, terintegrasi, dan real-time; serta tak sanggup mereplikasi data bervolume tinggi, kuat, dan aman di seluruh penyimpanan data yang heterogen; dipastikan akan kalah bersaing.
Atas dasar itu, menurut firma riset pasar IDC, lebih dari 80% perusahaan di Indonesia menyatakan penggunaan data dan analitik merupakan salah satu fokus bisnis yang akan mereka jalani demi bisa bersaing di pasar. Fokus menjadi perusahaan berbasis data telah menciptakan urgensi untuk mengaktifkan infrastruktur data dan tata kelola perusahaan yang baik.
Agar tujuan tersebut tercapai, ada baiknya perusahaan menggunakan solusi manajemen dan replikasi data seperti IBM InfoSphere Data Replication. IBM InfoSphere Data Replication adalah solusi replikasi yang berfungsi untuk menangkap perubahan yang terjadi di database dan langsung mengirimkannya ke target database atau messaging notification seperti MQ/Kafka, ETL solution, dan big data.
Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk. menjelaskan bahwa pertumbuhan data perusahaan yang semakin masif saat ini menjadikan proses update dan replikasi data semakin sulit.
“Apalagi jika perusahaan itu memiliki puluhan jenis database dengan beragam platform, tentu semakin tidak mudah untuk melakukan update dan replikasi data secara real-time. Padahal, update dan replikasi data yang baik sangat berguna dalam proses pelaporan atau pengambilan keputusan bisnis,” ungkapnya dalam workshop ‘Leading in Digital-First World with Enterprise Intelligence‘ yang digelar oleh IDC, IBM, dan Multipolar Technology di Jakarta (3/11/2022).
Itu belum termasuk persoalan yang menyangkut proses replikasi data dengan batch atau storage yang membutuhkan bandwidth besar, melibatkan banyak resources, atau kebutuhan replikasi yang hanya untuk subset data tertentu. Menurut Jip Ivan, platform IBM InfoSphere Data Replication keluaran perusahaan raksasa teknologi multinasional IBM bisa menjadi solusinya.
Sebab, replikasi IBM InfoSphere Data Replication menggunakan resource yang kecil sekaligus mampu membantu mengurangi bandwidth karena bisa mengirimkan data hanya yang berubah saja; replikasi dapat dilakukan secara terus-menerus atau berkala sesuai keperluan; serta data dapat ditransformasikan dengan table mapping, column mapping, row filtering, atau pun function built-in yang telah disediakan.
Secara keseluruhan, Deny Sutani, Section Head Hybrid Data Management Multipolar Technology menambahkan, IBM InfoSphere Data Replication memiliki fitur, antara lain data replication, data transformation, multi-platform support, real-time replication, bidirectional replication, row filtering, column level filtering and mapping, add calculated/derived columns, conflict resolution, auditing, dan monitoring.
IBM InfoSphere Data Replication dapat berjalan di atas platform iSeries, Linux, Unix, dan Windows yang telah digunakan oleh banyak perusahaan. Karena itu, solusi tersebut cocok digunakan untuk kebutuhan replikasi data perusahaan-perusahaan di berbagai sektor, seperti perbankan, asuransi, multifinance, ritel dan distribusi, telekomunikasi, manufaktur, pertambangan dan sebagainya.