Untuk menangkal semakin canggihnya modus kejahatan siber di era digital, PT Multipolar Technology Tbk. (Multipolar Technology) menghadirkan solusi VisionAnalytics dan Fraud Detection System untuk mengantisipasi adanya fraud di industri perbankan.
Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, dalam BPD Forum 2023 di Legian, Bali, Kamis, 16/02/2023, menjelaskan bahwa digitalisasi layanan perbankan telah mengubah pola transaksi masyarakat di Tanah Air dari semula masih konvensional seperti harus berkunjung ke kantor kas atau anjungan tunai mandiri (ATM) menjadi cukup menggunakan ponsel atau laptop saja.
Proses yang semakin mudah itu membuat nilai transaksi melalui digital banking terus meningkat cepat. Mengutip data Bank Indonesia per Oktober 2022, ia mengungkapkan, nilai transaksi digital banking nasional naik hingga 38,38% jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya menjadi Rp5.184,1 triliun.
“Dalam waktu yang sama, nilai transaksi uang elektronik juga tumbuh sebesar 20,19% menjadi Rp35,1 triliun. Pertumbuhan transaksi-transaksi itu memperlihatkan bahwa sistem digitalisasi layanan perbankan sudah diterima dan diadopsi secara lebih luas oleh masyarakat, termasuk untuk pembayaran belanja online,” imbuhnya.
Konsekuensinya, semakin besar dan bervariasinya data yang berkembang telah mendorong perbankan untuk memiliki platform yang bisa menyimpan, mengolah, dan mengalisisnya secara cepat dan akurat sehingga menghasilkan informasi yang bernilai, mendukung pengambilan keputusan, dan pengembangan bisnis bank.
Masalah yang timbul, semakin canggih teknologi semakin canggih pula modus kejahatan siber yang terus berupaya menyerangnya.
“Sebagai solusi bagi industri perbankan dalam mengantisipasi adanya fraud, Multipolar Technology pun menghadirkan solusi VisionAnalytics dan Fraud Detection System,” tutur Jip Ivan.
Solusi End-to-End Big Data
VisionAnalytics merupakan solusi end-to-end big data keluaran Multipolar Technology dengan Cloudera sebagai platform utamanya.
Jip Ivan mengutarakan bahwa solusi ini dilengkapi dengan tempat penyimpanan data (data lake) berbasis Hadoop, data engineering untuk transformasi, data warehouse untuk menyimpan data analytics, operational database untuk real-time processing, dan machine learning untuk melakukan prediksi data.
Lebih lanjut, ia memaparkan cara kerja solusi tersebut, “VisionAnalytics akan menyimpan dan mempelajari aktivitas transaksi dan profil dari nasabah, beradaptasi dengan perubahan behaviour nasabah dalam mendeteksi fraud dengan cepat.”
Machine Learning untuk Mempelajari Transaksi Fraud
Menurut Achmad Fakhrudin, Senior Vice President Multipolar Technology, sejumlah manfaat yang dihadirkan VisionAnalytics yaitu, “Dilengkapi dengan kapabilitas machine learning dalam mempelajari aktivitas transaksi fraud yang terjadi sebelumnya, solusi ini dapat mengoptimalisasi dan memberikan rekomendasi pembuatan rules fraud sehingga meminimalisir false positive yang terjadi.”
“Juga menyuguhkan analitik yang penting bagi perbankan, seperti penghitungan profit and lifetime value customer, customer segmentation, protential new/top up debitur, dan customer 360. Customer 360 artinya memberikan gambaran aktivitas transaksi nasabah secara detail dan menyeluruh, termasuk mengendus tindakan fraud tadi.”
“Solusi VisionAnalytics dan Fraud Detection System mampu memberikan perlindungan keamanan transaksi bukan hanya dari sisi core business dan layanan channel, melainkan juga dari sisi user. Caranya antara lain dengan menganalisis kebiasaan, perangkat yang digunakan, dan jenis transaksi yang dilakukan,” klaim Achmad Fakhrudin.
“Diharapkan kehadiran solusi dari Multipolar Technology tersebut akan berperan membantu mengantisipasi kejahatan finansial yang semakin masif dengan memprediksi kemungkinan terjadinya penipuan secara real-time, melakukan pengawasan secara aktif terhadap setiap aktivitas transaksi yang dilakukan user, mengidentifikasi nasabah itu riil atau fiktif, dan lain sebagainya,” tutup Jip Ivan.