Dalam halfday Seminar yang dilaksanakan di Hotel Mulia Senayan, ICCA bersama Multipolar mengangkat topik “Are Robot Taking Over Contact Center”. Pertanyaan menyentil ditengah banyaknya isu digitalisasi berbagai aspek pelayanan. Apa yang mendorong kehadiran robot dalam pelayanan, apakah karena lebih mudah, lebih murah, lebih akurat, lebih nyaman, lebih konsisten atau dapat diandalkan ? Atau ini hanya sebuah proses pemanfaatan teknologi yang sedang berkembang dengan pesatnya.
Tentunya kita harus melihat sebagai bagian dari perubahan kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik, mudah dan terjangkau. Perkembangan teknologi robotic dianggap menjadi solusi yang mudah dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang membutuhkan pelayanan swalayan dan cepat. Namun harus dilihat secara seimbang, apakah pelanggan yang membutuhkan robot atau pelayanan manusia ? Atau apakah ini hanya sebuah cara bagi perusahaan untuk melakukan efisiensi ?
Ada kemungkinan juga kehadiran teknologi robotic adalah bagian dari upaya untuk menunjukkan citra modern, lebih unggul dalam penerapan teknologi atau berbagai pandangan lainnya. Bagaimanapun perkembangan teknologi telah menyedot banyak perhatian pelaku bisnis untuk menunjukkan keunggulan dari pesaing. Persaingan yang terjadi secara acak telah menganggu pola bisnis yang selama ini ada dan setiap perusahaan berupaya menjadikan kendaraan dalam mencapai keunggulan bisnis.
Begitu juga pelanggan telah merasakan berbagai kemudahan atas kehadiran teknologi digital. Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan transportasi, akomodasi, konsumsi, pakaian bahkan sampai pada hal-hal yang pribadi. Pelanggan merasakan berbagai kemudahan atas kehadiran teknologi dengan biaya yang lebih terjangkau. Yang menyebabkan mereka merasakan bahwa pelayanan yang didapatkan lebih baik, mudah dan murah. Merekapun beralih menggunakan jasa yang ditawarkan dari perangkat selular yang mereka gunakan.
Bagi contact center tentunya ini bisa menjadi sebuah kemudahan dan bisa juga dianggap sebagai ancaman atau pesaing. Dengan menggunakan robotic, maka tugas contact center lebih mudah utamanya untuk menjawab permintaan atau pertanyaan yang rutin dan sederhana. Agent tak perlu lagi harus menjelaskan pertanyaan yang sama secara berulang-ulang, sehingga bisa memberikan pelayanan yang lebih kompleks dan membutuhkan perhatian lebih besar.
Berkurangnya kebutuhan pelayanan contact center dilain pihak mengancam kebutuhan agent, karena jumlah agent yang dibutuhkan lebih sedikit. Untuk itu harus dapat mengalihkan peranan agent dari sekedar memberikan pelayanan yang sederhana menjadi pelayanan yang lebih rumit. Agent dituntut untuk meningkatkan kemampuannya, utamanya dalam menguasai prosedur penanganan dan penyelesaian permintaan pelanggan.
Agent semakin dituntut untuk menggunakan kemampuan analytical dan mengurai berbagai permintaan pelanggan. Contact center juga harus bisa melaporkan hasil kinerja yang dikerjakan dalam bentuk kontribusi kepada bisnis. Tidak hanya terjebak pada banyaknya jumlah call yang dilayani, akan tetapi solusi yang diberikan kepada pelanggan. Contact center dapat lebih memahami perubahan perilaku pelanggan, kebutuhannya dan solusi yang sesuai.
Bagaimanapun robotic atau teknologi digital tidak bisa mengambil alih semuanya dan pola kerjanya dipengaruhi juga oleh rutinitas yang dilakukan oleh manusia. Mereka akan sangat tergantung pada model yang diatur secara sistimatis oleh programmernya. Sebelum menerapkan robotic, harus mempelajari bagaimana pelanggan sebenarnya ingin dilayani ? Bagaimana mendapatkan keunggulan dalam penerapan tersebut ? Dan bagaimana memberdayakan manusia dalam menyentuh “hati” dalam pelayanan. (AA)